AS:
Sehebat apa pun orang pasti tidak akan bisa meramalkan dengan tepat sebuah kejadian yang akan datang, tepat dengan Tanggal Bulan Tahun hingga jam dan menitnya.
Fenomena yang mendukung kejadian ini yang banyak ditemukan oleh orang-orang dari jaman dulu hingga sekarang. Itu sebabnya makanya dari dulu banyak orang yang selalu merasakan adanya tanda-tanda akan sebuah kejadian alam, dan bahkan ada yang mengatakan sebagai kiamat atau hari kehancuran Bumi. Mengapa bisa demikian ?
Jauh sebelum peradaban manusia ada, bumi ini sudah berkali-kali menghadapi banyak kejadian alam yang bisa dibilang goncangan, misal : gempa bumi, badai, tsunami, letusan gunung api, dan sebagainya. Dan setiap dari kejadian tersebut memiliki energi yang tersimpan di alam. Energi ini tidak dapat dimusnahkan, juga tidak terciptakan, melainkan hanya berubah bentuk. Energi ini bisa diakses dan dirasakan oleh siapa saja penghuni alam semesta termasuk manusia.
Energi ini merupakan bagian dari sebuah siklus yang berulang. Perulangan itu tidak hanya dalam hitungan tahun, namun bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu, bahkan jutaan tahun.
Maka sebab itu, apa yang terjadi ribuan atau jutaan tahun yang lalu, sangat berkemungkinan untuk kembali terjadi saat ini atau ribuan bahkan jutaan tahun yang akan datang.
Yang diakses oleh manusia adalah siklus energi tersebut. Maka itu manusia bisa meramalkan akan adanya kejadian ini dan itu, namun hanya sebatas itu, tidak dapat memprediksi dengan tepat kapan tanggal bulan hari tahun atau jam hingga menit akan terjadi nya.
Di jalan tol, anda sedang mengendarai mobil. Dan dari spion anda melihat ada mobil dibelakang yang datang. ada 3 mobil yang ada di belakang mobil. Namun, apakah anda mengetahui dengan pasti jarak anda dengan 3 mobil tersebut?
Bisa saja 300 meter dengan mobil pertama, 400 meter dengan mobil kedua, 700 meter dengan mobil ketiga.
Anda hanya mampu mengukur jarak anda, jika anda memiliki alat ukur yang di desain untuk itu.
Lantas, apa alat yang bisa digunakan manusia untuk dapat mengetahui waktu akan suatu kejadian alam?
Konstelasi Bintang.
Yah, konstelasi bintang adalah tools yang bisa digunakan untuk mengetahui kejadian ini.
Sebagai contoh: Peradaban berabad-abad lalu, menggunakan konstelasi bintang untuk bercocok tanam, menggunakan konstelasi bintang untuk mengetahui kejadian-kejadian alam yang akan terjadi, dan sebagainya.
Mengapa demikian?
Waktu, adalah label sederhana yang digunakan manusia untuk mengenali sebuah momen. Jauh sebelum penetapan waktu, manusia telah menggunakan konstelasi bintang untuk melabeli sebuah kejadian.
Dan uniknya, pelabelan ini bisa dihitung berdasarkan pergeseran dari masing-masing rasi dan bahkan pergeseran bintang.
Contoh :
Ada kejadian gempa bumi pada jam XX:XY, kemudian dapat dilihat pergeseran konstelasi yang terjadi tepat diatas lokasi kejadian tersebut. Kemudian dicatat. Suatu saat dengan posisi konstelasi tersebut, akan terjadi kejadian yang sama dengan kejadian tersebut.
Dan dari sifat2 pergeseran tersebut, dapat diakumulasi dan disurvey atas beberapa kejadian, sehingga dapat dikenali akibat dari pergeseran konstelasi tersebut. Setiap pergeseran dari konstelasi, memiliki efek terhadap bumi, karena bumi adalah bagian daripada semesta.
Maka sebab itu, jika ada ramalan akan terjadi bencana ini atau itu, bisa saja energi yang diakses untuk ramalan tersebut adalah sebuah kejadian yang berlalu, atau kejadian di depan yang akan tidak akan pernah tahu kapan terjadinya, entah itu satu tahun ke depan, atau beberapa bulan kedepan, atau ratusan bahkan ribuan tahun kedepan
RC:
Apa ini termasuk batas kemampuan?
AS:
Aku ngga tahu apa sebutannya, tapi manusia hanya bisa merasakannya. Paling kuat atau sekuat-kuatnya hanya bisa mengetahui akan terjadi, tapi tidak tahu kapan.
Sama seperti Nostradamus. Mampu meramalkan akan terjadi di depan dalam jangka ribuan tahun, tapi tidak tahu kapan tepatnya.
IS:
Semacam intuisikah?
AS:
Yah, ramalan intuisi, ngga ada yang bisa tepat meramalkan waktunya.
IS:
Saya juga tahu banyak harta karun di Indonesia cuma ngga jelas tepatnya dimana? Kalau tahu bisa kaya raya ya?
AS:
Untuk pencarian lokasi ini, sebenarnya saat ini sudah banyak peralatan teknologi yang bisa mendeteksinya. Dan juga metode teknologi orang jaman dulu sebenarnya ngga jauh ketinggalan.
Di Kabballah, kita pernah pelajari cara mendeteksi logam dengan bantuan kristal dan konstelasi. Katanya bisa tembus sampai kilometer di bawah tanah. Tapi aku belum pernah coba sejauh itu, paling jauh cuma jarak 80 meter. Dulu nmencoba di Danau.
WA:
Saya pikir itu gunanya menghimpun manusia dengan kekuatan alami untuk ini. Saya pernah cerita dulu teori saya ini dengan AS. Sayang saya sudah ngga fokus ke sana lagi. Di masa yang akan datang, ada kemampuan-kemampuan manusia yang memang alami demikian. Kebetulan dulu guru saya almarhum seorang dengan kemampuan levitasi. Dia mempercayai di masa yang akan datang manusia memerlukan tidak cuma teknologi, tapi juga manusia dengan kemampuan khusus untuk mengoptimalkan teknologi. Dia percaya, perjalanan manusia itu nantinya tidak cukup di dunia materi, tapi juga perjalanan partikel. Saya pikir masuk akal, karena kita dulu juga manusia gua sebelum menjadi manusia internet dan kelak manusia yang menunggangi cahaya.
AS:
Menurutku, kemampuan alami manusia tidak di design untuk itu. Kalau pun manusia bisa menggunakan tanpa tools, maka itu sudah menggunakan alat yang dibundling ke tubuh manusia. Kenapa ?
Karena, dari seluasnya alam semesta ini, dengan record-record yang tak ternilai jumlah, sangat tidak mungkin seseorang lahir untuk itu.
Teknologi bundling tools ke tubuh manusia, itu juga termasuk kepada optimalisasi teknologi, dan tetap judulnya bukan kemampuan alami manusia.
Mengenai perjalanan partikel, sebenarnya saat ini pun kita sudah masuk dan berbicara tentang itu. peradaban manusia sejak jutaan tahun lalu telah berbicara tentang partikel. Tiap kali kita bicara materi maka kita berbicara tentang partikel.
Kondisi peradaban manusia yang ada saat ini sebenarnya tidak berubah dengan kondisi peradaban manusia ribuan tahun yang lalu. Perbedaannya hanya peradaban sekarang telah di sederhanakan dibanding peradaban yang telah lalu. Tentang teknologi, peradaban yang telah lampau juga telah mengenal teknologi.
Contoh : dulu orang sudah mengenal teknologi komputasi. Dan saat ini disederhanakan dengan adanya kalkulator ataupun komputer.
IC:
Kalau sudah tau masa depan, lalu untuk apa?
AS:
Ini pertanyaan bagus.
Jika saya tahu tentang masa depan, maka saya akan menggiring paling tidak orang-orang yang saya kenal, dan jika tidak bisa paling tidak diri saya sendiri.
WA:
Setidak-tidaknya aku dari dulu tertarik apa yang diceritakan dalam hikayat samawi soal cerita pemindahan istana Ratu Balqis oleh manusia di kerajaan Sulaiman. Teori islam uuntuk itu adalah merubah materi ke eter lalu materi lagi. Sudah dikembangkan alat ini oleh NASA tapi katanya baru mampu mengumpulkan 40% dari materi yang berubah jadi eter di udara. Artinya, jika itu kursi dipindah dari Jakarta ke Bali, baru kaki-kaki kursi yang terbentuk di Bali, sisanya berantakan di udara tidak terhimpun sepanjang pulau Jawa. Tapi ini sudah bisa, bahwa kita manusia yang materi amat mungkin dirubah jadi eter lalu ditujuan, kita satukan lagi tanpa kehilangan sehelai bulu pun. Ini menggunakan alat pemecah partikel.
AS:
Teori Ratu Balqis itu sebenarnya hanyalah kiasan.
Untuk merubah materi menjadi energi dan konversi menjadi materi, ini sudah lama sekali ada. Dan saat ini pun di sederhanakan kembali.
Tapi, kali ini bahasannya tentang prediksi fenomena alam dan berbeda pembahasan tentang perubahan materi tersebut.
WA:
Jika saya tahu masa depan, saya yakin saya hanya akan jadi 2 hal ini saja: manusia egois atau manusia pencemas. Saya akan gila di penghujung kesimpulan saya, karena saya akan bertindak atas apa yang saya suka dan kawatirkan saja, karena saya mengetahui suatu hal, lalu saya pasti akan merubah atau menghindari. Sementara ngga ada yang tahu pasti tindakan itu lebih baik atau lebih buruk.
AS:
So, terjadilah dengan apa yang kau pikirkan.
WA:
Ngga tahu kiasan atau tidak, tapi itu teori menarik dan lebih menarik ada ilmuwan yang mampu menciptakan alat pemecah partikel walau belum dapat digunakan. Ini menjawab pemikiranku soal sulap. Ketika tipuan mata ada, tipuan materi kenapa tidak? 'Tipuan' yang jangan disebut rekayasa.
Kembali ke fenomena alam, di Inggris aku baca kemarin ada alat yg mampu mendeteksi sebuah kejahatan akan terjadi di suatu tempat. Alat ini mampu memprediksi suatu tempat akan terjadi kejahatan, alat ini mampu membaca kerja gejala di tempat itu dengan: suhu tubuh orang-orang, vibrasi frekuensi gelombang materi di udara, dan macam-macam. Seperti cenayang, tapi ini ilmiah. Makanya aku selalu bilang, peramal yang baik 'alatnya' jangan disepelekan.
Kalau aku, sementara waktu masih berpegang pada teori rosicrucian tentang lautan vibrasi. Fikiran itu adalah gelombang vibrasi. Yang terkuat menindih yang lemah, mempengaruhi, jadi dominan dan gelombang ini jadi materi, menghasilkan tindakan. Orang yang kuat fikiranlah yang menguasai tindakan yang terjadi. Aku tahu teori ini benar. Tapi jika ada orang yang tiap saat meningkatkan vibrasinya untuk menguasai orang banyak, dia akan lelah.
Akan gampang membiarkan dan menyeimbangkan. Biarkan orang lakukan apa padamu, tapi seimbangkan ketika tindakannya sampai pada kita. Kalau ia bertindak buruk, mampuslah dia. Karena keseimbangan itu adil.
AS:
Aku ngga bilang kalau ngga bisa diprediksi kejadian akan datang. Seperti prediksi kejahatan itu, apa bisa diprediksi waktu yang paling tepat hingga jam dan menit ? Tentu tidak.
Mengenai penjelasan di atas juga, jelas bahwa itu memaparkan vibrasi akan terjadinya sebuah fenomena alam.
Belum pernah ada cenayang yang mampu memprediksi tepat hingga jam dan menit akan sebuah kejadian tanpa menggunakan bantuan tools.
Seperti yang di Inggris itu, juga menggunakan sebuah alat, yang merupakan akumulasi survey dari data-data kejahatan yang pernah ada. Sama seperti penjelasanku diatas tentang konstelasi, yaitu akumulasi data atas kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.
Mengenai hukum keseimbangan, nanti kita bahas di thread baru. Karena aku menyangsikan teori keseimbangan. Aku lebih mengarah ke chaos-harmony. Bagiku keseimbangan adalah bagian daripada dogmatisme.
Salam kenal :)
BalasHapus