S: Apakah roh orang mati bisa jadi hantu, Mas?
L: Hmmm... hantu itu istilah dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, hantu itu disebut ghost yang artinya roh. Zaman dahulu semua roh disebut sebagai ghost, baik itu roh manusia maupun roh-roh lainnya. Jadi, dalam Alkitab versi King James, abad ke-16, semua roh manusia disebut sebagai ghost. Lalu, apakah artinya roh-roh manusia itu hantu?
Hmmm... tentu saja bukan. Jadi, di sini ada perkembangan arti kata. Kalau dulu ghost itu berarti roh, sekarang ghost itu diartikan sebagai hantu. Jadi, hantu itu berarti roh yang suka menghantui. Ada istilah haunted (dihantui) dalam bahasa Inggris. Misalnya, istilah haunted house, artinya rumah yang berhantu. Hmmm... lalu hantu itu siapa? Nah, kalau menurut aku itu energi negatif. Bisa sisa-sisa emosi dari orang-orang yang pernah tinggal di rumah itu di masa lalu dan karena melekat pada keduniawian akhirnya berputar-putar saja di lokasi itu. Tapi, apakah itu roh manusia, itu hal lain.
Roh manusia itu kesadaran (consciousness), dan seharusnya tidak berputar-putar di lokasi bumi ini setelah manusianya meninggal. Tetapi, memang ada bagian dari kesadaran manusia yang pernah hidup di tempat tertentu dan masih ada di tempat itu sebagai energi-energi negatif. Kalau orangnya terlalu naluriah, egois, mau benar sendiri, maunya menjatuhkan semua orang, ya jelas bisa jadi hantu. Masih hidup saja kelakuannya sudah seperti hantu, apalagi kalau sudah mati. Ya, nggak?
S: Trus, apa bedanya dengan jin?
L: Sama-sama tak terlihat dengan mata fisik. Sama-sama punya kepribadian juga. Sebenarnya pengertian hantu itu juga sudah berubah. Kalau suka nonton kartun di tv, bisa lihat ada hantu baik dan hantu jahat. Nah, jin itu yang datang dari negara-negara Arab. Sampai di Barat namanya genie. Pengertian jin di Barat justru agak beda dengan yang kita pahami di sini. Di Barat, jin itu bisa disuruh apa saja seperti di kisah lampu aladin.
Jadi, pengertian-pengertian hantu, jin, dan semacamnya berbeda-beda tergantung budaya dimana istilah itu berada. Kalau di Jawa, malah ada yang namanya demit, gendruwo dan kuntilanak. Macam-macamlah. Secara esensial, mereka itu energi-energi. Kalau berpengaruh jelek, maka kita bilang energi negatif dan kalau berpengaruh baik, kita sebut energi positif. Penggunaan istilah 'energi' itu juga merupakan pilihan. Artinya, kita membebaskan diri dari takhyul dan cara pandang zaman dahulu yang sangat membatasi ruang gerak dan berpikir kita.
S: Apakah roh orang mati yang gentayangan bisa bertemu jin? Atau sebaliknya, beda dimensi juga dengan jin?
L: Kenapa dipikirkan sih? Yang kita tahu dimensi itu tidak terbatas. Kesadaran kita bisa masuk ke berbagai lapisan dimensi, dan 'merasa' bertemu dengan macam-macam. Itu saja yang dipikirkan kalau mau. Kita bilang kita 'keluar tubuh' (OOBE, lucid dream), tapi sebenarnya kita masuk ke dalam kesadaran kita sendiri yang memiliki dimensi berlapis-lapis. Mungkin tak terbatas.
(Membuka Mata Ketiga, Leonardo Rimba, Penerbit Dolphin, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar