5 Feb 2012

Signifikasi Warna

Warna merah menciptakan semangat. Namun, warna merah yang berlebihan juga bisa membuat kita gelisah, emosional, cepat marah.
Warna jingga/oranye dalam tradisi kuno di Timur selalu dikaitkan dengan energi. Sebab itu, warna ini harus digunakan dengan berhati-hati sekali. Kekurangan energi membuat kita loyo, kelebihan membuat kita destruktif.
Warna kuning mewakili sekian banyak aspek kehidupan, antara lain kenyamanan, keseimbangan, kesehatan, kepemimpinan dan masih banyak yang lain. Warna emas juga merupakan bagian dari warna kuning, biasanya dikaitkan dengan kesejahteraan.
Ketiga warna ini, merah, jingga dan kuning secara bersama mewakili 'insting-insting rendahan' di dalam diri kita. Dalam bahasa psikologi disebut insting-insting hewani. Insting-insting dasar inilah yang menjadi penggerak kehidupan. Semangat untuk hidup, energi untuk mempertahankan semangat itu, dan keseimbangan, sering dikaitkan dengan makan atau minum, seks dan tidur.
Warna hijau mewakili cinta, kelembutan dan segala yang indah dalam hidup manusia. Timur Tengah banyak menggunakan warna hijau karena pada umumnya orang-orang di sana memiliki energi 'Yang' dalam jumlah yang berlebihan. Jiwa mereka membutuhkan pelembutan. Namun, di negeri kita bila kita menggunakan warna yang satu ini secara berlebihan, maka akan tercipta 'cinta berlebihan terhadap diri sendiri' – kita menjadi egois, hanya mementingkan diri sendiri.
Warna yang satu ini, dikaitkan juga dengan kesadaran insani.
Inilah warna utama yang membedakan manusia dari hewan.
Warna biru mewakili ketenangan yang dinamis, tidak pasif; kemampuan untuk membedakan yang tepat dari yang tidak tepat dan keberanian untuk mengungkapkan kebenaran.
Warna nila mewakili kebijakan, intuisi, dan kemampuan untuk berpikir secara jernih.
Warna terakhir, ungu mewakili kesadaran ruhani, kesadaran Ilahi yang mampu melihat kesatuan di balik perbedaan.
Ketiga warna terakhir ini, biru, nila dan ungu, secara bersama mewakili kesadaran Ilahi.
Namun, tidak berarti bahwa manusia dapat hidup dengan ketiga warna terakhir saja. Hidupmua akan pincang. Selama masih berada di dunia, ia membutuhkan semua warna. Sesuai dengan pekerjaannya, tugas serta kewajibannya, profesinya, status sosialnya, seseorang bisa saja 'berat' terhadap salah satu atau beberapa di antara ketujuh warna tersebut – namun tetap saja ia tidak dapat mengabaikan warna-warna lain. Manusia membutuhkan semua warna, semua warna pelangi.

(Anand Krishna, Neo Vastu Feng Shui Awareness, One Earth Media, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar