30 Mar 2012

Untuk Bertemu Siwa, Anda Harus Jadi Siwa

by Leonardo Rimba on Wednesday, March 28, 2012 at 5:40pm ·

T = Om Swastyastu,



Tolong di-accept friend request saya di YM, ya, om. :D Makasi. Om Shanti.



J = Sudah, walaupun saya tidak pernah pakai YM lagi sekarang. Saya pakai email dan facebook Leonardo Rimba dan Leonardo Rimba II. Anda bisa add saya di Leonardo Rimba II (yg belum penuh).



T = Oh, iya. Hehe.



Makasi, om. Akhirnya bisa chat langsung. Saya selama ini baru baca buku om yang judulnya Pelangiku Warna Ungu (PWU). Yang sebelum-sebelumnya belum dapet. :(



Bukunya keren banget. Saya tambah yakin bahwa sebenarnya Tuhan itu satu. Dan agama itu cuma buatan manusia, dan kebanyakan jadi ajang jual-beli umat.



Om lagi sibukkah? Saya pengen cerita banyak, tapi masih agak sungkan.



J = Cerita saja langsung disini, semuanya saya baca dan saya balas.



T = Gini, Om. Saya punya pacar. Dan saya sangat sayang dengan dia. Tapi kami beda iman. Dan terkadang permasalahan dari perbedaan ini muncul. Padahal awalnya kita cuma share. Tapi malah jadi berdebat. Entah saya yang bicara salah, atau dia yang terlalu cepat emosi. Tapi yang jelas, saya tidak pernah sama sekali menghina atau mengejek agama apapun, termasuk agama pacar saya. Saya cuma ingin ada teman share dan ingin memberi pengertian kepada pacar saya bahwa jangan terlalu fanatik dan tidak usah menyalah.nyalahkan agama yang lain. Cukup disimpan dalam hati. Tapi malah jadi berdebat. Dan saya terus mengalah. Karena guru saya tidak pernah mengizinkan saya untuk memperdebatkan masalah yang seperti ini.



Apa om lihat saya masih terlalu gampang terbawa emosi? Atau pacar saya? Kalau pacar saya yang gampang terbawa emosi, bagaimana saya harus menyikapinya? Saya ingin dia berubah. Tapi ketika saya beritahu tentang emosinya itu, dia malah membalikkan pernyataan bahwa sayalah yang terlalu fanatik dan gampang terbawa emosi.



Di hal lain kami banyak kecocokan, om. Tapi "kadang" masalah itu muncul dari perbedaan tadi. (⌣́_⌣̀")



J = Anda mau pacaran atau mau membicarakan agama? Mau menikah atau mau pindah agama? Kalau mau pacaran dan nanti mau menikah, itu agama tidak perlu dibawa-bawa. Kita masih bisa menikah tanpa agama di Indonesia, dengan cara melepaskan agama di pengadilan, dan kemudian menikah di catatan sipil.



Itu saja ditegaskan dulu. Kalau tidak ada kecocokan, untuk apa diteruskan?



T = Yauda, ganti topik aja deh. Berat kalo uda bicara soal agama.



Oya, om. Beberapa hari yang lalu saya bermimpi bertemu dengan lukisan Bunda Kanjeng Ratu Adil. Dan waktu saya baru.baru tinggal di Jogja, saya juga bermimpi bertemu Bunda Kanjeng Ratu di depan sebuah hotel, di pinggir pantai. Beliau duduk di atas sofa yang besaaaaarrr sekali. Tapi di sana saya lihat Bunda Kanjeng Ratu itu (maaf) botak. Artinya apa, ya, kalau boleh tau, om?



J = The Kanjeng Ratu is a symbol of your own kesadaran. Perempuan and lelaki sekaligus. Oh (hermaphrodite)



T = Itu bagaimana maksudnya, om? Bisa dijelaskan lebih detail lagi?



J = Kesadaran kita menggunakan berbagai macam simbol. Ada simbol perempuan yg muncul di lelaki: bentuknya dari wanita muda sampai wanita tua. Kalau simbolnya wanita tua seperti Kanjeng Ratu itu, maka artinya kesadaran anda sudah mencapai pengertian tinggi. Sudah sepuh.



Bahkan lebih oke daripada kebanyakan karena the simbol Kanjeng Ratu in your mimpi is also botak, which means she was a lelaki also. Perempuan and lelaki at the same time. Bisex.



Simbol tertinggi di kesadaran kita adalah ratu dan pandita. Pandita ratu, yg bergender perempuan dan lelaki sekaligus. Anda sudah lihat itu, artinya secara intuitif anda sudah tahu apa maknanya, yaitu bahwa segalanya tentang kesadaran di diri sendiri.



Bahwa hidup anda ditentukan oleh anda sendiri. Simbolnya sudah muncul, artinya alam bawah sadar anda sudah tahu. Tinggal anda menelusurinya secara fisik saja. Oh (telusur menelusuri)



T = Oh, begitu. Iya, saya mengerti. Terimakasih, Om Leo.



Oh, ya. Soal mata ketiga yg pernah jg Om Leo bahas di PWU, saya pernah mengalami. Tapi cuma sekali. Rasanya di kening itu seperti dipijat. Tapi saya coba lagi di lain waktu, sangat susaaaaahhhh sekali. Saya sudah meditasi dengan memusatkan pikiran pada Çiwa dgn brbagai atribut-Nya. Jujur, saya ingin mata ketiga saya dapat aktif dengan mudah ketika saya membutuhkannya. Entah waktu saya sedih dan bahagia. Saya ingin bertemu Bapa, Çiwa. :( Apa karna dosa saya masih terlalu banyak dan saya masih trlalu dini utk bertemu Beliau? Bisa dijelaskan bagaimana cara yg tepat utk saya?



J = Untuk bertemu dengan Siwa, anda perlu meditasi dengan fokus di Mata Siwa. Mata Siwa adalah cakra mata ketiga, yaitu titik di antara kedua alis mata anda. Rasakan saja kesadaran anda berada di Mata Siwa. Oh (untuk bertemu Siwa, anda harus jadi Siwa)



T = Kalo om liat aura saya gimana, om? Bisa dijelaskan? Maaf banyak tanya, om.



J = Gak keliatan auranya disini, yg keliatan cuma tulisan thok.



T = Oh. Kok bisa ga keliatan? :(



J = Iyalah gak keliatan berwarna-warni. Keliatannya hitam putih aja.



T = Hahaha. Saya dikerjain ini. =D



J = Oh (bukan dikerjain, itu benar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar