30 Jan 2012

Mengenang Ideologi Pancasila

by Leonardo Rimba II on Saturday, January 28, 2012 at 11:41am

Ideologi Pancasila yg dikembangkan oleh Rejim Orde Baru penuh kata-kata palsu seperti "jati diri", dlsb. Di masa itu, Indonesia membanggakan diri sendiri sebagai bangsa yg paling tercerahkan di seluruh dunia. Pancasila disohorkan lebih baik dari kapitalis (Amerika Serikat) dan komunis (Uni Soviet). Pancasila anti Cina karena Cina adalah Setan. Dan Indonesia adalah Malaikat. Dan itulah sisi terjelek dari Kejawen. Suharto was Kejawen. Pancasila di-convert olehnya menjadi ideologi Kejawen. Ternyata itu cuma bisa bertahan sekian lama saja. Pelajaran: Penipuan diri sendiri dan orang lain yg marak di Kejawen cuma bisa bertahan kalau ada pemaksaan. Tanpa ada pemaksaan, semuanya akan terbongkar. Terbongkar dengan sendirinya.



So, yg terbongkar adalah kepalsuannya, rekayasanya, logikanya yg amburadul.



Contoh, di masa Pra Hindu, leluhur kita pakai rumbai-rumbai untuk menutupi vagina dan penisnya. Itukah budaya asli, jati diri, haha.. ??



Bisa juga dipertanyakan apakah Cina dan Eropa lebih berbudaya dibandingkan Nusantara? Saya jawab: Cina dan Eropa sudah punya peradaban tertulis selama ribuan tahun. Ada kisah-kisah yg bisa dikoroborasikan (dicek kebenarannya). Kalau Jawa, sumber-sumber tertulisnya terbatas sekali. Dan boleh bilang semuanya sastra keraton, pesanan para raja. Memuja-muji diri sendiri, dan merendah-rendahkan orang lain. Itu gaya Kejawen, gaya Suharto, gaya Indonesia di masa Orde Baru.



Sifat umum Kejawen di masa Kolonial, masa Orde Lama, masa Orde Baru dan, mungkin, sampai saat ini juga sama saja, yaitu selalu membanggakan diri sendiri, dan menganggap orang lain (budaya lain) lebih rendah. Itu pengamatan biasa saja, selama bertahun-tahun sejak saya lulus P4 (Pedoman Pengamalan dan Penghayatan Pancasila) Pola 100 jam ketika baru masuk UI.



Pada pihak lain, bahkan Kejawen juga ber-evolusi. Ada perubahan, walaupun bergeraknya lambaaannn... sekali. Kita tidak bisa bilang bahwa tidak ada perubahan sama sekali. Perubahan ada. Tetapi umumnya masih tidak terlihat. Sebagian besar masih mempertahankan sikap superioritas etnik, menganggap segala yg berasal dari luar sebagai asing dan, biasanya, dianggap berderajat lebih rendah. Pedahal, semua yg ada di di Nusantara berasal dari luar. Bahkan leluhur kita juga import. Import dari India, Cina, Eropa. Tetapi Kejawen totok tidak mengakui itu. Kalau sudah dianggap "asli" (dalam tanda kutip), maka diskusi ditutup. Dianggap luhur.



Dan Kejawen suka memaksa. Memaksanya bukan dengan kekerasan, tetapi secara verbal. Makanya orang Kejawen kebanyakan tidak bisa jadi intelektual. Otaknya terbatas, berputar disitu-situ saja. Tidak terbiasa berpikir kritis. Bisanya berpikir mbulet. Mbulet karena dibulet-buletken.



Saya mendukung Kejawen yg individual. Setiap orang berhak mengembangkan pemikirannya sendiri, penghayatannya sendiri. Itu boleh, dan tidak pantas ditekan-tekan. Jangan ditekan.



Saya bahkan memperoleh penglihatan di dalam mimpi bahwa Kejawen itu Kristen. Ini aneh, simbol yg muncul ternyata Kristen. Dan mungkin saja benar. Tetapi Kristen juga tidak langsung jadi. Sudah berevolusi selama 2,000 tahun. Makin lama makin oke.



Kita bisa mulai mendiskusikan Kejawen. Masih banyak yg masih bisa diselamatkan. Intinya bagus, saya tahu itu. Yg tidak bagus kita buang, seperti kebiasaan rekayasa dan cocologi. Yg bagus, seperti spiritualitas ikhlas dan pasrah. Tawakkal (bahasa arab, bahasa arab) bisa dipakai terus. Logika bisa ditambahkan, things like that.



Saya lihat, memang Kejawen juga plural. Makanya saya membuat generalisasi dari semuanya. Generalisasi itu cuma kesimpulan umum. Untuk membahas segalanya harus kembali lagi ke yg spesifik. Kalau sudah spesifik, tidak bisa generalisasi lagi. Penelitian budaya Jawa harusnya berjalan terus. Saya sendiri melihat banyak unsur Cina di budaya Jawa. Sikap membanggakan budaya sendiri dan anti asing di kalangan priyayi Jawa merupakan sikap Cina. Asli itu Cina. Dan mungkin masuk ke budaya Jawa lewat leluhur Jawa yg Cina. Di kalangan Jawa kelas bawah tidak ada sikap superioritas etnik itu. So? Mungkin perlu dites DNA untuk lihat bahwa priyayi Jawa memang keturunan Cina. Sikapnya mirip sekali. Bangsa yg paling membanggakan superioritas etniknya adalah Cina. Sekaligus suka merendahkan bangsa-bangsa lain.



Nah, Jawa yg di pinggiran kok bisa punya sikap yg sama seperti itu? Kalau Cina begitu kita bisa maklum. Nah, Jawa? Di pinggiran kok begitu sombong? Hipotesa saya, priyayi Jawa adalah keturunan Cina. Dan itu bisa dites lewat DNA. Jadi, sikap superioritas etnik dan suka merendahkan budaya lain memang mengalir di dalam darah. Cepat atau lambat mungkin akan ada peneliti yg mau pegang kasus itu. Tanpa tes DNA, kita cuma akan bisa menyimpulkan dari kisah-kisah saja. Seperti Sabdo Palon oleh Damar Shashangka, dlsb. Saya sendiri cenderung berpendapat, bahwa memang benar priyayi Jawa keturunan dari Cina. Sikapnya itu lho. Sikap Cino.. Cino.. Di etnik-etnik Nusantara lainnya tidak ada sikap seperti itu.



Kejawen yg umum adalah sikap ikhlas dan pasrah, dan itu ada dimana-mana, di semua budaya beradab. Kita tidak bisa bilang itu unik Kejawen atau spiritualitas Jawa. Yg unik adalah sikap yg cenderung mengagungkan budaya sendiri, dan takut atau merendahkan terhadap budaya luar. Pedahal boleh bilang semuanya di budaya Jawa berasal dari luar. Aslinya leluhur kita cuma pakai rumbai rumbai.



Essensi dari Kejawen bisa ditanyakan kepada setiap orang yg mengaku sebagai praktisinya. Dan setiap orang berhak untuk memberikan definisi masing-masing. Kalau anda ngotot bahwa definisi anda sendirilah yg benar, itu merupakan bukti bahwa anda penganut Kejawen totok. Kejawen yg kemaruk juga ada, yaitu suka menekan orang. Saya tidak suka menekan orang, dan tidak juga suka ditekan. Kalau anda mau tekan orang, silahkan cari korban lain.



-



Mungkin cuma saya disini yg pernah ikut Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) Pola 100 jam. Itu wajib waktu saya baru masuk UI di tahun 1983. Seingat saya, 100 jam itu dalam waktu dua minggu. Kurang lebih seperti itu. Walaupun rasanya muak, tapi saya belajar. Saya lihat, ternyata kemunafikan itu bisa dipaksakan. Bisa dan benar-benar dipaksakan. Tanpa tahu malu bahkan terhadap anak-anak yg baru lulus SMA. Pelajaran yg sangat berharga bagi saya. Saya tidak menyesal ikut P4 Pola 100 jam. Kalau saya tidak pernah ikut itu, saya tidak akan tahu seperti apa yg namanya indoktrinasi ideologis. Biasanya dipraktekkan di negara-negara komunis. Dan dipraktekkan di Indonesia juga, di masa Suharto. P4 itu indoktrinasi ideologi ala komunis. Sistem cuci otak. Pemaksaan pendapat. Segala macam yg tidak masuk akal disodorkan supaya diterima. Wajib diterima supaya bisa lulus, subhanalloh.



Saya di UI ambil jurusan Ilmu Politik. Banyak buku-buku berharga di jurusan saya masuk daftar buku terlarang. Terlarang oleh Kejaksaan Agung demi pelestarian Pancasila. Dan itu saya ucapkan apa adanya di depan Makhfud MD waktu saya jadi saksi korban dalam kasus gugatan UU Pelarangan Buku. So, tentang ideologi Pancasila, sebenarnya saya bisa juga tulis secara ilmiah, tapi saya tahu tidak ada yg baca. Kalau saya pakai gaya ngeyel ala Yogya, banyak yg baca. Kalau banyak yg baca, dan tergelitik untuk ikut berpikir juga, maka tujuannya sudah tercapai. Buku-buku saya isinya seperti itu, cuma mengajak berpikir. Apa yg dipikir tentu saja bebas, tidak dibatasi. Saya tidak mengajak orang ber-ideologi. Cukup berpikir waras saja.



Kita yg masuk UI penatarannya paling ketat karena pemerintah tahu bahwa UI ada di garis depan, harus bisa dipegang tititnya. So, yg diturunkan untuk mengamati the penataran secara langsung adalah orang-orang intel. So, para intel ini duduk di depan, membaca pertanyaan-pertanyaan yg diajukan secara tertulis oleh para peserta mahasiswa/i baru. Lalu mereka menuliskan jawaban yg "tepat". Harus tepat karena ini program indoktrinasi. Cuci otax.. cuci otax..



Karena saya punya pengalaman ikut Penataran P4 Pola 100 jam, makanya saya tidak kaget lagi menemukan cocologi. Sudah biasa dari dulu ketemu yg seperti itu. Penataran Pancasila itu isinya cocologi. Dicocok-cocokkan, tapi tetap saja tidak cocok.



So, saya harap teman-teman bisa melihat bahwa Pancasila cuma slogan thok. Bisa disetir kesana kemari. Kita tidak perlu membanggakan slogan. Yg penting buktinya apa. Kalau jelek, bilanglah jelek. Dan, sampai saat ini, bukti memperlihatkan bahwa para praktisi Pancasila kelakuannya jelek. Very jelek.



Ini pembahasan sejarah juga, berbagi pengalaman pribadi. Menurut saya, puncak kedegilan Pancasila itu di pertengahan tahun 1980-an, ketika gencar-gencarnya dilakukan P4. Pembahasan bukan lagi pada hal yg praktis-praktis dan bermanfaat, tetapi sudah melantur menjadi cocologi. Mengagung-agungkan budaya luhur, dlsb. Itu yg saya maksud dengan "Kejawen" di dalam Ideologi Pancasila. Marak sekali. Isinya bukan intelektualitas, tetapi cocologi. Saya bisa bilang itu cocologi, karena saya ikut sendiri. Bukan karena saya mau, tetapi wajib. Semua mahasiswa/i UI angkatan saya harus ikut itu penataran. Kalau saya mau tulis pengalaman saya saat itu, maka kurang lebih seperti ini saja. Saya tidak bisa lagi lebih detil, tidak bakat menjelek-jelekkan orang lain.



Karena pengalaman pribadi ini, maka saya selalu skeptis terhadap mereka yg mengagungkan Pancasila. Saya tahu sendiri seperti apa jadinya kalau Pancasila diagungkan. Kalau dibenturkan dengan pemikiran seperti Liberalisme dan Sosialisme, maka Pancasila akan hancur berkeping-keping. Jadinya klenik. Kejawennya keluar semua. Ujung-ujungnya puja puji kepada leluhur.



Kalau kita tidak mengerti sejarah, kita mungkin harus mengulanginya lagi.



So, silahkan baca kembali tulisan saya ini, yg sama sekali tidak menyalahkan Kejawen. Kejawen itu cara hidup, cara memandang lingkungan dan diri sendiri. Sah saja. Dan saya lihat, Kejawen berperan besar menjadi isi dari Ideologi Pancasila di Era Suharto. Cuma itu saja intinya.

Ada yang kesurupan, saat upacara agama di kampung saya

Made: Ada yang kesurupan, saat upacara agama di kampung saya.
Nengah: Banyak orang Bali yang stress karena beban adat, beban adat dan agama.
Wid: Tapi mayoritas tidak begitu kan, Ngah?
Made: Kalo di lakoni dengan prinsip air mengalir .... kayaknya ngga sampe stres.....
Heru: Kok bisa kesurupan?
Mansu: Kalau kesurupan ngapain? Ngamuk apa joged?
Ajeng: Teriak-teriak doang biasanya....

Nengah: Masalahnya banyak yang ngga sadar sudah stress ringan atau pun berat, tanda-tandanya: gampang kesurupan, punya keluhan sakit tapi kalau diperiksakan secara medis tak terlihat adanya penyakit tertentu (psikosomatis).
Bila tak terdeteksi secara medis biasanya orang Bali menganggap ada orang yang mengguna-gunai dia, lari ke dukun, padahal mungkin karena dia stress berat, jadinya sakitnya sudah sampai ke sakit fisik.
Biaya adat dan agama di Bali lumayan mahal, terutama untuk kalangan yang kurang mampu secara ekonomi, dituntut oleh adat dan masyarakat, jadinya stress, banyak juga yang sampai jual tanah supaya bisa mengadakan upacara. Jadi jatuh miskin. Banyak juga karena mahal ini, orang Bali pindah dari agama asalnya (Hindu) ke agama Kristen misalnya.
Upacara adat dan agama yang gemerlap ini memang bisa mengundang turis, jadi dilema juga di kalangan masyarakat Bali.
Kalau aku pribadi tak memaksakan diri untuk melakukan ritual yang tidak mampu aku lakukan. Tak mampu secara ekonomi atau aku tak mampu memahaminya karena ada ritual yang tidak masuk akal menurutku atau ritual yang sudah tak relevan dengan kondisi saat ini.

Yanz: Padahal ngga ada aturan biaya adat harus mahal. Tergantung ego masing-masing orangnya lah.
Nengah: Itu yang aku lihat dan amati di Denpasar dan sekitarnya.
Yanz: Ngga cuma di Denpasar saja. Seluruh Bali juga seperti itu. Setiap ada upacara adat pasti buat banten (sesajen) yang besar, pakai buah-buah import, kebaya baru, bling2 etc. Yaa salah sendiri kalau akhirnya stress karena habis duit banyak.
Kafirun: Wajar, karena sudah menjadi kompetisi tak terlihat antar penduduk Bali. Demikian jug adengan adat Batak. Sama saja, gengsi memang mematikan. Selamat kesurupan!
Yanz: Kesurupan yang disengaja. Dasar manusia ngga lepas dari yang namanya materi dan kompetisi...

Nengah: Kesurupan masal juga sering terjadi akhir-akhir ini di beberapa sekolah menengah di Kuta dan sekitarnya. Sekali kesurupan bisa menular ke belasan siswa. Bisa terjadi kesurupan massal hampir tiap minggu sepertinya.
Kafirun: Fenomena kesurupan massal itu fenomena unik yg perlu diteliti lebih lanjut, sayangnya bahan penelitiannya random jadi sulit untuk diteliti hingga akhir.
Nengah: Waktu aku dulu kerja di pabrik baju, kesurupan massal biasanya terjadi di kalangan buruh pabrik ketika ritme kerja sedang tinggi, deadline pengiriman barang sedang ketat, kerjaan harus cepat diselesaikan.

Mansu: Sama saja ya dengan agama lain, di Islam juga, kalau ada yang meninggal (di kampung saya) harus ada, 7 hari tahlilan, 40 hari, 100 hari, 1000 hari. Bagi orang mampu gak masalah, bagi yg miskin kasihan, tapi dipaksain.
Nengah: Paman saya dulu jual tanah dan berhutang untuk membiayai upacara ngaben (perabuan jenazah secara Bali) istrinya.
Kafirun: ‎Mansu: Kalau 7 hari, 40 hari, 100 hari , 1000 hari itu dari agama atau adat ya? Kalau memang begitu yang kasihan kalau orang yang lahir dari suku yang menjunjung tinggi adat sukunya , dan juga agama, tapi biasanya tidak bisa keduanya harus pilih salah satu. Seperti di Batak Toba, yang kental itu adatnya, agamanya cuma sekedarnya untuk urusan adat (lahir, mati, kawin , dan lain-lain).
Mansu:‎ Kafirun, itu adat yang berasal dari Hindu, tapi sebagian besar umat Islam di Jawa masih pakai, bahkan ada tetanggaku seorang tukang becak mampu mengadakan acara itu, walaupun kita menyumbang. Jadi kalau ada tetangga saya yang meninggal biasanya saya nyumbang kira-kira cukup buat makan 7 kali, biar impas.

Kafirun: Wait, berarti kalau dipikir-pikir, yang paling stress memang Bali sepertinya, secara adat di tuntut, dan agama mengendorse upacara-upacara tersebut ya?
Nengah: Makanya penting bagi generasi muda Bali untuk kritis, dan mau mempelajari adat dan agamanya. Sehingga tak jadi korban pemaksaan dogma/ritual yang sudah tidak relevan.
Kafirun: Kalau ngaben itu apakah tidak bisa seperti kremasi ala China ya? Tinggal masukkan krematorium, dibakar pakai api tenaga gas, dan keluarga terima abu, kalau untuk yang datang ke rumah duka ya sekedar kasih makan ala kadarnya saja. Bisa ngga Nengah?
Nengah: Bisa, sekarang malah sedang gencar acara ngaben massal, jadinya mirip acara sunatan massal itu, irit dari segi biaya karena beramai-ramai.
Yang jadi korban dan stress ini kan yg kurang cerdas dan menuruti ego/gengsi seperti yang diungkapkan Yanz.
Kafirun: Ya mulai digalakkan saja campaign anti gengsi dikalangan masyarakat Bali.
Nengah: Oh iya, aku ngga selalu pakai kebaya baru ke pura, yang aku pakai kadang baju yang sudah ada, pemberian bibiku. aku ngga pakai/membuat kebaya dari bahan yg harganya mahal.
Agus: Di Bali ada tingkatan upacara nista, madya, utama. Kalau ngga mampu tapi mau pakai yang utama, ya bisa jadi jual tanah, itu namanya membodohi diri sendiri.

Mansu: Saya juga kalau Lebaran ngga beli baju baru, ngga mudik juga, kalau bikin ketupat masih.
Agus: Itu tergantung anda, atau pribadi masing-masing yang penting niat sembahyang.
Ajeng: Kalau aku sebagai orang Hindu Bali yang juga wanita pekerja dan suami juga bekerja yang paling bikin stres itu masalah waktu. Mana ipar laki-lakiku jauh dan ikut agama istri. Mau pulang kampung Denpasar - Singaraja 3 jam. Aku libur minggu aja. Di Bali jarang upacara (agama/adat) hari minggu, biasanya hari kerja. Sering ngga pulang malu karena suami satu-satunya anak pria di keluarga dia yang tinggal di Bali. Aku kerja di tourism industri, boleh libur kalau tamu pas sepi, kalau tamu ramai harus kerja, susah di pengaturan waktu.

Yanz: Adat itu hanya mengatur tata pelaksanaan sebuah prosesi, jadi ngga bisa seenaknya merubah sebuah adat yang sudah pakem kecuali ada perubahan awig-awig (aturan adat) sesuai perkembangan jaman. Dan kebanyakan yang menyebabkan stress itu bukan prosesi adatnya tapi embel-embelnya.
Kafirun: Embel-embelnya apa tuh? Seperti, berapa banyak babi yang harus dipotong ya?
Yanz: Kafirun: Babi guling salah satunya, yang kedua yang bling-bling tadi dan lain-lain.

Ajeng: Yang bikin miris kadang upacara adat pakai judi dan minum-minum minuman beralkohol sampai mabuk. Entah bagaimana cara berpikir orang-orang model begini ini aku ngga paham.
Pernah aku minta ijin sama boss aku yang juga owner perusahaan untuk ijin ada upacara Melasti (ke pantai menjelang hari raya Nyepi). Bos yang orang Hindu jawab, kalau kamu libur ngga usah kamu balik kerja lagi. Upacara itu ngga penting, lebih penting kamu kerja.
Kafirun: Kalau di Jepang, orang minta ijin mau bercinta sama istri malah dikasih ijin, mungkin 100-200 tahun lagi Bali akan seperti Jepang.
Yanz: Ajeng: Benarkah? Kalau orang Hindu Bali sangat menghargai upacara-upacara karena hubungannya dengan keyakinan akan karma.
Ajeng: Yanz that's true... itulah pengalamanku. Buat apa bohong ngga ada untungnya.. percaya atau ngga no problem.

Surya: Saya sudah biasa mendengar orang Bali menjual tanah atau berhutang untuk sebuah upacara, alhasil anak cucunya sebagian sekarang tinggal di perumahan karena tanah sudah habis di daerahnya, lama-lama seperti Betawi.
Kafirun: Anak cucunya punya rumah petak untuk di kontrakkan ngga, Surya? Kalau ngga, berarti ngga sama dengan Betawi.
Bisnis rentenir berarti potensi yang amat bagus disana.
Yanz: Surya: Wuahh...kok malah bisa beli rumah di perumahan? Perumahan mewah ya? Mepet sawah.
Surya: Perumahan RSS (Rumah Sangat Sederhana).
Made: Surya: Itulah yang perlu dikikis habis kebiasaan yang mengatas namakan jelek asananga. Kita sudah ada petunjuk sebenarnya untuk melaksanakan uapacara (Nista, Madya, Utama) itu bisa kita laksanakan tanpa mengedapankan gengsi semata, alias menyesuaikan dengan kemampuan.

Surya: Benar kata Nengah, banyak yang pindah agama, ngga apa-apa sih, itu semua hak setiap orang, mau pindah agama fine, mau keluar dari adat juga fine, cuma kadang masyarakat awam mendeskreditkan orang seperti itu, ya sudah ngga apa-apa juga.
Dodot: Menarik sekali perbincangan diatas, salut dan hormat pada pendapat masing masing individu. Dalam agama apapun selalu ada ritual, dan biasanya juga sering dikaitkan dengan adat. Bagi saya agama adalah panduan untuk hidup dalam "Kebaikan".
Dalam agama Katholik misalnya, ada acara sembahyangan 3, 7, 40, 100 hari, tetapi tidak harus menyediakan biaya atau sarana dan prasarana yang mewah. Tujuannya hanya men-do'a-kan arwah almarhum.
Kalau sudah terobsesi dengan biaya, dan harapan masuk surga atau nirwana, saya juga tidak bisa menjelaskan. Karena belum merasakan mati, dan saya lebih suka bicara untuk tetap hidup dan survive, dengan segara kondisi yang ada saya miliki.

Kafirun: Kalau saya meninggal duluan daripada ayah saya, otomatis ayah saya akan mengeluarkan duit untuk penguburan saya, maklum adat minded, tapi kalau ayah saya duluan meninggal daripada saya, sepertinya ngga ada pesta besar-besaran.
Agus: Dan pastinya, disinilah ketulusan kita diuji.
Wayan: Memang dilematis, kemarin tanteku waktu hidup sakit-sakitan tidak ada biaya untuk berobat sampai akhirnya meninggal. ketika mau ngaben dibutuhkan biaya belasan sampe puluhan juta. Hidup sudah susah, matipun lebih susah lagi.
Made: Wayan: Semua orang Bali dari golongan ekonomi lemah termasuk saya pernah mengalami dan merasakan hal yang sama manakala kita melaksanakan kewajiban upacara, terutama yang menyangkut pembiayaan. Tapi untuk pembiayaan ngaben saya rasa sudah ada program ngaben massal di tiap desa adat.

Leo: Saya sudah tahu bahwa yang dibutuhkan Bali adalah penyembuhan. Kita cuma bisa memberikan penyembuhan spiritual kalau sarasehan di Denpasar tahun depan (rencana: Februari 2012). Walaupun ada dokter-dokter di Komunitas Spiritual Indonesia, tetapi kita tidak fokus di penyembuhan medis. Kita fokus di penyembuhan sakit pikiran yang bisa muncul di tubuh fisik (psikosomatis).
Tetapi itu pun tidak bisa dilakukan massal. Paling cuma bisa diberikan satu persatu kepada yang konseling. Dan ditentukan oleh kesiapan orangnya juga. Kalau orangnya masih mau ngotot berpegang mati-matian kepada adat walaupun sudah remuk redam jiwanya, maka tidak ada yg bisa bantu. Kalau orangnya mau berubah, maka bisa konseling dengan banyak teman, para spiritualitas senior, yang pastilah mau menjadi sukarelawan (volunteer) penyembuhan spiritual ketika kita sarasehan di Denpasar nanti.
Di satu pihak, Bali memang toleran, tidak ada pengrusakan seperti di Jawa. Di pihak lain, Bali masih konservatif sekali. Adatnya begitu keras, apalagi bagi orang yang masih hidup di lingkungan aslinya. Susah dijelaskan memang, kalau tidak hidup sendiri di masyarakat Bali. Orang Bali suka jor-joran juga, saling adu gengsi. Kalau dilihat seperti kelakuan anak kecil. Tentu saja tidak apa asalkan tidak merugikan orang lain.
So, kembali lagi. Kita cuma bisa bantu kalau orang datang dan meminta bantuan. Saya rasa, saya akan ngomong apa adanya sekarang. Tidak mau lagi ikut-ikutan belief system tentang ada yang ngirim begini atau begitu. Terkadang, demi membantu penyembuhan orang, saya akan menyarankan untuk mengabaikan adat. Kalau ada adat yang membuat si manusia sakit, lebih baik tidak usah diikuti.
Khusus bagi Bali, tekanan adat yang lebih berat justru dialami oleh perempuan. Luh Ketut Suryani membantu penyembuhan orang-orang yang sakit gila di Bali. Tapi Luh Ketut masih hidup di lingkungan masyarakat Bali. Saya tidak. So, mungkin saya akan lebih bisa memberikan konseling yang membebaskan.
Di satu pihak, Bali adalah etnik yang paling tertib satu Indonesia. Disiplin sekali. Di pihak lain, kita semuanya sama, manusia yang hidup di tahun 2011 M. Kita tidak bisa lagi diperlakukan seperti nenek moyang kita memperlakukan sesama mereka. Kita bukan nenek moyang, kita bukan leluhur, kita manusia paska modern. Pendidikan yang kita terima sama seperti yang diterima orang Barat. Kita tahu bisa hidup apa adanya saja, bahkan tanpa agama dan adat. Kalau mau.

(Percakapan di Grup Spiritual Indonesia akhir Oktober 2011)

28 Jan 2012

Definisi dan Metode-Metode Meditasi

Kata Meditasi berasal dari bahasa latin = meditare artinya berpikir secara mendalam = to think deeply. Secara etimologis, meditasi itu berarti "memikirkan sesuatu, berpikir tentang sesuatu, merenungkan sesuatu". Dan dilakukan secara intensif-mendalam.

Metode-metode meditasi antara lain:
-Meditasi dalam tradisi Budha, dalam Budhisme, terutama dalam aliran Theravada, meditasi merupakan satu-satunya doa yang dimiliki dan yang berusaha dilakukan dengan tekun-setia. Ini tentunya beda dengan aliran Mahayana yang menambahkan juga doa-doa permohonan, permintaan, dan penyebutan nama Buddha.
-Meditasi Zen. Zen adalah sebuah metode samadi yang dipraktekan oleh Kaum Budhis di Jepang. Zen termasuk dalam Buddhisme Mahayana. Budhisme Mahayana ini bergerak dari India menuju Tiongkok dan di Tiongkok inilah ia mendapat banyak pengaruh agama lain, teristimewa Taoisme. Perlu diketahui bahwa kata Zen ini adalah transkripsi dari bahasa Sanskrit "Dyana". Untuk mempraktekkan "zazen" = duduk-diam ini, biasanya orang duduk dalam sikap lotus atau setengah lotus. Badan harus tegak, punggung lurus, dan kedua lutut menyentuh ground.
-Meditasi Hindu. Kehidupan agama Hindu, tulis Mariasusai Dhavamony dalam bukunya "Phenomenology of Religion" dibangun atas tiga unsur: pemujaan, doa, dan meditasi. Ketiga unsur ini merupakan tahap-tahap dalam pengalaman akan Tuhan. Pemujaan merupakan bagian ritual dan meditasi adalah doa tanpa kata. Doa paling penting bagi seorang Hindu adalah memasuki kehadiran Ilahi.
-Yoga Kundalini Kundalini berasal dari bahasa Sansekerta "KUNDAL" yang berarti bulat atau melingkar. Maka "Kundalini berarti "dia yang melingkar". Ular yang melingkar memang merupakan simbol energi hidup yang terletak di pangkal tulang belakang manusia, cakra moladara/cakra dasar/root cakra. Energi ini memiliki daya ledak yang luar biasa (sehingga disebut "Psikonuklir” dalam tubuh manusia). Begitu dibangkitkan energi ini mengalir ke atas menyusur tulang belakang, poros tengah tubuh manusia hingga mencapai mahkota kepala dimana energi itu menimbulkan pencerahan mendalam, sukacita yang kuat dan kesadaran utuh manunggal, tidak dualistis. Perlu diketahui bahwa ular adalah simbol energi feminim atau "Shakti". Sekali di bangkitkan ia akan menelusuri berbagai cakra, pusat-pusat energi. Ketika sampai di puncak, Chakra Mahkota Kepala, terjadilah persatuan antara SHAKTI, energi feminim dengan SHIVA, energi maskulin. Pada saat itu terjadi pencerahan yang besar dan mendalam.
-Meditasi dalam tradisi Muslim. Dalam agama Islam, tradisi dan doa hening terungkap secara nyata dalam tradisi mistiknya yang kerap dikenal dengan Sufisme. Muncul sekitar awal abad ke-8, sufime merupakan sebuah gerakan rohani dalam Islam untuk kembali ke kehidupan sederhana yang dijalani kaum Muslim di Madinah, memgenakan pakaian bersahaja yang terbuat dari wool kasar dalam bahasa Arab disebut Shuf, berdasarkan itulah mereka memperoleh sebutan "Sufi". Zikir yang dikembangkan oleh Sufisme ini pada hakikatnya merupakan penyebutan nama Allah yang terus-menerus tanpa akhir. Dan ini diyakini sejalan dengan Al-Quran 2,152; 3,41. Dengan zikir,yaitu pengucapan nama Allah yang terus menerus, orang diajak untuk senantiasa menyadari kehadiran Allah di dalam hidupnya.
Dalam lingkup Kristianitas dikenal beberapa metode, antara lain:
-Metode Teresian: Bagi Teresia Avila, doa batin adalah sebuah percakapan intim dengan seorang sahabat di mana kita tahu bahwa sahabat itu mencintai kita.
-Metode Ignatian.
-Metode Lectio Divina. Praktek doa Lectio Divina berkembang dalam kehidupan para rahib padang gurun yang hidup sekitar abad ke-4 dan ke-6, terutama di wilayah yang sekarang disebut Timur Tengah. Praktek doa ini kemudian tersebur ke Barat, terutama oleh usaha para rahib Benediktin. Metode doa ini sangat alkitabiah karena memang ia merupakan suatu metode berdoa dari Kitab Suci.
Ini adalah meditasi dengan objek.
Akan tetapi ada juga metode meditasi tanpa objek, yaitu sebuah metode yang ingin mengembangkan "KESADARAN" yang terus menerus akan kehadiran Allah dalam hidup. Doa berpusat hati (centering prayer), Doa Aspiratif dari Tradisi Karmel Reformasi Tourine, Perancis.

Meditasi menciptakan ketenangan, baik ketenangan fisik maupun ketenangan emosi dan batin. Ketenangan yang tercipta memberikan efek langsung kepada aktifitas organ tubuh, seperti jantung, otot dan syaraf. Dan inilah yang memberikan kesehatan fisik dan mental kepada orang yang bermeditasi.
Menurut penelitian, berpikir, relaksasi, dan meditasi memberikan efek berbeda terhadap gelombang otak.
Meditasi mempunyai tujuan sendiri, entah itu disebut pencerahan, atau kesadaran diri yang mendalam, Karena itu ketika kita bermeditasi, kita mesti bertanya atau menyadari tujuan apa yang mau kita capai.
Secara mendasar, semua meditasi itu adalah tentang keheningan, membuat pikiran kita menjadi tenang.
Apa pun metode yang kita ambil, praktekkan meditasi itu setiap hari secara teratur dan konsekuen. Disiplin tidak semata-mata diturunkan dari surga. Disiplin bertumbuh melalui upaya-upaya kita sendiri. Ada banyak teknik dan tradisi meditasi. Kita dapat memilih salah satu yang paling cocok bagi diri kita. Akan tetapi hanya keteraturan latihanlah yang dapat mengakibatkan suatu perubahan yang terjadi.
Jika kita melakukan praktik secara teratur, perubahan mulai terjadi. Jika kita tidak melakukannya, perubahan tidak akan terjadi. Meditasi hanya memberikan buah bila kita berdisiplin diri dan berkomitmen.

(Santo PA. www.kundaliniyogaindonesia.com )

27 Jan 2012

rahasia doekoen

Paijo Supeno: saya sangat senang om leo, karena membuka rahasia doekoen yang tukang tipu, saya suka doekoen yang buka bukaan....

15 hours ago · Like · 2



Leonardo Rimba: II Oh (buka-bukaan)

15 hours ago · Like · 1



Paijo Supeno: gak di tutupi n. telanjang bulat om...., asyiiik :-))

15 hours ago · Like · 1



Nur Kholiq: polos...

15 hours ago · Like · 2



Leonardo Rimba: Oh (kaget)

15 hours ago · Like · 1



Rio Dwiharto: Oh ternyata semua bermain di intuisi bukan penglihatan begitu toh pak leo.

15 hours ago · Like · 3



Leonardo Rimba: Ada orang yg sedari lahir bisa merasa memperoleh penglihatan macam-macam. Kebanyakan orang yg seperti itu tidak stabil kejiwaannya. Banyak yg merasa tersiksa dan tidak mau. Lucunya, yg tidak berbakat justru kepengen melihat setan-setan. Saya kasih tahu saja, cara lihat setan is very mudah, yaitu tidak tidur tiga hari tiga malam. Dijamin bakal liat setan.

14 hours ago · Unlike · 3



Paijo Supeno: om Leonardo Rimba IIsetan ada yang cantik gak om? kemarin pas meditasi bareng on line...wah bisa goyang kanan kiri , seperti orang trans..

14 hours ago · Like · 2



Leonardo Rimba: Oh (itu energi from the setan)

14 hours ago · Like · 1



Rio Dwiharto: Tp bagaimana membedakan suara intuisi spiritual dengan intuisi ego mohon pencerahan pak leo.

14 hours ago · Like · 1



Leonardo Rimba: Intuisi munculnya spontan, tanpa pertimbangan ini itu. Kalau mikir dulu, namanya bukan intuisi.

14 hours ago · Like



Rio Dwiharto: Apakah ego muncul diawali dgn perdebatan di dalam hati alias mikir dulu pak leo

14 hours ago · Like



Paijo Supeno: asyiik juga ya setan bikin aku trans..., om leo sekrang mukanya makin clean aja ya...gak tau semakin cakep saja

14 hours ago · Like · 1



Sonia Winata: bangun pagi tanpa cuci muka/sikat gigi - langsung liat kaca cermin - kl sensi bisa liat setan .. kaleee ...^^

14 hours ago · Like · 1



Leonardo Rimba: II Untuk Rio Dwiharto, jujur aja, saya sendiri gak pernah mikirin Ego, dengan alasan Ego tidak pernah mikirin saya juga.

about an hour ago · Unlike · 2



Paijo Supeno:

ha..ha.., paling enak meditasi ngikuti caranya om leo...gak pakai konsep dan gak bakal jadi gila lantaran ntar nurutin sang guru..dulu ketika pertama kali mengenal meditasi dari beberapa tulisan juga membuat diriku takut sana dan sini..tapi setelah bertemu tulisan tulisan om leo...that's good..tidak perlu takut dan cemas itu adalah bagian diri kita..enjoy aja..and mengalir saja..spiritual sejati adalah diri kita sendiri..secara tidak langsung saya menganggap bahwa om leo adalah guru saya..saya sering mendapatkan mimpi bertemu dengan om ku yang satu ini, walaupun di acara kopdar saya jarang berbicara dengan om ku ini...thanks ya om

47 minutes ago · Like · 1



Leonardo Rimba: II Oh (panggil saya Leo aja)

47 minutes ago · Like



Paijo Supeno: iya deh leo, thanks very much leo

46 minutes ago · Like · 1

Mata ketiga adalah kelenjar pineal

Rizal Lee Kayto:

Mas leo / Mas Lim aja yaa.. :)

aku benar2 pengen membuka mata k3,, apakah ada cara yang agak gampangan ya selain duduk d kuburan nunggu hantu muncul.. mohon tanggapannya.. thanks!! Like · · Unfollow Post · Wednesday at 11:48pm





3 people like this.





Ceria Indah: Kalau bisa cobalah untuk menghadiri Bakti sosial penyembuhan Spiritual yang akan di adakan di Bali pada tanggal 4 Maret 2012.

http://www.facebook.com/events/309114765790777/
Ada workshop membuka mata ke 3 oleh Leonardo Rimba.

Wednesday at 11:52pm · Like · 2



Rizal Lee Kayto: Hmmm menarik,, tp blm ad rencana mau k'bali.... klo bisa dijelasin dsni saya akan merasa lebih senang..

Wednesday at 11:55pm · Like · 1



Leonardo Rimba: Mata ketiga adalah kelenjar pineal, ada di tengah batok kepala kita, selalu terbuka karena tidak ada kelopaknya. Anda bisa mencoba meditasi di cakra mata ketiga, kalau mau.


Cara meditasi di cakra mata ketiga mudah saja, yaitu duduk dengan punggung tegak. Bisa bersila, bisa juga di atas kursi. Fokuskan kesadaran anda di titik antara kedua alis mata. Rasakan saja kesadaran anda berada di titik itu. Rasakannya dengan bola mata anda yg dipejamkan. Bisa juga setengah terpejam. Bisa sambil dengar musik meditasi, bisa juga tidak. Bisa sambil baca mantera atau doa, bisa juga tidak. Bisa pakai mantera atau doa apa saja yg diulang-ulang di dalam hati. Yg penting, fokus kesadaran anda tetap di titik itu. Lakukan rutin tiap hari, 30 menit di pagi hari, dan 30 menit di malam hari.


Jadi, tidak ada itu yg namanya "Pembukaan Mata Ketiga", apalagi pake duit.

Yesterday at 12:49am · Like · 12



Rizal Lee Kayto: hmmm, makasih mas Leo.. apakah jenis indra ke6/ mata k3 itu beda yaa,, soalnya saya masih bingung dg pendapat org tentang mata ke3,, apakah apabila kita melihat makhluk astral sudah bisa dikatakan mata k3 kita terbuka... atau kalau saya bisa melihat kejadian mendatang juga bisa dikatakan Mata k3?? yg mana sich sebenarnya...

Yesterday at 12:55am · Like · 3



Leonardo Rimba: Jenis-jenis intuisi yg muncul di orang berbeda-beda. Intuisi adalah hasil dari mata ketiga. Ada yg berbakat melihat, tapi tidak tahu artinya apa. Ada yg bisa mengerti tanpa melihat apa-apa. Ada yg tiba-tiba merasa tahu. Ada yg digerakkan untuk melakukan sesuatu secara spontan. Beda-beda. Dan bukan cuma melihat saja, seperti salah kaprah semua ini. Semuanya saya jelaskan di buku Membuka Mata Ketiga yg sudah bisa dibeli di semua TB Gramedia dan TB Toga Mas.

Yesterday at 12:58am · Like · 6



Rizal Lee Kayto: iya mas, saya sudah beli.. tp belum selesai baca.. dari bbrp intuisi yg mas sebutkan itu ada salah satunya yg sering saya alami.. tp yg pengen saya capai adalh melihat hal2 yg astral,, itu kan juga termasuk melihat dg mata ketiga dan dengan di sadari, bukanya tanpa sadar...

Yesterday at 1:02am · Like · 1



Yohanes Kris: tiap orang punya "gift" atau bakat yg berbeda bro Rizal Lee Kayto..

Yesterday at 1:07am · Like · 3



Rizal Lee Kayto: iya juga sich gan Yohanes Kris,, tp klo memang ad kemauan pasti ada jalan kan?,,, walaupun semuanya pengen dicapai.. :)

Yesterday at 1:10am · Like · 1



Yohanes Kris: terasahnya mata ketiga dikejawantahkan dalam berbagai cara yg berbeda bro.. Orng yg punya leadership yg bagus sperti hitler juga bisa dikatakan terasah mata ketiganya.. orang yg hebat dalam public speaking, para ilmuwan dan penemu, para sosiolog yang mengupas tuntas bentuk2 relation manusia, orang2 yg bisa merasakan "frekuensi" yang ga bisa dirasakan manusia pada umumnya, orang yang bisa mnyembuhkan penyakit, itu semua bentuk2 terasahnya mata ketiga...

Yesterday at 1:17am · Like · 6



Rizal Lee Kayto: iya mas, terimakasih.... aya bersyukur atas apa yg sudah saya capa selama ini...

Yesterday at 1:25am · Like · 1



Wahyu Purwaningsih: Sebenernya aq pengen bgt dtg di sarasehan yg diadakan p leo ,klo di jkt aq pst datang ,bali ˆ⌣ˆ aq blm bs mastiin ,aq suka buku nya p leo ,spikologi tarot ,membuka mata ke 3 , krn dr buku 2 tsbt aq serasa punya pembimbing spiritual ,aq pengen punya buku 2 ciptaan p leo yg lain ,bisakan beli scr on Line. ˆ⌣ˆ ♣:)ƭћǟπƙ-Ǚ♣ƭћǟπƙ-Ǚ:)♣

Yesterday at 4:46am via mobile · Like · 2



Leonardo Rimba: Untuk Wahyu Purwaningsih, ya anda bisa beli buku saya yg ketiga secara online. Judulnya Pelangiku Warna Ungu. Silahkan tulis saja lewat inbox kepada Salahuddien Gz http://www.facebook.com/salahuddiengz Jangan lupa sertakan juga alamat anda, karena bukunya akan dikirim pakai TIKI.



Salahuddien Gz

21 hours ago · Like · 3 ·



Wahyu Purwaningsih ‎(y)◦°˚˚˚°◦:p•θк@¥•;)◦°˚˚˚°◦(y) makasih banyak pak atas perhatiannya ,ˆ⌣ˆ



Li Ght: Kirain gak perlu alamat yg pesan.
Dan d antar lewat media santet. ^^

6 hours ago via mobile · Like

Ni Nengah Hardiani: jaman sekarang lebih mudah pake tiki dibanding media santet.

26 Jan 2012

melamun

Fenomena Kesurupan

A: Adakah yang pernah meneliti tentang fenomena kesurupan? Lumayan tergelitik, kenapa sering terjadi di lingkungan sekolah dan rata-rata korban nya adalah perempuan, kasus yang sama adalah di pabrik-pabrik. Anehnya fenomena ini jarang terjadi di tempat terbuka seperti pasar atau kuburan sekalipun.

J: Kesurupan dalam kebanyakan kasus hanya upaya mencari perhatian bagi jiwa-jiwa yang tertekan secara psikis. Wajar bila kebanyakan wanita yang mengalami karena wanita Indonesia secara umum harus mengalami banyak tekanan dalam masyarakat yang munafik dan diskriminatif.

A: Apakah tempat; suatu bangunan membawa pengaruh? Faktanya pedagang di pasar-pasar rata-rata adalah kaum wanita, tapi jarang atau hampir tidak pernah terdengar fenomena kesurupan terjadi di sebuah pasar atau supermarket misalnya .....

J: Lingkungan sekolah, pabrik kan sinonim dengan otoritas, peraturan. Banyak guru di sekolah yg menekan murid secara psikis (power trip), demikian juga di lingkungan pabrik di mana mandor sering juga menekan anak buah.

N: Wanita juga sensitif, peka, termasuk terhadap tekanan. Laki-laki cenderung cuek/tidak sensitif.

J: Kesurupan di upacara keagamaan itu disebut sebagai trance state, bisa juga mediumship, di mana yang kerasukan mengaku dirawuhi sosok dari alam lain. State of trance itu sebenarnya hanya perubahan frekuensi gelombang otak yg bisa dicapai dengan cara: meditasi, manipulasi cara bernafas seperti yg dilakukan para mistikus, obat-obatan halusigenik dan teknik-teknik lainnya, bisa juga dari kegiatan fisik seperti menari dengan rime nafas tertentu yg mengakibatkan diproduksinya beberata kimiawi otak yang bisa mengakibatkan state of trance itu.

Intinya altered state of consciousnes itu sebuah mekanisme psikologis bagi manusia, tujuannya bisa macam-macam, tapi fungsi utamanya self-healing. Orang kesurupan itu juga proses self-healing, sebagai ungkapan atas tertekannya diri orang tersebut. Mistikus masuk dalam state ini juga untuk mencari inspirasi, dan juga menenangkan diri. Intinya semua itu dari kita, dan untuk kita sendiri.

A: Selain tekanan-tekanan tersebut diatas, perubahan frukuensi otak, apakah ada faktor lain yang bisa memicu timbulnya fenomena kesurupan ini? Musik mungkin?

J: Musik bisa juga memicu itu, apalagi yang ritmenya berulang-ulang dan temponya cepat (biasanya di atas 65 beat per menit). Makannya di ritual-ritual biasanya dipakai drum yang ditabuh berulang-ulang dalam ritme tertentu, untuk memancing state of trance ini.

A: Pantas di Holiday sering terjadi kesurupan tiap malam minggu.

J: Holiday is a disco, I take it?

Fenomena kesurupan itu hampir selalu terjadi di lingkungan yang represif dan masyarakat yang punya banyak tabu. Di abad 19 Amerika Serikat juga pernah terjadi fenomena kesurupan the Bell Witch Haunting. http://en.wikipedia.org/wiki/Bell_Witch
Riset di kemudian hari menunjukkah bahwa gadis yg kesurupan berkali-kali itu memang tertekan secara seksual, bahkan ada indikasi bahwa dia digauli oleh ayahnya sendiri. Kesurupan gadis tersebut baru berhenti ketika sang ayah bunuh diri. Jadi jelas frustrasi seksual dia dijadikan budak seks sang ayah akhirnya bermanisfestasi menjadi alter ego dia yang dianggap setan itu.

R: Kesurupan itu sendiri sebenarnya masuk energi/spirit/roh atau apapun istilah ke dalam diri seseorang dan membangkitkan pikiran-pikiran yang dipendam dalam hidupnya. Jadi sebenarnya ada masalah yang jauh lebih penting dan perlu dibenahi setelah pengusiran spirit tersebut. Yaitu, mengapa orang yg kesurupan itu bisa sampai memendam begitu banyak kebencian itu.

J: Kalau kesurupan yang di sekolah-sekolah dan pabrik-pabrik, sampai kesurupan massal, itu saya rasa gabungan antara cari perhatian (lebay) dan latah. Solusinya nggak usah panggil orang pintar, yang kesurupan coba ditelanjangi aja, kalau protes ya berarti nggak benar-benar kemasukan sesuatu. :D

R: Agree, dan yang kayak gitu memang 'dibelakang layar'nya, kesurupan palsu itu sudah direncanakan karena ingin menghindari ujian, istirahat dari kerja, dan sebagainya.

D: Saya pernah melihat langsung kesurupan secara massal, dengan dialog mungkin cara yang paling tepat agar yang kesurupan tersadar kembali.

Ardi Bardjo: kalo kesurupan yg makan beling itu gimana?...sperti ReoG
16 hours ago · Unlike · 1

Gali Bumi: Menurut pemahamanku kesurupan / trance terjadi karena terjadinya dominasi entitas luar / asing atau alam bawah sadar org tersebut. Hal ini terjadi karena memang di"sengaja" atau karena "tidak direncanakan".
16 hours ago · Like

Maria Andea: Kalau fenomena 'tindihan' gmn?
Aku dah 3x kena.
15 hours ago via mobile · Like · 1

Rein Decper T: kesurupan mayoritas hanyalah fenomena psikologis, dan masalah makan beling/jalan diatas bara api itu cuma atraksi semua ada triknya tapi..... mungkin ada 1 banding sejuta yang benar2 asli dikarenakan perubahan materi dalam skala kuantum ataupun getaran energi yang bisa membengkokkan realita tapi itu juga masih mungkin karena ga ada orang sakti yang mau dites secara publik oleh para ilmuwan.
15 hours ago · Like · 1

Leonardo Rimba II: Gejala "tindihan" terjadi ketika tubuh sudah tidur secara fisik, tetapi otak masih aktif. Akibatnya, apa yg ada di pikiran langsung bisa dirasakan. Badan tidak bisa bergerak, tetapi pikiran merasa melihat berbagai macam actions. Solusinya, tenang saja. Tidak perlu panik. Tenang dan enjoy saja sampai sensasi "tindihan" itu berlalu. Tidak bakal lama. Setelah frekwensi tubuh dan otak sinkron kembali, maka anda akan tidur biasa saja. Tidak tindih-tindihan lagi.
15 hours ago · Unlike · 6

Ardi Bardjo: ‎Rein Decper T;kurang jelas mas,..maksudnya gk ada orang sakti yg mau dites.masalahnya bkn orang sakti,tapi orang kesurupan.dan kalo ada trik makan beling,penjelasannya gimana?soalnya ada atraksi(semacam reog)dan yang makan beling itu belum dewasa,katakan menginjak remaja lah,...suwon
14 hours ago · Like

Maria Andea: Hmm, iya deh om besok2 kalo tindihan lg saya coba 'enjoy'. Tapi tetep aja takut kalau mau tidur, yg trakir aja sampe lari keluar kamar, hehe.
14 hours ago via mobile · Like · 1

Rein Decper T: ‎Ardi Bardjo sampean pernah lihat limbad? dia aja ngaku kalo semua yang dia lakukan itu sulap/trik dengan latihan tertentu jangankan makan beling linggis juga disikat
14 hours ago · Like

Charles Imanuel Komaling: Saya pernah mengalami tindihan lumayan lama, benar-benar sensasinya luar biasa. Saya biarkan sampai tindihan hilang. Saya berdiri dan nyalakan lampu. Ternyata istri duduk di pinggir kasur sambil tersenyum. Ya terpaksa saya matikan lampu lagi dan memulai dari awal .....
14 hours ago · Like · 1

Ceria Indah: aku online trus di facebook, seperti orang kesurupan. =)
14 hours ago · Like · 1

Maria Andea: ‎@charles haha :D
14 hours ago via mobile · Like

Ceria Indah: Cerita sola ketindihan: Pernah saya mengalami mimpi diserang dan dipukul oleh tiga orang pria. trus saya terbangun tapi saat terbangun itu saya mengalami ketindihan, badan sama sekali tidak bisa digerakkan. sadar bahwa saya sedang ketindihan, saat itu juga saya berkata dalam hati saya bahwa saya mengasihi dan memaafkan dia yang sedang menindih saya. saat itu juga saat terbebas dari ketindihan. dan yang sangat mengagetkan, saat itu juga saya mendengar suara ucapan terima kasih sebanyak 3 kali di dalam hati saya.
14 hours ago · Like

Ni Nengah Hardiani: Aku juga pernah tindihan waktu itu krn stress, banyak pikiran, waktu tindihan sempat panik, tapi aku usahakan tenang, trus tidur lagi.
14 hours ago via mobile · Like

Maria Andea: ‎@ceria itu badanya kerasa sakit beneran gak?
Aku kalau cerita k orang lain kena tindihan pasti d bilangin kurang beriman :)
14 hours ago via mobile · Like

Ceria Indah: badannya sama sekali tidak sakit, cuma saya merasa bahwa 3 makluk halus sudah masuk dan berdiam dalam hati saya dengan damai karena saya mencintai mereka dan memaafkan perbuatan mereka pada saya. suara terima kasihnya terdengar jelas sekali di dalam hati saya.
13 hours ago · Like · 1

Iwan Saputra: kalo acara tindih menindih sih aku suka yg nindihin..
13 hours ago · Like

Handi Clairvoyant: kalo aku dulu hampir tiap hari selalu ketindihan..
dulu pertama kali pas ketindihan rasanya agak skit,, kesemutan dan nyeri..
tapi, lama lama malahan enak bgt.. aku menikmatinya,.
tpi, ada hal yg bikin aku takut dari ketindihan itu...
disaat aku ketindihan,, aku merasakan tubuhku mau lepas melayang keatas.. terbang... tpi aku tolak karna aku takut ga bsa kmbali lagi.. ehehhee..
" ada yg punya pengalaman sama?? :D
11 hours ago · Like

(Sumber Grup Spiritual Indonesia)

Sistem pendidikan kita saat ini

Seharusnya pendidikan kita mampu membuka wawasan, menjadikan anak didik kritis, dan memberdayakan mereka untuk menemukan jalur hidup mereka masing-masing. Seharusnya pendidikan membuat kita menjadi 'paham' atau 'mengerti'. Kemudian dengan pemahaman dan pengertian itu kita menciptakan sebuah sistem kepercayaan bagi diri sendiri, entah kepercayaan pada Diri dengan 'D' besar, Sang 'Aku' dengan 'A' besar atau pada Gusti Allah, Tuhan – tergantung pada diri kita, sosok dan sebutan apa yang kita sukai. Barangkali ada yang lebih suka dengan sebutan beraroma ilmu pengetahuan seperti 'energi yang maha', terserah selera masing-masing orang. Tetapi sayangnya saat ini bukanlah seperti itu yang terjadi. Keadaan kita saat ini justru sebaliknya.
Sejak lahir, kita berhadapan dengan kepercayaan. Bukan pendidikan tapi kepercayaan. Bukan pula pendidikan tentang kepercayaan-kepercayaan tetapi dogma dan doktrin dengan salah satu kepercayaan yang sudah baku. Sudah tidak ada tawar-menawar lagi. Sejak lahir, seorang anak sudah diberi cap agama tertentu. Ia tidak diberi kesempatan untuk memilih dan harus menerima apa yang sudah ditentukan oleh kedua orangtuanya baginya. Hak pilih kita sudah dirampas sejak kelahiran kita.

(Neospirituality & Neuroscience, Anand Krishna – Dr Bambang Setiawan, Gramedia, 2010)

24 Jan 2012

Piramida-maniacs.. Piramida-maniacs..

by Leonardo Rimba II on Sunday, January 22, 2012 at 2:16pm

You know what? Saya tidak suka orang spiritual yg berbakat menipu, dengan bilang ada kiriman batu perhiasan atau keris dari leluhur. Itu trick. Tipuan. Untuk apa menipu? Kita mau jadi orang pinter, atau mau jadi orang dogol? Think about this. Tidak perlu cocologi. Tidak perlu tricks. Kita berbagi saja. Yg rasional saja. Kita semuanya sudah berpendidikan, at least S 1. Bukan lagi orang di kampung dan di atas gunung yg bisa percaya segala macam setan dhemit. Change... Change... change... Berubahlah. Jangan jadi bahan tertawaan orang. You are worth more than you imagine you are.



Di negara-negara beradab, termasuk di Belanda dan AS, menyatakan diri ateis adalah hal lumrah, biasa saja. Mengajak orang menjadi ateis sama saja nilainya dengan mengajak orang menganut agama. Jadi, semuanya berada di jalur pasar bebas. Bebas jualan apa saja, bebas jualan agama, bebas jualan ateisme. Yg tidak boleh adalah melakukan pengrusakan atas harta benda maupun tubuh fisik orang lain. Kalau pengrusakan itu sudah dilakukan, seperti yg kita semua tahu bersama, maka yg bersalah adalah yg melakukan pengrusakan itu. So, jangan ada lagi orang yg sok tahu hukum, dan bilang seolah-olah masyarakat di negara-negara beradab di Barat segoblok masyarakat di Indonesia. Seolah-olah disana orang ateis juga dibungkam seperti di Indonesia. Tidak begitu. Ateisme itu sama nilainya seperti agama di negara-negara Barat. Sama-sama sistem kepercayaan. Boleh dijual dengan bebas. Orang bebas beli, bebas tidak beli. Yg tidak boleh adalah pengrusakan harta benda milik sesama pedagang. Pedagang agama tidak boleh merusak milik pedagang ateisme, and vice versa.



Kalau kita sudah mengakui kegoblokan kita, maka artinya kita sudah mau maju. Sudah mau berubah. Sudah mau membuka mata, bahwa ini semuanya soal jualan. Ada yg jualan agama, ada yg jualan ateisme. Haknya sama, sama-sama berhak berjualan. Itu saja anda coba mengerti, kalau mau berubah, menjadi sedikit lebih pintar. Tanpa perlu mengusir-ngusir orang ateis. Mengusir orang lain yg anda anggap tidak bertuhan. Ini negeri juga didirkan oleh orang-orang ateis, dan yg bikin pengrusakan dimana-mana adalah orang bergama. Yg menista agama lainnya adalah orang-orang beragama juga. Dimana-mana penistaan agama dilakukan oleh orang beragama. Dan itu boleh saja. Lumrah, namanya jualan agama. Walaupun dengan cara menjelek-jelekkan agama tetangga. Yg tidak boleh adalah melakukan pengrusakan fisik. Dan itu juga sudah dilakukan. Ini semuanya kebejatan, saudaraku. Indonesia memang bejat, saya akui, saya warga dari negara bejat.



-



Penistaan agama berlaku terhadap semua sistem kepercayaan yg diyakini orang. Kalau anda menista ateisme, berarti anda melakukan penistaan agama. Ateisme itu statusnya sama seperti agama, sistem kepercayaan pribadi per pribadi. Anda bisa saja termasuk teis (beragama), bisa juga ateis (tidak beragama), merupakan HAM (Hak Asasi Manusia) bagi anda untuk menjadi teis ataupun ateis. HAM itu hak, bukan kewajiban. Anda berhak: berhak beragama, berhak tidak beragama. Agama anda sendiri bisa apa saja, bisa tanpa agama, yg dalam hal ini disebut ateisme. Agama dan ateisme statusnya sama. Kalau anda menista ateisme, artinya anda menista agama juga. Dan itu tidak apa, namanya HAM juga, yaitu HAM Kebebasan Berpendapat. Pendapat anda pribadi. Yg tidak boleh adalah melakukan pengrusakan fisik terhadap harta benda maupun diri pribadi orang lain. Pengrusakan itulah yg kriminal. Pidana. Tapi orang Indon tidak mengerti ini. Dikira ateisme bukan agama, pedahal itu agama juga, dan manusianya dilindungi. Dilindungi oleh satu dunia beradab, dan didzolimi oleh bagian dunia yg belum beradab atau masih setengah beradab seperti Indonesia.



Indonesia ini takabur, jadi orang Indon merasa sudah sangat tercerahkan karena ini negara mengakui 6 (enam) agama resmi, dan di luar itu adalah agama-agama liar. Pedahal jumlah agama tidak terhitung. Ateisme itu termasuk agama juga karena mempunyai belief system tertentu. Mereka mempunyai semacam dogma juga, yaitu tidak mau percaya dogma-dogma yg dibuat oleh agama-agama sebelumnya.



So, di negara-negara beradab, tidak ada itu yg namanya umat Islam merusak rumah ibadah milik orang Ahmadiyah. Kalau ada, maka artinya perbuatan kriminal tingkat berat. Itu pidana berat, sama sekali tidak bisa ditoleransi. Kalau di Indonesia, haha.. Sedangkan yg namanya hate crime adalah penistaan-penistaan itu. Omongan di belakang pintu. Kalau masih dilakukan untuk kalangan sendiri, dan tidak menjadi perbuatan pengrusakan secara fisik, maka masih bisa ditolerir, artinya Free Speech (Kebebasan Berbicara). Kalau sudah bernada mengancam, seolah-olah mau melakukan pengrusakan fisik, maka barulah bisa ditangkap. Diberikan peringatan saja. Dan kalau sudah berupa tindakan fisik, maka bukan hate crime lagi, tetapi sudah crime. Kriminal asli.



-



Outside of hate crime, saya rasa sudah cukuplah pula kegilaan cocologi para piramida-maniacs itu. Jangan bikin malu pendukung budaya. Orang Perancis buat piramida di Museum Louvre, di kota Paris, dengan arsitek Cina-Amerika, I. M. Pei. So, daripada kita di Indonesia bongkar gunung tak bersalah, yg kita tahu isinya tanah dan batu biasa, lebih baik buat piramida saja. Saya rasa cocok sekali buat piramida di Pelataran Monas. Tanahnya masih ada, masih cukup.



Yg lebih lucu, the piramida-maniacs mengaku-ngaku keturunan orang Atlantis. Gak mungkinlah. Orang Atlantis were very genius. Tidak mungkin orang Indon keturunan Atlantis. Dari penampakan hasil kerja otaknya saja sudah terlihat tidak nyambung. Jauh panggang dari api. Jauh.. jauh..



Saya rasa mereka terkena gejala minder, rendah diri, mau membuktikan diri sebagai keturunan manusia berperadaban tinggi which, in this case, manusia Atlantis. Kenapa minder? Karena di masa kini terbukti mereka punya budaya melempem. Bisanya sesumbar berbudaya tinggi, tapi ternyata orang-orangnya memble. Budaya tinggi cuma di bibir saja, secara praktek orang-orangnya memble, mental tempe. Maka dicarilah kambing belang which in this case is piramida Atlantis. Disebarkanlah desas-desus seolah-olah orang Indon adalah keturunan Atlantis.



So, mendukung budaya is ok. Tapi kalau sudah mencapai taraf kegilaan, yg jadi bukan bagus lagi. Tapi memuakkan. Sama memuakkannya seperti cocologi yg dilakukan orang agama. Dicocok-cocokkan. Tapi tetap saja tidak cocok. Tidak nyambung. Yg nyambung cuma satu, yaitu kegilaannya.

Siklus Energi, Alat Pemecah Partikel dan Gelombang Vibrasi

AS:
Sehebat apa pun orang pasti tidak akan bisa meramalkan dengan tepat sebuah kejadian yang akan datang, tepat dengan Tanggal Bulan Tahun hingga jam dan menitnya.
Fenomena yang mendukung kejadian ini yang banyak ditemukan oleh orang-orang dari jaman dulu hingga sekarang. Itu sebabnya makanya dari dulu banyak orang yang selalu merasakan adanya tanda-tanda akan sebuah kejadian alam, dan bahkan ada yang mengatakan sebagai kiamat atau hari kehancuran Bumi. Mengapa bisa demikian ?
Jauh sebelum peradaban manusia ada, bumi ini sudah berkali-kali menghadapi banyak kejadian alam yang bisa dibilang goncangan, misal : gempa bumi, badai, tsunami, letusan gunung api, dan sebagainya. Dan setiap dari kejadian tersebut memiliki energi yang tersimpan di alam. Energi ini tidak dapat dimusnahkan, juga tidak terciptakan, melainkan hanya berubah bentuk. Energi ini bisa diakses dan dirasakan oleh siapa saja penghuni alam semesta termasuk manusia.
Energi ini merupakan bagian dari sebuah siklus yang berulang. Perulangan itu tidak hanya dalam hitungan tahun, namun bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu, bahkan jutaan tahun.
Maka sebab itu, apa yang terjadi ribuan atau jutaan tahun yang lalu, sangat berkemungkinan untuk kembali terjadi saat ini atau ribuan bahkan jutaan tahun yang akan datang.
Yang diakses oleh manusia adalah siklus energi tersebut. Maka itu manusia bisa meramalkan akan adanya kejadian ini dan itu, namun hanya sebatas itu, tidak dapat memprediksi dengan tepat kapan tanggal bulan hari tahun atau jam hingga menit akan terjadi nya.
Di jalan tol, anda sedang mengendarai mobil. Dan dari spion anda melihat ada mobil dibelakang yang datang. ada 3 mobil yang ada di belakang mobil. Namun, apakah anda mengetahui dengan pasti jarak anda dengan 3 mobil tersebut?
Bisa saja 300 meter dengan mobil pertama, 400 meter dengan mobil kedua, 700 meter dengan mobil ketiga.
Anda hanya mampu mengukur jarak anda, jika anda memiliki alat ukur yang di desain untuk itu.
Lantas, apa alat yang bisa digunakan manusia untuk dapat mengetahui waktu akan suatu kejadian alam?
Konstelasi Bintang.
Yah, konstelasi bintang adalah tools yang bisa digunakan untuk mengetahui kejadian ini.
Sebagai contoh: Peradaban berabad-abad lalu, menggunakan konstelasi bintang untuk bercocok tanam, menggunakan konstelasi bintang untuk mengetahui kejadian-kejadian alam yang akan terjadi, dan sebagainya.
Mengapa demikian?
Waktu, adalah label sederhana yang digunakan manusia untuk mengenali sebuah momen. Jauh sebelum penetapan waktu, manusia telah menggunakan konstelasi bintang untuk melabeli sebuah kejadian.
Dan uniknya, pelabelan ini bisa dihitung berdasarkan pergeseran dari masing-masing rasi dan bahkan pergeseran bintang.
Contoh :
Ada kejadian gempa bumi pada jam XX:XY, kemudian dapat dilihat pergeseran konstelasi yang terjadi tepat diatas lokasi kejadian tersebut. Kemudian dicatat. Suatu saat dengan posisi konstelasi tersebut, akan terjadi kejadian yang sama dengan kejadian tersebut.
Dan dari sifat2 pergeseran tersebut, dapat diakumulasi dan disurvey atas beberapa kejadian, sehingga dapat dikenali akibat dari pergeseran konstelasi tersebut. Setiap pergeseran dari konstelasi, memiliki efek terhadap bumi, karena bumi adalah bagian daripada semesta.
Maka sebab itu, jika ada ramalan akan terjadi bencana ini atau itu, bisa saja energi yang diakses untuk ramalan tersebut adalah sebuah kejadian yang berlalu, atau kejadian di depan yang akan tidak akan pernah tahu kapan terjadinya, entah itu satu tahun ke depan, atau beberapa bulan kedepan, atau ratusan bahkan ribuan tahun kedepan

RC:
Apa ini termasuk batas kemampuan?
AS:
Aku ngga tahu apa sebutannya, tapi manusia hanya bisa merasakannya. Paling kuat atau sekuat-kuatnya hanya bisa mengetahui akan terjadi, tapi tidak tahu kapan.
Sama seperti Nostradamus. Mampu meramalkan akan terjadi di depan dalam jangka ribuan tahun, tapi tidak tahu kapan tepatnya.

IS:
Semacam intuisikah?
AS:
Yah, ramalan intuisi, ngga ada yang bisa tepat meramalkan waktunya.
IS:
Saya juga tahu banyak harta karun di Indonesia cuma ngga jelas tepatnya dimana? Kalau tahu bisa kaya raya ya?
AS:
Untuk pencarian lokasi ini, sebenarnya saat ini sudah banyak peralatan teknologi yang bisa mendeteksinya. Dan juga metode teknologi orang jaman dulu sebenarnya ngga jauh ketinggalan.
Di Kabballah, kita pernah pelajari cara mendeteksi logam dengan bantuan kristal dan konstelasi. Katanya bisa tembus sampai kilometer di bawah tanah. Tapi aku belum pernah coba sejauh itu, paling jauh cuma jarak 80 meter. Dulu nmencoba di Danau.

WA:
Saya pikir itu gunanya menghimpun manusia dengan kekuatan alami untuk ini. Saya pernah cerita dulu teori saya ini dengan AS. Sayang saya sudah ngga fokus ke sana lagi. Di masa yang akan datang, ada kemampuan-kemampuan manusia yang memang alami demikian. Kebetulan dulu guru saya almarhum seorang dengan kemampuan levitasi. Dia mempercayai di masa yang akan datang manusia memerlukan tidak cuma teknologi, tapi juga manusia dengan kemampuan khusus untuk mengoptimalkan teknologi. Dia percaya, perjalanan manusia itu nantinya tidak cukup di dunia materi, tapi juga perjalanan partikel. Saya pikir masuk akal, karena kita dulu juga manusia gua sebelum menjadi manusia internet dan kelak manusia yang menunggangi cahaya.

AS:
Menurutku, kemampuan alami manusia tidak di design untuk itu. Kalau pun manusia bisa menggunakan tanpa tools, maka itu sudah menggunakan alat yang dibundling ke tubuh manusia. Kenapa ?
Karena, dari seluasnya alam semesta ini, dengan record-record yang tak ternilai jumlah, sangat tidak mungkin seseorang lahir untuk itu.
Teknologi bundling tools ke tubuh manusia, itu juga termasuk kepada optimalisasi teknologi, dan tetap judulnya bukan kemampuan alami manusia.
Mengenai perjalanan partikel, sebenarnya saat ini pun kita sudah masuk dan berbicara tentang itu. peradaban manusia sejak jutaan tahun lalu telah berbicara tentang partikel. Tiap kali kita bicara materi maka kita berbicara tentang partikel.
Kondisi peradaban manusia yang ada saat ini sebenarnya tidak berubah dengan kondisi peradaban manusia ribuan tahun yang lalu. Perbedaannya hanya peradaban sekarang telah di sederhanakan dibanding peradaban yang telah lalu. Tentang teknologi, peradaban yang telah lampau juga telah mengenal teknologi.
Contoh : dulu orang sudah mengenal teknologi komputasi. Dan saat ini disederhanakan dengan adanya kalkulator ataupun komputer.

IC:
Kalau sudah tau masa depan, lalu untuk apa?
AS:
Ini pertanyaan bagus.
Jika saya tahu tentang masa depan, maka saya akan menggiring paling tidak orang-orang yang saya kenal, dan jika tidak bisa paling tidak diri saya sendiri.

WA:
Setidak-tidaknya aku dari dulu tertarik apa yang diceritakan dalam hikayat samawi soal cerita pemindahan istana Ratu Balqis oleh manusia di kerajaan Sulaiman. Teori islam uuntuk itu adalah merubah materi ke eter lalu materi lagi. Sudah dikembangkan alat ini oleh NASA tapi katanya baru mampu mengumpulkan 40% dari materi yang berubah jadi eter di udara. Artinya, jika itu kursi dipindah dari Jakarta ke Bali, baru kaki-kaki kursi yang terbentuk di Bali, sisanya berantakan di udara tidak terhimpun sepanjang pulau Jawa. Tapi ini sudah bisa, bahwa kita manusia yang materi amat mungkin dirubah jadi eter lalu ditujuan, kita satukan lagi tanpa kehilangan sehelai bulu pun. Ini menggunakan alat pemecah partikel.
AS:
Teori Ratu Balqis itu sebenarnya hanyalah kiasan.
Untuk merubah materi menjadi energi dan konversi menjadi materi, ini sudah lama sekali ada. Dan saat ini pun di sederhanakan kembali.
Tapi, kali ini bahasannya tentang prediksi fenomena alam dan berbeda pembahasan tentang perubahan materi tersebut.

WA:
Jika saya tahu masa depan, saya yakin saya hanya akan jadi 2 hal ini saja: manusia egois atau manusia pencemas. Saya akan gila di penghujung kesimpulan saya, karena saya akan bertindak atas apa yang saya suka dan kawatirkan saja, karena saya mengetahui suatu hal, lalu saya pasti akan merubah atau menghindari. Sementara ngga ada yang tahu pasti tindakan itu lebih baik atau lebih buruk.
AS:
So, terjadilah dengan apa yang kau pikirkan.

WA:
Ngga tahu kiasan atau tidak, tapi itu teori menarik dan lebih menarik ada ilmuwan yang mampu menciptakan alat pemecah partikel walau belum dapat digunakan. Ini menjawab pemikiranku soal sulap. Ketika tipuan mata ada, tipuan materi kenapa tidak? 'Tipuan' yang jangan disebut rekayasa.
Kembali ke fenomena alam, di Inggris aku baca kemarin ada alat yg mampu mendeteksi sebuah kejahatan akan terjadi di suatu tempat. Alat ini mampu memprediksi suatu tempat akan terjadi kejahatan, alat ini mampu membaca kerja gejala di tempat itu dengan: suhu tubuh orang-orang, vibrasi frekuensi gelombang materi di udara, dan macam-macam. Seperti cenayang, tapi ini ilmiah. Makanya aku selalu bilang, peramal yang baik 'alatnya' jangan disepelekan.
Kalau aku, sementara waktu masih berpegang pada teori rosicrucian tentang lautan vibrasi. Fikiran itu adalah gelombang vibrasi. Yang terkuat menindih yang lemah, mempengaruhi, jadi dominan dan gelombang ini jadi materi, menghasilkan tindakan. Orang yang kuat fikiranlah yang menguasai tindakan yang terjadi. Aku tahu teori ini benar. Tapi jika ada orang yang tiap saat meningkatkan vibrasinya untuk menguasai orang banyak, dia akan lelah.
Akan gampang membiarkan dan menyeimbangkan. Biarkan orang lakukan apa padamu, tapi seimbangkan ketika tindakannya sampai pada kita. Kalau ia bertindak buruk, mampuslah dia. Karena keseimbangan itu adil.

AS:
Aku ngga bilang kalau ngga bisa diprediksi kejadian akan datang. Seperti prediksi kejahatan itu, apa bisa diprediksi waktu yang paling tepat hingga jam dan menit ? Tentu tidak.
Mengenai penjelasan di atas juga, jelas bahwa itu memaparkan vibrasi akan terjadinya sebuah fenomena alam.
Belum pernah ada cenayang yang mampu memprediksi tepat hingga jam dan menit akan sebuah kejadian tanpa menggunakan bantuan tools.
Seperti yang di Inggris itu, juga menggunakan sebuah alat, yang merupakan akumulasi survey dari data-data kejahatan yang pernah ada. Sama seperti penjelasanku diatas tentang konstelasi, yaitu akumulasi data atas kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.
Mengenai hukum keseimbangan, nanti kita bahas di thread baru. Karena aku menyangsikan teori keseimbangan. Aku lebih mengarah ke chaos-harmony. Bagiku keseimbangan adalah bagian daripada dogmatisme.

19 Jan 2012

Minta Diaktifkan Mata Ketiga

by Leonardo Rimba II on Tuesday, January 17, 2012 at 5:13pm

Dear Pak Leo,



Saya udah lama yaaa gak kirim email ke Pak Leo, hehehehehehe.... Pak, acara sarasehan Sabtu kemarin kereeenn, baguuss banget. Meskipun saya mendadak jadi demam & kepala jadi pusing (kliyengan gitu) sepanjang acara, tapi acaranya kereeenn bangeett. Untung saya selalu bawa obat paramex di tas saya, jadi saya bisa minum paramex. Kalo gak minum paramex, mungkin saya udah pingsan kali di acara sarasehan malam itu. Saya merasa aneh aja kenapa badan saya tiba-tiba jadi hangat demam begitu & kepala jadi pusing kliyengan begitu, tapi puji syukur saya bisa bertahan hingga acara hampir selesai. Saya sempat ngomong ke Mbak Vivi D. Noviyanti bahwa badan saya mendadak jadi hangat demam & kepala jadi pusing.



Saya cuma ikut workshop Mbak Rini Chandra (kundalini) & wokshop Pak Leo aja, karena saya memang belum tertarik utk ikut workshop yg lain. Saya surprise banget bertemu Pak Leo untuk pertama kalinya, karena ternyata Pak Leo gak segalak tulisan Pak Leo. Padahal sebelumnya saya takut banget sama Pak Leo, soalnya Pak Leo terkesan galak kalo di tulisan-tulisan Pak Leo, hehehehehehehehe



Pak, saya barusan selesai baca buku Pak Leo "Pelangiku warna ungu, sejuta agama satu Tuhannya". Bukunya bagus Pak, semakin membuka wawasan berpikir saya sebagai pembaca. Ditunggu buku ke-3 nya ya Pak Leo....



Pak, kemarin saya bilang saya gak mau dibuka/diaktifkan mata ketiga saya, karena saya takut bisa lihat Miss Kunti lagi, hehehehehehe (saya jadi paranoid banget sama miss kunti sejak saya lihat Miss Kunti itu). Tapi setelah saya selesai baca buku Pak Leo yg ke-2, ada beberapa sharing orang-orang dgn Pak Leo mengenai mata ketiga. Ternyata mata ketiga itu banyak manfaatnya ya Pak?



Pak, akhirnya saya mau juga dong membuka/mengaktifkan mata ketiga saya. Caranya gimana ya Pak membuka/mengaktifkan mata ketiga saya? Kalo Pak Leo berkenan, saya minta tolong Pak Leo mengajari saya cara membuka/mengaktifkan mata ketiga saya.

Terima kasih ya Pak Leo



Best regards,

X



-



Jawab saya:



Mata ketiga adalah kelenjar pineal, ada di tengah batok kepala kita, selalu terbuka karena tidak ada kelopaknya. Anda bisa mencoba meditasi di cakra mata ketiga, kalau mau.



Cara meditasi di cakra mata ketiga mudah saja, yaitu duduk dengan punggung tegak. Bisa bersila, bisa juga di atas kursi. Fokuskan kesadaran anda di titik antara kedua alis mata. Rasakan saja kesadaran anda berada di titik itu. Rasakannya dengan bola mata anda yg dipejamkan. Bisa juga setengah terpejam. Bisa sambil dengar musik meditasi, bisa juga tidak. Bisa sambil baca mantera atau doa, bisa juga tidak. Bisa pakai mantera atau doa apa saja yg diulang-ulang di dalam hati. Yg penting, fokus kesadaran anda tetap di titik itu. Lakukan rutin tiap hari, 30 menit di pagi hari, dan 30 menit di malam hari.



Leo

My Prediction for Tahun Naga Air

by Leonardo Rimba II on Thursday, January 19, 2012 at 10:49am

Setahu saya, bahkan Saudi Arabia membahagiakan rakyatnya. Pemerintah NKRI tidak membahagiakan rakyatnya. Tidak mau, tidak bisa, dan tidak punya niat. Sejak semula tidak berniat menyejahterakan rakyat. Why? Karena mereka yg duduk di pemerintahan NKRI sudah keluar modal banyak, sekarang sedang getol-getolnya berusaha untuk balik modal. Yg jadi anggota DPR juga begitu. DPRD juga begitu. Pejabat-pejabat Indonesia semuanya bermodal. Makanya selama jadi pejabat harus untung. Paling tidak harus balik modal. Dagang.. dagang..



So, kita semua tahu Indonesia memang negara sakit. Sakit parah. Dari atas sampai bawah semuanya terkena kanker ganas. Tidak ada yg berani menyodorkan solusi. Semuanya tercemar, jadi kalau mau bongkar borok orang, boroknya sendiri bisa dibongkar orang. Akhirnya semuanya tutup mulut. Yg dipertontonkan adalah sandiwara saja. Sambil memaki-maki negara Barat yg moralnya kedodoran. Pedahal yg kedodoran moralnya itu Indonesia. Termasuk paling kedodoran satu dunia. Secara moral, material, finansial, dlsb...



Negara-negara Barat itu pemerintahannya bersih. Very clean. Seperti gigi yg baru digosok dengan Pepsodent, dibandingkan dengan pemerintah NKRI yg ibarat jamban tidak pernah dicuci. Full of shit.



Jadi, kalau nanti NKRI pecah, jangan salahkan siapa-siapa, salahkan pemerintahan anda sendiri. Papua itu sudah rawan sekali. Dulu Bung Karno ngotot mencaplok Papua dan menyebut penduduknya saudara-saudara kita. Ternyata the saudara-saudara diperlakukan seperti monyet yg dibawa keliling dan disuruh menari-nari. Namanya the game of Topeng Monyet. Pedahal, walaupun mirip monyet, mereka manusia. Think about this. So, jangan ada yg menyesalkan kalau Papua lepas. Saya dulu menyesalkan Timor Timur lepas, tapi saya akhirnya sadar, itu buah yg dipetik oleh pemerintah NKRI sendiri. Pejabat-pejabat NKRI ini semuanya kemaruk. Tidak bisa dikontrol, bisanya menipu. Doyan korupsi, dlsb. So, terimalah nasibmu NKRI-ku.



So, thinking is part of spirituality too. Kita manusia spiritual, artinya kita manusia yg berpikir. Kita bukan robot seperti yg dikira manusia beragama. Manusia beragama mau kita jadi robot, agar bisa disetir, agar bisa diporotin uangnya. Kita tidak begitu. Kita spiritual, artinya kita berpikir.



-



Chinese New Year satu tahun lalu, saya ada di pusat kota Melbourne, Australia, tempat saya mondar-mondar or lontang-lantung pada saat itu. Saya di Jakarta sekarang, dan beberapa hari lagi kita akan memasuki Chinese New Year berikutnya. Tapi jangan harap saya bakal lontang-lantung in the middle of Jakarta buat nonton Barongsay (Lion Dance). Jakarta is very ugly, macet, dirty, aura Mak Lampir who is a hantu blao asli Nusantara. Ketawanya kikikikikiki... Aura setan.. Aura setan..Di pusat kota Melbourne bertebaran chinese establishments, mostly restoran-restoran milik Hoakiao (Cina Perantauan) asal mainland China, Taiwan, Vietnam, Malaysia, dll... termasuk Hoakiao asal Indonesia, dengan restorannya yg bernama "Nelayan".



So, tepat pada hari raya Chinese New Year, the barongsays (ada banyak group barongsays) akan mendatangi restoran-restoran itu, satu persatu, dan bermain di depannya. Setelah itu the barongsay akan melompat dan makan angpao yg ditaruh di depan restoran. Ditaruhnya tinggi sekali, sehingga the barongsay harus berdiri. Setelah itu dimakanlah angpao itu. After that, the petasan akan dibunyikan dar der dor dar der dor... (maksudnya buat ngusir setan which, in the case, namanya Mak Lampir, asli dari Nusantara)Mak Lampir is setan yg suka makan duit karena membuat orang takut sama Allah. Karena takut sama Allah, akibatnya duit the orang-orang bisa disedot, menjadi sumbangan ke badan-badan agama, dengan maksud supaya didoakan sehingga tidak takut lagi. So, Mak Lampir is very jahat. Jauhilah itu, amin.



Kita akan memasuki tahun Naga Air sebentar lagi. Saya tidak cek tulisan orang lain, saya cuma melihat di dalam kepala saya sendiri, bahwa Naga Air or Water Dragon is Ikan Paus. Saya baru lihat tadi malam. Ternyata ini Ikan Paus, artinya, banyak lemaknya. Minyak ikan. Bisa dipakai untuk penyembuhan fisik. Energinya banyak untuk penyembuhan tubuh yg sakit. Tarik saja.



For your info, Ikan Paus (Naga Air, Water Dragon) juga simbol dari anda dan saya. Ikan Paus rajin meditasi, dan sebenarnya ini bukan ikan, melainkan mamalia. Tidak bertelur melainkan beranak. Judulnya, beranak dalam air. Dan the Paus punya kundalini juga. Setelah meditasi, prananya naik ke atas, dan muncrat. Dari atas turun kembali ke bawah sebagai hujan. Di manusia namanya hujan prana. Di Paus, namanya hujan air. Paus is a symbol of us. Tahun ini akan muncul, muncul Paus dimana-mana, artinya, kundalininya naik sampai ke atas, sampai muncrat lewat atas kepala, dan turun kembali ke bawah.



So, this is my prediction for tahun Naga Air: 1) Akan muncul energi penyembuhan fisik yg luar biasa besar dan bisa ditarik dengan mudah; 2) Akan terbuka jalur kundalini secara besar-besaran di banyak orang. Liat aja.. liat aja..



-



Terakhir, ada teman yg bertanya: "Apakah budaya greedy masih merajalela?"



Saya jawab: Oh, tentu saja masih, itu budaya asli Indonesia.

Dan Sadulur Papat is None Other than Alam Semesta

by Leonardo Rimba on Wednesday, January 18, 2012 at 12:24pm

Jangan ada salah kaprah lagi diantara orang Indon, seolah-olah orang Barat tidak kenal kata Allah. Mereka marak sekali pakai kata Allah, di bahasa Inggris dituliskan sebagai God. Sebaliknya, orang Barat jarang sekali pakai kata Tuhan, yg dituliskan sebagai the Lord di bahasa Inggris. Menurut tata-krama pergaulan orang Barat, tidak pantas kata Tuhan (the Lord) dibawa dalam tulisan dan percakapan umum. Yg pantas adalah kata Allah (God). Surprise.. surprise..



Saya hidup di dua dunia, dunia bahasa Indonesia dan dunia bahasa Inggris. Saya tahu pasti para native speakers berbahasa Inggris (orang AS, Inggris, Australia, Kanada, dll) akan merasa malu tujuh keliling apabila pakai kata Tuhan (the Lord) di dalam tulisan atau percakapan mereka. Kenapa? Karena akan terkesan sebagai kristen fundamentalis. Yg suka pakai kata Tuhan (the Lord) cuma orang-orang kristen saja, dan itu juga cuma di kalangan mereka sendiri. Kalau sudah berbicara atau menulis untuk umum, yg digunakan adalah kata Allah (God). Kata Allah (God) sangat umum. Kata Tuhan (the Lord) tidak umum. Kalau digunakan juga, umumnya merujuk kepada Yesus. Lord Jesus.



Untuk teman-teman yg tertarik untuk memperlurus cara berpikir, ingatlah bahwa saya menulis tentang asal-usul. Asal-muasal. Kalau kita mengerti asal-usul, kita tidak akan rancu. Kita akan pegang arti asli. Kalau kemudian ada arti baru, yg tidak dilarang, kita akan tahu bahwa itu perkembangan kemudian, dan bukan asal muasal.



So, saya mengerti asal muasal kata Tuhan, yaitu kata Tuan, dan berarti Tuan. Pertama kali digunakan untuk Yesus ketika dilakukan penerjemahan Alkitab ke bahasa Melayu 300 tahun lalu.



Kalau kemudian kata Tuhan menjadi begitu populer di Indonesia, sehingga orang lupa asal-usulnya, dan mengira Tuhan berarti Allah, maka itulah yg namanya kerancuan.



Tulisan saya bermaksud meluruskan kerancuan, dan bukan menambah-nambahinya. Bukan bermaksud melarang, karena tidak ada yg larang kalau anda mau bilang Tuhan = Allah.



Saya cuma mau menunjukkan, bahwa aslinya kata baru Tuhan berarti Tuan. Sinonim dengan kata Gusti di bahasa Jawa. Dan sinonim dengan kata Lord di bahasa Inggris.



Sudah terlalu banyak salah kaprah di alam pemikiran manusia Indonesia. Segala macam disalah-kaprahkan.



-



Saya ulangi sekali lagi, kita disini bicara asal usul kata Tuhan di bahasa Indonesia. Asalnya dari kata Lord, kalau di bahasa Inggris. Dan itu diterjemahkan menjadi Tuhan di bahasa Indonesia. Artinya Tuan atau Gusti.



Kata God di dalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi Allah di bahasa Indonesia.



Jadi, ada dua kata yg berbeda artinya, Tuhan dan Allah. Tuhan asalnya dari kata Lord. Dan Allah asalnya dari kata God.



Ini untuk meluruskan salah kaprah bahwa Tuhan = Allah. Tidak seperti itu maksud aslinya.



Maksud aslinya, Tuhan adalah Tuan. Lord atau Gusti.



Allah adalah God.



Ini saja coba anda mengerti. Kalau anda coba perhatikan istilah God di naskah-naskah berbahasa Inggris, dan anda bandingkan itu dengan terjemahanya, maka anda akan mulai mengerti maksud saya.



God di bahasa Inggris artinya Allah. Ini konsep Allah menurut tradisi Yahudi-Kristen (Judeo-Christian).



Di khazanah Yahudi-Kristen, Allah adalah Allah, selalu disebutkan sebagai Allah, dan tidak menjadi Tuhan.



Tuhan itu lain lagi, di bahasa Inggris tulisannya Lord. The Lord = Tuhan. Kalau ada istilah itu muncul, anda patut bertanya, the Lord apa yg dimaksud?



Ada macam-macam Lord. Maksudnya, macam-macam Tuan. Walaupun diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai Tuhan, seperti Yesus, tetapi maksudnya tetap saja Tuan.



Allah beda. Kalau yg dimaksud adalah Allah, maka tulisan di bahasa Inggrisnya God.



Di dalam bahasa Inggris, Allah tidak dipelintir menjadi Tuhan. Dan Tuhan tidak dipelintir menjadi Allah. Tidak main pelintir-pelintiran seperti kebiasaan orang Indon.



Ini saja coba dimengerti. Harus fokus. Kalau anda bisa fokus dan mengerti salah terjemahan di banyak buku, ketika kata God diterjemahkan menjadi Tuhan, maka anda akan bisa melihat dengan jelas, sejelas-jelasnya.



Apa itu yg akan terlihat tentu saja anda harus mengalaminya sendiri. Saya tidak mau ceritakan semuanya. You have to experience that yourself.



Ini hal pencerahan pribadi. Anda sendiri yg harus mencerahkan diri anda. Bukan saya.



-



Kita harus mengerti dulu arti asal dari kata Tuhan itu, yaitu artinya Tuan atau Gusti. Kalau kita sudah mengerti, maka akan mudah saja memberikan arti lain.



Bahkan mengartkan Tuhan = Allah. Seperti di kalimat "Tiada Tuhan selain Allah".



Nah, kata Tuhan di kalimat itu berasal dari kata Illah. Tuhan = Illah.



Illah itu apa pastinya saya juga tidak terlalu jelas. Tetapi sudah dimengerti sebagai Tuhan.



Jadi Tuhan = Illah = Allah.



Itu pengertian belakangan. Arti baru. Arti yg bergeser.



Arti asli atau awal, Tuhan = Tuan = Gusti. Bukan Allah.



-



So, tulisan saya bermaksud mengajak anda untuk berusaha mengerti asal-usul kata. Kalau kita mengerti asal-usulnya, dan kemudian kita memberikan arti baru, maka kita akan bisa melihat dengan perspektif atau cara pandang yg multidimensional.



Kita akan memahami bahwa ini semua adalah permainan kata. Ada kata yg diberi arti asal. Kemudian diberi arti baru. Kemudian artinya bergeser, baik disengaja maupun tidak.



Dan itulah bahasa. Bahasa yg hidup seperti itu, selalu menemukan arti baru dari kata-kata yg sudah ada.



Dan tentu saja tidak dilarang. Boleh saja. Cuma, sebaiknya diberkan definisi. Kalau kita pakai suatu kata, kita jelaskan apa yg kita maksud. Satu kata bisa berarti banyak, bermacam-macam, dan berbeda-beda. Tergantung siapa pemakainya.



Kalau kita jelaskan apa yg kita maksud dengan kata yg kita pakai, maka pembaca akan banyak sekali terbantu. Dan tidak perlu diperdebatkan. Pemberian arti kepada suatu kata, misalnya kata Tuhan atau kata Allah, tidak perlu diperdebatkan. Arti bisa kita berikan, arti apapun, itu hak penulis / pembicara.



Berdasarkan arti yg diberikan itulah penulis / pembicara menguraikan jalan berpikirnya.



-



Ngomong-ngomong soal istilah yg digunakan oleh orang Hindu, saya mendapati bahwa di bahasa Inggris ternyata mereka tidak allergi menggunakan istilah God.



Di bahasa Inggris, literatur Hindu penuh dengan istilah God. Tetapi ketika diterjemahkan atau ditulis langsung dalam bahasa Indonesia, apa yg dimaksud dengan God di bahasa Inggris akhirnya menjadi Tuhan juga.



God di bahasa Inggris terjemahannya adalah Allah di bahasa Indonesia. Tetapi rupanya orang Hindu di Indonesia tidak mau pakai kata Allah. Yg dipakai kata Tuhan, yg artinya Tuan, dan bahasa Inggrisnya adalah Lord.



Allah itu bahasa Indonesia, dan bahasa Inggrisnya God.



Tuhan di bahasa Indonesia, bahasa Inggrisnya Lord.



Kalau yg dimaksud adalah God, kenapa harus pakai kata Tuhan?



Jawab: nilai rasa kata. Ada rasa risih ketika pakai kata Allah. Di bahasa Indonesia, nilai rasa kata Allah agak gimana gituh. Kurang disukai. Orang lebih suka pakai istilah Tuhan.



Di negara-negara yg berbahasa Inggris, Allah bernilai rasa biasa saja. Umum sekali orang untuk menyebut God. Semua agama pakai istilah God, yg di bahasa Indonesia menjadi Allah.



Tetapi disalah-kaprahkan menjadi Tuhan.



Makanya Yesus sekarang dipertanyakan, kenapa orang Kristen menuhankan Yesus?



Pedahal itu namanya, Tuhan Yesus. Artinya Tuan Yesus.



Bukan Allah Yesus.



Anda yg bilang Tuhan adalah Allah. Tuan adalah Allah. Makanya kata Tuhan jadi sinonim dengan Allah di bahasa Indonesia.



Di bahasa-bahasa Barat tidak seperti itu.



Mereka benar, kita yg salah kaprah, sampai sekarang.



-



Anda bisa saja bilang Tuhan = Allah. Tetapi sebaiknya anda mengerti bahwa itu arti belakangan. Arti yg anda berikan kepada kata baru Tuhan, yg pertama kali digunakan oleh orang Kristen dan berarti Tuan.



Silahkan baca kembali berkali-kali apa yg saya tulis.



Kalau anda mengira bahwa kata Tuhan itu muncul begitu saja dan berarti Allah, maka artinya anda tidak bisa fokus.



Fokus.. fokus.. dan mengerti bahwa Tuhan merupakan kata baru, tadinya tidak ada itu istilah. Yg ada istilah Tuan. Dan kemudian dituliskan sebagai Tuhan. Dengan tambahan huruf h.



Artinya tetap saja Tuan.



Tetapi, orang-orang kemudian salah kaprah, dan mengira Tuhan itu Allah. Jadi, itu kata baru Tuhan diambil-alih, dan digunakan sebagai sinonim untuk Allah.



Boleh saja, tetapi itulah arti belakangan, bukan arti asli.



-



Mungkin sekarang anda sudah bisa menyimpulkan sekarang darimana asalnya konsep Tuhan, Allah, Dewa, dlsb.



Semuanya keluar dari pikiran manusia seperti anda dan saya.



Bukan jatoh gedebuk dari atas langit, melainkan hasil pemikiran.



Karena hasil pemikiran, makanya tidak perlu diperdebatkan, apalagi sampai ngotot-ngototan. Semuanya merupakan hasil pemikiran orang pribadi per pribadi. Berlaku bagi orangnya sendiri.



Kalau orangnya mengira dia memperoleh "bisikan" sehingga bisa berpikir dan menghasilkan sesuatu. Misalnya tentang sesuatu yg dinamakannya Allah, bahwa Tuhan = Allah, dll... Dan menurutnya, bisikan itu mutlak berlaku bagi dirinya sendiri dan semua orang, maka artinya orang itu terganggu kesehatan jiwanya.



Namanya mengalami delusi, waham. Dan itu cukup banyak juga sekarang ini. Mereka tidak sadar, bahwa yg muncul itu pemikiran, hasil pemikiran dirinya sendiri.



-



Nama personal tentu saja tidak boleh diterjemahkan. Tetapi Elohim di bahasa Ibrani bisa menjadi Allah dan God, bisa menjadi bermacam-macam istilah. Ternyata ini bukan nama personal, melainkan istilah teknis. Artinya sesembahan. Sesuatu yg disembah. Tapi jarang orang yg tahu itu. Mereka mengira Allah adalah nama personal, pedahal bukan.



Elohim atau Allah-nya orang Yahudi dituliskan sebagai JHVH, tetapi dibaca Adonai. Ada yg menganggap JHVH ini sebagai nama personal, dan dibaca sebagai Jehovah atau Jahveh. Menurut saya, itu bukan nama personal melainkan simbol saja. Simbol dari sesuatu yg tidak bisa dijelaskan dan diuraikan, selain dibilang ada. Ada karena ada.



Jadi, orang Yahudi kalau ditanya akan bilang bahwa mereka menyembah God (Elohim atau Allah) yg disebut the Lord (Adonai atau Tuan, tetapi dituliskan sebagai Tuhan di bahasa Indonesia). Cuma itu saja, dan nama personal dari The Lord/ Adonai/ Tuhan/ Tuan ini tidak pernah dibicarakan.



Interpretasi saya, JHVH ini simbol dari empat unsur alam semesta, yaitu Udara, Air, Api dan Tanah. Sadulur Papat.



Dan sadulur papat is none other than alam semesta.

18 Jan 2012

meramal

AS:
Kemarin ngobrol2 sama Mas GU dirumah nya, aku dapat kesimpulan bahwa sehebat apapun orang pasti tidak akan bisa meramalkan dengan tepat sebuah kejadian yang akan datang, tepat dengan Tanggal Bulan Tahun hinggga jam dan menit nya.

Fenomena yang mendukung kejadian ini yang banyak ditemukan oleh orang2 dari jaman dulu hingga sekarang. Itu sebabnya makanya dari dulu banyak orang yang selalu merasakan adanya tanda2 akan sebuah kejadian alam, dan bahkan ada yang mengatakan sebagai kiamat atau hari kehancuran Bumi. Mengapa bisa demikian ? See the comments.

AS: Jauh sebelum peradaban manusia ada, bumi ini sudah berkali-kali mengahadapi banyak kejadian alam yang bisa dibilang goncangan, misal : gempa bumi, badai, tsunami, letusan gunung api, dlsb. Dan setiap dari kejadian tersebut memiliki energi yang tersimpan di alam. Energi ini tidak dapat dimusnahkan, juga tidak terciptakan, melainkan hanya berubah bentuk. Energi ini bisa diakses dan dirasakan oleh siapa saja penghuni alam semesta termasuk manusia.
Energi ini merupakan bagian dari sebuah siklus yang berulang. Perulangan itu tidak hanya dalam hitungan tahun, namun bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu, bahkan jutaan tahun.
Maka sebab itu, apa yang terjadi ribuan atau jutaan tahun yang lalu, sangat berkemungkinan untuk kembali terjadi saat ini atau ribuan bahkan jutaan tahun yang akan datang.
8 hours ago · Like · 2

AS: Yang diakses oleh manusia adalah siklus energi tersebut. Maka itu manusia bisa meramalkan akan adanya kejadian ini dan itu, namun hanya sebatas itu, tidak dapat memprediksi dengan tepat kapan tanggal bulan hari tahun atau jam hingga menit akan terjadi nya.
8 hours ago · Like · 2

AS: Analogi :
Di jalan tol, anda sedang mengendarai mobil. Dan dari spion anda melihat ada mobil dibelakang yang datang. ada 3 mobil yang ada dibelakang mobil. Namun, apakah anda mengetahui dengan pasti jarak anda dengan 3 mobil tersebut ?
bisa saja 300 meter dengan mobil pertama, 400 meter dengan mobil kedua, 700 meter dengan mobil ketiga.
Anda hanya mampu mengukur jarak anda, jika anda memiliki alat ukur yang di desain untuk itu.
8 hours ago · Like · 1

AS: Lantas, apa alat yang bisa digunakan manusia untuk dapat mengetahui waktu akan suatu kejadian alam ?
8 hours ago · Like

AS: Konstelasi Bintang.
Yah, konstelasi bintang adalah tools yang bisa digunakan untuk mengetahui kejadian ini.
Sebagai contoh, : Peradaban berabad2 lalu, menggunakan konstelasi bintang untuk bercocok tanam, menggunakan konstelasi bintang untuk mengetahui kejadian2 alam yang akan terjadi, dlsb.

Mengapa demikian ?
8 hours ago · Like · 1

AS: Waktu, adalah label sederhana yang digunakan manusia untuk mengenali sebuah momen. Jauh sebelum penetapan waktu, manusia telah menggunakan konstelasi bintang untuk melabeli sebuah kejadian.
Dan uniknya, pelabelan ini bisa dihitung berdasarkan pergeseran dari masing2 rasi dan bahkan pergeseran bintang.

Contoh :
Ada kejadian gempa bumi pada jam XX:XY, kemudian dapat dilihat pergeseran konstelasi yang terjadi tepat diatas lokasi kejadian tersebut. Kemudian dicatat. Suatu saat dengan posisi konstelasi tersebut, akan terjadi kejadian yang sama dengan kejadian tersebut.

Dan dari sifat2 pergeseran tersebut, dapat diakumulasi dan disurvey atas beberapa kejadian, sehingga dapat dikenali akibat dari pergeseran konstelasi tersebut. Setiap pergeseran dari konstelasi, memiliki efek terhadap bumi, karena bumi adalah bagian daripada semesta.
7 hours ago · Like · 3

RC: apa ini termasuk batas kemampuan?
7 hours ago · Like · 1

AS: Maka sebab itu, jika ada ramalan akan terjadi bencana ini atau itu, bisa saja energi yang diakses untuk ramalan tersebut adalah sebuah kejadian yang berlalu, atau kejadian di depan yang akan tidak akan pernah tahu kapan terjadinya, entah itu satu tahun ke depan, atau beberapa bulan kedepan, atau ratusan bahkan ribuan tahun kedepan.
7 hours ago · Like · 1

AS: RC: apa ini termasuk batas kemampuan?
__________________

Aku ngga tau apa sebutannya lang, tapi manusia hanya bisa merasakannya. Paling kuat atau sebanter2 nya hanya bisa mengetahui akan terjadi, tapi tidak tahu kapan.
7 hours ago · Like · 1

AS: Sama kayak Nostradamus. Mampu meramalkan akan terjadi di depan dalam jangka ribuan tahun, tapi tidak tahu kapan tepat nya.
7 hours ago · Like

IS: semacam intuisi kah?
7 hours ago · Like · 1

IC: saya juga tau banyak harta karun di indon cuma gak jelas tepatnya dimana? kalo tau bisa kaya raya ya??? maklum gak bisa kelihatan jelas orang indon rakus
7 hours ago · Like

AS: IS: semacam intuisi kah?
___________________

yah, ramalan intuisi IS, ngga ada yang bisa tepat meramalkan waktu nya.
7 hours ago · Like

AS: IS: saya juga tau banyak harta karun di indon cuma gak jelas tepatnya dimana? kalo tau bisa kaya raya ya??? maklum gak bisa kelihatan jelas orang indon rakus
________________

untuk pencarian lokasi ini, sebenarnya saat ini sudah banyak peralatan teknologi yang bisa mendeteksi nya. dan juga metode teknologi orang jaman dulu sebenarnya ngga jauh ketinggalan.

Di Kabballah, kita pernah pelajari cara mendeteksi logam dengan bantuan kristal dan konstelasi. Katanya bisa tembus sampe kilometer dibawah tanah. tapi aku belum pernah coba sejauh itu, paling jauh cuma jarak 80 meter. dulu nyoba di Danau.
7 hours ago · Like · 2

WA: Saya pikir itu gunanya menghimpun manusia dg kekuatan alami u/ ini. Saya pnh cerita dulu teori saya ini dg AS. Sayang saya sdh ga fokus ke sana lg. Di masa yang akan datang, ada kemampuan2 manusia yang emang alami dmkn. Kebetulan dulu guru saya almarhum seorang dg kemampuan levitasi. Dia mempercayai dimasa yg akan datang manusia memerlukan tidak cuma teknologi,tapi juga manusia dg kemampuan khusus u/ mengoptimalkan teknologi. Dia percaya, perjalananan manusia itu nantinya tidak cukup di dunia materi,tapi juga perjalanan partikel. Saya pikir masuk akal, karena kita dulu juga manusia gua sebelum menjadi manusia internet dan kelak manusia yg menunggangi cahaya. *remember me if it just enough for SN starshit kwakwakwak*
6 hours ago via mobile · Like · 4

IC: kalau sudah tau masa depan,lalu untuk apa?
6 hours ago · Like

AS: menurutku, kemampuan alami manusia tidak di design untuk itu. kalaupun manusia bisa menggunakan tanpa tools, maka itu sudah menggunakan alat yang dibundling ke tubuh manusia. Kenapa ?
Karena, dari seluasnya alam semesta ini, dengan record2 yang tak ternilai jumlah, sangat tidak mungkin seseorang lahir untuk itu.
6 hours ago · Like

AS: teknologi bundling tools ke tubuh manusia, itu juga termasuk kepada optimalisasi teknologi, dan tetap judulnya bukan kemampuan alami manusia.
6 hours ago · Like · 1

AS: mengenai perjalanan partikel, sebenarnya saat ini pun kita sudah masuk dan berbicara tentang itu. peradaban manusia sejak jutaan tahun lalu telah berbicara tentang partikel. tiap kali kita bicara materi maka kita berbicara tentang partikel.
6 hours ago · Like

AS: kondisi peradaban manusia yang ada saat ini sebenarnya tidak berubah dengan kondisi peradaban manusia ribuan tahun yang lalu. perbedaannya hanya peradaban sekarang telah di sederhanakan dibanding peradaban yang telah lalu. tentang teknologi, peradaban yang telah lampau juga telah mengenal teknologi.

contoh : dulu orang sudah mengenal teknologi komputasi. dan saat ini disederhanakan dengan adanya kalkulator ataupun komputer.
6 hours ago · Like
AS: IC: kalau sudah tau masa depan,lalu untuk apa?
___________________________

ini pertanyaan bagus.,

Jika saya tahu tentang masa depan, maka saya akan menggiring paling tidak orang-orang yang saya kenal, dan jika tidak bisa paling tidak diri saya sendiri.
6 hours ago · Like

WA: Seenggak2nya aku dari dulu tertarik apa yg diceritakan dlm hikayat samawi soal crt pemindahan istana ratu balqis oleh manusia di kerajaan sulaiman. Teori islam u/ itu adl merubah materi ke eter lalu materi lg. Udah dikembangin alat ini oleh NASA tp katanya baru mampu mengumpulkan 40% dr materi yg berubah jd eter di udara. Artinya, jika itu kursi dipindah dr jakarta ke bali,baru kaki2 kursi yg terbentuk di bali,sisanya berantakan di udara ga terhimpun sepanjang p.jawa. Tapi ini udah bisa,bhw kita manusia yg materi amat mungkin dirubah jd eter lalu ditujuan,kita satukan lg tanpa kehilangan sehelai bulupun. Ini menggunakan alat pemecah partikel.
5 hours ago via mobile · Like · 1

AS: teori ratu balqis itu sebenarnya hanyalah kiasan WA.

untuk merubah materi menjadi energi dan konversi menjadi materi, ini sudah lama sekali ada. dan saat ini pun di sederhanakan kembali.
tapi, kalli ini bahasannya tentang prediksi fenomena alam dan berbeda pembahasan tentang perubahan materi tersebut.
5 hours ago · Like

WA: Jika saya tahu masa depan,saya yakin saya hanya akan jadi 2 hal ini saja : manusia egois atau manusia pencemas. Saya akan gila di penghujung kesimpulan saya,krn saya akan bertindak atas apa yg saya suka dan kawatirkan saja,krn saya mengetahui suatu hal,lalu saya pasti akan merubah atau menghindari. Sementara ga ada yg tahu pasti tindakan itu lbh baik atau lbh buruk.
5 hours ago via mobile · Like

AS: so, terjadilah dengan apa yang kau pikirkan :p

jadi teringat pembahasan kita ketika hujan di tempat ku :p
5 hours ago · Like

WA: Ga tahu kiasan atau tidak,tapi itu teori menarik dan lbh menarik ada ilmuwan yg mampu menciptakan alat pemecah partikel walau blm dapat digunakan. Ini menjawab pemikiranku soal sulap. Ktk tipuan mata ada, tipuan materi kenapa tidak? 'tipuan' yg jangan disebut rekayasa.

kembali ke fenomena alam, di inggris aku baca kemarin ada alat yg mampu mendeteksi sebuah kejahatan akan terjadi di suatu tempat. Alat ini mampu memprediksi suatu t4 akan terjadi kejahatan, alat ini mampu membaca kerja gejala di tempat itu dg : suhu tubuh orang2, vibrasi frekuensi gelombang materi di udara, dan mcm2. Kayak cenayang,tp ini ilmiah. Makanya aku selalu bilang, peramal yg baik 'alatnya' jgn disepelekan.
5 hours ago via mobile · Like

WA: kalau aku,sementara waktu msh berpegang pd teori rosicrucian tentang lautan vibrasi. Fikiran itu adl gelombang vibrasi. Yg terkuat menindih yg lemah, mempengaruhi,jadi dominan dan gel ini jd materi, menghasilkan tindakan. Org yg kuat fikiranlah yg menguasai tindakan yg tjd. Aku tahu teori ini benar. Tapi jika ada orang yg tiap saat meningkatkan vibrasinya u/ menguasai orang bnyk, dia akan lelah.
5 hours ago via mobile · Like

WA: akan gampang membiarkan dan menyeimbangkan. Biarin orang lakukan apa padamu,tp seimbangkan ktk tindakannya sampai pada kita. Kalu ia bertindak buruk, mampuslah dia. Krn keseimbangan itu adil.
5 hours ago via mobile · Like

AS: Aku ngga bilang kalau ngga bisa diprediksi kejadian akan datang. Kayak prediksi kejahatan itu, apa bisa diprediksi waktu yang paling tepat hingga jam dan menit ? Tentu tidak.

Mengenai penjelasan diatas juga, jelas bahwa itu memaparkan vibrasi akan terjadinya sebuah fenomena alam.

Belu pernah ada cenayang yang mampu memprediksi tepat hingga jam dan menit akan sebuah kejadian tanpa menggunakan bantuan tools.

Kayak yg di Inggris itu, juga menggunakan sebuah alat, yang merupakan akumulasi survey dari data2 kejahatan yang pernah ada. Sama seperti penjelasanku diatas tentang konstelasi, yaitu akumulasi data atas kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.
5 hours ago via mobile · Like

AS: Mengenai hukum keseimbangan, nanti kita bahas di thread baru. Karena aku menyangsikan teori keseimbangan. Aku lebih mengarah ke chaos-harmony. Bagiku keseimbangan adalah bagian daripada dogmatisme.