Ni Nengah Hardiani:
Berdasarkan pengamatanku perempuan2 menikah yg 'awet' menerima kekerasan dlm rumah tangga adalah yg terbiasa hidup dlm 'sangkar', kurang membumi.
Like · · Unfollow Post · 4 hours ago via mobile
Musa Halem, Wiriantini Justine, Etty Saharjz and 2 others like this.
Ni Nengah Hardiani: Banyak para pria bekerja yg mengeluhkan istrinya yg ibu rumahtangga tidak tahu susahnya mencari uang, maunya terima saja, suami menjadi kesal, ini memicu konflik yg bisa jadi kekerasan fisik juga.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Punya anak banyak ga kira2, padahal penduduk banyak, jadi persaingan ketat. Beban hidup tambah berat. Suami-istri stress, anak2 kacau.
4 hours ago via mobile · Like
Ichsant Sopian: banyak faktor suami atau istri mengeluh, so komunikasi kali yak..
4 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Banyak juga perempuan muda yg sangat naif, dia kira dgn modal kecantikan saja segalanya beres, lelakinya akan tunduk dan lengket selamanya.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Padahal kecantikan waktu muda itu bisa jadi langsung berubah/pudar begitu punya anak. Karena kesibukan mengurus anak dan suami juga karena malas merawat badan.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Dikira begitu berhasil menggaet pria mapan urusan bisa beres selamanya. Karena dalam karir dan pekerjaan bisa terjadi pasang surut.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Mengembangkan diri sendiri itu penting, tidak bisa terlalu tergantung pada faktor fisik (kecantikan) dan faktor luar (laki2).
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Banyak ibu rumahtangga yg tak bekerja, terpaksa mau menerima perlakuan semena2 dari suami krn tergantung secara ekonomi dan punya anak (banyak).
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Mengenai jumlah anak, menurutku sebagai wanita yg tak mungkin tega anak terlantar, jangan punya lebih dari satu, kecuali punya warisan banyak dari ortu.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Krn kalau cerai dari suami supaya tak terlalu terbebani secara ekonomi, andaikata pas apes banget dapet laki yg ga mau tanggung jawab secara ekonomi pd anak.
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Walaupun sudah hidup mapan secara ekonomi krn suami, hendaknya tak terlalu terbuai dgn hal itu krn dlm hidup tak ada yg pasti dan ajeg selamanya.
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Krn bisa saja tiba2 karir suami jatuh atau tiba2 suami punya wanita lain.
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Penting walaupun sudah hidup mapan terutama karena harta suami, untuk tetap mengikuti kegiatan2 yg berhubungan dgn usaha/keterampilan yg bisa jadi sumber penghasilan, jaga2 kalau ada apa2 dgn suami.
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Mengikuti kursus2, seminar, kegiatan2 pengembangan diri atau buka usaha kecil-kecilan, tentu tidak mengabaikan tugas pokok mengurus rumah tangga. Penting agar tak terlalu tergantung pd pasangan.
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Kalau tidak terlalu tergantung pada pasangan, tentu tak akan diperlakukan semena-mena.
4 hours ago via mobile · Like · 1
Ichsant Sopian: ini kejadian kalau kita tidak mengenal si pasangan dengan baik kali kah?
4 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Pengalaman pribadi dan dengerin curhat temen2 terutama perempuan.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Walaupun pernah merasa kenal baik dgn pasangan, orang kadang bisa berubah.
4 hours ago via mobile · Like
Ichsant Sopian: jangankan orang mbak, batu aja bisa berubah kan
4 hours ago · Like
Saidi Doang: Waw...
Pelajaran yg berharga...
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Iya makanya, begitu menikah biasanya orang merasa pasangannya tetap bersamanya selamanya ga mungkin lirik2 cewek lain, banyak perempuan masih berpandangan naif seperti ini.
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Sering juga aku melihat wanita yg seperti terjebak. Gagal di pernikahan pertama punya anak, trus menikah lagi, punya anak lagi, dapat tipe pria yg sama lagi, tak bahagia. Karena dia terus-menerus mencari saja, tak mau intropeksi.
3 hours ago via mobile · Like
Wiriantini Justine: Ibu aku juga mengalami hal yg ibu tulis,,,
3 hours ago · Unlike · 1
Ni Nengah Hardiani: Itulah pentingnya bergaul. Ikut di kegiatan sosial. Jangan bergaul di kalangan terbatas saja. Sudahkah kita tahu bagaimana kehidupan pedagang dan petani yg sayurannya kita nikmati tiap hari di meja makan?
3 hours ago via mobile · Like · 1
Ni Nengah Hardiani: Kalau tahu kita tak akan ketakutan tak bisa makan, hanya karena suami tak mau lagi memberi uang bulanan.
3 hours ago via mobile · Like · 2
Semedi Asmo: kalau ada kasih sayang dan saling membutuh, dan tahu tugasnya masing2 ,..bisa awet kok..
3 hours ago · Unlike · 1
Ni Nengah Hardiani: Aku kadang2 ngobrol lama dgn petani yg menggarap sawah di samping rumah dan pedagang sayur keliling yg setiap hari datang.
3 hours ago via mobile · Like · 1
Semedi Asmo: ada cerita menarik juga Ni Nengah Hardiani, ada tkw di daerah jawa timur selatan, yang kebanyakan bekerja di asia timur, bercerai dengan suaminya lantara suaminya "bau tanah' atau petani..karena biasa hidup dikota besar..ada ada saja
3 hours ago · Unlike · 1
Ni Nengah Hardiani: Aku sering menjumpai pernikahan semu semacam itu. Biasanya karena faktor ekonomi, suami istri mesti tinggal terpisah. Bisa jadi salah satu atau dua2nya punya pacar di lokasi masing2. Perceraian akhirnya melegalkan perpisahan suami-istri tsb.
about an hour ago via mobile · Like
Iin Indah: Tapi tdk mesti nunggu 35 tahun dulu kan untuk mengerti hal tsbt..?
buat cewek (khususnya) yg masih muda baca tuh kata2 ni nengah h .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar