13 Jan 2012

Gunakanlah Istilah God atau Allah, Bukan Istilah Tuhan

Leonardo Rimba II: Untuk teman-teman yg tertarik untuk memperlurus cara berpikir, ingatlah bahwa saya menulis tentang asal-usul. Asal-muasal. Kalau kita mengerti asal-usul, kita tidak akan rancu. Kita akan pegang arti asli. Kalau kemudian ada arti baru, yg tidak dilarang, kita akan tahu bahwa itu perkembangan kemudian, dan bukan asal muasal.

So, saya mengerti asal muasal kata Tuhan, yaitu kata Tuan, dan berarti Tuan. Pertama kali digunakan untuk Yesus ketika dilakukan penerjemahan Alkitab ke bahasa Melayu 300 tahun lalu.

Kalau kemudian kata Tuhan menjadi begitu populer di Indonesia, sehingga orang lupa asal-usulnya, dan mengira Tuhan berarti Allah, maka itulah yg namanya kerancuan.

Tulisan saya bermaksud meluruskan kerancuan, dan bukan menambah-nambahinya. Bukan bermaksud melarang, karena tidak ada yg larang kalau anda mau bilang Tuhan = Allah.

Saya cuma mau menunjukkan, bahwa aslinya kata baru Tuhan berarti Tuan. Sinonim dengan kata Gusti di bahasa Jawa. Dan sinonim dengan kata Lord di bahasa Inggris.

Sudah terlalu banyak salah kaprah di alam pemikiran manusia Indonesia. Segala macam disalah-kaprahkan.

Gunakanlah Istilah God atau Allah, Bukan Istilah Tuhan

by Leonardo Rimba on Wednesday, January 11, 2012 at 10:44pm


Sungguh menyebalkan menemukan hampir semua orang Indon mengira kata "God" di bahasa Inggris berarti "Tuhan" di bahasa Indonesia.



Mereka yg aslinya berbahasa Inggris cukup banyak pakai kata "God" dalam percakapan sehari-harinya. Artinya "Allah". Kalau yg mereka maksud "Tuhan", orang berbahasa Inggris akan pakai istilah "the Lord". The Lord itu Tuhan, sedangkan God itu Allah.



Naskah Pembukaan UUD 45 yg asli memuat kata-kata "Atas berkat rahmat Tuhan yang maha kuasa". Dalam perkembangannya, kata Tuhan diganti dengan kata Allah, diganti begitu saja, tanpa pernah dibahas. Makanya sekarang kita dapati kata-kata "Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa" di dalam Pembukaan UUD 45.



Mungkin ini alasan utama kenapa kata Tuhan dan Allah menjadi rancu di dalam bahasa Indonesia. Tuhan otomatis dianggap berarti Allah. Pedahal tidak. Tuhan = Tuan atau Gusti. Allah = God.




Allah = God = Allahuma = Elohim. Ini juga bukan nama, melainkan kata ganti. Di kitab tertua, yaitu taurat, tertulis: "Tuhan, Allahmu". Jadi, bahkan Allah itu pun merupakan kata generik. Masih ada nama personal yg bisa ditarik dari kata Allah.



Untuk nama personalnya, orang Yahudi cuma menyebut Adonai, artinya Tuan atau Gusti (atau Tuhan).



Tapi, bahkan itu pun masih kata ganti juga.



Semuanya berputar-putar, Allahuma (Elohim, Allah) merupakan kata ganti untuk menyebut Tuan, Gusti, atau Adonai.



Yg disebut Tuhan.



Masih kata ganti juga, nama personal yg paling personal cuma simbol JHVH di dalam agama Yahudi.



Simbol belaka.



Semuanya permainan kata saja. Artinya simbolik. Sama saja seperti slogan di mata uang dollar AS yg bunyinya "In God we trust". Artinya, "Dalam Allah kita yakin".



Lagu kebangsaan Inggris "God Save the Queen", artinya "Allah Menyelamatkan Sri Ratu".



Jangan terjemahkan God menjadi Tuhan. God itu Allah.



Dan Allah adalah konsep, tergantung bagaimana anda mengkonsepkannya. Dan itu boleh saja, suka-suka. Makanya Barack Obama bisa bilang semua orang "Children of God". Artinya "Anak-anak Allah". Itu bisa, tinggal bilang saja. Dari dahulu sampai sekarang seperti itu cara kerjanya. Manusia tinggal mengkonsepkan mau Allah yg seperti apa. Dan tentu saja tidak bisa diperdebatkan karena ini soal taste, selera. Setiap orang berhak mengkonsepkan sesuai dengan seleranya sendiri. Dan Allah tentu saja akan diam. Karena Allah itu sebuah kata. Kata yg digunakan. Artinya tergantung apa yg anda konsepkan. Apa yg anda pikirkan.



Saya sendiri lebih suka pakai kata God atau Allah. Jadi tidak rancu. Kalau yg kita maksud adalah konsep Allah, maka pakailah kata Allah. Negara-negara Barat yg sekuler itu juga pakai kata God atau Allah. Dipakai di lagu-lagu kebangsaan mereka. Dipakai di slogan-slogan kebangsaan mereka. Semuanya pakai hiasan God atau Allah. Dan itu tidak apa-apa.



Yg tidak boleh adalah memaksakan interpretasi dari kata God atau Allah itu. Kalau pakai saja, tidak apa-apa. Maksudnya apa tentu saja tergantung dari tiap-tiap orang.



Kalau kata God atau Allah dipakai dalam konteks kenegaraan, maka kita bisa beralasan tradisi atau azas kepantasan. Pantas kalau menyebut kata God atau Allah. Cuma untuk disebut saja, dan bukan untuk memaksakan interpretasi tentang God atau Allah apa yg dimaksud, apalagi memaksakan praktek keagamaan terhadap God atau Allah itu.



Interpretasi dan praktek keagamaan terhadap God atau Allah merupakan urusan masing-masing warganegara. Mau praktek agama boleh, mau tidak praktek agama juga boleh.



Makanya negara-negara Barat yg sekuler tenang-tenang saja, walaupun mereka pakai kata-kata God atau Allah. Walaupun, penggunaan kata ini sudah semakin terdesak. Didesak untuk dibuang total. Tapi, kita lihat sendiri, bahkan AS dan Inggris saja masih pakai kata God atau Allah.



Dipakai sebagai pemanis. And no more than that.



Mungkin naskah Pembukaan UUD 45 yg asli memperoleh kesulitan ketika diterjemahkan ke bahasa Inggris. Saya bisa bayangkan bagaimana bingungnya orang yg mau menerjemahkan kata-kata "Atas berkat rahmat Tuhan yang maha kuasa" ke dalam bahasa Inggris.



Kalau diterjemahkan secara harafiah, maka harusnya menjadi "With the blessing of the Lord Almighty".



The Lord Almighty tidak dikenal di bahasa Inggris. Yg ada cuma istilah God Almighty. Artinya Allah yg maha kuasa.



Makanya, terjemahannya akhirnya langsung pakai kata God. Dan naskah aslinya langsung diubah diam-diam menjadi "Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa".



Allah yang maha kuasa = God Almighty.



-



Konsep Allah di kitab-kitab Yahudi dan Kristen otomatis menjadi kata God di dalam bahasa-bahasa Barat. Banyak variasinya, seperti:



German - Gott

French - Dieu

Croatian - Bog

Spanish -Dios

Swedish - Gud



Di bahasa Indonesia, God adalah Allah.



Kalau konsep "Tuhan" lain lagi. Artinya adalah Tuan. Bukan Allah. Di bahasa Inggris dikenal Lord Jesus.



Masuk ke bahasa Indonesia menjadi Tuhan Yesus.



Dan di bahasa Jawa menjadi Gusti Yesus.



Tuhan artinya Tuan, Master, Gusti.



-



Tetapi di Indonesia sudah kadung salah kaprah berkepanjangan, dikira Tuhan itu Allah. Pedahal beda. Beda pengertiannya. Tuhan artinya Tuan, Master, Gusti.



Makanya ada istilah Gusti Allah di bahasa Jawa. Di bahasa Indonesia, istilahnya Tuhan Allah. Tuhan disitu artinya Tuan.



Bahasa Inggrisnya Lord God.



Di dalam bahasa Inggris tidak dikenal Tuhan-tuhanan. Tidak gila Tuhan seperti orang Indonesia. Orang berbahasa Inggris menggunakan kata God. Artinya Allah.



Allah adalah Allah. Bahasa Inggrisnya God. Kenapa di Indonesia bisa jadi Tuhan, tentu saja salah kaprah. Orang Indon mengira God adalah Tuhan. Pedahal God itu Allah.



Asli.



Untuk mengerti ini semua, anda harus buang pengertian salah kaprah, dan mengerti bahwa Tuhan itu kata baru. Artinya Tuan. Waktu penerjemahan Alkitab ke bahasa Melayu. Harusnya digunakan istilah Tuan Yesus dan Tuan Allah.



Tetapi jadi Tuhan Yesus dan Tuhan Allah.



Di bahasa Jawa, menjadi Gusti Yesus dan Gusti Allah.



Artinya tetap sama, Tuhan itu Gusti, Tuan.



Itu pengertian dalam konteks aslinya.



Tetapi orang Indon mengira bahwa kata Tuan (yg diucapkan sebagai Tuhan oleh orang Kristen) berarti Allah.



Pedahal artinya tetap saja Tuan. Bahkan sampai sekarang. Ada Tuan Yesus. Ada Tuan Allah.



Bahasa Inggrisnya, Lord Jesus dan Lord God.



Kalau yg dimaksud adalah God, maka orang berbahasa Inggris akan langsung pakai kata itu God. Bahasa Indonesianya Alah, bukan Tuhan.



Tuhan itu Tuan, bahasa Inggrisnya Lord. Bahasa Jawanya Gusti.



Makanya akan terasa janggal kalau Pembukaan UUD 45 pakai kata Tuhan. Di dalam bahasa Inggris tidak bisa keterima itu. Reject.. reject.. (and that's possibly the reason kenapa naskah Pembukaan UUD 45 yg asli diam-diam diganti katanya, kata Tuhan diam-diam diganti dengan Allah).



God atau Allah memang pantas ditulis di dalam pembukaan UUD 45. Tetapi Tuhan (yg berarti Tuan, Gusti, atau Lord), tidak pantas. Tidak memenuhi azas kepatutan berbahasa.



Ada kemungkinan awal kerancuan ini bermula ketika naskah Pembukaan UUD 45 yg asli (yg mengandung kata Tuhan) diterjemahkan ke bahasa Inggris. Tentu saja, berdasarkan azas kepatutan berbahasa, kata Tuhan itu otomatis akan diterjemahkan menjadi God.



Akhirnya orang Indon mengira Tuhan di bahasa Indonesia artinya God di bahasa Inggris.



Pedahal tidak begitu. God di bahasa Inggris adalah Allah di bahasa Indonesia. Dan Tuhan di dalam bahasa Indonesia, di dalam bahasa Inggris adalah Lord. Artinya Tuan, Gusti, Master. Tidak pantas masuk Pembukaan UUD 45.



Saya pernah baca pertanyaan: "Kenapa orang Kristen menuhankan Yesus?" Nah, ini juga pertanyaan yg salah kaprah. Kenapa? Karena dari semula Yesus memang disebut Lord. Lord Jesus. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Tuhan Yesus.



Artinya Tuan Yesus. Gusti Yesus. Master Yesus. Itu panggilannya.



Sama saja seperti kita panggil nama bangsawan Inggris. Ada yg namanya Lord Churchill, Lord Mountbatten, Lord Voldermort, dll.



Jadi, pertanyaannya yg pas: "Kenapa orang Kristen meng-Allah-kan Yesus?".



Dan bukti memperlihatkan, orang Kristen tidak pernah menyebut Allah Yesus. God Jesus itu tidak ada.



Yg ada cuma istilah Lord Jesus. Artinya Tuan Yesus. Walaupun pengucapannya pakai huruf h, menjadi Tuhan, pengertiannya tetap, yaitu Tuan Yesus. Gusti Yesus. Master Yesus.



Dari dahulu sampai sekarang begitu prakteknya, dan pengertiannya.



Yesus adalah Tuan, Lord, Gusti.



Allah lain lagi. Allah adalah God.



Makanya, untuk mengurangi kerancuan, saya himbau agar gunakan saja kata Allah. Kalau yg anda maksud God (di bahasa Inggris), gunakan saja kata Allah.



Kata God atau Allah tidak harus disikapi dengan sinis, karena ini kata umum, digunakan oleh ribuan sekte keagamaan di seluruh dunia. Pengertiannya tergantung dari masing-masing sekte. Sekarang, malahan, pengertiannya tergantung dari masing-masing orang. Kita pakai kata God atau Allah. Lalu kita jelaskan apa yg kita maksud dengan God atau Allah itu.



-



Yg berikut sudah sedikit keluar konteks, tetapi mungkin perlu saya tuliskan juga, yaitu asal-usul kata Allah di bahasa Arab. Saya tidak percaya ini asalnya dari nama Dewa Bulan. Impossible. Allah di bahasa Arab asalnya dari istilah Allahuma, yaitu peng-arab-an dari istilah Yahudi, yaitu kata Elohim.



Elohim menjadi Allahuma di bahasa Arab. Nah, Elohim inilah yg diterjemahkan menjadi God di alkitab berbahasa Inggris, dan menjadi Allah di alkitab berbahasa Indonesia.



Kenapa? Karena orang Kristen Arab sudah pakai kata Allah sejak 2,000 tahun lalu. Sampai sekarang. Kristen sudah berusia 2,000 tahun, sudah pakai kata Allah sejak dahulu.



Balik lagi ke kata Adonai di bahasa Yahudi (Ibrani), yg diterjemahkan menjadi Lord di bahasa Inggris, dan menjadi Tuhan di bahasa Indonesia. Pengertiannya, Tuan.



Adonai Elohim (Ibrani)



Lord God (Inggris)



Tuhan Allah (Indonesia)



Gusti Allah (Jawa)



Bisa dilihat disitu, bahwa Tuhan itu Lord, Gusti.



Elohim itu God, Allah.



Beda jauh.. beda jauh..



-



That's all, my friends. Ini permainan kata. Anda terjebak dalam salah kaprah berkepanjangan. Anda masuk dalam alam pikiran Yahudi dan Kristen, tapi anda tidak bisa mengerti essensinya. Lord atau Tuan, atau Junjungan, atau Master, adalah konsep Judeo-Christian (Yahudi-Kristen). Dituliskan di bahasa Indonesia sebagai Tuhan. Artinya Tuan. Tetap seperti itu.



Kalau yg dimaksud Allah, orang Kristen Indonesia langsung menyebut Allah saja. Orang berbahasa Inggris langsung menyebut God saja.



Tidak pakai kata Lord atau Tuhan. Kalau pakai kata Lord atau Tuhan (yg artinya Tuan), orang akan bisa bertanya lagi, siapa yg dimaksud? Apakah Yesus atau Allah?



Keduanya bisa disebut dengan awalan Lord. Lord Jesus atau Lord God. Awalan Lord dituliskan dan diucapkan sebagai Tuhan di bahasa Indonesia. Maksudnya Tuan.



Begitu konsepnya, pengertiannya.



Perlu waktu 30 tahun bagi saya untuk mengerti ini. Tidak ada yg kasih tahu. Semua orang sudah rancu. Saya harus belajar sendiri. Dari nol, satu demi satu. Itulah hasilnya. Clean. Sharp. To the point. Tidak mencla-mencle. Tidak main Tuhan-tuhanan.



Kalau anda sudah bisa mengerti satu yg basic itu, maka akan sangat mudah bagi anda untuk mengikuti aliran pemikiran Kristen, dan juga Islam. Semuanya ternyata bermula dari kata Lord itu.



Lord memang berarti Tuan, Gusti, Master. Tetapi mau kemana ini dibawa tentu saja tergantung dari kepentingan politik anda. Anda mau uang dan kekuasaan? Pelintirlah ini konsep, dan paksakan orang lain untuk menerimanya.



Dan jadilah agama, dengan bermacam-macam sektenya. Yg memang bisa hidup, sampai saat ini.



Tapi saya rasa kita tidak bermain agama. Kita mau tahu pengertian yg asli. Dan sudah saya tuliskan. Pengertian asli dari kata Lord adalah Tuan, Gusti. Diucapkan Tuhan di bahasa Indonesia, tetapi artinya tetap, yaitu Tuan.



Bukan Allah.



Kalau Allah, bahasa Inggrisnya God, konsepnya lain lagi. Pengertiannya beda.



Mereka yg tidak berlatar-belakang Samawi juga bisa pakai konsep Allah kok. Tidak dilarang. Mahatma Gandhi saja bicara dan menulis tentang God. Osho juga. Dalai Lama juga. God atau Allah itu istilah umum. Bisa digunakan siapa saja. Pengertiannya beda-beda, tergantung penggunanya. Yg sama cuma istilah yg digunakan, yaitu istilah God atau Allah.



Gunakanlah istilah God atau Allah, bukan istilah Tuhan.

25 komentar:

  1. Kata LORD merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani יהוה (dibaca: YHWH). Kata ini merupakan nama Tuhan Yahudi. Nama yang dianggap sakral oleh orang Yahudi. Lembaga Alkitab Indonesia dan juga Alkitab King James menerjemahkan dengan kata LORD dengan huruf besar semua. Ini menekankan penggunaan nama YHWH dalam ayat tersebut.

    Sedangkan Lord dengan Huruf kecil dalam bahasa Ibrani berasal dari kata אדני (dibaca : 'ădônây). kata ini merupakan perwujudan dari kata Tuhan secara umum. Merupakan penyebutan sosok Ilahi yang manusia sembah

    PERJANJIAN BARU
    Dalam bahasa Yunani kata Lord merupakan terjemahan dari kata κύριος (dibaca : kurios). Dalam banyak ayat dari kitab Matius sampai dengan Wahyu, kita dapat menjumpai kata Kurios. Alkitab bahasa Indonesia menerjemahkan dengan kata Tuhan, sedang Alkitab bahasa Inggris menerjemahkan dengan kata Lord. Banyak persepsi dari kalangan muslim yang mengatakan bahwa Lord dalam bahasa Inggris harus diterjemahkan dengan kata Tuan. Padahal bila kita melihat konsep dari Alkitab terjemahan Inggris yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, seharusnya kata Lord menjadi Tuhan. Mengapa demikian ?

    Karena kata Kurios dalam bahasa Yunani merupakan sebuah titel bagi seseorang atau sosok yang tinggi. Kata itu bila diterjemahkan dalam bahasa Inggris bisa juga dengan God. Sosok Ilahi yang disembah manusia. Namun karena kata God telah dipakai untuk menerjemahkan θεός (dibaca: Theos) dalam bahasa Yunani. Yakni terjemahan mutlak untuk God. Yakni, hanya bisa diartikan dengan satu kata saja dalam bahasa Inggris, Maka Alkitab bahasa Inggris memakai kata Lord untuk Kurios sebagai pengganti God. Sebab Kurios bisa juga diartikan dengan Lord, sedangkan Theos tidak bisa diartikan dengan Lord. Karena hanya Lord yang pantas menerjemahkan arti Pribadi yang lebih tinggi dari manusia dan layak menerima penyembahan.

    Nah, Alkitab bahasa Indonesia tidak bisa meniru terjemahan bahasa Inggris seperti bahasa sehari-hari atau bahasa gaul. Sebab Alkitab merupakan firman Allah. Jadi tidak bisa diterjemahkan dengan asal-asalan. Lagipula, para penerjemah Alkitab Indonesia menerjemahkan Alkitab melalui bahasa asli Alkitab, yakni bahasa Ibrani dan Yunani.

    Dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia kata Lord diterjemahkan dengan kata Tuhan. Sebab memang bila dilihat dari bahasa aslinya Alkitab yakni Yunani, arti dari Kurios adalah Tuhan. Sedangkan kata God diterjemahkan dengan kata Allah. Merupakan penyaduran dari Pribadi Tuhan sendiri. Sehingga ketika Alkitab bahasa Inggris menulis seperti dalam Markus 12:29, “And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord:” maka Alkitab Bahasa Indonesia menerjemahkannya dengan, “Yesus menjawab, "Perintah yang pertama, ialah: 'Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” Bagaimana mungkin kalimat dalam bahasa Inggris itu diterjemahkan dengan “Yesus menjawab, "Perintah yang pertama, ialah: 'Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuan Tuhan kita, Tuan itu esa.” Kedengarannya rancu sekali bila diterjemahkan seperti itu. Karena dalam bahasa Yunani ada dua kata berbeda tulisan dan artinya yang dipakai disana, yakni Kurios dan Theos. Mari kita lihat terjemahan aslinya

    απεκριθη ο ιησους οτι πρωτη εστιν ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστιν

    ini merupakan salah satu contoh dari ayat-ayat firman Tuhan yang menggunakan kata Lord dan God secara bersamaan. Masih banyak lagi ayat-ayat firman Tuhan yang seperti itu.

    Jadi bagi para penghujat Tuhan dan firmanNya, sebelum menghujat, pelajari dahulu firman Tuhan. Dari bahasa asli kedalam bahasa Inggris. Agar ketika bersuara dalam komentar, tidak tong kosong nyaring bunyinya. Tuhan itu Allah yang sempurna, dan firmanNya pun sempurna juga. Jadi jangan takabur. Mendingan renungkan firman Tuhan dan berbicaralah dengan Tuhan. Sebab Dia bukan Tuhan yang bisu dan jauh dari jangkauan manusia. Dia Tuhan yang dekat dengan kita dan selalu ada bersama-sama dengan kita. Yang terpenting, Dia Tuhan yang selalu dapat untuk diajak berbicara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank You penjelasanny saudaraku, sangat memberkati, yes kita perlu tahu bahasa aslinya terlebih dahulu, karena di dalam Alkitab tidak ada kesalahan, God bless us 😎

      Hapus
  2. Artikel bagus plennn ...

    Nih pemikiran simpelnya ... mau disebut Lord, God, Tuan, Tuhan, Gusti, Allah, Yahweh, Sang Hyang Widhi, dsb ... kita harus paham bahwa yang dimaksud adalah sebutan untuk PENCIPTA ALAM SEMESTA ... sesembahan kita semua.

    BalasHapus
  3. gk bisa d samakan bro...Allah mengatakan "laisa kamitslihi syaiun" gk ada yg bisa disamakan, disetarakan, diserupai, dimisalkan atopun dimiripkan dengan Allah SWT..dia satu2nya Zat yg mutlak dan absolut..dan hanya Allah saja yg pantas untuk d sembah bro...dan yang lain nehi..

    BalasHapus
  4. Maaf kata Allah itu berasal dari bahasa arab yg merupakan nama yg mulia bukan sebutan, sedangkan kalau Allah itu diartikan tuhan akan terjadi pergeseran makna aslinya, sedangkan kalau untuk kata tuhan dalam bhs arabnya Illah bukan Allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam bahasa arab ada dua kata
      1 Rabb = Yg menciptakan segalanya,maha kuasa atau maknanya serba maha segala2 nya
      2. Ilah =yang patut atau yg pantas disembah
      Ilah klo ditulis arab menjadi 3 huruf,alif,lam dan ha
      klo kita tambah alif lam diawal kata Ilah maka menjadi Allah

      Hapus
    2. alif lam dlm bhs arab posisinya sperti the dlm bhs inggris
      kata Allahu dibuang alif lam maka maknanya bagiDia atau Dia maksudnya Dia yg pantas disembah

      Hapus
  5. Dlm kamus allah adl the god of muslim

    BalasHapus
  6. org India menyebutnya Brahman = yg tidak ada menyerupaiNya,

    BalasHapus
  7. kata YAHWE dlm bhs arab 4 huruf Ya,alif,ha dan wawu dibaca Ya Hua=ياهو
    maknanya sama Dia tang Maha....
    sebab bhs arab dan ibrani sama2 berasal dari bhs suryani kuno,bukan suryani sekarang

    BalasHapus
  8. Kok artikelnya ngada ada ya.....kata Tuhan itu bersal dari kata sansekerta yg artinya pencipta alam semesta...drimana ambil tuhan asal kata tuan.....bahaya ini artikel propaganda agama mengatasnamakan penulis dari bali lagi.....tak ada kutipan dari sumber yg jelas.....menyebut sang Pencipta itu banyak dalam bahasa....klo arab dan latin sama Allah....klo sansekerta Tuhan atau Brahman bisa juga Om Aum (brahma wisnu siwa) Inggris God indonesia Sang Maha kuasa pencipta....maha agung dll Ini hanyansoal bahasa penyebutan....jadi apapun agamanya sang pencipta cuma satu apapun suku agama ras.....manusia diciptakan oleh 1 pencipta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kerancuan yg di buat" sendiri sama orang kristen mengapa tk terjemah pake tuan, mengapa maksa tuhan menjadi tuan kan aneh tuhan sendiri sudah di mengerti orang nusantara sebagai maha pencipta..

      Hapus
  9. Lord= tuan,panggilan untuk raja atau org terhormat,kalau god sebutan utk tuhan,kalau allah itu adalah nama tuhan org islam,,, jd jgn sama kan sinonim kata tuhan dgn allah, karena allah itu bukan sinonim kata tuhan melain kan nama tuhan nya org islam

    BalasHapus
  10. Kalau Allah = Tuhan nya orang beragama Islam, jadi "Allah" dalam alkitab merujuk ke apa? "Akulah Tuhan Allahmu"
    #cumananya #tidakbermaksudmenjatuhkan #mohonpenerangannya

    BalasHapus
  11. Yang terpenting dari ini . kata TUHAN = TUAN (itu kan arti Menurut fikirannya penulis) . Tetapi TUHAN yang telah sering diucapkan bangsa indonesia secara Umum merujuk kepada GOD / ilah . Sedangkanh kata ALLAH merujuk kepada nama ilah nya orang islam dan orang kristen. Ini lah yg berlaku umum di nalarnya orang indonesia. Jadi menurut saya sah sah saja. Semua tergantung kepada NIAT dalam Hati mau di artikan kemana.. dan mau di bicarakan ke siapa. Kalo mau ngomong di dunia internasional kan beda lagi bahasanya gaess .. masalahnya kembali kepada kita mau ngomong sama orang mana dulu.. ya kan

    BalasHapus
  12. Baca surat al annas ayat 1-3.. disitu kita akan mendapati kata ROBB, MALIK dan ILAH.. dan ILAH juga diterjemahkan sebagai TUHAN (Dalam indo) = GOD (dalam inggris).. jadi saya setuju dgn kata bahwa TUHAN tidak sama artinya dengan TUAN .
    LORD = ROBB = TUAN
    KING = MALIK = RAJA
    GOD = ILAH = TUHAN

    jadi TUAN merujuk kepada LORD
    dan TUHAN merujuk kepada GOD

    ALLAH artinya bisa berbeda tergantung siapa yg mengucap dan maksud hatinya.

    Allah bisa berarti GOD

    Allah bisa juga berarti nama nya si GOD nya (ISLAM dan KRISTEN)

    Nah.. beginal kira2 gambaran Umum NALAR nya orang Kita.. betul kan Gaess

    BalasHapus
  13. Saya kurang setuju kalimat DIAM DIAM KALIMAT PEMBUKAAN DI UUD DI GANTI.. ini seperti menggiring opini kita pada MENJATUHKAN Bangsa INDONESIA.

    Karena ALLAH dalam indonesia tidak sama ARTINYA dgn TUHAN..

    sebab kalau SAMA maka sila pertama jadi Aneh bagi kita jika harus di ganti KE ALLAHAN YANG MAHA ESA

    WKWKWKWKWK..

    PENULIS INI ADA ADA SAJA


    TIDAK ADA HAL YG LEBIH RANCU dari KE ALLAHAN YANG MAHA ESA.

    cuma penulis yg tau artinya..

    Wkwkwkkw

    BalasHapus
  14. DAN DI AKHIR KALIMAT PENULIS SEPERTI INGIN MENGHILANGKAN KATA "TUHAN" dari KAMUS BAHASA INDONESIA..
    Justru ini yg akan malah bikin RANCU

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😂😂 Usaha-usaha penyesat tumbang dengan logika

      Hapus
  15. Artikel yang terlalu dipaksakan menurut ego si penulis, riset 30 tahun hanya jadi bahan tertawaan bagi para pembaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😂😂 para penyesat berusaha memelintir kata tanpa logika

      Hapus
  16. God itu yang benar adalah Tuhan, sedangkan Lord artinya Tuan
    Karena Allah itu nama Tuhan umat Islam, asalnya dari ini :
    QS.1:1
    بسم الله الرحمن الرحيم
    Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
    Dengan NAMA Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
    Lihat pula KBBI :
    KBBI arti kata ;
    Allah
    n nama Tuhan dalam bahasa Arab; pencipta alam semesta Yang Mahasempurna; Tuhan Yang Maha Esa yang disembah oleh orang yang beriman
    https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/allah



    BalasHapus
  17. Inilah kesalahan FATAL ketika tidak mengerti asal kata lalu menjadi ambigu sendiri.
    Kata ALLAH adalah proper name bagi TUHAN umat muslim lalu mau digiring artinya menjadi TUHAN. Klaim-klaim seperti inilah yang menyesatkan....!!!

    Kalau ingin melihat sejarah, kita bisa melihat sejak tahun berapa kata ALLAH dipakai di gospel. Awal mula penggunaan kata ALLAH pada gospel terjemahan Bahasa Indonesia inilah yang menjadi awal pemicu merusak arti proper name TUHAN Umat Islam.
    Tidak ada satu bahasa dan agama manapun di dunia ini yang mengartikan GOD = ALLAH. Kalau kita mau cerdas, silahkan ketik kata GOD pada kolom terjemahan.

    BalasHapus
  18. Kesalahan fatal penulis tidak berani membahas kata "theos"

    Salah satu alineanya
    Kenapa? Karena orang Kristen Arab sudah pakai kata Allah sejak 2,000 tahun lalu. Sampai sekarang. Kristen sudah berusia 2,000 tahun, sudah pakai kata Allah sejak dahulu.

    Saya jawab, karena orang arab mengerti secara literasi bahasa ibrani dan arab bahwa TUHANNYA ISA ALMASIH ADALAH ALLAH. Di dalam gospel berbahasa arab pun tidak menggunakan kata yesus tetapi menggunakan nama ISA ALMASIH.

    BalasHapus