30 Nov 2011

transmisi impuls

Stimulus atau rangsangan-rangsangan yang diterima oleh indra manusia, berupa:

- gelombang cahaya yang ditangkap oleh penglihatan;

- getaran suara yang ditangkap oleh pendengaran;

- getaran mekanik yang ditangkap oleh perabaan; dan

- zat kimia yang ditangkap oleh lidah.

Selanjutnya, saraf-saraf indra manusia mengubah semua itu menjadi aliran listrik. Dalam bahasa medis, proses penerusan rangsangan atau stimulus yang diterima oleh saraf-saraf indra, ke jaringan saraf berikutnya, disebut 'transmisi impuls'.

Transmisi impuls diselenggarakan oleh pembawa transmisi impuls, yang sesungguhnya merupakan molekul protein, dan disebut neuro-transmitter. Neuro-transmitter ini berada dalam synap yang dipancarkan dan diterima oleh membran reseptor.

Membran reseptor sendiri memiliki potensi ganda. Bagian dalam membran bermuatan ion negatif. Dan bagian luar membran bermuatan ion positif. Ini yang disebut polarisasi dalam reseptor. Neuro-transmitter menyebabkan terjadinya depolarisasi, berarti muatannya diubah dan dalam sekejap berubah lagi menjadi polarisasi.

Perubahan ini ditranmisikan atau diteruskan sepanjang serabut saraf ke sel saraf berikutnya, sehingga pada akhirnya sampai pada sel-sel saraf di otak. Kemudian proses yang sama terulangi lagi -- untuk menyampaikan respons otak kepada organ tubuh bersangkutan.

Tranmisi ini sesungguhnya terjadi dalam bentuk aliran listrik. Dalam hal ini, disebut bio-electric. Dengan terciptanya medan listrik, seluruh proses transmisi berlanjut dengan kecepatan yang sangat tinggi -- yaitu 50 meter per detik. Bila tinggi orang 2 meter, dari ujung kaki sampai ke otak dibutuhkan waktu 1/25 detik. Cepat sekali.

Singkatnya, sirkuit synap-synap saraf adalah sirkuit bio-electric. Dan, kita mengenal adanya 2 macam sirkuit -- yang asli dan artifisial.

Selera kucing terhadap ikan disebabkan oleh sirkuit bio-electric yang asli. Berarti, sejak lahir dalam dirinya sudah ada reseptor synap saraf yang membutuhkan rangsangan atau stimulus berupa ikan.

Instink-instink hewani dalam diri manusia juga merupakan sirkuit bio electric yang asli. Sejak lahir, dalam dirinya sudah ada reseptor synap saraf yang membutuhkan rangsangan atau stimulus berupa makan, seks, tidur, dan rasa nyaman. Inilah yang disebut lapisan-lapisan kesadaran hewani.

Disamping itu, dalam diri manusia ada juga kecenderungan-kecenderungan atau selera-selera tertentu yang bersifat khas. Kecenderungan-kecenderungan dan kebiasaan-kebiasaan khas tersebut menciptakan reseptor synap saraf yang bersifat khas pula.

Maka timbullah apa yang disebut 'keinginan'. Dan, jika keinginan-keinginan tersebut tidak terpenuhi, maka akan menjadi obsesi. Ini masih merupakan sirkuit bio-electric yang asli.

Sedangkan sirkuit bio-electric yang artifisial tercipta oleh synap saraf baru, yang terbentuk semasa hidup seseorang.

Ilmu medis mengakui adanya kebiasaan-kebiasaan dan kecenderungan-kecenderungan khas yang sudah ada dalam diri manusia, ketika ia dilahirkan. Ini mungkin bisa dikaitkan dengan reinkarnasi.

Terbentuknya synap baru, disebabkan oleh 'perhatian' pada suatu rangsangan atau stimulus, dan 'pengulangan' atau dimunculkannya stimulus tersebut berulang-kali.

Kendati demikian, pengulangan suatu stimulus dalam jangka pendek tidak akan sempat membentuk synap baru. Seperti halnya, nomor telepon yang pernah kita ingat lalu terlupakan.

Kemudian, synap-synap baru yang sudah terbentuk pun masih bisa mengalami regresi dan lenyap, jika perangsangnya tidak dihadirkan terus-menerus.

Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, jalur tertentu tercipta dalam jaringan saraf otak kita. Di antara sel-sel saraf terdekat terdapat synap.

Dalam diri manusia, synap-synap baru merupakan hasil pengkondisian oleh orang tua, masyarakat, pendidikan, adat-istiadat, agama, dan lain sebagainya. Dengan begitu terbentuklah sirkuit synap-synap saraf yang lebih permanen, stabil, dan sulit dihilangkan.

Dalam bahasa meditasi, inilah yang yang disebut 'mind' -- synap-synap baru yang hampir permanen, sehingga manusia bertindak sesuai dengan pengkondisian yang dia peroleh. Ia diperbudak oleh pengkondisian tersebut dan tidak bebas lagi untuk mengekspresikan dirinya.

Tragisnya: sudah tidak bebas, dia juga tidak sadar bahwa dalam dirinya ada sesuatu yang perlu diekspresikan.

Latihan-latihan meditasi akan membebaskan manusia dari pengkondisian yang membelenggu jiwanya.

Kemudian, synap-synap baru yang masih labil, yang muncul-lenyap, muncul-lenyap adalah 'thoughts' atau satuan pikiran. Thoughts akan selalu segar. Tidak basi seperti mind. Dengan thoughts kita bisa hidup dalam kekinian.

Dengan pengkondisian yang kita peroleh dari luar tidak dapat dibayangkan lagi, berapa ribu macam sirkuit synap baru yang terbentuk dalam otak kita.

Dan, karena pengkondisian tersebut dilakukan oleh manusia-manusia robot -- yang dirinya sendiri terkondisi -- maka setiap sirkuit synap masih saja berkaitan dengan instink-instink hewani.

Lahirnya agama-agama besar sebenarnya merupakan respons terhadap pengkondisian yang sudah berjalan lama dan menjadi basi, tetapi dalam perjalanan sejarah, setiap agama menciptakan pengkondisian baru, sehingga setiap kali harus diperbaharui lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar