Maya Dearti Wiratha:
sebenarnya apa untung dari suatu perkawinan bagi wanita? memang pada dasarya tujuan suatu perkawinan adalah ingin bersama dengan orang yg dicintai serta mempunya keturunan,namun lama kelamaan itu hanya lah sebuaah komitment,klu dilihat secara manusiawi suatu perkawinan membuat wanitaa itu kelihatan mahkluk yg lemah n butuh perlindungaan dri laki2/suami...bgitu pentingkah suatu perkawinan bila akhirna titi kejenuhan muncul dan menjalaninya cuma sebagai komitment? bagi yg wanita apakah anda merasa selalu nyaman dengn perkawinan anda ?
Like · · Unfollow Post · 14 hours ago
Rudi Cool, Doni Triono Wisanggeni, Lisia Christina Djohary and 8 others like this.
Mustiono Bintang: klo anda memandang perkawinan seperti itu..single mungkin pilihan yang lebih baik
14 hours ago · Like · 1
Slamet Dwi Cahyo Setiono: yup..lebih baik komitmen daripada perkawinan...
14 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: lagian kenyataan na perkawinan membuat wanita kayak sapi perah saja
14 hours ago · Like · 1
Rein Decper Tulandi: perkawinan macam mana dulu? yang didasari syariat? atau komitmen 2 orang dengan persetujuan yang sama? sekarang perkawinan itu yang menentukan 2 individu tersebut kalau ada yang ga puas ya tinggal cerai ada juga open marriage yang lebih modern jadi jangan terpaku sama perkawinan kuno bikinlah komitmen anda sendiri
14 hours ago · Like · 3
Semedi Asmo: perkawinan adalah salah satu cara bertahan untuk hidup pada lingkungan tertentu.berbahagialah mereka yang memilki pilihan .
14 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: kebanyakan bersifat sementara saja,,kadng perceraian juga masih sangat tidak brani di lakukan pada umum na wanita ..memang sih hrus ada kominment yg kuat
13 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: bangun pagi masak.cuci pakaian...hamil puna anak menyusui..layani suami suami gk puas cmberut udah puna anak semua jadi melar suami car selingkuhan..istri tahu ikut car selingkuhan suami tahu di ceraikan karna ada anak bertahan demi anak..itu secara logika yg bnyk terjadi
13 hours ago · Like
Semedi Asmo: Disini tergantung pada kemandirian perempuan dan sistem yang menyangganya. Bagi perempuan Indonesia perkawinan masih cara terbaik untuk dapat bertahan hidup, paling tidak sampai saat ini.
13 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: itu secara keseluruhan namun diliat secara pribadi2 itu karena suatu adat untuk meneruskan keturunan...apa misalna tanpa perkawinan wanita tidak bisa bertahan hdup ?
13 hours ago · Like
Semedi Asmo: Perempuan itu sebenarnya rasional juga ia akan berusaha mencari yang terbaik tunduk pada kendala sosial. Perempuan yang hidup tanpa perkawinan tidak banyak, biasanya secara ekonomi cukup mandiri. Sebagain besar masih memilih berkeluarga, dan ini alamiah saja bagian dari reproduksi dan prokeasi(kesenangan).
13 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: ya itu benr cuma semua di awal saja dari semua temn waanitaku belum ada yg bilang dia adalah wanita yg sangat bruntung krna menikh n bahagia awal na saja semua setiap bertemu cerita klu perkawinan itu terlalu complicated n sande na mrea cerai mreka berjanji tidak akan menikah lagi :) dan bgitu bnyk dilema untuk wanita dri perkawinan sebagian besar akhir na bermasalah
13 hours ago · Like · 2
Semedi Asmo: Ketika mereka mulai mandiri, mulai nikmat dengan kesendirian dan kebebasan yang tidak mereka dapatkan ketika berkeluarga.Kultur patriaki yang masih belum berubah tidak mampu mengimbangi si wanita yang telah mengalami perubahan cara pandang akibat meningkatnya pengetahuan, keterbukaan dan akses sosial..
13 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: karna adat,budaya turun temurun...klu mau di sadari tidak aada untung nya pernikahan bagi wanita itu menurut saya pribadi sebagai wanita n melihat pengalaman2 wanita2 yg sudh menikah pada umunya....cinta dn ingin bersama dan karena adat dan budaya kita namun secara pribadi semua memiliki titik jenuh
13 hours ago · Like · 1
Mustiono Bintang: titik jenuh pasti ada..pernah budhe saya bilang..dia dan suaminya sudah seperti saudara..dulu saya kurang faham..sekarang mulai mengerti maksudnya
13 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: saat sampe pada titik jenuh maka terjadi perceraian yg jadi korban anak..kalu gk cerai jalani cuma sebagai tanggungjwab semata selebihnya mencari kebahagiaan sendiri2...itu kan yg marak terjadi dimana mana???
13 hours ago · Like
Semedi Asmo: beruntunglah telah bisa membebaskan dari patriaki. Mungkin ribuan perempuan masih belum bisa melakukannya. Beberapa pengamatan saya, perempuan yang telah mendapatkan anak cenderung untuk tidak menikah lagi. Mungkin ia lebih mudah mengatur dan menjanjikan jika memlikiki seorang anak dari pada seorang bapak..
13 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: itu karna adat budaya agama seperti yg sudah saya bilang...itulah penyebab wanita menjadi lemah..wanita yg sudah menikah terlalu bnyk juga lrangan na n dianggap tidak pantes tapi laki2 bebas melakukan apa saja...:)mungkin juga krna adat n agama yg membuat agar pasangan tidak terlepas dri norma2..cuma dalm kenyataan norma itu berlaku bagi wanita saja...saya pribadi ber ulang x berpikir dimana letak baikna perkawinan bgi wanita....itu belum saya temukan....malah sebagian besar saya liat perkawian ikebanyakan bermasalh klu semua mau jujur emang gk ada untung na bagi seorang wanita...wanita cuma sebagai obyek penderita saja
13 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: mungkin pemikiran saya ini krna prihatin saja liat teman2 saya n kebanyakan wanita yg bermasalh dalm perkawinan na..klu ada yg bisa kasi saaya pencerahan n menghilangkan sudut pandang saya terhdap pernikahan,,,mungkin saya akan segera menikah saja hihihihi
13 hours ago · Like · 1
Semedi Asmo: Di AS, jumlah perempuan dewasa single sudah lebih banyak dari pada yang perempuan yang berumah tangga. Di Indonesia populasinya akan terus meningkat. Sebagain besar perempuan sekarang lebih selektif dalam menentukan pasangan hidup, tetapi kok perceraian juga masih banyak, ya. Atau mungkin mereka menikah karena ingin perubahan status saja? kalau tidak yakin bahagia memang gak perlu dilakukan...
12 hours ago · Like · 1
Setsuka Cain: Heel hehe, nikah emang cuma komitmen, kyk nyari partner/sahabat tp utk seumur hidup, ku lg nyari cowok yg bisa masak dan bersih2 juga, ato setidaknya mau belajar utk itu, biar g smua urusan rumah tangga jd kewajibanku (enak aja :p)
12 hours ago · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Pendapatku dan hasil pengamatanku sama persis dgn maya.
8 hours ago via mobile · Like · 1
Jimmy Bl de Rosari: @all : setuju bget tuh.....
6 hours ago · Like · 1
Marcus Elia Widodo: tujuan perkawinan bukan terutama bagi orang orang dewasa (baik pria maupun wanita) tapi bagi anak-anak sehingga anak-anak mendapatkan tempat yang kokoh, aman, dan nyaman bagi perkembangan mereka... maka, kalau melihat dan menilai perkawinan dari sudut pandang orang dewasa, tentu akan salah........ maka, kalau tidak ingin punya anak, sebaiknya orang tidak perlu menikah.... dan tidak seorang pun wajib menikah...
5 hours ago · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Penduduk dunia sudah banyak sekali, 7 milyar. Kalau ingin mengasuh anak, banyak anak yg bisa diasuh, misalnya dari panti asuhan. Hamil dan melahirkan bukan pekerjaan yg mudah, nyawa taruhannya.
5 hours ago via mobile · Like · 2
Ni Nengah Hardiani: Aku sering menjumpai manula yg menikah dan punya beberapa anak, hidupnya terlantar atau agak terlantar di hari tua, karena tak ada jaminan bahwa anak yg dirawat sejak bayi akan mau dan mampu merawat ortunya di hari tua nanti.
5 hours ago via mobile · Like · 2
De Kafirun King: Perkawinan jelas menguntungkan, kalo Pernikahan sepengalaman saya masih untung , gak tau kalo besok2 ya kwkwwk.
5 hours ago · Like
Yerikho Oen: Imho,karena kultur kita yang dominan menyorot peranan lelaki ketimbang wanita. Banyak hak2 wanita yang akhirnya didiskreditkan setelah dia menikah dengan alasan tradisi,agama ataupun sosial. Wanita yg berusaha mendobrak alasan2 ini biasanya akan dicap jelek oleh masyarakatnya,tidak semua ya tp kebanyakan.
Kalau di daerah/negara yang kulturnya lebih dominan wanita tentu keadaan akan berbeda, contohnya : di suatu daerah china sana,aku lupa namanya,masih menganut sistem matrilineal jd ga perlu wanitanya nikah untuk alasan bertahan hidup. Justru sebaliknya,wanitanya yang memilih pasangan n kalau emang mau 'diikat',lelaki yg masuk ke rumah wanita. Kalaupun setelah sang wanita hamil dan tdk mau menikah misalnya,ya ga apa2 krn memang keputusan sang wanita dipertimbangkan bukan keputusan sang lelaki. Mirip2 tradisi minang dulu ya,dmn wanita yg menjadi kepala keluarga sebelum agama masuk ke sono :)
5 hours ago via mobile · Like · 3
De Kafirun King: Yerikho Oen : Jd kalo disana orang pacaran, terus tiba2 cenya hamil gak ada ceritanya kluarga ce teriak2 minta tanggung jawab si cowok ya :))
5 hours ago · Like
Indra Prayana: yg sudah tidak nyaman boleh cerai :D
5 hours ago · Like
Yerikho Oen: Ga ada hahahaha justru biasanya br bs ml kalau emang ceweknya yang mau,dan katanya di setiap rumah ada 1 kamar yg khusus dipake buat ml sm itu cewek2 dlm keluarga. Misalnya si cewek suka sama cowok A,ya malam2 cewek ini bs undang si A masuk ke kamar buat ml,tp bsk pagi si A udah harus keluar krn blm jadi keluarga. Nanti kl si cewek hamil,ya ga akan ditanya bapaknya siapa kl dia emang ga mau nikah sm cowok itu. Ya bs dibilang menganut freesex jg lah,dan mereka masih bilang freesex itu produk barat :))
5 hours ago via mobile · Like · 1
De Kafirun King: Wah budaya yg bagus tuh, coba saya disana, senang sekali kalo begitu jiakakaka.
5 hours ago · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Sebenernya memang cewek yg mesti tanggung jawab, karena yg bawa kan memang si cewek.
5 hours ago via mobile · Like
Yerikho Oen: Oh iya,surga lelaki straight jg itu sebenernya :))
5 hours ago via mobile · Like · 1
Yerikho Oen: Bisa dibilang begitu jg,mbok. Tapi biasanya mereka ml atas dasar suka sm suka kok,jd ya ga ada yg dirugikan jg sebenernya hahahhaha lah sama2 enak :p
5 hours ago via mobile · Like · 2
De Kafirun King: Berarti iklan kondom di china bisa dipastikan campaignnya 100% untuk pencegahan penyakit menular seksual, dan gak ada ceritanya cowok bunuh diri or bunuh ceweknya gara2 ceweknya hamil
4 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: emang sih kdang gampang bilang kawin udah gk cocok cerai aja cumA dalam kenyataan nya wanita bnykpertimbangan untuk mengambil keputusan cerai alsan yg kuat salah satuu na anak ato menyandang status janda itu sangat brat...pertahankan perkawinan krna perceraian n status janda itu adalah suatu aib kecuali memang benr2 tidak bisa dipertahan kan...cuma klu diliat dri pertama mulai suatu pernikahan gk ada untung bagi wanita apa lagi sampe cerai kdang gk dapt hak asuhanak n menyandang gelar janda tidak mudah untuk beradaptasi..sedikit salah tingkah dibilang janda gatel ato perusak rumah tangga orng=)) ahahah ironis
4 hours ago · Like
Rein Decper Tulandi: ya kan tergantung pribadi masing2 kalau masih berfikir status janda itu berat ya berarti anda masih terikat budaya kuno ga usah repot2 sedangkan di amrik status single mother itu adalah wanita kuat sudah ga jaman liat dari kacamata masyarakat indonesia . . . .
4 hours ago · Like · 4
De Kafirun King: makanya jd wanita yg berdikari, cowok itu gak ada apa2nya klo wanita bisa berdikari, sayangnya dengan kultur indonesia, wanita jadi malas berdikari dan mengharapkan semua dri cwok, ubah aja mindsetnya, pilih yg sesuai dengan pilihan hidupnya. Kalo pilihan hidup kamu mau single, otomatis mindset kamu harus kaya wanita2 bule yg berdikari. Salam onde2.
4 hours ago · Like · 4
Maya Dearti Wiratha: Rein Decper Tulandi ya memang may kan liat di masyarakat kita contoh na bali ..cuma kasian aja melihat wanita2 yg masih terbelnggu dan melakukaan semua hal yg sebenrnya sudah membosan kan namun tetp bertahan krna suatu tuntutan adat n budaya kan
4 hours ago · Like · 1
Dank EnEn: Kawin itu adalah hukum alam..... Karena kita hidup....
4 hours ago via mobile · Like
Maya Dearti Wiratha: oh ( kaget) artinya di haruskan untuk berkembangbiak n berpopulasi gitu ?
4 hours ago · Like
Rein Decper Tulandi: ngentot/berkembang biak memang naluri manusia untuk meneruskan existensinya di dunia tapi kalau pernikahan ya kaga
4 hours ago · Like · 2
Doni Triono Wisanggeni: "Wkwkwkw..klo gak berkembang biak gak ada penerus generasi Kafir dunkz...wkwkkw...
4 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: oh Doni Triono Wisanggeni klu bgitu pain harus pake alat kontrasepsi segala...lagian maksud penerus itu apa?? banyak kok seorang anak gk bisa meneruskan apa yg dilakukan orang tau na malah banyk jadi pembangkang yg jalani hidup kn personal masing2:)
4 hours ago · Like · 2
Ozzy Ozzaway: ganti lingkungan saja... ngapain disitu... ngurus diri sendiri kok di ribet2in..
4 hours ago · Like
Doni Triono Wisanggeni: "Oh(just kidding)..:D
4 hours ago · Like · 1
Maya Dearti Wiratha: Rein Decper Tulandi iya ada kok yg udah nikah komitment gk mau puna anak..itu mah dah banyak
4 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: Ozzy Ozzaway ini diskusi mas...klu anda coment kayak gitu mematikan diskusi dong ahahahhahah
4 hours ago · Like
Ozzy Ozzaway: oh... ia ya.... sori sori mbak Maya Dearti Wiratha
4 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: is ok...:) saling berbagi pengalaman itu sangat baik untuk kita hdapi hidup ke depan kan :)
4 hours ago · Like · 1
Dank EnEn: Dan alam memberikan pilihan ........... alam memberi kita pikiran, jadilah pintar memilih jangan jadi pintar berpikir kArena itu hanya akan jadi botak kepala saja heu heu heu
4 hours ago via mobile · Like · 2
Maya Dearti Wiratha: Dang EnEn may kurang mengerti ya klu alam memberikan kita pilihan,pikiran ...bisa jelaskan gak? apakah mengambil suatu keputusan dan pilihan itu akan selalu menjadi yg terbaik seiring waktu berjalan??
4 hours ago · Like
Semedi Asmo: Coba dibikin (semacam tabel) analisa biaya manfaat atau untung rugi dari pernikahan, untuk membantu pengambilan keputusan..
4 hours ago · Like
Maya Dearti Wiratha: hahhahah yg dimaksud kan bukan materi na Semedi Asmo...walupun itu sangat terkait,,,anda mengerti yg saya maksud...kayak na klu bgitu sebelum menikah dibikin menegement aja x :)ato memang hukum alam udah kodrat seorng wanita menjadi obyek penderita n harus selalu mengalah n tunduk pada laki2 yg sifat na melayani...cuma saya kurang sependapat sebnr na..ya mau gimana klu budaya n adat gk bisa mendobrak agar wanita lebih bisa menikmati hidup secara merdeka n tanpa dikungkung norma2 yg membuat wanita semakin lemah..
4 hours ago · Like
Dank EnEn: Heu heu heu bisakah kita merubah siang jadi malam atau malam jadi siang bisakah kita tidak ϐïśα menjadi cacing... Kita tidak ϐïśα menjadi Harimau kita hanya ϐïśα menjadi manusia dan may mau jadi manusia yg mana...
3 hours ago via mobile · Like
Maya Dearti Wiratha: ah itu mah gk ada hubngan na udah bnyk kok wanita yg bisa tunjukan jati diri nya n bisa lebih di banding pria,,,,hahhaha cuma laki2 gk bisa gantikan wanita klu hamil saja klu wanita hampir 90% apa yg dilakukan pria bisa dilakukan kok...
3 hours ago · Like · 1
Dank EnEn: Manusia yg menerima hukum alam sebagai wanita atau memilih melawan hukum alam tidak menerima kodrat sebagai waniata......... Gampang kan (dorce laki laki dan memilih jadi wanita itu salah satu contoh pilihan ) .°°Ħi¡°°ћii°°ћi¡°°ћi¡°°
3 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaman sudah berubah, mungkin pernah ada jaman dimana perempuan harus menikah. Tapi sekarang tidak lagi, perempuan bebas memilih mau menikah atau tidak.
3 hours ago via mobile · Like · 3
Ni Nengah Hardiani: Aku sendiri sekarang, usia hampir 36 tahun masih nyaman dgn pilihan tidak menikah. Tapi aku tak menutup kemungkinan nanti bisa nikah atau tidak tergantung situasi dan kenyamanan saja.
3 hours ago via mobile · Like · 1
Yanz Darma: Nikah ato tidak itu pilihan...
2 hours ago via mobile · Like
Dudi Priatama Wc Umum: menikah atau tidak semua sudah ada jalannya, yg pasti kita sendiri yg tahu posisi kita,,,jika baik yah baik, jika tidak yah tidak,,,,tapi ingat kalau tidak ada perkawinan atau nikah tidak akan ada kita yg membahas ini....hahahahahah......yg pasti bersyukur yg utama
2 hours ago · Like
Rein Decper Tulandi: pokoknya laki2 jangan sok jagoan ngerasa menguasai wanita kaya babu dan wanita jangan sok lemah dan goblok cari2 perlindungan dari laki2 jaman sudah maju mbok yang pinter
2 hours ago · Like
Agus Jaya Mandiri: Hdp adlh piliha,smua trgantung diri kt msg",mnrtku perkawinan ibarat menanam sesuatu.baik" brk hslnya nanti trgntung apa yg kt tanam & bgmn kt merwatnaMeski kdg ada hsl yg mengcwkn meski kt tlh bersha yg trbaik,itu hnylah pengingat.Bhw tdk ada yg sempurna.
about an hour ago via mobile · Like
Theresia Listiandari: Yg jelas...menikah atau tdk menikah ..semua ada resiko dan konsekuensinya...semuanya pasti ada titik jenuhnya. Di dunia ini apapun pilihan kita semua beresiko dan mengandung konsekuensi. Tinggal resiko dan konsekuensi mana yg akan dipilih.
27 minutes ago · Like
Arif Setiawan Arif: menikah menyesal tidak menikah pun menyesal
14 minutes ago · Like
Hidup adalah pilihan semua pilihan punya resiko... menikah punya anak lulu-lucu asyik lho... kita bisa berbagi n gak kesepian.. klw di perlakukan suami tidak wajar bisa bercerai ada pengadilan agama koq yg urus... dan jadilah wanita tegas mandiri jgn cengeng dan lemah.. jd single parent asyik2 aja lagi..
BalasHapus