15 Feb 2010

Melepaskan

Memang sulit untuk melepaskan suatu posisi. Tetapi apabila memang kehadiranmu benar-benar sudah tidak dibutuhkan lagi atau tidak diinginkan, sebaiknya segeralah pergi, jangan menoleh lagi ke belakang.
Lepaskan, iklhaskan, relakan, let go, let it go. Berjalanlah. Memang terasa berat. Tapi itulah kenyataan hidup. Kadang terasa berat, kadang terasa ringan.
Berarti tugasmu sudah selesai. Jangan mengharapkan sesuatu, kau akan keceawa. Pergilah, tinggalkan.
Kalau kau merasa sedih dan ingin menangis, menangis saja, tidak apa-apa. Manusia mengekspresikan emosinya dengan menangis.
Ini pelajaran yang harus kau jalani, belajar melepaskan. Berjalanlah terus, tapi kalau merasa lelah, istirahatlah.
Setelah capek belajar, ada waktu istirahat. Setiap pelajaran memang sulit dan berat. Tapi kau harus mau belajar dan mengalami, kalau kau ingin berkembang.
Bosan kan, kalau tidak berkembang.
Pelajaran memang hal yang sulit, kalau mudah bukan pelajaran, namanya. Tapi mungkin bisa diusahakan untuk belajar dengan gembira.
Kalau masih bisa memilih pilihlah dengan hati-hati dan penuh kesadaran.
Kalau memang saat kematianmu tiba, jalani dengan sebaik-baiknya.
Kehadiranmu untuk membantu, bila sudah dirasakan tidak bisa membantu, maka pergilah. Beri kesempatan kepada yang lebih mampu untuk membantu.
Kalau merasa sakit, istirahatlah. Rawatlah dirimu. Rasa sakit itu petunjuk, bahwa kamu sebaiknya lebih memperhatikan dirimu. Sakit adalah pertanda, semacam alarm, mengenai waktu untuk memperhatikan diri, intropeksi diri bahwa sebelumnya kita telah mengabaikan diri untuk suatu nafsu tertentu. Jangan memaksa dirimu. Jadilah sehat dulu, baru kamu bisa membantu orang lain.
Perhatikan setiap langkahmu, agar tidak jatuh. Berhati-hatilah. Perhatikan pikiranmu agar tidak terlalu liar.
Dalam melakukan sesuatu, perhatikan niatmu. Kalau niatmu sudah melenceng, hentikan tindakanmu. Kalau niatmu sudah menjadi tidak baik, hentikan perbuatanmu, maka kamu akan terhindar dari kejatuhan atau kejatuhan yang makin dalam.
Jalani setiap gemblengan dengan tabah dan penuh kesadaran, hidup sedang membentukmu.
Terimalah, bila kamu tidak bisa diterima oleh orang lain. Terimalah penolakan. Kalau disuruh pergi, pergilah. Pada hakekatnya hidup ini sebuah perjalanan, berjalanlah terus.
Jangan melarikan diri dari kehidupan, jangan melarikan diri dari kesulitan, karena setiap kesulitan adalah pelajaran. Lari dari pelajaran, seperti anak yang bolos sekolah. Lagipula lari itu melelahkan. Berjalan saja. Adakalanya berjalan cepat, ada juga waktu berjalan santai.
Udah dulu ah, nanti jadinya kepanjangan, nulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar