28 Nov 2011

Jauh Panggang dari Api

Leonardo Rimba II:
Ini buat dibaca aja, bukan buat direnungkan. Saya bukan aliran perenungan.

Jauh Panggang dari Api
by Leonardo Rimba on Sunday, November 27, 2011 at 9:17pm

Pertanyaan "Siapakah aku?" termasuk salah satu pakem yg digunakan untuk membentuk budax. Caranya:



1) Tentukan sasaran anda, yaitu siapa yg mau anda jadikan budax.

2) Ucapkanlah the pertanyaan.

3) Tunggulah jawabannya dengan wajah dibuat searif mungkin.



Dijamin you akan punya budax dan, at least, akan dipanggil sebagai guru.



Cara membentuk manusia Jawa yg berbudaya "tinggi" (dalam tanda kutip):



1) Tekan sejadi-jadinya agar tidak memiliki kepribadian, dengan alasan ego manusia jelek.

2) Harus pakai hati, semuanya pakai hati, karena otax tempat ego.

3) Suruhlah diam, suwung, karena Tuhan suka orang yg suwung.



So, setiap aliran mempunyai trick untuk merekrut budax:



Cara Islam adalah dengan bertanya: "Siapa pencipta semua ini?"

Cara Kristen dengan bertanya: "Akan kemana kamu setelah mati?"

Cara Jawa dengan bertanya: "Siapakah jati diri?"



-



Malam 1 Suro, apa yg bisa saya berikan? Mungkin cuma ini, doa saya agar Jawa terbebaskan dari pembodohan massal yg sudah berlangsung ratusan tahun. Sejak sebelum orang bulez datang ke kepulauan ini. Masyarakat Jawa memang didisain untuk melestarikan perbudakan. Belief systemnya seperti itu. -Semoga semakin tahun semakin putus segala macam keterikatan astral dengan masa lalu, semoga sikap gila hormat di masyarakat Jawa semakin pupus, semoga spirit America the Beautiful hidup dan berkembang disini.



So, wong Jawa kari separoh sebenarnya bagus. Itu sudah kemajuan. Sekarang tinggal pertanyaan, separuhnya lagi kapan habis. Kalau semuanya sudah habis, artinya sudah bebas. Sudah tercerahkan. Sudah jadi manusia modern, bukan budax.



Terus terang saya lebih nyambung dengan spiritualitas Barat, lebih khusus lagi dengan tradisi Yudeo-Kristen yg, walaupun penuh konflik, telah berjalan dengan pasti membebaskan miliaran manusia di atas muka bumi sejak 2,000 tahun lalu. Saya tidak anti budaya Jawa atau etnik-etnik Indonesia, saya cuma allergi dengan roh perbudakan yg ada di budaya-budaya Indonesia. Jijay.



Makanya saya bilang, panggil saya Leo aja. Saya sama saja seperti anda, seorang manusia yg jatuh bangun berusaha belajar menjadi diri sendiri.



Tradisi Yudeo-Kristen membebaskan manusia dari perbudakan oleh manusia lainnya; dimulai oleh Musa yg legendaris itu, membebaskan orang Yahudi dari perbudakan di Mesir. Rasionalisme Barat juga merupakan turunan dari tradisi Yudeo-Kristen, semua isme-isme itu turunan dari tradisi Yudeo-Kristen; memang jalannya penuh konflik, tetapi memang harus begitu; bahkan Liberalisme dan Komunisme merupakan turunan dari tradisi Yudeo-Kristen, prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia juga



Tradisi Yudeo-Kristen berjalan lewat proses: ada thesis, antithesis, dan sinthesis. Semuanya berputar terus menuju keseimbangan lebih baru, lebih adil, lebih mendekati kebenaran. And that's the beauty of it. Tidak ada yg mandeg dan jalan di tempat.



Saya bilanng isme-isme merupakan tradisi turunan Yudeo-Kristen karena mereka lahir, berkembang, dan menjadi monzter pemangsa segalanya di dalam budaya itu sendiri. Semacam enzyme yg merusak tatanan tetapi sebenarnya merupakan antibodi yg dikeluarkan oleh budayanya sendiri supaya bisa makin oke. Dan itu dibuktikan dengan lahirnya Liberalisme dan Demokrasi. Lahir dari dalam dirinya sendiri. Merupakan bagian dari tradisi Yudeo-Kristen.



Liberalisme dan Free-Thinking (Pemikiran Bebas) adalah essensi dari tradisi Yudeo-Kristen. Bisa pakai nama apa saja. Bisa masuk tradisi mana saja dan merubahnya dari dalam. Sudah masuk juga ke budaya-budaya asli Indonesia. Kalau anda sudah bisa berpikir kritis, maka anda sudah terpengaruh budaya Yudeo-Kristen. Anda sudah jadi orang Yudeo-Kristen seperti saya. Anda sudah jadi Israel, sudah jadi manusia bebas. Bukan budax.



Untuk anda yg belum tahu, saya tidak terlalu kagum dengan spiritualitas Timur, bahkan yg berasal dari India dan Cina. Aslinya, spiritualitas Timur berkehendak merekrut budax. Anda harus jadi budax untuk moksha, masuk Nirvana. Harus menghilangkan diri anda sendiri. Harus jadi non-entitas.



Teknik saya adalah mengkonfrontir sesuatu dengan lawannya. Konfrontir saja, dan bandingkan. Elemen perbudakan di budaya Jawa cuma terlihat apabila anda konfrontir dengan budaya Barat, contohnya. Tanpa dikonfrontir, orang Jawa akan merasa diri paling spiritual satu dunia. Spiritual Jawa itu dalam tanda kutip. Selalu dalam tanda kutip karena elemen penipuan dirinya besar sekali.



Kita sudah hidup di dunia Yudeo-Kristen. Walaupun mengaku Islam dan agama-agama lainnya, semuanya sekarang sudah pakai metode Yudeo-Kristen. Kalau otaknya sudah dipakai untuk berpikir mencari solusi, artinya sudah terkena virus Yudeo-Kristen. Kalau asli Jawa, misalnya, solusinya adalah penipuan diri sendiri yg makin lama makin tebal. Leluhur saja yg dipuji-puji, pedahal leluhur Jawa bukanlah orang tercerahkan. Semuanya memperbudax.



Khusus tentang Islam, ini agama yg isinya copas dari Yudeo-Kristen. Copas yg dibakukan 1,000 tahun lalu. Makanya begitu terbelakang. Islam itu Yudeo-Kristen juga, tetapi Yudeo-Kristen masa lalu. Makanya saya tidak sebut secara tersendiri. Setelah Islam yg merupakan turunan Yudeo-Kristen, muncul juga turunan-turunan lainnya: macam-macam isme, termasuk Deisme, Agnostisme dan Atheisme. Atheisme itu juga turunan dari tradisi Yudeo-Kristen.



Patokannya, kalau anda sudah bisa berpikir rasional dengan menggunakan you punya otax, maka anda sudah terkena virus Yudeo-Kristen.



Silahkan baca kembali pemaparan saya di atas. Jangan takut untuk diulang-ulang. Walaupun sekarang anda schock, nanti akan mengerti juga bahwa kita sekarang hidup di budaya Yudeo-Kristen. Semua isme-isme yg lahir 2,000 tahun ini di dunia Barat dan menyebar ke seluruh penjuru dunia berasal dari tradisi Yudeo-Kristen. Nietsczhe dengan konsepnya "Allah telah mati" juga berasal dari tradisi Yudeo-Kristen. Nietsczhe bahkan sangat amat kental roh Yudeo-Kristennya, dalam arti sangat amat membebaskan. Ketika anda membebaskan manusia dari perbudakan, artinya anda telah menggunakan prinsip-prinsip Yudeo-Kristen.



Dan itu memang lawan dari spiritualitas Timur yg pada umumnya gemar memperbudak orang.



-



Yg menyatukan kepulauan Indonesia adalah energi dari lagu kebangsaan Belanda "Wilhelmus", dan bukan sumpah kerak-keruk dari Majapahit. Bukan demi penyebaran agama, melainkan dagang only. Dagang rempah-rempah: lada, cengkeh, dlsb. Dagang daging juga atawa yg sekarang dikenal sebagai kawin campur untuk memperbaiki keturunanz.



Saya berkesimpulan Belanda datang ke kepulauan Indonesia untuk membawa pembebasan. Pembebasan dari perbudakan. Belanda tidak memperbudak orang, melainkan membebaskan. Makanya ada istilah "mardijkers" yg di-melayu-kan sebagai "merdeka". Orang mardijkers artinya orang pribumi yg dimerdekakan, tidak di bawah kuasa penguasa pribumi. Kalau masih di bawah penguasa pribumi, artinya belum mardijkers. Belum merdeka.



Saya rasa kita sudah bisa PD meluruskan sejarah, tanpa perlu malu-malu kucingz. Jakarta, contohnya, ini kota yg didirikan oleh Jan Pieterzoon Coen, gubernur jendral VOC. Nama aslinya Batavia, nama yg sangat penuh dengan energi gaib dari Eropa karena Batavia adalah nama nenek-moyang orang Belanda. Batavia itu energinya besar sekali. Dari Batavia, Belanda bisa menyatukan satu kepulauan dari Sabang sampai Merauke.



Merupakan kesalahan besar apabila negara ini menarik Majapahit sebagai nenek-moyang. Majapahit itu penjajah bagi wilayah-wilayah di sekitarnya. Hubungannya antara tuan dan budak. Negara kolonial Hindia Belanda tidak begitu. Tidak ada perbudakan antara orang Belanda dan pribumi. Yg ada, perbudakan oleh pribumi terhadap pribumi, dan itu masih berlangsung sampai sekarang.



Waktu Belanda datang ke kepulauan Indonesia, perbudakan masih legal di seluruh dunia. Penguasa pribumi masih bisa menarik pajak dari rakyat dalam bentuk kerja rodi. Sistem Tanam Paksa yg diterapkan Belanda menggunakan sistem rodi, yaitu pembayaran pajak oleh rakyat terhadap penguasa. Jadi, bukan Belanda yg langsung memeras rakyat, tetapi rakyat diperas oleh pemimpinnya sendiri. Sistem itu lalu dihapuskan. Dihapuskan oleh Belanda sendiri, dan bukan oleh penguasa pribumi. Ketika Belanda hengkang, sudah tidak ada lagi perbudakan di Indonesia, kecuali oleh pemimpin pribumi terhadap rakyatnya, dan oleh ulama pribumi terhadap umatnya.



Orang-orang mardijkers masih ada. Mardijkers yg kemudian disebut sebagai "merdeka" oleh orang kita adalah pribumi yg menjadi Kristen. Karena menjadi Kristen, otomatis tidak lagi di bawah pemimpin pribumi. Mereka menjadi orang mardijkers. Jadi orang merdeka. Secara umum, inilah yg sekarang anda kenal sebagai orang Maluku Selatan dan orang Manado. Kurang lebih seperti itu. Orang-orang yg memang sudah merdeka sejak jaman kolonial.



Orang-orang di Jawa dan pulau-pulau lainnya tidak seperti the mardijkers, yaitu orang Ambon dan orang Manado. Mereka umumnya budax. Mentalnya budax. Tidak mengerti mental orang merdeka seperti apa. Yg mengerti mental mardijkers, mental merdeka, cuma orang Ambon dan orang Manado. Karena sudah mardijkers sejak jaman kolonial. Seperti itu situasinya. Jangan terbulak-balik dan mengada-ada seperti kebiasaan orang Indon.



-



Saya tidak percaya spiritualitas Jawa termasuk kelas tinggi. Kelas medium juga tidak. Itu kelas bawah. Tentu saja saya tidak merendahkan. Ini cuma klasifikasi saja. Ada spiritualitas kelas atas, yaitu yg menggunakan otak dan bisa menghasilkan terobosan-terobosan. Ada spiritualitas medium yg bisa menyesuaikan diri dengan jaman. Ada spiritualitas kelas bawah yg, walaupun diberikan kesempatan, tidak maju-maju juga. Terlalu banyak penipuan diri. Karena ada spiritualitas kelas rendah, makanya kita bisa membuat klasifikasi kelas medium dan kelas tinggi. Spiritualitas Jawa terlalu banyak ngeyelnya. Saya juga suka ngeyel-ngeyel, tetapi saya bergerak maju. Gaya ngeyel saya tidak jalan di tempat.



Jadi, ada spiritualitas kelas atas, yaitu yg menggunakan otak dan bisa menghasilkan terobosan-terobosan. Ada spiritualitas medium yg bisa menyesuaikan diri dengan jaman. Ada spiritualitas kelas bawah yg, walaupun diberikan kesempatan, tidak maju-maju juga.



Pada pihak lain, spiritualitas Jawa pada umumnya tidak berani atau tidak mau bersikap kritis dan analitis. Semuanya serba disamarkan. Dan itulah salah satu ciri dari spiritualitas kelas rendah. Tidak mau atau mungkin lebih tepat tidak bisa berpikir. Semuanya dibayangkan pakai hati. Pantas tidak pernah maju.



Jangan harap saya bisa termakan oleh anda yg membawa spiritualitas Jawa dengan kata-kata kuncinya seperti: jati diri, ego, dll. Saya tahu, jenis-jenis spiritualitas. Ada yg kelas atas, kelas medium dan kelas bawah. Yg di Jawa termasuk kelas bawah dengan ciri lainnya yaitu selalu ingin meninggikan diri. Ada juga patokan-patokan tertentu di spiritualitas Jawa, yaitu tidak boleh memperlihatkan emosi, harus pasang wajah arif bijaksana, dlsb. Itu semuanya topeng. So, spiritualitas Jawa is also spiritualitas topeng.



Tentu saja spiritualitas Jawa yg saya maksud adalah yg berkaitan dengan etnik. Kalau pakai etnik-etnikan, maka sudah jelas itu kelas rendah. Tidak universal dan selalu pakai acara meninggikan diri sendiri, sebagai kompensasi dari rasa rendah diri menghadapi orang-orang yg berasal dari latar belakang berbeda.



Mungkin yg asli menganut spiritualitas Jawa akan mencak-mencak dan mencoba mengaburkan topik sejadi-jadinya. Itu juga ciri khas spiritualitas Jawa dari dahulu sampai sekarang. Selalu berusaha mengaburkan topik. Makanya tidak bisa maju. Tidak bisa kritis dan analitis. Tidak bisa menawarkan solusi. Bisanya berputar-putar jalan di tempat.



Terakhir, untuk mereka yg masih berusaha membuktikan bahwa orang Jawa keturunan Atlantis, baiklah saya kemukakan sekali lagi disini bahwa saya tidak percaya. Atlantis itu isinya manusia genius. Pintar sekali. Tidak mungkin orang Jawa keturunan Atlantis. Jauh panggang dari api.



Ni Nengah Hardiani: Bagus banget leo notesnya.
10 hours ago · Like · 1

Dewa Mayun: keseringan pakai hati jadi gagap dlm berpikir, bertindak, dan berbicara,...jadi makan hatilah!!!
10 hours ago · Like · 2

Leonardo Rimba II: Oh (habis makan nasi minum susu)
10 hours ago · Unlike · 2

Leonardo Rimba II: Oh (tinggal pilih mau nenen atas or nenen bawah)
10 hours ago · Unlike · 2

Dewa Mayun: terlalu banyak aturan dan konsep, harus gini harus gitu,jadi lupa tujuan yg sesungguhnya.....otak jadi buntu, berfikir pun diatur...
10 hours ago · Like · 2

Sati Mahisa Ireng: hehehe...pada kenyataannya orang bodoh tdk mungkin mencapai spiritual jawa tertinggi..memang ajaran yang beredar selalu disamarkan dan punya tujuan tertentu..tapi tidak apalah jika yang dibicarakan itu orang jawa pada umumnya..karena kenyataannya dari dulu terjadi pembodohan terhadap orang jawa hingga hampir tidak banyak bibit unggul yang muncul...
10 hours ago · Like · 2

Frans Hananto: note ini saya baca malam gini jadi terasa nyaman ya...membumi dan berakar serta menuju kenyataan..realitas berpikir manusia dewasa!
salute Leo!
9 hours ago · Unlike · 3

Dewa Mayun: pada kenyataannya orang cerdas di Indonesia banyak direkrut pihak asing, disini katanya nggak dihargai, apa mungkin karena org2 sini takut disaingi...
9 hours ago · Like · 1

Rudi Cool: brada Leonardo: tulisan mu bagus dan sangat berguna :) pemahaman yg berani dan benar. thanks you brada
9 hours ago · Unlike · 2

Aurelius Abell: As always, Sir Leo's note is awesome, may i call you Mr.Millenium? =D
8 hours ago · Unlike · 2

Ita Apulina Silangit: leo mbanget..saya bacanya sambil ketawa2..amiin
5 hours ago · Unlike · 2

Marga Mombes: Yes Leo hahahaa...
4 hours ago · Unlike · 2

Fajar Prihattanto: Belanda ternyata bukan penjajah....malah pemerdeka?terdengar rancu namun masuk akal....
38 minutes ago · Unlike · 2

Shunt Wirasubrata: ‎_/♥\_
11 hours ago · Like · 3

Budi Widarma: ayam bakarnya ...gak bakalan mateng nih....
11 hours ago · Like · 3

Shunt Wirasubrata: fiuhhhh...jatuh cinta ♥
11 hours ago · Like · 1

Ni Nengah Hardiani: Tulisan ini mewakili uneg-unegku selama ini, thanks leo.
11 hours ago via mobile · Like · 4

Leonardo Rimba II: Manusia spiritual adalah manusia yg jujur, bukan yg menipu diri sendiri dan orang lain.
10 hours ago · Unlike · 3

Lisia Christina Djohary: dahsyattt.. setubuhhhh.... eeeh,, setujuh banget sama Leo! Spiritualitas asia timur cuma bikin mental budak!!! :D

Kutembak Telurmu: Selamat ato gak yang penting pantang jadi budakssss
2 hours ago via mobile · Like · 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar