Apa itu meditasi?
Kata Meditasi berasal dari bhs.latin = meditare artinya berpikir secara mendalam = to think deeply. Secara etimologis, meditasi itu berarti "memikirkan sesuatu, berpikir tentang sesuatu, merenungkan sesuatu". Dan dilakukan secara intensif-mendalam.
Metode-metode meditasi antara lain:
-Meditasi dalam tradisi Budha Dalam Budhisme, terutama dalam aliran Theravada, meditasi merupakan satu-satunya doa yang dimiliki dan yang berusaha dilakukan dengan tekun-setia. Ini tentunya beda dengan aliran Mahayana yang menambahkan juga doa-doa permohonan, permintaan, dan penyebutan nama Buddha.
-Meditasi Zen. Zen adalah sebuah metode samadi yang dipraktekan oleh Kaum Budhis di Jepang. Zen termasuk dalam Buddhisme Mahayana. Budhisme Mahayana ini bergerak dari India menuju Tiongkok dan di Tiongkok inilah ia mendapat banyak pengaruh agama lain, teristimewa Taoisme. Perlu diketahui bahwa kata Zen ini adalah transkripsi dari bahasa Sanskrit "Dyana". Untuk mempraktekkan "zazen" = duduk-diam ini, biasanya orang duduk dalam sikap lotus atau setengah otus. Bafan harus tegah, punggung lurus, dan kedua lutut menyentuh ground.
-Meditasi Hindu. Kehidupan agama Hindu, tulis Mariasusai Dhavamony dalam bukunya "Phenomenology of Religion" dibangun atas tiga unsur: pemujaan, doa, dan meditasi. Ketiga unsur ini merupakan tahap-tahap dalam pengalaman akan Allah. Pemujaan merupakan bagian ritual dan meditasi adalah doa tanpa kata. Doa paling penting bagi seorang Hindu adalah memasuki kehadiran Ilahi.
-Yoga Kundalini Kundalini berasal dari bahasa Sansekerta "KUNDAL" yang berarti bulat atau melingkar. Maka "Kundalini berarti "dia yang melingkar". Ular yang melingkar memang merupakan simbol energi hidup yang terletak di pangkal tulang belakang manusia, cakra moladara/cakra dasar/root cakra. Energi ini memiliki daya ledak yang luar biasa (sehingga disebut "Psikonuklir dalam tubuh manusia). Begitu dibangkitkan energi ini mengalir ke atas menyusur tulang belakang, poros tengah tubuh manusia hingga mencapai mahkota kepala dimana energi itu menimbulkan pencerahan mendalam, sukacita yang kuat dan kesadaran utuh manunggal, tidak dualistis. Perlu diketahui bahwa ular adalah simbol energi feminim atau "Shakti". Sekali di bangkitkan ia akan menelusuri berbagai cakra, pusat-pusat energi. Ketika sampai di puncak, Chakra Mahkota Kepala, terjadilah persatuan antara SHAKTI, energi feminim dengan SHIVA, energi maskulin. Pada saat itu terjadi pencerahan yang besar dan mendalam.
-Meditasi dalam tradisi Muslim. Dalam agama Islam, tradisi dan doa hening terungkap secara nyata dalam tradisi mistiknya yang kerap dikenal dengan Sufisme. Muncul sekitar awal abad ke-8, sufime merupakan sebuah gerakan rohani dalam Islam untuk kembali ke kehidupan sederhana yang dijalani kaum Muslim di Madinah, memgenakan pakaian bersahaja yang terbuat dari wool kasar dalam bahasa Arab disebut Shuf, berdasarkan itulah mereka memperoleh sebutan "Sufi". Zikir yang dikembangkan oleh Sufisme ini pada hakikatnya merupakan penyebutan nama Allah yang terus-menerus tanpa akhir. Dan ini diyakini sejalan dengan Al-Quran 2,152; 3,41. Dengan zikir,yaitu pengucapan nama Allah yang terus menerus, orang diajak untuk senantiasa menyadari kehadiran Allah di dalam hidupnya.
Dalam lingkup Kristianitas dikenal beberapa metode, antara lain:
-Metode Teresian: Bagi Teresia Avila, doa batin adalah sebuah percakapan intim dengan seorang sahabat di mana kita tahu bahwa sahabat itu mencintai kita.
-Metode Ignatian.
-Metode Lectio Divina. Praktek doa Lectio Divina berkembang dalam kehidupan para rahib padang gurun yang hidup sekitar abad ke-4 dan ke-6, terutama di wilayah yang skarang disebut Timur Tengah. Praktek doa ini kemudian tersebur ke Barat, terutama oleh usaha para rahib Benediktin. Metode doa ini sangat alkitabiah karena memang ia merupakan suatu metode berdoa dari Kitab Suci.
Ini ada meditasi dengan objek.
Akan tetapi ada juga metode meditasi tanpa objek, yaitu sebuah metode yang ingin mengembangkan "KESADARAN" yang terus menerus akan kehadiran Allah dalam hidup. Doa berpusat hati (centering prayer), Doa Aspiratif dari Tradisi Karmel Reformasi Tourine, Perancis.
Meditasi menciptakan ketenangan, baik ketenangan fisik maupun ketenangan emosi dan batin. Ketenangan yang tercipta memberikan efek langsung kepada aktifitas organ tubuh, seperti jantung, otot dan syaraf. Dan inilah yang memebrikan kesehatan fisik dan mental kepada orang yang bermeditasi.
Menurut penelitian, berpikir, relaksasi, dan meditasi memberikan efek berbeda terhadap gelombang otak.
Meditasi mempunyai tujuan sendiri, entah itu disebut pencerahan, atau kesadaran diri yang mendalam, Karena itu ketika kita bermeditasi, kita mesti bertanya atau menyadari tujuan apa yang mau kita capai.
Secara mendasar, semua meditasi itu adalah tentang keheningan, membuat pikiran kita menjadi tenang.
Apa pun metode yang kita ambil, praktekkan meditasi itu setiap hari secara teratur dan konsekuen. Disiplin tidak semata-mata diturunkan dari surga. Disiplin bertumbuh melalui upaya-upaya kita sendiri. Ada banyak teknik dan tradisi meditasi. Kita dapat memilih salah satu yang paling cocok bagi diri kita. Akan tetapi hanya keteraturan latihanlah yang dapat mengakibatkan suatu perobahan yang terjadi.
Jika kita melakukan praktik secara teratur, perubahan mulai terjadi. Jika kita tidak melakukannya, poerubahan tidak akan terjadi. Meditasi hanya memberikan buah bila kita berdisiplin diri dan berkomitmen.
Santo Paijo Al-Kafir www.kundaliniyogaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar