24 Nov 2011

fungsi otak

Penjelasan fungsi otak, dari segi medis. Dalam otak kita sesungguhnya ada beberapa sistem yang sedang bekerja. Yang pertama adalah Sistem Sensoris yang berkaitan dengan sel-sel saraf yang menerima rangsangan dari luar. Rangsangan-rangsangan itu sendiri ditangkap oleh apa yang kita sebut sebagai panca-indra – penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pencecap.
Kedua Sistem Motorik yang terdiri dari sel-sel saraf yang memerintah dan menggerakkan bagian-bagian atau organ-organ tubuh seperti kaki, tangan dan lain-lain.
Dalam yoga dan tantra kita mengenal pusat-pusat energi yang berkaitan dengan lapisan-lapisan kesadaran manusia. Ini yang biasanya disebut 'chakra'. Salah satu 'chakra' – yaitu Chakra Keenam atau Agya Chakra berkaitan dengan otak. Dan, agya berarti 'komandan' – yang memerintah.

Banyak tulisan tentang yoga, kundalini, dan chakra, tetapi hampir setiap kali dikaitkan dengan mistisme. Misalnya 'pembukaan' chakra oleh seorang guru dan sebagainya. Padahal, sebenarnya, mekanismenya tidak demikian.
Sayang sekali banyak yang menyalahartikan istilah-istilah tersebut, padahal peningkatan kundalini berarti peningkatan kesadaran. Dan dengan terjadinya peningkatan kesadaran, terjadi pula perubahan-perubahan anatomis, yang dapat dijelaskan secara ilmu kedokteran.
Kemampuan untuk melakukan perubahan atau modifikasi ini yang dalam ilmu medis disebut Plastisitas Otak.
Mekanismenya begini: misalnya, sel-sel saraf pada salah satu indera kita menerima rangsangan atau stimulus dari luar. Stimulus tersebut akan diteruskan kepada sel berikutnya dan seterusnya – sampai pada sel-sel otak. Kemudian, stimulus tersebut akan 'diolah' secara integratif, koordinatif, dan asosiatif dengan simpanan pengalaman dan keinginan yang telah ada. Lalu, diputuskan respons apa yang harus diberikan.
Antara satu sel saraf dan sel saraf berikutnya ada sambungan. Dan sambungan ini disebut synap. Synap itu sendiri memiliki dua bagian. Satu yang meneruskan atau memancarkan rangsangan atau stimulus dari luar yang diterima oleh panca-indra. Satu lagi, yang menerima rangsangan atau stimulus tersebut. Bagian yang menerima rangsangan atau stimulus itu disebut reseptor. Dan reseptor atau penerima rangsangan sudah menjadi bagian dari sel saraf berikutnya. Semacam mata rantai.
Sel saraf penerima stimulus sekaligus menjadi penerus atau pemancar stimulus. Dengan kata lain, reseptor sekaligus menjadi transmiter atau pemancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar