Seorang kakek tengah duduk di bangku taman sambil menikmati indahnya sore hari. Tiba-tiba seorang anak muda bergaya punk duduk di sebelah si kakek. Rambut anak muda itu dicat kuning dan hijau, sementara rambut-rambut yang berdiri dicat oranye dan ungu. Di sekeliling matanya dikasih warna hitam. Kakek-kakek itu bengong menatap si anak punk.
Merasa terganggu oleh tatapan si kakek, si pemuda punk bertanya, "Eh,
Kek, napa liat-liat? Emangnya dulu waktu muda gak pernah gila-gilaan ya?"
Setelah menarik napas dalam, si kakek menjawab, "Tentu saja pernah. Dulu aku pernah mabuk berat, dan ketika mabuk itulah aku memperkosa seekor burung kakatua. Aku lagi bertanya-tanya, jangan2 kamu adalah anakku."
(Pangeran K.)
Label
about me
(94)
spiritual indonesia
(92)
leonardo rimba
(64)
pengembangan diri
(44)
humor
(17)
cinta
(16)
english
(14)
science
(14)
psikologi
(13)
baju dan aksesoris
(12)
kesehatan
(12)
sosial
(9)
sufi
(8)
budaya
(6)
osho
(6)
ekonomi
(5)
koleksi gambar
(5)
pendidikan
(5)
sex
(5)
memberdaya diri
(4)
uneg-uneg
(3)
lingkungan
(2)
meditasi
(2)
wisata spiritual
(2)
facebook
(1)
pajak
(1)
pertanian
(1)
31 Okt 2011
hantu yang seram
by Ni Nengah Hardiani on Friday, September 2, 2011 at 5:39pm
Pelajaran yg kudapat ketika mimpi bertemu hantu yg seram. Pertama: janganlah berpenampilan seram seperti hantu. Walaupun maksudmu baik, orang bisa saja lari krn ketakutan.
Like · · Unsubscribe · 11 hours ago via mobile
Deasy Van Blijenburgh II, Yanz Darma, Yanti Kusumastuti and 10 others like this.
Ni Nengah Hardiani Kedua: jangan berprasangka buruk hanya krn tampilan seseorang, terutama tampilan luarnya saja. Tampilan buruk bisa saja terjadi krn orang tersebut dlm kesulitan, sedang sedih atau marah misalnya, mungkin saja ia memang sedang butuh bantuan.
11 hours ago via mobile · Like · 2 people
Sundel Bolong: heheheheh
11 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong adalah contoh hantu yg tampilañnya menyedihkan, badannya rusak, punggungnya berlubang.
9 hours ago via mobile · Like
Minta Raga: loh, sundel bolong bukannya depannya cantik blakangnya busuk berlubang??
9 hours ago · Like
Indra Jabala: tapi sekarang banyak lho yang berpakaian rapi tapi menyeramkan
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Badan rusak gitu kok masih dipake aja ya? Kok ngga ditinggal aja, dasar hantu!
9 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Enaknya sih, depan cantik, belakang juga sehat, gak ada lubangnya.
9 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Berpakaian rapi tapi menyeramkan itu maksudnya, tukang tipu?
9 hours ago via mobile · Like
Sundel Bolong: anjing pun jadi hewan. tidak pernah protes dg status dirinya sebagai hewan
9 hours ago · Like
Sundel Bolong: banyak manusia yg belum menmukan status dirinya sebagai manusia, hingga dirinya blm pernah mendapatkan status dirinya sebagai manusia yg utuh
9 hours ago · Like · 1 person
Minta Raga: ini Sundel Bolong pernah ikut kursus pembangunan manusia seutuhnya..
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Manusia yg blm utuh itu ada lubangnya... Oh, iya aku ngerti...
9 hours ago via mobile · Like
Indra Jabala: Tentara tuhh rapi banyak tampangnya serem
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Tapi sundel bolong kursusnya blm selesai masih bolong... :)
9 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Tentara banyak yg tampangnya cakep juga :)
9 hours ago via mobile · Like
Sundel Bolong: sebagian manusia menyadari bahwa sebagaimana manusia yg sempurna adlah manusia yg memahami dan menyadari akan kekurangannya,
9 hours ago · Like · 1 person
Minta Raga: trus apa kekuranganmu, ndel??
9 hours ago · Like
Sundel Bolong: kekuranganku adalah kurang bisa merasa menjadi manusia yg sadar akan kekurangan ku sebagai manusia yg sadar.
sadar akan tiada keinginan cukup dg kesempurnaaan yg terpenuhi, kecuali meminta lebih dan merasa kurang
9 hours ago · Like · 1 person
Sundel Bolong: tentara adalah hanya jabatan dan pakaian, dia adalalah manusia, bukan malaikat /penjahat, karena mereka adalah manusia.
prasaan dan wajahnya pun juga manausiawi
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong ini rada mbulet ya. Kalimatnya panjang2, aku ora pati mudeng.
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Tapi tentara itu kayak robot, yg harus mau menuruti perintah atasannya.
8 hours ago via mobile · Like
Sundel Bolong: bhulet maklum alam dan bahasanya beda, hahahahahaha
8 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong jangan lama2 jadi hantu. Anjing aja gak lama2 paling 10 tahun.
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Kalo masih suka jadi hantu, gpp, tapi yg lebih canggih, sundel bolong itu udah kuno.
8 hours ago via mobile · Like
Minta Raga: uraian Sundel Bolong mbulet bukan karena bahasanya lain, tapi baru tingkat awal.. biasa.. mahasiswa semester pertama selalu menggunakan istilah2 yg bikin dirinya sendiri puyeng..
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Kakek nenek pelihara anjing kampung, generasi ponakan pelihara golden rotweiler.
6 hours ago via mobile · Like
Yanti Kusumastuti: Manusia dikenali pada awalnya dari performa fisik. Manusia modern butuh penampilan sebab peradaban menuntutkan demikian, tidak harus mahal atau berlebihan dalam menatanya, bersih itu sederhana dan penting pula bagi kesehatan. Namun janganlah pula penampilan meyakinkan digunakan sebagai topeng muslihat penipuan..
6 hours ago · Like · 2 people
Sundel Bolong: saya masih smp om kelas satu, wajar dong....
5 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Tapi aku gak cocok pelihara anjing, dua kali pernah coba, keduanya mati, baru 1-2 bln.
4 hours ago via mobile · Like
Bayu Ramadhan Kiyan Santang: sundel bolong@ aku mengerti maksudmu..! Kesadaran adalah matahari .! Yg sllu sdar menyinari bumi.. Tnpa terlambat.! Org yg sadar , hdupnya bkal sprti matahari...
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Sukanya sama kucing.
4 hours ago via mobile · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong: masa sih kamu masih smp, kalo bohong entar ketahuan lho. Bisa dikeluarin dari sini.
Pelajaran yg kudapat ketika mimpi bertemu hantu yg seram. Pertama: janganlah berpenampilan seram seperti hantu. Walaupun maksudmu baik, orang bisa saja lari krn ketakutan.
Like · · Unsubscribe · 11 hours ago via mobile
Deasy Van Blijenburgh II, Yanz Darma, Yanti Kusumastuti and 10 others like this.
Ni Nengah Hardiani Kedua: jangan berprasangka buruk hanya krn tampilan seseorang, terutama tampilan luarnya saja. Tampilan buruk bisa saja terjadi krn orang tersebut dlm kesulitan, sedang sedih atau marah misalnya, mungkin saja ia memang sedang butuh bantuan.
11 hours ago via mobile · Like · 2 people
Sundel Bolong: heheheheh
11 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong adalah contoh hantu yg tampilañnya menyedihkan, badannya rusak, punggungnya berlubang.
9 hours ago via mobile · Like
Minta Raga: loh, sundel bolong bukannya depannya cantik blakangnya busuk berlubang??
9 hours ago · Like
Indra Jabala: tapi sekarang banyak lho yang berpakaian rapi tapi menyeramkan
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Badan rusak gitu kok masih dipake aja ya? Kok ngga ditinggal aja, dasar hantu!
9 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Enaknya sih, depan cantik, belakang juga sehat, gak ada lubangnya.
9 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Berpakaian rapi tapi menyeramkan itu maksudnya, tukang tipu?
9 hours ago via mobile · Like
Sundel Bolong: anjing pun jadi hewan. tidak pernah protes dg status dirinya sebagai hewan
9 hours ago · Like
Sundel Bolong: banyak manusia yg belum menmukan status dirinya sebagai manusia, hingga dirinya blm pernah mendapatkan status dirinya sebagai manusia yg utuh
9 hours ago · Like · 1 person
Minta Raga: ini Sundel Bolong pernah ikut kursus pembangunan manusia seutuhnya..
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Manusia yg blm utuh itu ada lubangnya... Oh, iya aku ngerti...
9 hours ago via mobile · Like
Indra Jabala: Tentara tuhh rapi banyak tampangnya serem
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Tapi sundel bolong kursusnya blm selesai masih bolong... :)
9 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Tentara banyak yg tampangnya cakep juga :)
9 hours ago via mobile · Like
Sundel Bolong: sebagian manusia menyadari bahwa sebagaimana manusia yg sempurna adlah manusia yg memahami dan menyadari akan kekurangannya,
9 hours ago · Like · 1 person
Minta Raga: trus apa kekuranganmu, ndel??
9 hours ago · Like
Sundel Bolong: kekuranganku adalah kurang bisa merasa menjadi manusia yg sadar akan kekurangan ku sebagai manusia yg sadar.
sadar akan tiada keinginan cukup dg kesempurnaaan yg terpenuhi, kecuali meminta lebih dan merasa kurang
9 hours ago · Like · 1 person
Sundel Bolong: tentara adalah hanya jabatan dan pakaian, dia adalalah manusia, bukan malaikat /penjahat, karena mereka adalah manusia.
prasaan dan wajahnya pun juga manausiawi
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong ini rada mbulet ya. Kalimatnya panjang2, aku ora pati mudeng.
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Tapi tentara itu kayak robot, yg harus mau menuruti perintah atasannya.
8 hours ago via mobile · Like
Sundel Bolong: bhulet maklum alam dan bahasanya beda, hahahahahaha
8 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong jangan lama2 jadi hantu. Anjing aja gak lama2 paling 10 tahun.
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Kalo masih suka jadi hantu, gpp, tapi yg lebih canggih, sundel bolong itu udah kuno.
8 hours ago via mobile · Like
Minta Raga: uraian Sundel Bolong mbulet bukan karena bahasanya lain, tapi baru tingkat awal.. biasa.. mahasiswa semester pertama selalu menggunakan istilah2 yg bikin dirinya sendiri puyeng..
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Kakek nenek pelihara anjing kampung, generasi ponakan pelihara golden rotweiler.
6 hours ago via mobile · Like
Yanti Kusumastuti: Manusia dikenali pada awalnya dari performa fisik. Manusia modern butuh penampilan sebab peradaban menuntutkan demikian, tidak harus mahal atau berlebihan dalam menatanya, bersih itu sederhana dan penting pula bagi kesehatan. Namun janganlah pula penampilan meyakinkan digunakan sebagai topeng muslihat penipuan..
6 hours ago · Like · 2 people
Sundel Bolong: saya masih smp om kelas satu, wajar dong....
5 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Tapi aku gak cocok pelihara anjing, dua kali pernah coba, keduanya mati, baru 1-2 bln.
4 hours ago via mobile · Like
Bayu Ramadhan Kiyan Santang: sundel bolong@ aku mengerti maksudmu..! Kesadaran adalah matahari .! Yg sllu sdar menyinari bumi.. Tnpa terlambat.! Org yg sadar , hdupnya bkal sprti matahari...
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Sukanya sama kucing.
4 hours ago via mobile · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Sundel bolong: masa sih kamu masih smp, kalo bohong entar ketahuan lho. Bisa dikeluarin dari sini.
Bahasa Daerah
Kedua orang tuaku lahir dan besar di Bali. Mereka berdua berasal dari 2 desa yang bertetangga, sekitar 5 km dari Semarapura, ibukota Kabupaten Klungkung, Bali. Ketika SD, eh mungkin namanya SR (sekolah rakyat) mereka bersekolah di sekolah yang sama. Mereka bertemu lagi ketika sama-sama kuliah di Denpasar. Ibuku kuliah di fakultas ekonomi universitas Udayana, sedangkan Bapak di Akademi Maritim.
Setelah menikah, karena di Bali susah mendapat pekerjaan, mereka merantau ke Jawa. Tahun 1976, di Jawa Tengah, aku lahir. Karena orang Bali, Bapak dan Ibu berbahasa Bali ketika berkomunikasi antara mereka. Di Jawa Tengah, mereka berdua bertugas di semacam proyek pemerintah yang memberi penyuluhan ke desa-desa terpencil. Penyuluhan tentang hal-hal dasar, seperti cara membuat jamban sehat, masalah sanitasi, cara membuat makanan sehat untuk bayi dan lain-lain.
Kami biasanya tinggal di rumah kepala desa. Karena pekerjaannya itu, kedua orangtuaku fasih berbahasa Jawa. Aku dan kakakku jadinya cuma bisa berbahasa Jawa, tidak bisa berbahasa Bali, waktu itu.
Tahun 1979 kami sekeluarga pindah ke Kodya Bengkulu karena Ibu diangkat menjadi PNS di sana. Di Bengkulu, bahasa pergaulan sehari-hari adalah Bahasa Bengkulu. Bahasa Bengkulu itu menurutku, mirip-mirip dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Minang (Sumatera Barat) dan Bahasa Melayu (Malaysia). Persamaan antara bahasa-bahasa itu menurutku, sampai sekitar 40 % untuk kosakatanya, tentu dengan dialek yang agak berbeda.
Bahasa daerah di propinsi Bengkulu bukan hanya satu itu saja. Yang aku biasa pakai waktu itu adalah bahasa yang digunakan di Kodya Bengkulu (ibukota propinsi). Sedangkan di kabupaten atau kecamatan lain di propinsi Bengkulu bahasa daerahnya bisa saja berbeda lagi.
Waktu pindah ke Bengkulu itu umurku sekitar 3 tahun, menurut cerita ibuku, aku langsung bisa bahasa Bengkulu itu dalam waktu beberapa hari saja, karena bermain dengan anak-anak tetangga yang menggunakan bahasa itu.
Pada waktu di sekolah dari TK, SD sampai SMP (hanya sampai kls 1 SMP di Bengkulu) dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Bengkulu. Bahasa pengantar resmi di kelas tentu saja Bahasa Indonesia.
Adikku yang lahir di Bengkulu tahun 1981, tidak bisa berbahasa Jawa. Belakangan datang seorang paman (adik Bapak) dari Bali. Dia disekolahkan SMA oleh orang tuaku.
Jadi di rumah waktu itu ada 6 orang. Ada beberapa bahasa yang digunakan. Bapak, Ibu dan Paman berbahasa Bali. Bapak dan Ibu berbahasa Jawa dengan aku dan kakakku. Aku dan kakakku berbahasa Jawa. Kami semua berbahasa Indonesia ke adikku. Dengan tetangga, kebanyakan berbahasa Bengkulu. Dengan teman-teman kantor Bapak dan Ibuku yang kebanyakan orang Jawa, aku menyapa mereka dengan bahasa Jawa halus.
Pada waktu tinggal di Bengkulu itu sebenarnya aku ingin sekali bisa berbahasa Bali, tapi sulit. Aku sudah berusaha, antara lain dengan cara membaca beberapa buku cerita anak yang dwi bahasa, Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Juga berusaha mencoba berbahasa Bali dengan orangtua dan paman, tapi belum berhasil.
Tahun 1990, aku dipaksa pindah ke Bali karena kedua orang tua meninggal. Aku pikir waktu itu, begitu pindah ke Bali pasti segera bisa berbahasa Bali, ternyata tidak.
Di Bali aku tinggal di rumah paman. Paman seorang polisi, istrinya membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari di rumah. Paman mempunyai 3 orang anak yang sebaya denganku. Ternyata di rumah, paman dan bibi berbahasa Indonesia dengan anak-anaknya. Paman hanya berbahasa Bali dengan Bibi. Anak-anaknya juga kurang fasih berbahasa Bali karena jarang menggunakannya.
Di sekolah -- aku sekolah di SMPN 1 Denpasar dan lanjut ke SMAN 3 Denpasar – jarang sekali teman-teman yang berbahasa Bali untuk pergaulan sehari-hari, kebanyakan memakai Bahasa Indonesia.
Tahun 1995, aku tamat SMA, diajak paman untuk bekerja di perusahaan yang dia pimpin. Paman ini yang dulu disekolahkan orang tuaku di Bengkulu. Itu sebuah Bank Perkreditan Rakyat di Sukawati, Gianyar, Bali. Semua teman kerja orang Bali dan berbahasa Bali dalam pergaulan sehari-hari. Karyawannya sekitar 12 orang. Bahasa Indonesia hanya digunakan pada rapat resmi di kantor.
Jadi di awal-awal itu, teman-teman sekerja mesti menterjemahkan kembali cerita yang sudah dia sampaikan ke teman lain ke dalam Bahasa Indonesia agar aku bisa mengerti. Lama-kelamaan kosa kata Bahasa Bali yang aku ketahui makin banyak, sehingga hanya perlu menanyakan 1-2 kata saja yang belum aku mengerti kepada teman-teman. Aku tetap berbahasa Indonesia dengan teman-teman sekerja karena sudah kebiasaan, tapi sudah tidak terlalu perlu penterjemah Bahasa Bali lagi. Itu proses yang lama, 7 tahun!
Tujuh tahun aku bekerja di situ, kemudian pindah kerja ke tempat lain. Setelah belajar 7 tahun secara intensif Bahasa Bali, aku belum percaya diri juga kalau mesti ngomong bahasa Bali waktu itu. Aku berani berbicara dalam Bahasa Bali beberapa tahun kemudian setelah itu, itu pun karena agak terpaksa.
Sekarang aku masih mengerti Bahasa Jawa, walaupun aku dengar dan baca, banyak juga istilah-istilah baru yang kurang aku mengerti.
Sekitar 2 tahun yang lalu, aku agak dipaksa oleh kakakku bikin facebook. Facebook ini awalnya dibuatkan oleh kakakku, sehingga menggunakan nama asliku (sialan!). Tapi dengan nama asli ini, jadinya aku dikenali oleh teman-teman lama di Bengkulu dulu. Dari situ aku baru sadar, sudah banyak sekali kosa kata bahasa Bengkulu yang aku lupa. Karena sejak pindah ke Bali tahun 1990 aku tidak pernah bertemu dengan orang Bengkulu, sehingga tidak pernah lagi mendengar bahasa Bengkulu atau bebahasa Bengkulu.


Foto Bapak dengan seragam di akademi maritim dan foto ibu waktu kuliah.
Setelah menikah, karena di Bali susah mendapat pekerjaan, mereka merantau ke Jawa. Tahun 1976, di Jawa Tengah, aku lahir. Karena orang Bali, Bapak dan Ibu berbahasa Bali ketika berkomunikasi antara mereka. Di Jawa Tengah, mereka berdua bertugas di semacam proyek pemerintah yang memberi penyuluhan ke desa-desa terpencil. Penyuluhan tentang hal-hal dasar, seperti cara membuat jamban sehat, masalah sanitasi, cara membuat makanan sehat untuk bayi dan lain-lain.
Kami biasanya tinggal di rumah kepala desa. Karena pekerjaannya itu, kedua orangtuaku fasih berbahasa Jawa. Aku dan kakakku jadinya cuma bisa berbahasa Jawa, tidak bisa berbahasa Bali, waktu itu.
Tahun 1979 kami sekeluarga pindah ke Kodya Bengkulu karena Ibu diangkat menjadi PNS di sana. Di Bengkulu, bahasa pergaulan sehari-hari adalah Bahasa Bengkulu. Bahasa Bengkulu itu menurutku, mirip-mirip dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Minang (Sumatera Barat) dan Bahasa Melayu (Malaysia). Persamaan antara bahasa-bahasa itu menurutku, sampai sekitar 40 % untuk kosakatanya, tentu dengan dialek yang agak berbeda.
Bahasa daerah di propinsi Bengkulu bukan hanya satu itu saja. Yang aku biasa pakai waktu itu adalah bahasa yang digunakan di Kodya Bengkulu (ibukota propinsi). Sedangkan di kabupaten atau kecamatan lain di propinsi Bengkulu bahasa daerahnya bisa saja berbeda lagi.
Waktu pindah ke Bengkulu itu umurku sekitar 3 tahun, menurut cerita ibuku, aku langsung bisa bahasa Bengkulu itu dalam waktu beberapa hari saja, karena bermain dengan anak-anak tetangga yang menggunakan bahasa itu.
Pada waktu di sekolah dari TK, SD sampai SMP (hanya sampai kls 1 SMP di Bengkulu) dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Bengkulu. Bahasa pengantar resmi di kelas tentu saja Bahasa Indonesia.
Adikku yang lahir di Bengkulu tahun 1981, tidak bisa berbahasa Jawa. Belakangan datang seorang paman (adik Bapak) dari Bali. Dia disekolahkan SMA oleh orang tuaku.
Jadi di rumah waktu itu ada 6 orang. Ada beberapa bahasa yang digunakan. Bapak, Ibu dan Paman berbahasa Bali. Bapak dan Ibu berbahasa Jawa dengan aku dan kakakku. Aku dan kakakku berbahasa Jawa. Kami semua berbahasa Indonesia ke adikku. Dengan tetangga, kebanyakan berbahasa Bengkulu. Dengan teman-teman kantor Bapak dan Ibuku yang kebanyakan orang Jawa, aku menyapa mereka dengan bahasa Jawa halus.
Pada waktu tinggal di Bengkulu itu sebenarnya aku ingin sekali bisa berbahasa Bali, tapi sulit. Aku sudah berusaha, antara lain dengan cara membaca beberapa buku cerita anak yang dwi bahasa, Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Juga berusaha mencoba berbahasa Bali dengan orangtua dan paman, tapi belum berhasil.
Tahun 1990, aku dipaksa pindah ke Bali karena kedua orang tua meninggal. Aku pikir waktu itu, begitu pindah ke Bali pasti segera bisa berbahasa Bali, ternyata tidak.
Di Bali aku tinggal di rumah paman. Paman seorang polisi, istrinya membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari di rumah. Paman mempunyai 3 orang anak yang sebaya denganku. Ternyata di rumah, paman dan bibi berbahasa Indonesia dengan anak-anaknya. Paman hanya berbahasa Bali dengan Bibi. Anak-anaknya juga kurang fasih berbahasa Bali karena jarang menggunakannya.
Di sekolah -- aku sekolah di SMPN 1 Denpasar dan lanjut ke SMAN 3 Denpasar – jarang sekali teman-teman yang berbahasa Bali untuk pergaulan sehari-hari, kebanyakan memakai Bahasa Indonesia.
Tahun 1995, aku tamat SMA, diajak paman untuk bekerja di perusahaan yang dia pimpin. Paman ini yang dulu disekolahkan orang tuaku di Bengkulu. Itu sebuah Bank Perkreditan Rakyat di Sukawati, Gianyar, Bali. Semua teman kerja orang Bali dan berbahasa Bali dalam pergaulan sehari-hari. Karyawannya sekitar 12 orang. Bahasa Indonesia hanya digunakan pada rapat resmi di kantor.
Jadi di awal-awal itu, teman-teman sekerja mesti menterjemahkan kembali cerita yang sudah dia sampaikan ke teman lain ke dalam Bahasa Indonesia agar aku bisa mengerti. Lama-kelamaan kosa kata Bahasa Bali yang aku ketahui makin banyak, sehingga hanya perlu menanyakan 1-2 kata saja yang belum aku mengerti kepada teman-teman. Aku tetap berbahasa Indonesia dengan teman-teman sekerja karena sudah kebiasaan, tapi sudah tidak terlalu perlu penterjemah Bahasa Bali lagi. Itu proses yang lama, 7 tahun!
Tujuh tahun aku bekerja di situ, kemudian pindah kerja ke tempat lain. Setelah belajar 7 tahun secara intensif Bahasa Bali, aku belum percaya diri juga kalau mesti ngomong bahasa Bali waktu itu. Aku berani berbicara dalam Bahasa Bali beberapa tahun kemudian setelah itu, itu pun karena agak terpaksa.
Sekarang aku masih mengerti Bahasa Jawa, walaupun aku dengar dan baca, banyak juga istilah-istilah baru yang kurang aku mengerti.
Sekitar 2 tahun yang lalu, aku agak dipaksa oleh kakakku bikin facebook. Facebook ini awalnya dibuatkan oleh kakakku, sehingga menggunakan nama asliku (sialan!). Tapi dengan nama asli ini, jadinya aku dikenali oleh teman-teman lama di Bengkulu dulu. Dari situ aku baru sadar, sudah banyak sekali kosa kata bahasa Bengkulu yang aku lupa. Karena sejak pindah ke Bali tahun 1990 aku tidak pernah bertemu dengan orang Bengkulu, sehingga tidak pernah lagi mendengar bahasa Bengkulu atau bebahasa Bengkulu.
Foto Bapak dengan seragam di akademi maritim dan foto ibu waktu kuliah.
30 Okt 2011
sukses
Setiap orang ingin mendapatkan hal yang baik dan hasil yang terbaik. Itu sudah pasti dan semua orang pasti juga sudah tahu.
Tapi sepertinya banyak yang tidak tahu atau tidak sadar bahwa untuk mendapatkan hasil baik, seseorang mesti memberi atau melakukan yang terbaik.
Yang sering terjadi, dia bekerja asal-asalan dan banyak mengeluh saja, tapi ingin hasil yang baik atau uang yang banyak. Tentu saja tidak bisa. Dia merasa malang dan mulai memaki keadaan dan mencari kambing hitam. Sama sekali tidak menyadari kalau nasib sial yang dialaminya disebabkan kemalasan dia untuk belajar dari kesalahan. Kemalasan untuk mau bekerja sungguh-sungguh.
Orang yang sukses adalah orang yang mau berjuang. Biasanya orang semacam ini menggunakan waktu luangnya untuk berbagai kegiatan yang bisa mengembangkan potensi dirinya. Misalnya, dia tidak menghabiskan seluruh waktu luangnya untuk main game komputer saja, tapi tertarik juga untuk belajar pemrograman.
tentang cinta

Deni F.: lagu, film, berita,gosip semuanya ttg cinta..mungkin juga setiap hari bahkan detik orang selalu membicarakan ttg cinta but why? kenapa masih aja ada konflik antar manusia sirik,picik,dengki and fxckin etc...selamat sore suhu² semua...smoga dalam keadaan damai dan saling mencinta :D
Like · · Unfollow Post · Yesterday at 4:12pm near Denpasar
Indra Prayana: karena mereka ingin memiliki cinta dan ingin menguasai cinta, bukannya ingin mencintai.
Yesterday at 4:24pm · Like · 1 person
Deni Fxcka: emang bisa menguasai cinta ya om? oghh om indra diriku cinta kamu wkkwkwkwkw
Yesterday at 4:25pm · Like
Indra Prayana: ada lah .. orang yg ingin menguasai cinta bersifat over protektif terhadap orang or sesuatu yg dia sayangi
Yesterday at 4:30pm · Like
Deni Fxcka: bagi om cinta itu apa dan bagaimana?
Yesterday at 4:31pm · Like
Indra Prayana: cinta itu membebaskan, mendewasakan, memberi dan melayani
23 hours ago · Like · 2 people
Deni Fxcka: membebaskan orang yg dicintai? batasannya yg dipake apa om? klo ga dibatasin membebaskannya kan bisa brabe tuh
23 hours ago · Like
Indra Prayana: batasannya ya cinta itu sendiri.
yg saling mencintai akan saling membebaskan. dan dengan kebebasan yg dimilikinya itu dia akan membatasi dirinya sendiri karena cinta yg dimilikinya.
23 hours ago · Like · 4 people
Andi Susanto: indra bener2 sangat mengenal cinta...pasti pengalaman dr jatuh bangunnya krn cinta yah!?
23 hours ago · Like
Indra Prayana: iya bangeet. :D
23 hours ago · Like
Angling Kusumo: .
karena pada dasarnya, tenaga penggerak cinta adalah satu ke-ego.is-an yang sempurna.
20 hours ago via mobile · Like
Indra Prayana: Penggerak cinta adalah kepasrahan dan penyerahan diri. Ego adalah penggerak kepemilikan dan keinginan
19 hours ago · Like · 1 person
Deni Fxcka: hahah makin tinggi bhsnya :D
19 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Yg penting itu prakteknya.
19 hours ago via mobile · Like · 1 person
Indra Prayana: ini bukan bahasa tinggi, tapi pemahaman tentang ketidak terikatan tingkat tinggi. dan penjelasan tentang ikhlas or ketidak terikatan pasti akan ditentang oleh ego, karena ego selalu ingin memiliki, menguasai dan mengendalikan
19 hours ago · Like · 1 person
Deni Fxcka: tapi pada kenyataannya adakah yg seperti itu om? apabila ada mungkin 1 :1000
19 hours ago · Like
Indra Prayana: ada, banyak. hanya beberapa yg terkenal, sisanya tidak terlihat karena mereka cuma jadi manusia biasa2 aja. mereka inilah para spiritual sejati
19 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Aku tau ada orang yg spt itu, tapi untuk mencapainya biasanya mesti babak belur dulu.
19 hours ago via mobile · Like · 1 person
Angling Kusumo: .
imdra prayana, apa yang anda rasakan, apa yang anda dapatkan dengan cinta, mencintai.?
19 hours ago via mobile · Like
Indra Prayana: dengan cinta, mencintai maka kamu akan mendapatkan cinta dan mencintai.
19 hours ago · Like
Xavela Bwise: oh ternyata persepsi Indra Prayana sama persis spt my hubby,begitu jg efeknya ke yg di cinta,jadinya gak kepingin selingkuh or other bad things,cos dia tlh menemukan kebahagiannya..
19 hours ago · Like · 1 person
Deni Fxcka: wahh gitu ya mbak xavela...walaupun kepengen selingkuh tapi mungkin akan sungkan :D
19 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Sulit sekali mencapai keadaan seperti itu.
19 hours ago via mobile · Like
Angling Kusumo: .
well then indra prayana...
jika begitu, bukankah aksi cinta, mencintai itu di lakukan mostly untuk kepentingan diri anda sendiri.? dan bukankah melakukan demi kepentingan diri sendiri itu egois.?
19 hours ago via mobile · Like
Deni Fxcka: apabila sudah sampai pada tahapan itu..dia akan mencintai semua mahluk hidup? apa cmn khusus org² disekitarnya?
19 hours ago · Like
Indra Prayana: @ni nengah hardiani : all you nead is just ... let go. :D
19 hours ago · Unlike · 1 person
Xavela Bwise: oh kalo sy malah tdk pingin selingkuh,krn sudah cukup kebahagiaan yg sy terima dr hubby,kalo selingkuh,blm tentu sy menemukan seseorg spt dia yg adanya sll memberi,dari dialah sy belajar ttg cinta...ohhhh
19 hours ago · Like
Indra Prayana: @angling kusumo : betul , ini aksi untuk kepentingan diri sendiri, dan memang ini akan terlihat sebagai ego. tapi semua yg ada di dunia ini memang harus punya ego. so ego seperti apakah yg ingin kamu miliki? ego seorang penjajah or ego seorang pencerah?
ego seperti inilah yg sanggup berjalan seiringan dengan alam dan tidak menentang alam, karena inilah ego alam itu sendiri.
19 hours ago · Like · 2 people
Deni Fxcka: ohhhh mbak xavela...apakah mbak merasakan babak belur dulu sebelum paham cinta yg seperti itu? seperti mbak nengah katakan
19 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Karena sudah memberi, pasti otomatis menerima, dgn jumlah yg persis sama dgn yg diberikan. Tapi bentuk dan waktunya tentu berbeda. Ada hukum kekekalan energi yg menjelaskan ini.
19 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Kalau mau ikhlas menerima mungkin tak perlu babak belur. Ikhlas menerima baik dan buruk, babak belur itu krn tak mau let go, let it go.
19 hours ago via mobile · Like
Deni Fxcka: tp terkadang emang susah bgt sama yg namanya berurusan dgn hati
19 hours ago · Like
Xavela Bwise: oh justru my hubby yg sering babak belur,krn saat awal2 bersama itulah semua dinding hrs dihancurkan agar kita menemukan jalan utk melangkah bersama,bila jalan kita udh sama,gampang deh..namun pondasinya tetap hrs memberi..
19 hours ago · Like
Deni Fxcka: wahh mental sama hati harus babak belur dulu kalo mau sampe ketahap itu...aku harus persiapkan neh hehehehe
19 hours ago · Like · 1 person
Indra Prayana: ego kamu juga harus hancur. ketika ini terjadi, orang2 spiritual akan menyebutnya "mati dalam hidup"
jika kesadaran baru terlahir dari keadaan ini, maka kamu yg baru adalah abadi. you will able to become one with the kesadaran semesta
19 hours ago · Like · 1 person
Deni Fxcka: woghhhh pengen bgt deh kaya gitu..kyknya bakal damaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
18 hours ago · Like
Xavela Bwise: Gak banyak orang yg bisa sll memberi,tapi justru itulah tantangannya,bila kita bisa,maka hal yg lainnya sdh tdk menjadi masalah,krn semua akan berjalan dg otomatis..
18 hours ago · Like
Meow Si Kucing: at one point saya pernah patah hati banget, ditolak abis2an, saya udah siapin segala cara buat ngutarakan isi hati saya. mungkin waktu itu saya mencintai dengan hasrat ingin memiliki, menguasai dan mengendalikan. harusnya tidak perlu seperti itu, karena saya terlalu egois makanya saya melukai dirinya dan diri saya sendiri. sekarang saya sadar bahwa cinta bukan milik saya, tapi milik orang lain, yang saya miliki hanyalah apa yang ada di hati ini untuk saya berikan dan saya bagikan, itupun bukan milik saya pribadi, tapi pemberian orang lain juga, ortu, teman, rekan kerja, guru dan pembimbing, dst, istilahnya saya adalah distributor cinta, hehehe.
18 hours ago · Like
Indra Prayana: ini tidak harus selalu memberi, menerima itu juga bagian dari cinta. selalu memberi hanya akan menyebabkan ketidak seimbangan diri.
18 hours ago · Like
Xavela Bwise: itulah yg saya maksud dg hal yg lainnya akan berjalan dg otomatis...
18 hours ago · Like
Deni Fxcka: makanya ada istilah cinta hasrat/asmara dan cinta sejati...cinta hasrat cinta yg ingin memiliki, cinta sejati cinta yg memberi dan siap melepaskan kira² begitu
18 hours ago · Like
Chrysanthi Gwen: namanya hidup di dunia mana ada yg sempurna..ketemu mslh terus..hee
17 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Berani memberi dan menerima tanpa keterikatan.
29 Okt 2011
pemuda dulu dan kini
Pemuda dulu: Telat bergerak ketembak| Pemuda kini: Telat ngangkat membengkak. *yak ampyon* X_X
Pemuda dulu: Kami, putra & putri indonesia..| Pemuda kini: Kami, putra & putri yg ditukar..
Pemudi dulu kalo telat dihukum| Pemudi kini kalo telat langsung beli testpack. =D
Pemuda dulu: Namanya Syamsul Bahri| Kini: Namanya S4Ms Ch3l4Lu c4Yan9 k4m0H. \=D/
Pemuda dulu: Mati muda memeluk senjata| Pemuda kini: Mati muda di pelukan janda. ♥♥
Pemuda dulu: Semangat 45| Pemuda kini: Semangat 69 *nelen kolor* =D
Pemudi dulu: Liat orang dr isi hatinya| Pemudi kini: Liat orang dr isi dompetnya. 8-|
Dulu: kumpulin 10 pemuda buat guncang dunia (soekarno)| Kini: kumpulin 10 pemuda buat boyband. <=-P
Pemuda dulu: Pahlawan gagah berani| Pemuda kini: Pahlawan berani menggagahi. =))
Pemuda dulu: Mengemban amanat| Pemuda kini: Mencari alamat *syndrom ayu ting ting* \=D/
Pemuda dulu: Terlambat latihan perang, dibanting| Pemuda kini: Terlambat nyabut, jadi bunting. :O
Pemuda dulu: Blg cinta 1 tanah air, tanah air Indonesia | Pemuda kini: Blg cinta 1 malam, oh indahnya~ \=D/
(Hardy L.)
Pemuda dulu: Kami, putra & putri indonesia..| Pemuda kini: Kami, putra & putri yg ditukar..
Pemudi dulu kalo telat dihukum| Pemudi kini kalo telat langsung beli testpack. =D
Pemuda dulu: Namanya Syamsul Bahri| Kini: Namanya S4Ms Ch3l4Lu c4Yan9 k4m0H. \=D/
Pemuda dulu: Mati muda memeluk senjata| Pemuda kini: Mati muda di pelukan janda. ♥♥
Pemuda dulu: Semangat 45| Pemuda kini: Semangat 69 *nelen kolor* =D
Pemudi dulu: Liat orang dr isi hatinya| Pemudi kini: Liat orang dr isi dompetnya. 8-|
Dulu: kumpulin 10 pemuda buat guncang dunia (soekarno)| Kini: kumpulin 10 pemuda buat boyband. <=-P
Pemuda dulu: Pahlawan gagah berani| Pemuda kini: Pahlawan berani menggagahi. =))
Pemuda dulu: Mengemban amanat| Pemuda kini: Mencari alamat *syndrom ayu ting ting* \=D/
Pemuda dulu: Terlambat latihan perang, dibanting| Pemuda kini: Terlambat nyabut, jadi bunting. :O
Pemuda dulu: Blg cinta 1 tanah air, tanah air Indonesia | Pemuda kini: Blg cinta 1 malam, oh indahnya~ \=D/
(Hardy L.)
Menanam Singkong
Aku pernah mencoba menanam singkong di halaman rumah. Ini untuk membuktikan bahwa kita hidup di negara tropis yang mudah ditanami sepanjang tahun. Kenapa aku memilih singkong? Karena sepengetahuanku singkong itu mudah tumbuh dan tidak memerlukan banyak air. Tanaman lain yang bisa dijadikan makanan pokok (sumber karbohidrat) beberapa di antaranya memerlukan banyak air dan relatif sulit menanam dan merawatnya, contohnya padi.
Ada tanah kosong di halaman rumah sekitar 100 m2. Alat yang digunakan adalah alat-alat yang biasa digunakan untuk perawatan taman/tanaman hias. Berupa cangkul kecil, yang panjang gagangnya sekitar 50 cm dengan besar cangkul sebesar telapak tangan. Alat untuk menggemburkan tanah, berbentuk seperti garpu dengan tiga jarinya, seukuran cangkul kecil. Ember kecil untuk menyiram. Gergaji untuk memotong batang singkong yang dijadikan bibit. Dan cetok/centong, alat seperti sendok yang biasa digunakan tukang bangunan untuk mengaduk adonan semen. Cetok ini untuk mengaduk tanah dan kompos yang digunakan.
Pertama-tama tanah dibersihkan dari rumput liar sambil digemburkan dengan cangkul kecil. Digemburkan dengan kedalaman sekitar 25 cm. Bisa ditambahkan kompos pada tahap ini dengan perbandingan 50:50 dengan tanah. Kompos diaduk dengan tanah yang menjadi media tanam. Kemudian ditanami dengan jarak kurang lebih 50 cm. Untuk bibitnya adalah batang singkong yang cukup tua, warnanya agak coklat muda/abu-abu, batang yang masih hijau tidak bisa digunakan untuk bibit. Batang dipotong seukuran 15-20 cm. Pastikan tunasnya tidak terbalik waktu menanam. Pada waktu menanam sekitar 1/2 dari panjang bibit tertanam di tanah.
Setelah ditanam, langsung disiram. Sebaiknya tiap hari disiram, paling tidak 2 hari sekali. Disiram sampai tanah di sekitar tanaman basah, sehingga merangsang akar untuk tumbuh. Sekitar seminggu kemudian sudah mulai terlihat tunas yang tumbuh. Kalau daunnya sudah mulai lebat atau tumbuh dengan baik, sudah mulai bisa tidak terlalu sering disiram. Mungkin bisa seminggu sekali saja disiram. Tanah juga perlu digemburkan secara berkala, idealnya sebulan 2 kali. Menggemburkan, dengan garpu tiga jari agar tidak terlalu merusak akar. Rumput liar juga perlu dicabut.
Menggemburkan tanah ini penting, karena bila tidak – cuma digemburkan di awal saja waktu menanam – lama-kelamaan tanahnya tidak gembur lagi, mengeras. Tanah yang keras ini mengakibatkan umbi singkong sedikit, mungkin juga jadinya cuma banyak daunnya saja.
Selama proses pertumbuhan ini diperhatikan agar cuma 2 cabang saja yang dibiarkan tumbuh. Lebih dari itu, patahkan. Karena bila terlalu banyak cabang, mengakibatkan umbi sedikit.
Selama menanam singkong sampai dapat dipanen umbinya, bisa dipanen daunnya 2-3 kali. Cara memanen daun, bisa dipotong dari cabang ketiga, karena kita membiarkan maksimal 2 cabang saja dalam satu pohon. Yang 2 cabang lainnya bisa saja diambil daun mudanya, tapi dengan cara jangan dipatahkan batangnya. Tapi dipilih daun yang cukup muda saja untuk sayur, daun yang muda sekali atau tunasnya jangan diambil.
Setelah berumur sekitar 5-6 bulan, umbi singkong bisa dipanen. Bila sulit dengan cara langsung dicabut, bisa dengan bantuan cangkul kecil dan centong, digali dulu sedikit, seperti menggali harta karun. Hasilnya lumayan, singkongnya sebesar lenganku.
Setelah dipanen, singkong harus segera dimasak. Paling lama 1-2 hari saja, lebih dari itu, singkong rusak, harus segera diolah. Bisa digoreng atau dikukus,dibuat aneka kue/camilan. Bisa juga dimasak bersama nasi dalam rice cooker. Singkong dipotong-potong agak kecil, setelah dikupas dan dicuci bersih, tentu saja. Lalu dimasukkan bersama beras dan air secukupnya dalam rice cooker/majic com.
Camilan dari singkong lumayan enak dibanding biskuit. Aku sudah agak bosan makan biskuit. Lagipula biskuit kurang seru karena mudah didapat di mini market/warung kapan saja.
Kompos yang aku pakai buatan sendiri, tanpa tambahan pupuk kimia dan tanpa pestisida juga.
Aku beraktifitas berkebun ini pada pagi hari dan sore hari atau waktu mendung, ketika sinar matahari tidak terik. Matahari siang hari tidak bagus bagi kulit.
28 Okt 2011
rayuan of the year
Rayuan of The Year
Papi : "mi,, jangan terlalu lama duduk di kursi itu,,pindah sini dekat papi aja."
Mami : "loh kenapa pi?"
Papi: "takut dikerubung semut,, soalnya mami manis." (ajiiB) :D
Papi : "mi,, orangtua mami dulu pengrajin bantal ya?"
Mami : "hah?! Bukan, kan papi tahu pensiunan PNS, kenapa pi? "
Papi : "kok kalo deket mami rasanya nyamaaan."
(Hajarrrrr blehh) :D
Papi : "mami itu seperti sendok."
Mami : "kenapa?"
Papi : "karena mami terus mengaduk-aduk perasaan papi." yiihaaaa :D
Mami : "papi, kalo ibu kamu & aku tenggelam barengan,,siapa yg kamu tolong?"
Papi : "ya ibuku lah,, emang kamu yg lahirin aku?"
Mami : "ih papiiii..."
Papi : "iyaa,,tapi habis selamatin ibuku,, aku akan tenggelam bersama kamu."
Prikitiw :D
Papi : "hmm,, maaf yaaa,,belakangan ini tangan papi agak kasar."
Mami : "ahh,, gpp kookk,, emangnya kenapa?"
Papi : "soalnya tiap hari papi jadi kuli."
Mami : "yang bener pi,,dimanaaa? "
Papi : "di hati mami,,papi sedang buatin istana cinta buat kita berdua."
(Hahahha, ampunnnn) :D
Papi : "mamiiii, ayahmu astronaut yaaa,,,."
Mami : "nggak kookk."
Papi : "kalo gitu pasti kakek kamu."
Mami : "nggak jugaa."
Papi : "trus yg astronaut siapaa,,?"
Mami : "nggak adaaa."
Papi : "tapi koq ada berjuta2 bintang di mata kamuuuu,,."
(assyeEeek) :D
Papi : "mamii sayyaang..,, kamu capek yaaa,,."
Mami : "haaahhh, kok papi tahu,,. "
Papi : "soalnya mami berlari2 terus di pikiran papi,,."
(Priiiikitiuwwwwwwww) :D
Papi : kenapa kita cuma bisa ngeliat pelangi setengah doang?
Mami : ga tau, emang kenapa pi?
Papi : Soalnya setengahnya ada di mata mami.
(yipi ye yipi yow) :D
Papi : boleh pinjem flashdisknya mami?
Mami : boleh, mau buat apa pi?
Papi : buat transfer hati papi ke hati mami...:D
(wkwkwk) :D
Mami : lho pi..mau kemana?
Papi : cari mami lagi..
Mami : kok?
Papi : lha satu aja bahagianya begini, apalagi dua...
Mami : ......:'(>:O >:O *lempar tabung gas
(Lisa L.)
Papi : "mi,, jangan terlalu lama duduk di kursi itu,,pindah sini dekat papi aja."
Mami : "loh kenapa pi?"
Papi: "takut dikerubung semut,, soalnya mami manis." (ajiiB) :D
Papi : "mi,, orangtua mami dulu pengrajin bantal ya?"
Mami : "hah?! Bukan, kan papi tahu pensiunan PNS, kenapa pi? "
Papi : "kok kalo deket mami rasanya nyamaaan."
(Hajarrrrr blehh) :D
Papi : "mami itu seperti sendok."
Mami : "kenapa?"
Papi : "karena mami terus mengaduk-aduk perasaan papi." yiihaaaa :D
Mami : "papi, kalo ibu kamu & aku tenggelam barengan,,siapa yg kamu tolong?"
Papi : "ya ibuku lah,, emang kamu yg lahirin aku?"
Mami : "ih papiiii..."
Papi : "iyaa,,tapi habis selamatin ibuku,, aku akan tenggelam bersama kamu."
Prikitiw :D
Papi : "hmm,, maaf yaaa,,belakangan ini tangan papi agak kasar."
Mami : "ahh,, gpp kookk,, emangnya kenapa?"
Papi : "soalnya tiap hari papi jadi kuli."
Mami : "yang bener pi,,dimanaaa? "
Papi : "di hati mami,,papi sedang buatin istana cinta buat kita berdua."
(Hahahha, ampunnnn) :D
Papi : "mamiiii, ayahmu astronaut yaaa,,,."
Mami : "nggak kookk."
Papi : "kalo gitu pasti kakek kamu."
Mami : "nggak jugaa."
Papi : "trus yg astronaut siapaa,,?"
Mami : "nggak adaaa."
Papi : "tapi koq ada berjuta2 bintang di mata kamuuuu,,."
(assyeEeek) :D
Papi : "mamii sayyaang..,, kamu capek yaaa,,."
Mami : "haaahhh, kok papi tahu,,. "
Papi : "soalnya mami berlari2 terus di pikiran papi,,."
(Priiiikitiuwwwwwwww) :D
Papi : kenapa kita cuma bisa ngeliat pelangi setengah doang?
Mami : ga tau, emang kenapa pi?
Papi : Soalnya setengahnya ada di mata mami.
(yipi ye yipi yow) :D
Papi : boleh pinjem flashdisknya mami?
Mami : boleh, mau buat apa pi?
Papi : buat transfer hati papi ke hati mami...:D
(wkwkwk) :D
Mami : lho pi..mau kemana?
Papi : cari mami lagi..
Mami : kok?
Papi : lha satu aja bahagianya begini, apalagi dua...
Mami : ......:'(>:O >:O *lempar tabung gas
(Lisa L.)
Mana Mau Perempuan di Negara Beradab Mencium Tangan Suami ?
Mungkin pemaksaan istri mencium tangan suami secara halus maupun kasar sudah tidak ada lagi di kalangan menengah atas dan berpendidikan tetapi, saya lihat sendiri, hal itu masih dipraktekkan di masyarakat menengah bawah. Sama saja seperti pemaksaan anak-anak untuk mencium tangan orang tua, hal-hal seperti itu patut dipertimbangkan kembali karena sudah tidak sesuai dengan azas kesetaraan derajat manusia. Semuanya sederajat, tidak perlu cium tangan. (Leonardo R.)
Mana Mau Perempuan di Negara Beradab Mencium Tangan Suami ?
by Leonardo Rimba on Thursday, October 27, 2011 at 7:14pm
Saya masih kecil waktu pertama-kali mendengar istilah Sembahyang Tuhan Allah dari nenek saya yg masuk hitungan sebagai member Cina Betawi. Nenek saya pakai kebaya, berbahasa Indonesia dengan beberapa kosa kata Peranakan Cina yg jelas berasal dari dialek Hokkian dan bukan Mandarin (bahasa nasional Cina). Barusan saya baru tahu bahwa the sembahyang namanya King Thi Kong, suatu istilah yg lebih asli.Tapi nenek saya dan kerabatnya sudah pakai istilah Sembahyang Tuhan Allah, yg mungkin marak digunakan sejak Alkitab diterjemahkan ke bahasa Melayu beberapa ratus tahun lalu.
Di Alkitab itu memang ada istilah Tuhan Allah, terjemahan dari Adonai Elohim di bahasa Ibrani. Jadi Tuhan Allah muncul pertama kali di Alkitab berbahasa Melayu. Dan di masyarakat Peranakan Cina, the Tuhan Allah dimengerti sebagai Thi Kong yg terkadang disebut Thian. Ini sekali lagi menegaskan thesis saya, bahwa komunitas Peranakan Cina dengan bahasa Melayu Pasar-nya memang benar-benar penyebar bahasa kita. Istilah-istilah ciptaan baru langsung digunakan di komunitas Peranakan. Istilah Tuhan Allah jelas baru muncul setelah Alkitab diterjemahkan ke Bahasa Melayu. Tetapi tanpa ragu the istilah langsung digunakan untuk menyebut Thi Kong atau Thian. Thi Kong atau Thian adalah Tuhan Allah bagi Peranakan Cina. Dan, kalau istilah Tuhan sudah digunakan oleh Peranakan Cina, maka bisa dipastikan istilah itu akan menyebar dengan cepat di seluruh kepulauan Nusantara. Tadinya istilah Tuhan tidak dikenal di berbagai etnik Nusantara. Itu istilah baru, digunakan pertama kali dalam penerjemahan Alkitab ke bahasa Melayu. Dan dipopulerkan penggunaannya oleh Peranakan Cina.
Kata Tuhan memang berasal dari kata Tuan yg mulanya mungkin digunakan untuk menyebut orang asing yg dianggap perlu dihormati. Kata Tuan sendiri berasal dari kata Tua yg hampir semua orang mengira asli kosa kata Melayu. Saya sendiri berpendapat, kata Tuan itu berasal dari kata Tua di bahasa Hokkian. Tua di bahasa Hokkian merujuk kepada yg lahir paling awal. Lebih khusus lagi, saya berpendapat istilah Tuhan pertama-kali digunakan secara tertulis di dalam terjemahan Alkitab. Injil berbahasa Melayu yg pertama dicetak di tahun 1629, dan Alkitab lengkap berbahasa Melayu dicetak di tahun 1733. Istilah Tuhan marak di dalam Alkitab berbahasa Melayu. Di dalam Taurat Musa atau yg lebih dikenal sebagai Sepuluh Perintah Allah tertulis: "Akulah TUHAN, Allahmu...."
Tuhan berasal dari kata Tuan. Dan Allah adalah terjemahan dari kata Elohim di dalam kitab aslinya. Alkitab tahun 1733 itu hasil keroyokan, dicek dan ricek oleh para orientalis paling canggih se-jamannya yg menguasai berbagai bahasa Timur Tengah. Mereka tahu bahwa Elohim di bahasa Ibrani adalah Allah di bahasa sehari-hari. Tuhan adalah kosa kata baru yg mulai digunakan secara tertulis di dalam Alkitab berbahasa Melayu. The istilah mulai populer ketika digunakan oleh Peranakan Cina sebagai carrier dari lingua franca kita. Aslinya etnik-etnik Nusantara tidak mengenal kata Tuhan. Orang Ambon, contohnya, dulunya menggunakan istilah "Tete Manis" untuk merujuk kepada sesuatu yg sekarang kita sebut sebagai Tuhan.
-
Saya baru ingat sebagian masyarakat kita, terutama dari etnik Jawa berharap sebentar lagi Indonesia akan menjadi Mercusuar Dunia. Sayangnya mereka tidak tahu bahwa satu dunia beradab sudah tidak pakai agama, sudah tidak ada istri yg sungkem sama suami, sudah tidak ada bagian waris anak perempuan yg jumlahnya separuh bagian anak lelaki. Masyarakat yg paling beradab malahan sudah melegalkan pernikahan jeruk sama jeruk between those yg doyan kontolz only, as well as those yg prefer jadi lezbongs. So, para pendukung Indonesia jadi Mercusuar Dunia mbok ya sadar dan mulai mengejar ketertinggalannya sehingga benarlah ramalan itu terbukti sebentar lagi. Indonesia bisa jadi Mercusuar Dunia kalau mau jadi liberal yg paling liberal.
Indonesia ini banyak anehnya. Katanya mao jadi Mercusuar Dunia. Mercusuar Dunia kok pake agama ? Mercusuar Dunia kok diskriminasi perempuan ? Mercusuar Dunia kok belum melegalkan pernikahan antara sesama pria, dan antara sesama wanita ? Mercusuar Dunia kok berisik, ada suara Adzan sehari lima kali ? Unacceptable.
Untuk menjadi Mercusuar Dunia, mayoritas masyarakat harus meninggalkan agama. Bukan menghapuskan agama, tetapi meninggalkannya sehingga cuma ada di dalam ruang lingkup pribadi dan tidak dipertontonkan untuk umum. Itu yg dilakukan oleh negara-negara yg sekarang maju dan menjadi Mercusuar Dunia. Kalau di masyarakat anda sendiri anak perempuan masih dipaksa menikah, dan kalau menikah harus sungkem kepada suaminya, dan cuma dapat warisan separuh dari bagian saudara lelakinya, maka lebih baik lupakan saja aspirasi menjadi Mercusuar Dunia. Jangan suka omong kosong, mending yg pasti-pasti saja. Mercusuar Dunia adalah negara maju yg menghormati Hak Asasi Manusia. Indonesia masih jauh sekali dari itu. Pelecehan HAM masih ada dimana-mana. Bukan hanya di masyarakat, melainkan di keluarga juga. Saya punya banyak teman perempuan yg dipaksa menikah karena usianya sudah 25 tahun. Yg repot, ada anak perempuan yg maunya menikah sama saya saja. Saya sendiri tidak mau menikah. Saya maunya kawin saja.
Seperti mitos Satrio Piningit, aspirasi menjadikan Indonesia sebagai Mercusuar Dunia juga berasal dari teman-teman kita di etnik Jawa. The aspiration is good, tapi mbok ya realistis. Masih banyak yg harus dilakukan. Untuk menggeser posisi AS dan negara-negara Barat sebagai Mercusuar Dunia saat ini, Indonesia masih harus merombak total tradisi yg masih dipertahankan sampe jenggotan. Di negara-negara Barat, warisan anak perempuan sama persis dengan bagian warisan anak lelaki. Tidak ada itu talak yg bisa dikeluarkan oleh lelaki saja. Tidak ada itu perempuan yg sungkem sama suami. Plus, sekarang negara-negara maju sudah banyak yg melegalkan pernikahan homosex dan lesbian. So, kalau serius mau membawa Indonesia menjadi Mercusuar Dunia, anda harus mulai bilang bahwa jeruk makan jeruk dan lesbongisme normal. Anda harus memberikan hak waris yg sama kepada anak perempuan. Anda harus bilang bahwa agama tidak penting. Semua orang berhak untuk menikah dengan siapa saja, tanpa memperdulikan latar belakang agama. Kalau hal-hal simple seperti itu saja anda tidak sanggup lakukan, maka tutuplah the aspirasi. Terimalah nasib sebagai bangsa kelas tiga atau, paling tinggi, kelas dua saja.
Mercusuar artinya penerang, menerangi jalan bagi kapal-kapal yg berlayar di lautan di malam hari. Sebagai Mercusuar Dunia, Indonesia konon akan mampu menerangi jalan bangsa-bangsa lain, seperti AS, Australia, Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Belanda, dll... yg sekarang sudah jadi kapir. Menerangi adalah kiasan, ada sesuatu yg harus diberikan Indonesia. Now, what is something yg diberikan oleh Indonesia ? Tari Pendet dari Bali ? Wayang Kulit dari Jawa? Batik ? Atau upacara pernikahan yg melibatkan sungkem oleh perempuan ? -- Of course not. Kesenian adalah kesenian, dan tidak bisa dijadikan gaya hidup. Tidak bisa menjadi penerang. Kesenian adalah entertainment walaupun, kalau sudah keterlaluan seperti tradisi sungkem oleh perempuan terhadap suaminya di Jawa, yg ada bukanlah entertainment yg sehat, melainkan sakit. Sakit jiwa.
Sungkem asli Jawa dan bukan dari Arab. Jawa itu feodal, literaturnya juga literatur feodal, pesanan para raja. Untuk anda yg belum tahu, Negara Kertagama, Sutasoma, dan berbagai literatur yg dibanggakan itu semuanya karya pesanan raja-raja. Isinya very wah. Dibesar-besarkan. Raja disembah, rakyat diinjak. Lelaki adalah kepala, wanita buntut. Wanita harus sungkem kepada lelaki, dan bukan sebaliknya. Untuk anda yg belum tahu, di negara-negara yg sekarang menjadi Mercusuar Dunia, perlakuan terhadap wanita memang sudah bagus dari dahulu. Wanita tidak mencium tangan lelaki, tetapi lelaki yg mencium tangan wanita. Tidak ada itu istri-istri yg mencium tangan suami mereka seperti masih dipraktekkan di Indonesia saat ini. Mana mau perempuan di negara beradab mencium tangan suami ?

Mana mau perempuan di negara beradab mencium tangan suami ?
Widya Noviyanti: Koq pendapatku beda yaaa.. Mencium tangan suamiku sama sekali bukan paksaan.. Sama kayak waktu aq kecil mencium tangan kedua orang tuaku.. Sampai skr aq masih melakukannya tiap hari.. Dan aq jg nggak merasa turun derajat tuh.. Buat aq mencium tangan mrk adalah tanda aq menghormati mrk.. Tidak lebih..
23 hours ago · Like
Anita Yohanna Wewegombel: kenapa tdk cium pipi sekalian yah,,,apa jidat,,apa .....
20 hours ago · Like
Liana Ningtyas: bagus kalo masih memakai cara itu,,sama halnya memberi penghargaan buat orang tua,,
14 hours ago · Like
Leonardo Rimba II: Manusia yg menjadi budak tentu saja tidak menyadari dirinya budak. Seumur hidup dia akan jadi budak, mencium tangan suami, mencium tangan orang tua. Dan itu tidak apa. Sedangkan manusia-manusia lainnya sudah ada yg menjadi bebas, lepas dari segala macam simbol seperti cium tangan, cium pantat, dlsb...
Mana Mau Perempuan di Negara Beradab Mencium Tangan Suami ?
by Leonardo Rimba on Thursday, October 27, 2011 at 7:14pm
Saya masih kecil waktu pertama-kali mendengar istilah Sembahyang Tuhan Allah dari nenek saya yg masuk hitungan sebagai member Cina Betawi. Nenek saya pakai kebaya, berbahasa Indonesia dengan beberapa kosa kata Peranakan Cina yg jelas berasal dari dialek Hokkian dan bukan Mandarin (bahasa nasional Cina). Barusan saya baru tahu bahwa the sembahyang namanya King Thi Kong, suatu istilah yg lebih asli.Tapi nenek saya dan kerabatnya sudah pakai istilah Sembahyang Tuhan Allah, yg mungkin marak digunakan sejak Alkitab diterjemahkan ke bahasa Melayu beberapa ratus tahun lalu.
Di Alkitab itu memang ada istilah Tuhan Allah, terjemahan dari Adonai Elohim di bahasa Ibrani. Jadi Tuhan Allah muncul pertama kali di Alkitab berbahasa Melayu. Dan di masyarakat Peranakan Cina, the Tuhan Allah dimengerti sebagai Thi Kong yg terkadang disebut Thian. Ini sekali lagi menegaskan thesis saya, bahwa komunitas Peranakan Cina dengan bahasa Melayu Pasar-nya memang benar-benar penyebar bahasa kita. Istilah-istilah ciptaan baru langsung digunakan di komunitas Peranakan. Istilah Tuhan Allah jelas baru muncul setelah Alkitab diterjemahkan ke Bahasa Melayu. Tetapi tanpa ragu the istilah langsung digunakan untuk menyebut Thi Kong atau Thian. Thi Kong atau Thian adalah Tuhan Allah bagi Peranakan Cina. Dan, kalau istilah Tuhan sudah digunakan oleh Peranakan Cina, maka bisa dipastikan istilah itu akan menyebar dengan cepat di seluruh kepulauan Nusantara. Tadinya istilah Tuhan tidak dikenal di berbagai etnik Nusantara. Itu istilah baru, digunakan pertama kali dalam penerjemahan Alkitab ke bahasa Melayu. Dan dipopulerkan penggunaannya oleh Peranakan Cina.
Kata Tuhan memang berasal dari kata Tuan yg mulanya mungkin digunakan untuk menyebut orang asing yg dianggap perlu dihormati. Kata Tuan sendiri berasal dari kata Tua yg hampir semua orang mengira asli kosa kata Melayu. Saya sendiri berpendapat, kata Tuan itu berasal dari kata Tua di bahasa Hokkian. Tua di bahasa Hokkian merujuk kepada yg lahir paling awal. Lebih khusus lagi, saya berpendapat istilah Tuhan pertama-kali digunakan secara tertulis di dalam terjemahan Alkitab. Injil berbahasa Melayu yg pertama dicetak di tahun 1629, dan Alkitab lengkap berbahasa Melayu dicetak di tahun 1733. Istilah Tuhan marak di dalam Alkitab berbahasa Melayu. Di dalam Taurat Musa atau yg lebih dikenal sebagai Sepuluh Perintah Allah tertulis: "Akulah TUHAN, Allahmu...."
Tuhan berasal dari kata Tuan. Dan Allah adalah terjemahan dari kata Elohim di dalam kitab aslinya. Alkitab tahun 1733 itu hasil keroyokan, dicek dan ricek oleh para orientalis paling canggih se-jamannya yg menguasai berbagai bahasa Timur Tengah. Mereka tahu bahwa Elohim di bahasa Ibrani adalah Allah di bahasa sehari-hari. Tuhan adalah kosa kata baru yg mulai digunakan secara tertulis di dalam Alkitab berbahasa Melayu. The istilah mulai populer ketika digunakan oleh Peranakan Cina sebagai carrier dari lingua franca kita. Aslinya etnik-etnik Nusantara tidak mengenal kata Tuhan. Orang Ambon, contohnya, dulunya menggunakan istilah "Tete Manis" untuk merujuk kepada sesuatu yg sekarang kita sebut sebagai Tuhan.
-
Saya baru ingat sebagian masyarakat kita, terutama dari etnik Jawa berharap sebentar lagi Indonesia akan menjadi Mercusuar Dunia. Sayangnya mereka tidak tahu bahwa satu dunia beradab sudah tidak pakai agama, sudah tidak ada istri yg sungkem sama suami, sudah tidak ada bagian waris anak perempuan yg jumlahnya separuh bagian anak lelaki. Masyarakat yg paling beradab malahan sudah melegalkan pernikahan jeruk sama jeruk between those yg doyan kontolz only, as well as those yg prefer jadi lezbongs. So, para pendukung Indonesia jadi Mercusuar Dunia mbok ya sadar dan mulai mengejar ketertinggalannya sehingga benarlah ramalan itu terbukti sebentar lagi. Indonesia bisa jadi Mercusuar Dunia kalau mau jadi liberal yg paling liberal.
Indonesia ini banyak anehnya. Katanya mao jadi Mercusuar Dunia. Mercusuar Dunia kok pake agama ? Mercusuar Dunia kok diskriminasi perempuan ? Mercusuar Dunia kok belum melegalkan pernikahan antara sesama pria, dan antara sesama wanita ? Mercusuar Dunia kok berisik, ada suara Adzan sehari lima kali ? Unacceptable.
Untuk menjadi Mercusuar Dunia, mayoritas masyarakat harus meninggalkan agama. Bukan menghapuskan agama, tetapi meninggalkannya sehingga cuma ada di dalam ruang lingkup pribadi dan tidak dipertontonkan untuk umum. Itu yg dilakukan oleh negara-negara yg sekarang maju dan menjadi Mercusuar Dunia. Kalau di masyarakat anda sendiri anak perempuan masih dipaksa menikah, dan kalau menikah harus sungkem kepada suaminya, dan cuma dapat warisan separuh dari bagian saudara lelakinya, maka lebih baik lupakan saja aspirasi menjadi Mercusuar Dunia. Jangan suka omong kosong, mending yg pasti-pasti saja. Mercusuar Dunia adalah negara maju yg menghormati Hak Asasi Manusia. Indonesia masih jauh sekali dari itu. Pelecehan HAM masih ada dimana-mana. Bukan hanya di masyarakat, melainkan di keluarga juga. Saya punya banyak teman perempuan yg dipaksa menikah karena usianya sudah 25 tahun. Yg repot, ada anak perempuan yg maunya menikah sama saya saja. Saya sendiri tidak mau menikah. Saya maunya kawin saja.
Seperti mitos Satrio Piningit, aspirasi menjadikan Indonesia sebagai Mercusuar Dunia juga berasal dari teman-teman kita di etnik Jawa. The aspiration is good, tapi mbok ya realistis. Masih banyak yg harus dilakukan. Untuk menggeser posisi AS dan negara-negara Barat sebagai Mercusuar Dunia saat ini, Indonesia masih harus merombak total tradisi yg masih dipertahankan sampe jenggotan. Di negara-negara Barat, warisan anak perempuan sama persis dengan bagian warisan anak lelaki. Tidak ada itu talak yg bisa dikeluarkan oleh lelaki saja. Tidak ada itu perempuan yg sungkem sama suami. Plus, sekarang negara-negara maju sudah banyak yg melegalkan pernikahan homosex dan lesbian. So, kalau serius mau membawa Indonesia menjadi Mercusuar Dunia, anda harus mulai bilang bahwa jeruk makan jeruk dan lesbongisme normal. Anda harus memberikan hak waris yg sama kepada anak perempuan. Anda harus bilang bahwa agama tidak penting. Semua orang berhak untuk menikah dengan siapa saja, tanpa memperdulikan latar belakang agama. Kalau hal-hal simple seperti itu saja anda tidak sanggup lakukan, maka tutuplah the aspirasi. Terimalah nasib sebagai bangsa kelas tiga atau, paling tinggi, kelas dua saja.
Mercusuar artinya penerang, menerangi jalan bagi kapal-kapal yg berlayar di lautan di malam hari. Sebagai Mercusuar Dunia, Indonesia konon akan mampu menerangi jalan bangsa-bangsa lain, seperti AS, Australia, Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Belanda, dll... yg sekarang sudah jadi kapir. Menerangi adalah kiasan, ada sesuatu yg harus diberikan Indonesia. Now, what is something yg diberikan oleh Indonesia ? Tari Pendet dari Bali ? Wayang Kulit dari Jawa? Batik ? Atau upacara pernikahan yg melibatkan sungkem oleh perempuan ? -- Of course not. Kesenian adalah kesenian, dan tidak bisa dijadikan gaya hidup. Tidak bisa menjadi penerang. Kesenian adalah entertainment walaupun, kalau sudah keterlaluan seperti tradisi sungkem oleh perempuan terhadap suaminya di Jawa, yg ada bukanlah entertainment yg sehat, melainkan sakit. Sakit jiwa.
Sungkem asli Jawa dan bukan dari Arab. Jawa itu feodal, literaturnya juga literatur feodal, pesanan para raja. Untuk anda yg belum tahu, Negara Kertagama, Sutasoma, dan berbagai literatur yg dibanggakan itu semuanya karya pesanan raja-raja. Isinya very wah. Dibesar-besarkan. Raja disembah, rakyat diinjak. Lelaki adalah kepala, wanita buntut. Wanita harus sungkem kepada lelaki, dan bukan sebaliknya. Untuk anda yg belum tahu, di negara-negara yg sekarang menjadi Mercusuar Dunia, perlakuan terhadap wanita memang sudah bagus dari dahulu. Wanita tidak mencium tangan lelaki, tetapi lelaki yg mencium tangan wanita. Tidak ada itu istri-istri yg mencium tangan suami mereka seperti masih dipraktekkan di Indonesia saat ini. Mana mau perempuan di negara beradab mencium tangan suami ?

Mana mau perempuan di negara beradab mencium tangan suami ?
Widya Noviyanti: Koq pendapatku beda yaaa.. Mencium tangan suamiku sama sekali bukan paksaan.. Sama kayak waktu aq kecil mencium tangan kedua orang tuaku.. Sampai skr aq masih melakukannya tiap hari.. Dan aq jg nggak merasa turun derajat tuh.. Buat aq mencium tangan mrk adalah tanda aq menghormati mrk.. Tidak lebih..
23 hours ago · Like
Anita Yohanna Wewegombel: kenapa tdk cium pipi sekalian yah,,,apa jidat,,apa .....
20 hours ago · Like
Liana Ningtyas: bagus kalo masih memakai cara itu,,sama halnya memberi penghargaan buat orang tua,,
14 hours ago · Like
Leonardo Rimba II: Manusia yg menjadi budak tentu saja tidak menyadari dirinya budak. Seumur hidup dia akan jadi budak, mencium tangan suami, mencium tangan orang tua. Dan itu tidak apa. Sedangkan manusia-manusia lainnya sudah ada yg menjadi bebas, lepas dari segala macam simbol seperti cium tangan, cium pantat, dlsb...
bukan cleaning service
B:
gmn nih
mata ketiganya
Ni Nengah Hardiani
baca aja bukunya sendiri.
B:
ngga ah mbak,yg aku butuhkan energi pembersihnya kok
Ni Nengah Hardiani
aku gak punya energi pembersih, aku bukan cleaning service.
B:
hehehe
bisa aja mbak ini
wkwkwkw
Ni Nengah Hardiani
beneran kok, aku gak buka jasa cleaning service.
B:
wkwkwkw
serius ni mbak
Ni Nengah Hardiani
aku juga serius, dari tadi emang serius.
B:
kata teman aku yg sudah bisa waskita
c ajna bagian depan dan belakang aku sudah bersih,tinggal simpul rudranya saja
hanya dapat dibersihkan dan terbuka dengan kundalini yg telah termurnikan
Ni Nengah Hardiani
oh kalo begitu, minta bantuan pada temanmu saja, kenapa repot minta tolong padaku?
B:
Dia ngga berani mbak,katanya simpul rudra adalah simpul yg paling rumit,memang ngga boleh minta tolong sama mbak?
Mbak kan temanku juga
hehe
Ni Nengah Hardiani
bukan gak boleh, tapi aku merasa tidak bisa membantumu dalam hal ini.
B:
kenapa?
Ni Nengah Hardiani
emang gak bisa aja, mungkin ada petunjuk di buku itu untukmu, tapi ada banyak hal yang mesti kamu lakukan sendiri, contohnya urusan bersih2 itu.
B:
Kalo udah bersih pasti terbuka dan akif,bukankah itu prinsip cakra?Kalo pake energi sendiri butuh proses (waktu dan kesabaran) cara yg paling instan ya dibersihkan orang lain yg lebih mumpuni.
Ni Nengah Hardiani
aku blm mumpuni untuk melakukan hal itu.
B:
Tapi mbak dah bisa mata ketiga?
Hallo
Ni Nengah Hardiani
baca aja dulu bukunya,ok?
B:
males mbak,aku belajar sama GM ku saja
Ni Nengah Hardiani
gpp.
B:
oke
gmn nih
mata ketiganya
Ni Nengah Hardiani
baca aja bukunya sendiri.
B:
ngga ah mbak,yg aku butuhkan energi pembersihnya kok
Ni Nengah Hardiani
aku gak punya energi pembersih, aku bukan cleaning service.
B:
hehehe
bisa aja mbak ini
wkwkwkw
Ni Nengah Hardiani
beneran kok, aku gak buka jasa cleaning service.
B:
wkwkwkw
serius ni mbak
Ni Nengah Hardiani
aku juga serius, dari tadi emang serius.
B:
kata teman aku yg sudah bisa waskita
c ajna bagian depan dan belakang aku sudah bersih,tinggal simpul rudranya saja
hanya dapat dibersihkan dan terbuka dengan kundalini yg telah termurnikan
Ni Nengah Hardiani
oh kalo begitu, minta bantuan pada temanmu saja, kenapa repot minta tolong padaku?
B:
Dia ngga berani mbak,katanya simpul rudra adalah simpul yg paling rumit,memang ngga boleh minta tolong sama mbak?
Mbak kan temanku juga
hehe
Ni Nengah Hardiani
bukan gak boleh, tapi aku merasa tidak bisa membantumu dalam hal ini.
B:
kenapa?
Ni Nengah Hardiani
emang gak bisa aja, mungkin ada petunjuk di buku itu untukmu, tapi ada banyak hal yang mesti kamu lakukan sendiri, contohnya urusan bersih2 itu.
B:
Kalo udah bersih pasti terbuka dan akif,bukankah itu prinsip cakra?Kalo pake energi sendiri butuh proses (waktu dan kesabaran) cara yg paling instan ya dibersihkan orang lain yg lebih mumpuni.
Ni Nengah Hardiani
aku blm mumpuni untuk melakukan hal itu.
B:
Tapi mbak dah bisa mata ketiga?
Hallo
Ni Nengah Hardiani
baca aja dulu bukunya,ok?
B:
males mbak,aku belajar sama GM ku saja
Ni Nengah Hardiani
gpp.
B:
oke
Ekonomi Perwalian
“Apakah si kaya mesti menyerahkan segala apa yang dimilikinya? Tidak. Jika itu yang terjadi, dan si kaya tidak memiliki sarana untuk menghasilkan uang, maka masyarakat kita akan kehilangan seorang yang memiliki kemampuan untuk itu.”
“Silahkan si kaya mengambil, menggunakan dan menyimpan secukupnya. Dan, silakan ia menjadi wali bagi sisa uang yang dimilikinya untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat.”
Gandhi memang bukan seorang sosialis atau komunis. Ia tidak percaya pada egalitarianisme yang kaku dan dipaksakan. Ia berpihak sikap kerelawanan. Seorang kaya mesti secara sukarela berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Ya, secara sukarela, tanpa paksaan.
“Kesetaraan ekonomi tidak berarti setiap orang mesti memiliki segala sesuatu dalam jumlah dan ukuran yang sama.”
“Tidak seperti itu.
Kesetaraan ekonomi berarti setiap orang memiliki sesuai dengan kebutuhannya... kebutuhan seekor gajah tentu saja seribu kali lipat kebutuhan semut.”
Gandhi sangat pragmatis.
Ia tidak berkhayal. Pandangannya sangat realistis, masuk akal, dan dapat diterapkan.
Sistem ekonomi perwalian, sebagaimana dianjurkan oleh Gandhi, bukanlah ekonomi komunis atau sosialis. Si kaya tidak perlu takut. Hanyalah kesadarannya yang dibutuhkan – kesadaran untuk berbagi tanpa paksaan, secara sukarela.
Pilar-Pilar Ekonomi Perwalian
Ekonomi Perwalian ala Gandhi berdiri di atas dua pilar, yaitu: Pilar 'Semangat Berkarya Tanpa Pamrih Pribadi', dan 'Jiwa Kerelawanan'.
Sekali lagi, tidak ada paksaan.
Yang ada hanyalah kesadaran.
Dan, kesadaran itu muncul dari spirit manusia, dari rohnya. Kesadaran itulah spiritualitas, sekaligus kemanusiaan manusia.
Sulitkah mengaplikasikan sistem perwalian ini?
Sulit bagi mereka yang enggan berbagi. Mudah bagi Anda yang berjiwa besar seperti Mahatma.
Sistem Ekonomi Perwalian hanyalah memungkinkan jika kita memiliki semangat untuk berkarya tanpa pamrih pribadi, dan jiwa kerelawanan. Tanpa dua pilar itu, dua tiang itu, kita tidak dapat membangunnya.
Untungnya, mendirikan dua pilar itu tidaklah sesulit yang terpikir, atau terasakan. Kita dapat mendirikannya lewat pengalaman-pengalaman kecil dalam keseharian hidup kita.
(Karma Yoga bagi Orang Modern, Gramedia, 2011)
“Silahkan si kaya mengambil, menggunakan dan menyimpan secukupnya. Dan, silakan ia menjadi wali bagi sisa uang yang dimilikinya untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat.”
Gandhi memang bukan seorang sosialis atau komunis. Ia tidak percaya pada egalitarianisme yang kaku dan dipaksakan. Ia berpihak sikap kerelawanan. Seorang kaya mesti secara sukarela berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Ya, secara sukarela, tanpa paksaan.
“Kesetaraan ekonomi tidak berarti setiap orang mesti memiliki segala sesuatu dalam jumlah dan ukuran yang sama.”
“Tidak seperti itu.
Kesetaraan ekonomi berarti setiap orang memiliki sesuai dengan kebutuhannya... kebutuhan seekor gajah tentu saja seribu kali lipat kebutuhan semut.”
Gandhi sangat pragmatis.
Ia tidak berkhayal. Pandangannya sangat realistis, masuk akal, dan dapat diterapkan.
Sistem ekonomi perwalian, sebagaimana dianjurkan oleh Gandhi, bukanlah ekonomi komunis atau sosialis. Si kaya tidak perlu takut. Hanyalah kesadarannya yang dibutuhkan – kesadaran untuk berbagi tanpa paksaan, secara sukarela.
Pilar-Pilar Ekonomi Perwalian
Ekonomi Perwalian ala Gandhi berdiri di atas dua pilar, yaitu: Pilar 'Semangat Berkarya Tanpa Pamrih Pribadi', dan 'Jiwa Kerelawanan'.
Sekali lagi, tidak ada paksaan.
Yang ada hanyalah kesadaran.
Dan, kesadaran itu muncul dari spirit manusia, dari rohnya. Kesadaran itulah spiritualitas, sekaligus kemanusiaan manusia.
Sulitkah mengaplikasikan sistem perwalian ini?
Sulit bagi mereka yang enggan berbagi. Mudah bagi Anda yang berjiwa besar seperti Mahatma.
Sistem Ekonomi Perwalian hanyalah memungkinkan jika kita memiliki semangat untuk berkarya tanpa pamrih pribadi, dan jiwa kerelawanan. Tanpa dua pilar itu, dua tiang itu, kita tidak dapat membangunnya.
Untungnya, mendirikan dua pilar itu tidaklah sesulit yang terpikir, atau terasakan. Kita dapat mendirikannya lewat pengalaman-pengalaman kecil dalam keseharian hidup kita.
(Karma Yoga bagi Orang Modern, Gramedia, 2011)
Manajemen Pengeluaran
Menurut pengalaman dan pengamatanku, orang yang hidupnya makmur secara ekonomi itu bukan hanya karena ia pandai mencari uang semata. Tapi ada satu hal lagi yang tak kalah pentingnya. Yaitu menggunakan uang yang dihasilkannya itu secara bijaksana. Secara hemat dan cermat, tidak berfoya-foya.
Setiap orang atau keluarga hendaknya tahu kemampuannya, berapa penghasilannya rata-rata dalam satu bulan. Berdasarkan itu, kita menetapkan standar hidup yang sesuai. Sebaiknya gaya hidup yang kita terapkan sedikit di bawah penghasilan yang kita punya. Itu untuk jaga-jaga apabila mendadak terjadi masalah ekonomi, kita tidak terlalu kaget untuk menyesuaikan diri dengan situasi.
Gaya hidup yang sedikit di bawah standar penghasilan ini, contohnya adalah tidak mencicil barang yang merupakan kebutuhan konsumtif, contohnya barang elektronik atau pakaian. Untuk benda-benda yang tidak terlalu tersebut sebaiknya dibeli dari tabungan. Menabung dulu, menyisihkan dari penghasilan, barulah membeli barang yang diinginkan. Karena dengan cara mencicil biasanya dikenai bunga.
Gaya hidup sederhana bukan berarti tidak bisa menikmati hobi atau tak mau mengeluarkan uang untuk hobi. Boleh saja keluar uang untuk hobi, tetapi tetapkan anggaran untuk itu. Kalau aku biasanya untuk hobi atau hal yang tidak terlalu pokok lainnya, aku anggarkan 10 % saja dari anggaran untuk kebutuhan pokok yang tidak bisa diganggu-gugat.
Ada baiknya mencatat semua kebutuhan/pengeluaran sehari-hari. Setelah sebulan, bisa dijumlahkan berapa pengeluaran total kita selama sebulan itu. Jadi bisa dianalisa atau dievaluasi. Bisa dikelompokkan menjadi pos-pos tertentu. Misalnya pos pengeluaran untuk makanan, bahan bakar, cicilan kendaraan dan lain sebagainya. Dari sana bisa diketahui apakah kita benar-benar sudah mengeluarkan uang yang sebanding dengan penghasilan kita selama sebulan.
Dengan bergaya hidup hemat dan cermat, otomatis kita bisa menabung, punya tabungan. Sebenarnya punya hutang bukanlah hal yang haram, tapi hendaknya hutang yang cerdas. Contoh hutang yang cerdas adalah hutang cicilan rumah atau tanah. Karena tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok, jadi daripada keluar uang untuk sewa atau kos, mencicil rumah atau tanah, jelas perlu. Begitu pula mencicil kendaraan yang jenis atau harganya sebanding dengan kemampuan keuangan, daripada terus menerus mengeluarkan uang untuk angkot, ada baiknya juga punya kendaraan pribadi.
Setiap orang atau keluarga hendaknya tahu kemampuannya, berapa penghasilannya rata-rata dalam satu bulan. Berdasarkan itu, kita menetapkan standar hidup yang sesuai. Sebaiknya gaya hidup yang kita terapkan sedikit di bawah penghasilan yang kita punya. Itu untuk jaga-jaga apabila mendadak terjadi masalah ekonomi, kita tidak terlalu kaget untuk menyesuaikan diri dengan situasi.
Gaya hidup yang sedikit di bawah standar penghasilan ini, contohnya adalah tidak mencicil barang yang merupakan kebutuhan konsumtif, contohnya barang elektronik atau pakaian. Untuk benda-benda yang tidak terlalu tersebut sebaiknya dibeli dari tabungan. Menabung dulu, menyisihkan dari penghasilan, barulah membeli barang yang diinginkan. Karena dengan cara mencicil biasanya dikenai bunga.
Gaya hidup sederhana bukan berarti tidak bisa menikmati hobi atau tak mau mengeluarkan uang untuk hobi. Boleh saja keluar uang untuk hobi, tetapi tetapkan anggaran untuk itu. Kalau aku biasanya untuk hobi atau hal yang tidak terlalu pokok lainnya, aku anggarkan 10 % saja dari anggaran untuk kebutuhan pokok yang tidak bisa diganggu-gugat.
Ada baiknya mencatat semua kebutuhan/pengeluaran sehari-hari. Setelah sebulan, bisa dijumlahkan berapa pengeluaran total kita selama sebulan itu. Jadi bisa dianalisa atau dievaluasi. Bisa dikelompokkan menjadi pos-pos tertentu. Misalnya pos pengeluaran untuk makanan, bahan bakar, cicilan kendaraan dan lain sebagainya. Dari sana bisa diketahui apakah kita benar-benar sudah mengeluarkan uang yang sebanding dengan penghasilan kita selama sebulan.
Dengan bergaya hidup hemat dan cermat, otomatis kita bisa menabung, punya tabungan. Sebenarnya punya hutang bukanlah hal yang haram, tapi hendaknya hutang yang cerdas. Contoh hutang yang cerdas adalah hutang cicilan rumah atau tanah. Karena tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok, jadi daripada keluar uang untuk sewa atau kos, mencicil rumah atau tanah, jelas perlu. Begitu pula mencicil kendaraan yang jenis atau harganya sebanding dengan kemampuan keuangan, daripada terus menerus mengeluarkan uang untuk angkot, ada baiknya juga punya kendaraan pribadi.
tentang ngerehin
Agung P.: Waktu ini saya ikut ngerehin ( mendatangkan energy untuk mendiami sesuatu ) , tepat jam 12 malam di kuburan atawa tempat pembakaran mayat ..
Like · · Unfollow Post · 11 hours ago near Southport, Australia
De Kafirun King, Roh Jehovah, Ajeng Rusty and 9 others like this.
Ni Nengah Hardiani: Kenapa energi itu didiamkan di situ?
11 hours ago via mobile · Like
Muhamad Asyifudin: boleh tahu mekanisme nya ngerehin ?
11 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: itu yg di belakang barong bukan, pak? proses mendatangkan energy itu ambil yg terdekat atau sesuai permintaan?
10 hours ago · Like
Agung Pindha: Ni Nengah Hardiani , kenapa ya ? , mungkin untuk proteksi lingkungannya dan orang orangnya...
10 hours ago · Unlike · 1 person
Agung Pindha: Muhamad Asyifudin , dengan memfocuskan energy yang dipilih , atau dengan membenahi recivernya yang baik dan benar serta tunning yang tepat ke arah frequency yang dituju dengan ritual sesajen dan mantram ( vocal request ) think of radio yang batterynya fully charged).
10 hours ago · Like
Agung Pindha: pak Rizki Pradana , sesuai permintaan yang disesuikan dengan fungsi energy yang diperlukan .
10 hours ago · Like
Rizki Pradana: jd inget waktu latihan nyambat buat atraksi silat.... panggil energy dan membentuk energy sesuai kebutuhan...
9 hours ago · Like
Agung Pindha: persis sekali .. hanya volume energy dan frequencynya berbeda , bayangkan aja radar proteksi untuk pentagon yang berlapis lapis.. , just like merpati putih dan lainnya.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: oooh , bukan yang dibelakang barong itu , gambar ini saya ambil setelah process ngereh itu , atau energynya sudah terfocus , gambar ini ketika pembuktian bahwa semuanya sudah lancer sesuai tujuan..
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kenapa waktunya jam 12 malam dan di kuburan/tempat pembakaran mayat?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kenapa misalnya, ngga di mall, tepat jam 12 siang (itu jam makan siang ya?).
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: jam 12 malam kan jam enak untuk tidur.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: yaah..... kembali seperti radio , kalau acara dangdut yang mau didengar dan program dangdut itu pada jam tertentu , jadi lebih mudah dengar dangdutnya , kalau nyetel radionya jam lain mungkin jadi dengerin rock music , kenapa di kuburan , karena energy yang dituju mungkin ada disekitar itu , atau lebih mudah untuk memfocuskannya , seperti hape.. kalau terlalu jauh dari receptionnya nanti ga ada signal , rugi donk...
9 hours ago · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: terima kasih banyak pak agung, pinter sekali menjelaskan.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: kasih kembali . thanks for the jempols.
9 hours ago · Unlike · 1 person
Muhamad Asyifudin: Agung Pindha ...wah perlu belajar banyak nih..membenahi reciver, tunning, dll...
9 hours ago · Like
Agung Pindha: yooooo , sama sama .. sudah banyak juga spare part saya yang sudah harus diganti , biar mudah tunning nya :))
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: oh .. kuburan yaa..? apa ngga nganggu yg sudah pd pules ?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: ngga lah, kuburannya kan luas.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: kuburan di Bali biasanya ga ada yang pules ( sangat jarang ) karena kebanyakan sudah langsung di kremasi , leluhur Bali sudah tahu tanah kuburan akan menjadi mahal karena pertambahan populasi , jadi mereka kayaknya ga keberatan , toh maksud tujuannya untuk proteksi mereka juga ( maksudnya lhooo.... ) , so no problemo.
9 hours ago · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: itu acara buat 'mereka' juga, sepertinya ngga mengganggu, malah mungkin suka, sesekali ada rame2, daripada sepi terus.
9 hours ago · Like · 1 person
Maheso Wongateleng: dgn kata lain meminta pada orang yg sudah meninggal (leluhur) yaa ? apakah begitu..? dan apakah orang yg sudah meninggal bisa kita mintain to..?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: di awal sudah ditulis oleh pak agung: 'mendatangkan energi...'
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kembali ke definisi meninggal Maheso Wongateleng, meninggalkan apa?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo rohnya meninggalkan badannya itu sudah jelas, bahkan badannya dikremasi, supaya cepat kembali lebur ke unsur-unsur penyusunnya.
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalaupun di kubur di kuburan, juga jelas, mengalami pembusukan yang ujungnya juga akan kembali ke unsur-unsur alam, walaupun prosesnya lebih lama dibanding kremasi.
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalu kremasi secara bali, abunya disebar di laut atau muara sungai, jadi keturunannya/ahli warisnnya tidak menyimpan abu jesazah leluhurnya.
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: hanya memperhalus kata "mati",
penyusun itu terdiri dari unsur, tanah, api, air dan udara .. eenrgi mana yg hrs dikumpulkan
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: sesuai energi yang diperlukan (?)
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kamu perlu energi unsur yg mana (?)
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: maksudnya, gimana Ni..?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: itu yang kamu niatkan untuk diminta dengan tata cara tertentu, contohnya seperti yg sudah pak agung lakukan.
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: oo bgtu ya Ni.. ok makasih ya..
9 hours ago · Unlike · 1 person
Rizki Pradana: Bisa panggil energi supaya bdan kebal, atau jago tari ga?
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: cara manggil energi supaya jago tari, latian yg rajin dan tulus. mau kebal dari apa?
8 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: Ahahaha setuju. Harus latihan. Kebal dr nuklir.
7 hours ago via mobile · Like
Andi Susanto: saya pengen kebal dr gigitan nyamuk2 nakal!
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: pake lotion anti nyamuk di kulit.
7 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: Maksud saya gini lho. Kan ada tarian2 kuno yg tak sempat di turunkan ke generasi berikut. Kita pinjem energi leluhur itu atau apapun namanya untuk masuk pada mediator untuk mengajarkan tarian2 trsebut.
7 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: kesurupan gitu? ngapain repot2 kesurupan tarian leluhur, bikin aja tarian sendiri, enakan kreatif kan?
7 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: masa jadi seniman ngga kreatif, ngga asik. tiru2 itu membosankan.
7 hours ago · Like
Rizki Pradana: bukan itu maksudnya. Ini bagian dr pelestarian budaya leluhur. Kalo mslh kreatifitas pasti. Tp konteksnya beda. Kayak kemaren temen belajar jurus silat kuno.
7 hours ago via mobile · Like
Andi Susanto: Rizki Pradana:saya ngerti maksud kamu...tapi kita tau dr mana kalo itu mang bener2 tarian yg lom sempet diturunkan...bukan delusi kita sendiri.
7 hours ago · Unlike · 1 person
Rizki Pradana: dari inskripsi kuno dan resource sejarah. Ga perlu terlalu jauh bhs tariannya dah. Kembali pada daya guna energi tadi. Gmana?
7 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: energi itu emang ada di mana2. tapi mungkin ada tempat yg banyak energinya ada yg dikit. beda tempat, beda juga jenis energinya.
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: sekarang tinggal niat kita aja. salah satu cara ambil energi, seperti pengalaman pak agung. penting juga diri kita sebagai penerima energi, sudah cukup 'kosong'kah untuk bisa menerima energi yg kita niatkan/kita butuhkan itu?
7 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: nah, lbh jelas. thanks, bu.
7 hours ago via mobile · Unlike · 1 person
Kenar Rock: kalo belum cukup kosong ya bikin wadah dulu baru di isi. kan gampang? wong semua bisa jadi media.
pelestarian budaya itu penting dan bagus, mau kreatif juga bagus.
tapi yang lebih penting dan bagus mengerti, memahami dan menyadari makna dari apa yang dilestarikan dan yang dihasilkan dari kreativitas itu. kan gitu?
lah kalo ternyata meniru lebih oke dari buat sendiri ya kenapa tidak? yang penting enjoy toh?
5 hours ago via mobile · Like
Agung Pindha: Rizki Pradana , memang ada tarian sejenis itu , salah satunya sang hyang jaran , sang hyang dedari ( bidadari ) , dalam tarian barongpun juga demikian dimana penari kerisnya kesurupan atau tedunan.. , memang jadi seolah olah penari tersebut menjadi kebal , seperti menusuk diri dengan keris atau bermain main di api , cuci muka dengan bara api and so on , waktu kecil saya sering melihat suguhan tarian ini.
5 hours ago · Unlike · 1 person
Fidelis Stanislaus Marsel: saya domisili Kuta, tolong dong di info kl ada ritual ky gini..... mo jd potograper.....
5 hours ago · Like
Agung Pindha: jodoh mas Fidelis Stanislaus Marsel , kalau memang harus ketemu pasti sampeyan ada disana , sementara coba saja tour guide untuk tarian Barong , ( hanya yang comercial lhoo ) hanya untuk photograph.
5 hours ago · Like
Fidelis Stanislaus Marsel: wah ga mau kl yg komersil, kaga ori kaga mistik.....
5 hours ago · Like
Albertus Felix Aristyan Bahara: ni nengah hardiani..tapi tman sya bru sktr sbulan yg lalu kakeknya meninggal,,dan abunya ada yg sebagian di larung dilaut dan yg lain dismpn oleh anak2'a.. Gmn mnrut ni ??
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Albertus Felix Aristyan Bahara: aku bilang itu yg cara bali. kalo adat daerah lain aku ngga tau. yg jelas waktu ayah, ibu, kakek,nenekku meninggal, semuanya abunya dibuang ke laut/muara sungai yg ke laut juga.
4 hours ago · Like
Agung Pindha: untuk mempercepat kembalinya unsur Panca Maha Bhuta , maka jasad yang meninggal di aben/ cremation , walaupun di beberapa cases ada yang ditanam dahulu , tapi ahirnya pada hari yang ditentukan , dewasa ala ayuning , semuanya akan diaben ... kalau ada yang menyimpan abunya dirumah atau di merajan ( pura keluarganya ) itu sudah jelas bukan tradisi hindu bali.
4 hours ago · Unlike · 2 people
Albertus Felix Aristyan Bahara: kluarga temanku hindu.. Temanku keluarga besarnya semua di singaraja,,hanya dia,adeknya,dan ortu tgl di wonogiri.. Dia keluarga gusti.. Bagaimna mnrut teman2 ??
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: kalau aku pribadi, tidak mempermasalahkan tata cara orang kremasi anggota keluarganya.
4 hours ago · Like
Agung Pindha: itu tidak akan terjadi.. yang dibawa pulang itu hanya sawang , sejenis symbol dari yang meninggal untuk kemudian diupacari lagi , upacara memukur ( segara gunung ) setelah itu baru dilinggihkan / disasanakan di merajan ( pura kecil keluarga yang ada dirumah masing masing bersama keluarga dan leluhur lain yang sudah meninggal sebelumnya.
4 hours ago · Unlike · 3 people
Agung Pindha: tapi itu bukan abunya , karena abunya sudah dihanyut di sungai ( yang alirannya tembus kelaut ) atau kelaut itu sendiri , mungkin teman sampeyan tidak jelas , atau tidak tahu tatanan upacara pitra yajna di Bali , coba aja tanya yang jelas lagi .
4 hours ago · Unlike · 2 people
Ni Nengah Hardiani: yang terlihat diletakkan di pura keluarga itu 'sawang' symbol dari yang meninggal, semua abunya, dihanyutkan.
4 hours ago · Like · 1 person
Agung Pindha: Makanya sering saya dengar , orang bali itu hidupnya susah dengan segala upacara adat dan upacara agamanya , tapiiii.... mati lebih susah lagi .. hahahha.. orang Bali bekerja untuk mengharmiskan Bali , semacam menyeimbangkan energy di Bali , sementara pendatang dari luar Bali datang memetik hasilnya saja tidak pernah mau membantu menyumbangkan tenaga atau waktunya untuk Bali , hanya berbusiness memetik hasil , tapi itu gapapa... asal jangan mengacau saja.
4 hours ago · Unlike · 5 people
Ni Nengah Hardiani: *mengharmoniskan bali
4 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: kalau sampai mengacau, itu namanya keterlaluan, bisa kualat.
4 hours ago · Like · 1 person
Albertus Felix Aristyan Bahara: terimakasih mas mbak atas infonya.. :) Sya akn mencaritahu lagi lebih jelas pada teman saya..
Setuju mengharmoniskan bali..
4 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Maheso Wongateleng: lha ini di bali malah hujan.. hioo py ?
3 hours ago · Like
Agung Pindha: kan memang musim tanam palawija masne... bagus donk ( kasihan yang jualan di warung sih ) tapi kalau ga ada hujan malah ga bisa jualan , ga ada bahan... :))
3 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: aku di denpasar, tidak hujan saat ini di sini.
3 hours ago · Like
Gede Putu Mariasa: Betul kata Mbok Negah & Pak Agung. Dalam adat Bali, tidak ada sisa tubuh fisik (meski sudah berupa abu) yang boleh dibawa pulang dari kuburan atau laut. Leteh / kotor / cemar hukumnya. Bahkan yang ikut upacara ngaben atau mengubur jenazah pun harus dibersihkan secara skala niskala dengan tirta byakala / pabersihan.
2 hours ago · Unlike · 1 person
Like · · Unfollow Post · 11 hours ago near Southport, Australia
De Kafirun King, Roh Jehovah, Ajeng Rusty and 9 others like this.
Ni Nengah Hardiani: Kenapa energi itu didiamkan di situ?
11 hours ago via mobile · Like
Muhamad Asyifudin: boleh tahu mekanisme nya ngerehin ?
11 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: itu yg di belakang barong bukan, pak? proses mendatangkan energy itu ambil yg terdekat atau sesuai permintaan?
10 hours ago · Like
Agung Pindha: Ni Nengah Hardiani , kenapa ya ? , mungkin untuk proteksi lingkungannya dan orang orangnya...
10 hours ago · Unlike · 1 person
Agung Pindha: Muhamad Asyifudin , dengan memfocuskan energy yang dipilih , atau dengan membenahi recivernya yang baik dan benar serta tunning yang tepat ke arah frequency yang dituju dengan ritual sesajen dan mantram ( vocal request ) think of radio yang batterynya fully charged).
10 hours ago · Like
Agung Pindha: pak Rizki Pradana , sesuai permintaan yang disesuikan dengan fungsi energy yang diperlukan .
10 hours ago · Like
Rizki Pradana: jd inget waktu latihan nyambat buat atraksi silat.... panggil energy dan membentuk energy sesuai kebutuhan...
9 hours ago · Like
Agung Pindha: persis sekali .. hanya volume energy dan frequencynya berbeda , bayangkan aja radar proteksi untuk pentagon yang berlapis lapis.. , just like merpati putih dan lainnya.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: oooh , bukan yang dibelakang barong itu , gambar ini saya ambil setelah process ngereh itu , atau energynya sudah terfocus , gambar ini ketika pembuktian bahwa semuanya sudah lancer sesuai tujuan..
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kenapa waktunya jam 12 malam dan di kuburan/tempat pembakaran mayat?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kenapa misalnya, ngga di mall, tepat jam 12 siang (itu jam makan siang ya?).
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: jam 12 malam kan jam enak untuk tidur.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: yaah..... kembali seperti radio , kalau acara dangdut yang mau didengar dan program dangdut itu pada jam tertentu , jadi lebih mudah dengar dangdutnya , kalau nyetel radionya jam lain mungkin jadi dengerin rock music , kenapa di kuburan , karena energy yang dituju mungkin ada disekitar itu , atau lebih mudah untuk memfocuskannya , seperti hape.. kalau terlalu jauh dari receptionnya nanti ga ada signal , rugi donk...
9 hours ago · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: terima kasih banyak pak agung, pinter sekali menjelaskan.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: kasih kembali . thanks for the jempols.
9 hours ago · Unlike · 1 person
Muhamad Asyifudin: Agung Pindha ...wah perlu belajar banyak nih..membenahi reciver, tunning, dll...
9 hours ago · Like
Agung Pindha: yooooo , sama sama .. sudah banyak juga spare part saya yang sudah harus diganti , biar mudah tunning nya :))
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: oh .. kuburan yaa..? apa ngga nganggu yg sudah pd pules ?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: ngga lah, kuburannya kan luas.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: kuburan di Bali biasanya ga ada yang pules ( sangat jarang ) karena kebanyakan sudah langsung di kremasi , leluhur Bali sudah tahu tanah kuburan akan menjadi mahal karena pertambahan populasi , jadi mereka kayaknya ga keberatan , toh maksud tujuannya untuk proteksi mereka juga ( maksudnya lhooo.... ) , so no problemo.
9 hours ago · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: itu acara buat 'mereka' juga, sepertinya ngga mengganggu, malah mungkin suka, sesekali ada rame2, daripada sepi terus.
9 hours ago · Like · 1 person
Maheso Wongateleng: dgn kata lain meminta pada orang yg sudah meninggal (leluhur) yaa ? apakah begitu..? dan apakah orang yg sudah meninggal bisa kita mintain to..?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: di awal sudah ditulis oleh pak agung: 'mendatangkan energi...'
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kembali ke definisi meninggal Maheso Wongateleng, meninggalkan apa?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo rohnya meninggalkan badannya itu sudah jelas, bahkan badannya dikremasi, supaya cepat kembali lebur ke unsur-unsur penyusunnya.
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalaupun di kubur di kuburan, juga jelas, mengalami pembusukan yang ujungnya juga akan kembali ke unsur-unsur alam, walaupun prosesnya lebih lama dibanding kremasi.
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalu kremasi secara bali, abunya disebar di laut atau muara sungai, jadi keturunannya/ahli warisnnya tidak menyimpan abu jesazah leluhurnya.
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: hanya memperhalus kata "mati",
penyusun itu terdiri dari unsur, tanah, api, air dan udara .. eenrgi mana yg hrs dikumpulkan
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: sesuai energi yang diperlukan (?)
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kamu perlu energi unsur yg mana (?)
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: maksudnya, gimana Ni..?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: itu yang kamu niatkan untuk diminta dengan tata cara tertentu, contohnya seperti yg sudah pak agung lakukan.
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: oo bgtu ya Ni.. ok makasih ya..
9 hours ago · Unlike · 1 person
Rizki Pradana: Bisa panggil energi supaya bdan kebal, atau jago tari ga?
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: cara manggil energi supaya jago tari, latian yg rajin dan tulus. mau kebal dari apa?
8 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: Ahahaha setuju. Harus latihan. Kebal dr nuklir.
7 hours ago via mobile · Like
Andi Susanto: saya pengen kebal dr gigitan nyamuk2 nakal!
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: pake lotion anti nyamuk di kulit.
7 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: Maksud saya gini lho. Kan ada tarian2 kuno yg tak sempat di turunkan ke generasi berikut. Kita pinjem energi leluhur itu atau apapun namanya untuk masuk pada mediator untuk mengajarkan tarian2 trsebut.
7 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: kesurupan gitu? ngapain repot2 kesurupan tarian leluhur, bikin aja tarian sendiri, enakan kreatif kan?
7 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: masa jadi seniman ngga kreatif, ngga asik. tiru2 itu membosankan.
7 hours ago · Like
Rizki Pradana: bukan itu maksudnya. Ini bagian dr pelestarian budaya leluhur. Kalo mslh kreatifitas pasti. Tp konteksnya beda. Kayak kemaren temen belajar jurus silat kuno.
7 hours ago via mobile · Like
Andi Susanto: Rizki Pradana:saya ngerti maksud kamu...tapi kita tau dr mana kalo itu mang bener2 tarian yg lom sempet diturunkan...bukan delusi kita sendiri.
7 hours ago · Unlike · 1 person
Rizki Pradana: dari inskripsi kuno dan resource sejarah. Ga perlu terlalu jauh bhs tariannya dah. Kembali pada daya guna energi tadi. Gmana?
7 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: energi itu emang ada di mana2. tapi mungkin ada tempat yg banyak energinya ada yg dikit. beda tempat, beda juga jenis energinya.
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: sekarang tinggal niat kita aja. salah satu cara ambil energi, seperti pengalaman pak agung. penting juga diri kita sebagai penerima energi, sudah cukup 'kosong'kah untuk bisa menerima energi yg kita niatkan/kita butuhkan itu?
7 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: nah, lbh jelas. thanks, bu.
7 hours ago via mobile · Unlike · 1 person
Kenar Rock: kalo belum cukup kosong ya bikin wadah dulu baru di isi. kan gampang? wong semua bisa jadi media.
pelestarian budaya itu penting dan bagus, mau kreatif juga bagus.
tapi yang lebih penting dan bagus mengerti, memahami dan menyadari makna dari apa yang dilestarikan dan yang dihasilkan dari kreativitas itu. kan gitu?
lah kalo ternyata meniru lebih oke dari buat sendiri ya kenapa tidak? yang penting enjoy toh?
5 hours ago via mobile · Like
Agung Pindha: Rizki Pradana , memang ada tarian sejenis itu , salah satunya sang hyang jaran , sang hyang dedari ( bidadari ) , dalam tarian barongpun juga demikian dimana penari kerisnya kesurupan atau tedunan.. , memang jadi seolah olah penari tersebut menjadi kebal , seperti menusuk diri dengan keris atau bermain main di api , cuci muka dengan bara api and so on , waktu kecil saya sering melihat suguhan tarian ini.
5 hours ago · Unlike · 1 person
Fidelis Stanislaus Marsel: saya domisili Kuta, tolong dong di info kl ada ritual ky gini..... mo jd potograper.....
5 hours ago · Like
Agung Pindha: jodoh mas Fidelis Stanislaus Marsel , kalau memang harus ketemu pasti sampeyan ada disana , sementara coba saja tour guide untuk tarian Barong , ( hanya yang comercial lhoo ) hanya untuk photograph.
5 hours ago · Like
Fidelis Stanislaus Marsel: wah ga mau kl yg komersil, kaga ori kaga mistik.....
5 hours ago · Like
Albertus Felix Aristyan Bahara: ni nengah hardiani..tapi tman sya bru sktr sbulan yg lalu kakeknya meninggal,,dan abunya ada yg sebagian di larung dilaut dan yg lain dismpn oleh anak2'a.. Gmn mnrut ni ??
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Albertus Felix Aristyan Bahara: aku bilang itu yg cara bali. kalo adat daerah lain aku ngga tau. yg jelas waktu ayah, ibu, kakek,nenekku meninggal, semuanya abunya dibuang ke laut/muara sungai yg ke laut juga.
4 hours ago · Like
Agung Pindha: untuk mempercepat kembalinya unsur Panca Maha Bhuta , maka jasad yang meninggal di aben/ cremation , walaupun di beberapa cases ada yang ditanam dahulu , tapi ahirnya pada hari yang ditentukan , dewasa ala ayuning , semuanya akan diaben ... kalau ada yang menyimpan abunya dirumah atau di merajan ( pura keluarganya ) itu sudah jelas bukan tradisi hindu bali.
4 hours ago · Unlike · 2 people
Albertus Felix Aristyan Bahara: kluarga temanku hindu.. Temanku keluarga besarnya semua di singaraja,,hanya dia,adeknya,dan ortu tgl di wonogiri.. Dia keluarga gusti.. Bagaimna mnrut teman2 ??
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: kalau aku pribadi, tidak mempermasalahkan tata cara orang kremasi anggota keluarganya.
4 hours ago · Like
Agung Pindha: itu tidak akan terjadi.. yang dibawa pulang itu hanya sawang , sejenis symbol dari yang meninggal untuk kemudian diupacari lagi , upacara memukur ( segara gunung ) setelah itu baru dilinggihkan / disasanakan di merajan ( pura kecil keluarga yang ada dirumah masing masing bersama keluarga dan leluhur lain yang sudah meninggal sebelumnya.
4 hours ago · Unlike · 3 people
Agung Pindha: tapi itu bukan abunya , karena abunya sudah dihanyut di sungai ( yang alirannya tembus kelaut ) atau kelaut itu sendiri , mungkin teman sampeyan tidak jelas , atau tidak tahu tatanan upacara pitra yajna di Bali , coba aja tanya yang jelas lagi .
4 hours ago · Unlike · 2 people
Ni Nengah Hardiani: yang terlihat diletakkan di pura keluarga itu 'sawang' symbol dari yang meninggal, semua abunya, dihanyutkan.
4 hours ago · Like · 1 person
Agung Pindha: Makanya sering saya dengar , orang bali itu hidupnya susah dengan segala upacara adat dan upacara agamanya , tapiiii.... mati lebih susah lagi .. hahahha.. orang Bali bekerja untuk mengharmiskan Bali , semacam menyeimbangkan energy di Bali , sementara pendatang dari luar Bali datang memetik hasilnya saja tidak pernah mau membantu menyumbangkan tenaga atau waktunya untuk Bali , hanya berbusiness memetik hasil , tapi itu gapapa... asal jangan mengacau saja.
4 hours ago · Unlike · 5 people
Ni Nengah Hardiani: *mengharmoniskan bali
4 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: kalau sampai mengacau, itu namanya keterlaluan, bisa kualat.
4 hours ago · Like · 1 person
Albertus Felix Aristyan Bahara: terimakasih mas mbak atas infonya.. :) Sya akn mencaritahu lagi lebih jelas pada teman saya..
Setuju mengharmoniskan bali..
4 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Maheso Wongateleng: lha ini di bali malah hujan.. hioo py ?
3 hours ago · Like
Agung Pindha: kan memang musim tanam palawija masne... bagus donk ( kasihan yang jualan di warung sih ) tapi kalau ga ada hujan malah ga bisa jualan , ga ada bahan... :))
3 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: aku di denpasar, tidak hujan saat ini di sini.
3 hours ago · Like
Gede Putu Mariasa: Betul kata Mbok Negah & Pak Agung. Dalam adat Bali, tidak ada sisa tubuh fisik (meski sudah berupa abu) yang boleh dibawa pulang dari kuburan atau laut. Leteh / kotor / cemar hukumnya. Bahkan yang ikut upacara ngaben atau mengubur jenazah pun harus dibersihkan secara skala niskala dengan tirta byakala / pabersihan.
2 hours ago · Unlike · 1 person
27 Okt 2011
Garmen Rajut
Sekitar setahun yang lalu aku bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi baju dan aksesoris dari bahan rajut. Pemilik usaha ini adalah sepasang suami istri, warga negara asing, asal Amerika. Lokasi perusahaan ini tidak begitu jauh dari tempat tinggalku. Suatu kawasan bernama Padangsambian, perbatasan Denpasar dan Kuta, Bali.
Yang terlihat dari luar adalah pagar batako yang tidak diplester setinggi sekitar 2,5 m, pintu gerbang dari besi dengan tinggi yang sama, serta tulisan nama perusahaan di pintu gerbang itu.
Aku bekerja di situ karena aku melihat ada tulisan, “Dicari Karyawati”, di pagarnya. Awalnya aku mengira itu garmen jahit, karena aku pernah bekerja di usaha jahit teman selama 2 tahun. Sesudahnya aku pernah juga bekerja di garmen kecil milik teman juga, jadi tukang jahit dan pola selama 6 bulan.
Ternyata bukan garmen jahit, tapi garmen yang memproduksi rajutan. Tapi, aku diterima bekerja di situ, mereka membutuhkan tenaga wanita untuk menyulam dan merenda. Aku bersama teman-teman yang baru masuk di-training selama 10 hari. Training menyulam dan crochet (rajut) dengan tangan.
Dua tahun aku bekerja di perusahaan ini.
Dalam website perusahaan yang aku buka, ada cerita singkat dari pemilik tentang riwayat awal mereka mendirikan usaha. Suami istri ini usianya aku taksir 35-40 tahun, sudah punya 3 anak. Menurut cerita yang aku baca di situs itu, suami istri ini sama-sama kuliah di salah satu universitas terkenal di Amerika, kalau ngga salah mereka kuliah di jurusan bisnis. Setelah lulus kuliah yang perempuan jalan-jalan (backpakers) ke Kalimantan, mengunjungi temannya. Kemudian dilanjutkan mengunjungi Bali. Dia jatuh cinta pada Bali karena di Bali banyak orang kreatif, dia ingin menetap di Bali. Wanita ini suka produk rajutan, sehingga dia menekuni bidang ini dan mulai mendesain dan memproduksi sendiri.
Menurut cerita teman yang lama bekerja di perusahaan itu, awal mula usaha ini hanya ada beberapa mesin rajut. Waktu aku bekerja di situ perusahaan ini sudah berdiri sekitar 7 tahun. Ada di dua lokasi pabrik dengan puluhan mesin rajut. Perusahaan juga bekerjasama dengan beberapa vendor (pengepul) untuk membantu menyelesaikan pesanan pelanggannya, semacam outsorcing. Sang istri fokus di desain, sementara sang suami sibuk di manajemen dan pemasaran.
Bekerja di situ aku bisa melihat bagaimana etos kerja pemilik usaha ini yang notabene orang asing dibanding umumnya para pemimpin/pengusaha pribumi.
Sang suami lebih suka dipanggil nama kecilnya saja, tanpa embel-embel pak/Mr. Pakaian sehari-harinya ke pabrik adalah T-Shirt dan celana longgar selutut, serta tidak lupa sandal jepit. Aku pernah memperhatikan sandal jepitnya, ternyata benar-benar sandal jepit biasa, bukan alas kaki bermerek. Kadang-kadang ia memakai T-Shirt yang lusuh, warnanya sudah agak pudar, mungkin betul-betul baju yang sudah lama. Alat transport yang digunakannya adalah sepeda motor honda supra, tak lupa ada jas hujan yang terlipat rapi di jepitan depan.
Bos laki-laki ini, yang jelas-jelas membawahi sekitar 200 karyawan, tak segan-segan memegang alat pel atau sapu untuk mengajari petugas cleaning service yang baru. Pernah juga aku lihat dia bersimbah peluh bersama karyawan pria lainnya, karena ikut memindahkan mesin rajut yang berat itu. Sering juga pagi-pagi dia sudah datang ke pabrik, untuk melihat sendiri, siapa karyawannya yang benar-benar rajin atau sering telat.
Aku sempat kaget pada waktu baru bekerja di situ, aku melihat atasanku (seorang ibu-ibu) yang mengkoordinir puluhan karyawan lain, sedang menyapu, walaupun sudah ada petugas cleaning service. Itu untuk memberi contoh tentang kebersihan kepada anak buahnya, bukan cuma omongan di bibir saja.
Sun Chang: semoga sang boz gak ketepak budaya ''citra'' SBY :))
7 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo dibanding SBY, bagaikan bumi dan langit, beda jauh.
6 hours ago · Like
Indra Prayana: aduh jadi malu ... aku kerjanya facebookan doang :D
6 hours ago · Like · 1 person
Jaya Saba: wani piro
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: di perusahaan seperti itu gak bisa bilang "wani piro" semacam itu.
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo kata2 kita gak bisa dipegang alias plintat-plintut, brarti "lewat", karena gak bisa main2 dgn deadline.
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo mentalnya jelek/korupsi, itu perusahaan mungkin gak bisa jadi besar gitu, atau segera akan bangkrut.
6 hours ago · Like · 1 person
Hartoyo Yudowijoyo: sip
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: banyak ekspatriat (WNA) bikin usaha di bali, mereka sangat disiplin, sehingga bisa berhasil, agak beda dengan mental kebanyakan orang kita yg loyo dan omong besar doang.
6 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: itu sebabnya bangsa kita dijajah atau sekarang walaupun udah merdeka, tapi sumber daya alam kita dijarah.
6 hours ago · Like · 1 person
Jaya Saba: siapa yang jarah? pastinya mereka orang juga...! intinya jangan salah menilai bahwa aslinya mereka itu serakahnya apa kabar....
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: orang kita kebanyakan kurang bisa manajemen diri, boro2 mau manage orang. salah satu efek samping menekuni spiritual yg 'benar' adalah bisa memanajemen pikiran/diri sendiri.
6 hours ago · Like · 1 person
Jaya Saba: emang sich ag semuanya kayak gt tp realitinya penjarah paling wahid di nusantara ini adalah mereka
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: teman2 kerjaku di situ yg 'tahan banting' kebanyakan adalah 'lulusan luar negeri' alias mantan TKW, ada yg pernah kerja di hongkong, singapura, arab saudi.
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaya Saba: knapa kita membiarkan mereka menjarah? knapa kita mau dijarah?
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaya Saba: bagaimana sikap serakah mereka? bagaimana sikapmu melihat/mengetahui sifat/perbuatan serakah mereka?
5 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaya Saba: kalau kamu diam saja, bersedekap seperti foto profilmu itu, ya mau bagaimana lagi, orang2 itu akan terus menjarah kita.
5 hours ago · Like
Ita Apulina Silangit: Terimakasih Ni Nengah Hardiani..kisahmu indah sekali.
5 hours ago · Like
Jaya Saba: beuh kirain lulusan s1/s2, TKW ta? trus yang bukan lulusan TKW emangnya ga pakek? udahlah... jangan silau dengan yg secuil nun jauh disana! banggalah dengan leluhur dan penerus bangsa sendiri! walaupun sedang tidak berdaya! ngapain harus bangga dengan orang asing yang notabene nyata-nyata pernah menjajah, membom atom dan memusnahkan kelompok etnis yang dianggap terbelakang, memperbudak dll.
4 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Ini bukan masalah bangga atau tidak bangga dgn leluhur. Atau masalah yg jauh disana. Ini mengenai yg ada di depan mata, saat ini.
3 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Aku lebih menghargai seseorang yg benar2 mau bekerja walaupun pendidikañnya tdk tinggi, dibanding lulusan s1 atau s2 yg keluar masuk kantor mencari/meminta pekerjaan.
3 hours ago via mobile · Like
Hartoyo Yudowijoyo:
Ni Nengah bisa menggugah nurani ...orang2 kita yang terlelap dalam mimpi....bak kisah2 sinetron indonesia......seandainya apa yang Ni nengah dikaruniakan pada hati orang2 yang berkuasa untuik berbuat.....itulah indonesia.....mereka menempatkan ijazah sebagi patokan....sedang kemampuanya dibawah ambang.....hari ini kita bicara bahasa spiritual....bukan sentimen etnis....dan juga bukan fanatisme dogma.....kita bicara fakta dari sudut pandang spiritualisme.....sebab dunia ini penuh keragaman....ga semua amrik jahat, ga semua arab baik, ga semua yahudi jahat, ga semua jawa baik, ga semua bali baik....itu semua pasti....wabil khusus Ni Nengah bicara soal etos kerja bukan amriknya.....hehehehe
42 minutes ago · Unlike · 1 person
Wignyo Prasetyo: mirip kisah nyata pada dokter dari Kuba yang ikut bantu-bantu pasca bencana Jogja. kalau dokter di Indonesia, itu membersihkan ruang praktek itu pekerjaan para perawat. dokter datang tau dah bersih..tapi dokter kuba itu sangat beda...mereka mau gotong-gotong orang yang aka dibawa....pagi-pagi dah siap bersih-bersih "ruang praktekt" nya sendiri, menyiapkan segala peralatan, dsb.

Tamasya bersama di Bedugul, Bali.
Yang terlihat dari luar adalah pagar batako yang tidak diplester setinggi sekitar 2,5 m, pintu gerbang dari besi dengan tinggi yang sama, serta tulisan nama perusahaan di pintu gerbang itu.
Aku bekerja di situ karena aku melihat ada tulisan, “Dicari Karyawati”, di pagarnya. Awalnya aku mengira itu garmen jahit, karena aku pernah bekerja di usaha jahit teman selama 2 tahun. Sesudahnya aku pernah juga bekerja di garmen kecil milik teman juga, jadi tukang jahit dan pola selama 6 bulan.
Ternyata bukan garmen jahit, tapi garmen yang memproduksi rajutan. Tapi, aku diterima bekerja di situ, mereka membutuhkan tenaga wanita untuk menyulam dan merenda. Aku bersama teman-teman yang baru masuk di-training selama 10 hari. Training menyulam dan crochet (rajut) dengan tangan.
Dua tahun aku bekerja di perusahaan ini.
Dalam website perusahaan yang aku buka, ada cerita singkat dari pemilik tentang riwayat awal mereka mendirikan usaha. Suami istri ini usianya aku taksir 35-40 tahun, sudah punya 3 anak. Menurut cerita yang aku baca di situs itu, suami istri ini sama-sama kuliah di salah satu universitas terkenal di Amerika, kalau ngga salah mereka kuliah di jurusan bisnis. Setelah lulus kuliah yang perempuan jalan-jalan (backpakers) ke Kalimantan, mengunjungi temannya. Kemudian dilanjutkan mengunjungi Bali. Dia jatuh cinta pada Bali karena di Bali banyak orang kreatif, dia ingin menetap di Bali. Wanita ini suka produk rajutan, sehingga dia menekuni bidang ini dan mulai mendesain dan memproduksi sendiri.
Menurut cerita teman yang lama bekerja di perusahaan itu, awal mula usaha ini hanya ada beberapa mesin rajut. Waktu aku bekerja di situ perusahaan ini sudah berdiri sekitar 7 tahun. Ada di dua lokasi pabrik dengan puluhan mesin rajut. Perusahaan juga bekerjasama dengan beberapa vendor (pengepul) untuk membantu menyelesaikan pesanan pelanggannya, semacam outsorcing. Sang istri fokus di desain, sementara sang suami sibuk di manajemen dan pemasaran.
Bekerja di situ aku bisa melihat bagaimana etos kerja pemilik usaha ini yang notabene orang asing dibanding umumnya para pemimpin/pengusaha pribumi.
Sang suami lebih suka dipanggil nama kecilnya saja, tanpa embel-embel pak/Mr. Pakaian sehari-harinya ke pabrik adalah T-Shirt dan celana longgar selutut, serta tidak lupa sandal jepit. Aku pernah memperhatikan sandal jepitnya, ternyata benar-benar sandal jepit biasa, bukan alas kaki bermerek. Kadang-kadang ia memakai T-Shirt yang lusuh, warnanya sudah agak pudar, mungkin betul-betul baju yang sudah lama. Alat transport yang digunakannya adalah sepeda motor honda supra, tak lupa ada jas hujan yang terlipat rapi di jepitan depan.
Bos laki-laki ini, yang jelas-jelas membawahi sekitar 200 karyawan, tak segan-segan memegang alat pel atau sapu untuk mengajari petugas cleaning service yang baru. Pernah juga aku lihat dia bersimbah peluh bersama karyawan pria lainnya, karena ikut memindahkan mesin rajut yang berat itu. Sering juga pagi-pagi dia sudah datang ke pabrik, untuk melihat sendiri, siapa karyawannya yang benar-benar rajin atau sering telat.
Aku sempat kaget pada waktu baru bekerja di situ, aku melihat atasanku (seorang ibu-ibu) yang mengkoordinir puluhan karyawan lain, sedang menyapu, walaupun sudah ada petugas cleaning service. Itu untuk memberi contoh tentang kebersihan kepada anak buahnya, bukan cuma omongan di bibir saja.
Sun Chang: semoga sang boz gak ketepak budaya ''citra'' SBY :))
7 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo dibanding SBY, bagaikan bumi dan langit, beda jauh.
6 hours ago · Like
Indra Prayana: aduh jadi malu ... aku kerjanya facebookan doang :D
6 hours ago · Like · 1 person
Jaya Saba: wani piro
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: di perusahaan seperti itu gak bisa bilang "wani piro" semacam itu.
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo kata2 kita gak bisa dipegang alias plintat-plintut, brarti "lewat", karena gak bisa main2 dgn deadline.
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo mentalnya jelek/korupsi, itu perusahaan mungkin gak bisa jadi besar gitu, atau segera akan bangkrut.
6 hours ago · Like · 1 person
Hartoyo Yudowijoyo: sip
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: banyak ekspatriat (WNA) bikin usaha di bali, mereka sangat disiplin, sehingga bisa berhasil, agak beda dengan mental kebanyakan orang kita yg loyo dan omong besar doang.
6 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: itu sebabnya bangsa kita dijajah atau sekarang walaupun udah merdeka, tapi sumber daya alam kita dijarah.
6 hours ago · Like · 1 person
Jaya Saba: siapa yang jarah? pastinya mereka orang juga...! intinya jangan salah menilai bahwa aslinya mereka itu serakahnya apa kabar....
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: orang kita kebanyakan kurang bisa manajemen diri, boro2 mau manage orang. salah satu efek samping menekuni spiritual yg 'benar' adalah bisa memanajemen pikiran/diri sendiri.
6 hours ago · Like · 1 person
Jaya Saba: emang sich ag semuanya kayak gt tp realitinya penjarah paling wahid di nusantara ini adalah mereka
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: teman2 kerjaku di situ yg 'tahan banting' kebanyakan adalah 'lulusan luar negeri' alias mantan TKW, ada yg pernah kerja di hongkong, singapura, arab saudi.
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaya Saba: knapa kita membiarkan mereka menjarah? knapa kita mau dijarah?
6 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaya Saba: bagaimana sikap serakah mereka? bagaimana sikapmu melihat/mengetahui sifat/perbuatan serakah mereka?
5 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Jaya Saba: kalau kamu diam saja, bersedekap seperti foto profilmu itu, ya mau bagaimana lagi, orang2 itu akan terus menjarah kita.
5 hours ago · Like
Ita Apulina Silangit: Terimakasih Ni Nengah Hardiani..kisahmu indah sekali.
5 hours ago · Like
Jaya Saba: beuh kirain lulusan s1/s2, TKW ta? trus yang bukan lulusan TKW emangnya ga pakek? udahlah... jangan silau dengan yg secuil nun jauh disana! banggalah dengan leluhur dan penerus bangsa sendiri! walaupun sedang tidak berdaya! ngapain harus bangga dengan orang asing yang notabene nyata-nyata pernah menjajah, membom atom dan memusnahkan kelompok etnis yang dianggap terbelakang, memperbudak dll.
4 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: Ini bukan masalah bangga atau tidak bangga dgn leluhur. Atau masalah yg jauh disana. Ini mengenai yg ada di depan mata, saat ini.
3 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Aku lebih menghargai seseorang yg benar2 mau bekerja walaupun pendidikañnya tdk tinggi, dibanding lulusan s1 atau s2 yg keluar masuk kantor mencari/meminta pekerjaan.
3 hours ago via mobile · Like
Hartoyo Yudowijoyo:
Ni Nengah bisa menggugah nurani ...orang2 kita yang terlelap dalam mimpi....bak kisah2 sinetron indonesia......seandainya apa yang Ni nengah dikaruniakan pada hati orang2 yang berkuasa untuik berbuat.....itulah indonesia.....mereka menempatkan ijazah sebagi patokan....sedang kemampuanya dibawah ambang.....hari ini kita bicara bahasa spiritual....bukan sentimen etnis....dan juga bukan fanatisme dogma.....kita bicara fakta dari sudut pandang spiritualisme.....sebab dunia ini penuh keragaman....ga semua amrik jahat, ga semua arab baik, ga semua yahudi jahat, ga semua jawa baik, ga semua bali baik....itu semua pasti....wabil khusus Ni Nengah bicara soal etos kerja bukan amriknya.....hehehehe
42 minutes ago · Unlike · 1 person
Wignyo Prasetyo: mirip kisah nyata pada dokter dari Kuba yang ikut bantu-bantu pasca bencana Jogja. kalau dokter di Indonesia, itu membersihkan ruang praktek itu pekerjaan para perawat. dokter datang tau dah bersih..tapi dokter kuba itu sangat beda...mereka mau gotong-gotong orang yang aka dibawa....pagi-pagi dah siap bersih-bersih "ruang praktekt" nya sendiri, menyiapkan segala peralatan, dsb.

Tamasya bersama di Bedugul, Bali.
Potensi Diri
Percakapan yang terjadi di grup Spiritual Indonesia di FB:
Muhamad A.:
ini cerita pengalaman doeloe sekali, siapa tahu ada yg mau membaca dan bermanfaat.
sekali waktu aku bertemu seorang tua, basicnya kejawen, tapi dia sholat juga...
setelah bercerita ngalor ngidul, akhirnya aku tahu kalo dia bukan orang biasa.
entah dari mana awal nya, tiba2 dia memberikan wejangan / ajaran / nasehat dalam bahasa jawa, yg aku sendiri tidak bisa mengerti sepenuhnya , herannya aku mendengarkan terus sampai hampir pagi.
setelah selesai aku pulang dan tidur pulas.. pagi harinya aku terbangun dengan sesuatu perasaan yg lain dari biasanya, lebih segar, lebih semangat, lebih cerah, tapi ada rasa sakit pd tulang dada ( njarem ).
setelah satu minggu aku baru menyadari ada sesuatu yg berubah dengan diriku. Aku menjadi manusia yg baru, dengan pemahaman hidup yg baru.
Beberapa waktu kemudian bertemu lagi dengan org tua itu dan bertanya apa yg terjadi pd ku. Dia tersenyum sambil ngomong,
" saben saben menungsa duwe wiji wiji sing akeh, nanging durung bisa thukul, ingsun mung nukulaken sawijining wiji kang ana ing sajroning sira, ora saben menungsa duwe wiji sing kaya sira, mulane siro sing temen lan temenan nglakoni urip, aja mung nganggo pikiran thok, aja mung nganggo perasaan thok, nanging dinggo sakabehing daya kang ana ing sajroning siro, ben ora gelo uripmu"
" tiap2 manusia punya benih benih ( mungkin bakat yg dimaksud ) yg banyak, tapi belum bisa tumbuh, aku hanya menumbuhkan salah satu benih yg ada dalam dirimu, tidak semua manusia punya benih yg seperti kamu, makanya kamu yg benar dan sungguh2 menjalani hidup, jgn hanya pikiran saja, jgn hanya perasaan saja, tapi dipakai semua kekuatan/ potensi yg ada dalam dirimu supaya tidak kecewa hidupmu"
yg jadi pertanyaan ku sampai saat ini adalah, bagaimana caranya dia menumbuhkan bakat.... sebab kalo ditanya, jawabnya selalu " nanti kalo sudah saatnya kamu akan tahu sendiri" ( mungkin disini ada yg tahu / sudah bisa )
apapun jawaban nya , dia telah membuktikan satu hal padaku.
sejak saat itu aku baru menyadari bahwa :
- manusia adalah makhluk yg luar biasa, tergantung manusianya mau atau tidak dia membuka pikiran utk sesuatu yg baru, yg berbeda dari apa yg sudah ada di dalam dirinya ( sudah dianggap benar ).
- tidak semua basic ajaran yg sama akan menghasilkan ajaran yg sama, tergantung manusianya. Meskipun dia kejawen, islam, hindu, budha, agnostik, atheis dll, dia bisa melampaui basic ajarannya.
- sanepa/ kiasan/ simbol bisa membangkitkan lebih banyak getaran kesadaran dari pada kata / ungkapan yg apa adanya.Unlike · · Unfollow Post · Tuesday at 10:38am
You, Ajeng Rusty, Kokok Wah Yudhi, Yanz Darma and 27 others like this.
Ni Nengah Hardiani: mungkin maksudnya bakat itu adalah potensi yang ada dalam diri setiap manusia.
Tuesday at 10:42am · Like
Muhamad Asyifudin: Ni Nengah Hardiani, yg menjadi penting adalah bagaimana cara effectif membangkit kan bakat dan di buat rumusannya supaya bisa dpakai untuk semua golongan, sehingga masing masing individu akan bisa lebih bermanfaat
Tuesday at 10:46am · Like
Andi Susanto: itu yg disebut guru pembimbing...cuma guru pembimbing yg bisa membuka hati muridnya...
Tuesday at 11:23am · Like
Marcus Bager: konon dalam spiritual berlaku: bila murid sudah siap, guru akan datang dengan sendirinya.............
Tuesday at 12:00pm · Unlike · 7 people
Sasong Kosong: Guru yg baik bukan hanya yg mampu mengajari, namun yg mampu membimbing dan mengarahkan kita mengembangkan potensi yg kita miliki ,dlm pengertian yg positif tentunya.
Tuesday at 5:24pm via mobile · Like
Andi Susanto saya jg ngalamin tuh...spt muhamad asyifudin.cuma saya gara2 ditipu spiritualis gadungan.^_^
Tuesday at 5:29pm · Like · 2 people
Ariek Cbholic: Masuk di SI membuat saya punya banyak guru. Krna bagi saya guru adlh seseorang yg membuat saya dr tdk tahu menjadi tahu... (tentang sesuatu yg bermanfaat tentunya)
Tuesday at 5:35pm via mobile · Like · 1 person
Handhy Dwi Maxmoro: Entahlah... aku sendiri dipanjer supaya datang pd umur 40thn. Kesuwen. Tp belom mau ganti guru. Wkkwkkwkkwkkwkkwkk.....
Tuesday at 5:45pm · Like
Ariek Cbholic: @handy, maksudny gmana mas?
Tuesday at 5:46pm via mobile · Like
Ki Hajar Djoewantoro: usia 40 kdg dianggap titik awal proses perjalanan spiritual seseorg,selain bakat dan bawaan,biasanya di usia itu akan mulai merasa intens.apalagi klo yg diminati adlh kasepuhan,bukan kanuragan.
Tuesday at 6:03pm via mobile · Like
De Kafirun King: Untuk menumbuhkan bakat ada bbrp tips yg bisa saya berikan :
1. Nyemplung ke komunitas dimana bakat itu di endorse habis2an.
2. Persistence.
Semoga anda bisa mengasah bakat anda, ingat bakat itu tidak akan pengaruh kalo tidak diasah, salam onde-onde.
Tuesday at 6:08pm · Like · 3 people
Muhamad Asyifudin: De Kafirun King..salah satu nya nyemplung di kolam SI.
Tuesday at 6:09pm · Like · 1 person
De Kafirun King: Oh bakat dukun ngeles berarti ya bang Muhamad Asyifudin :D
Tuesday at 6:11pm · Like · 1 person
Frans Hananto: sekedar saran:..lakukan sesuatu yg menjadi keinginanmu yg terdalam,cintai dan lakukan sampai sasaran terpenuhi.
kemudian cari keinginan yg membangkitkan gairahmu lagi,lakukan begitu terus secara konsekwen...this passion and your's spirit.
itu merupakan gabungan menemukan intuisi (keinginan terdalam pada bidang yg di cintai) dan inspirasi (menemukan cara/jalan dan menetapkan sasaran).
be your's self.
Tuesday at 6:19pm · Unlike · 5 people
Handhy Dwi Maxmoro: Beberapa waktu lalu saya sakit agak parah. trus dibawa ke dokter dan ke sesepuh. Selain obat kimia juga terapi spiritual jawa. Sesepuhnya tanpa babu2 langsung tahu klo aku gak suka puasa, dan beliau agak kecewa. Trus bilang aku masih terlalu sensitif untuk urusan kebatinan. jadi diingatkan untuk sementara menghentikan segala kegiatn berguru kemana2. Klo mau diajari. dia sebut suatu level dan bilang besuk klo dah 40 thn kesini . Ta' ajari.
Tuesday at 6:20pm · Like · 1 person
Handhy Dwi Maxmoro: Tapi gak sabar juga. Klo dah bisa puasa rencananya mau ngadep lagi. Siapa tahu cepet jd dukun, dukun bayi jg gak masalah asal bisa berguna bagi orang lain. Wkkwkkwkkwkk
Tuesday at 6:21pm · Unlike · 1 person
De Kafirun King: Kalo dalam dunia psikologi umur 40-45 itu umur puncak seseorang. Kasusnya, kalo pada umur segitu kita belum mandiri dalam pola pikir, atau belum bisa menghadapi sebuah masalah dalam cara yg baik, otomatis bisa jadi makanan spiritualis tuh, apalagi kalo umur sgitu anda sudah punya banyak fulus.. walah.
Tuesday at 6:23pm · Unlike · 5 people
Handhy Dwi Maxmoro: Untungnya nih sesepuh gak doyan fulus. udah menengah atas stratanya. Yg datang jg tidak dimintai tarif dan banyak yg datang mau ngangsu kawruh tp gak semua dipenuhi. Pilih2.
Tuesday at 6:26pm · Like · 2 people
Ni Nengah Hardiani: handhy dipilih kalau umurnya udah 40 tahun. kecian deh.
Tuesday at 6:28pm · Like
Handhy Dwi Maxmoro: Wkkwkkwkkwkk..... Mungkin klo beliau lihat niatku mau nyiprati dikit2lah. Bisa ngobati yg sederhana2 dulu aja.
Tuesday at 6:30pm · Like
De Kafirun King: Handhy Dwi Maxmoro : Kalo benar ya bagus, but keep paranoid aja sih.
Tuesday at 6:30pm · Like
Ni Nengah Hardiani: aku juga ngga suka puasa, tapi mau diet aja, supaya ngga gendut.
Tuesday at 6:30pm · Like
De Kafirun King: Bisa jadi kalo sudah tidak mengincar uang, mengincar yang lain, power yg sama dalam bentuk yg berbeda.
Tuesday at 6:31pm · Unlike · 4 people
Ni Nengah Hardiani: kalo keep paranoid bukannya jadi susah, alias sama aja bohong berguru, jadi setengah2. kalo ketipu, berarti itu pelajarannya.
Tuesday at 6:32pm · Like
Handhy Dwi Maxmoro: De Kafirun King > Yang tipe gitu aku dah ketemu juga. Pengalaman. Wkkwkkwkkwkk...... Spiritualis yg suka menjatuhkan sesamanya. Datang ke A, lalu ke B- B bilang itu bantuan Iblis. Datang ke C bilang itu apaan abalabal. wkkwkkwkk....
Tuesday at 6:33pm · Like · 1 person
De Kafirun King: Handhy Dwi Maxmoro : Motif2 seperti itu motif biasa dalam manusia, spiritualis, gak beda dengan ustad or pendeta yg gila umat, ada sebuah nilai yang mereka rasakan "Wah" kalo pengikutnya banyak, walaupun mereka gak cari duit lagi loh , yg penting pengikut saya lebih banyak. Umur 40 itu sudah umur crusial, tinggal pilih jd sampah atau jd emas.
Tuesday at 6:35pm · Like · 3 people
Handhy Dwi Maxmoro: Saya copy.
Tuesday at 6:36pm · Like
Ariek Cbholic: Knpa hrs nunggu? Menurut saya, guru spiritual itu hanya media/sarana utk menunjukan guru sejati yaitu diri sendiri ini. Selanjutny ya terserah simurid mau jalan ap tdk, krna brguru spiritual itu ga ada kurikulum ato raportnya. Kurikilum dan raportny ada dan tercermin dlm kehidupan sehari kita. Tidak ada penentuan kelulusannya utk mdptkan gelar kecuali sampai ajal menjemput dan brlah gelar itu pantas didptkan yaitu: "Alm"
Tuesday at 7:48pm via mobile · Like · 5 people
De Kafirun King: Sholatlah sebelum disholatkan gitu kira2 ya pak Ariek CBholic :))
Tuesday at 7:51pm · Like
Ariek Cbholic: Maaf om, Nylentang jauh... Hehehe
Tuesday at 8:00pm via mobile · Like
Nicky Gl: buat belajar sesuatu kenapa harus ad patokan usia?? tapi banyak orang tua yg suka bilang kaya gitu ke anaknya yg nanya sesuatu. "blom saatnya kamu tau" "nanti kl udah gede kamu tau sendiri" "jangan belajar ini ato itu blom saatnya ato ga guna"
Tuesday at 8:08pm · Like
Muhamad Asyifudin: De Kafirun King, jadi apa saja,, yg penting hidup bermakna... ( bermakna baik tentunya) in sya al oh my god blesh me
Tuesday at 8:33pm · Like · 2 people
Muhamad Asyifudin: Frans Hananto, maturnuwun mas
Tuesday at 8:48pm · Like
Andi Susanto: untung...saya selama ketemu pembimbing spiritual ga pernah disuruh dtg lg umur 40.pdhal saya ga suka puasa....
Yesterday at 10:54am · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: menurut pengalaman ku.. puasa itu seperti mengaktifkan potensi2 yg ada dlm diri.. tapi sifatnya tak terduga duga... unpredictable
Yesterday at 11:08am · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Andi Susanto: disuruh datang kapan saja ya?
Yesterday at 11:11am · Like
Andi Susanto: Ni nengah skrg malah dah diusir...kalo dah jungkir balik baru boleh dtg lg....alias dah dilepas....hrs mandiri!
Yesterday at 11:18am · Like
Andi Susanto: puasa buat saya hanya pembersihan dan menyelaraskan diri dgn frekwensi alam.
Yesterday at 11:19am · Like
Ni Nengah Hardiani: iya andi jangan manja, minta dituntun terus. kalo bener2 udah jatuh baru deh boleh minta tolong. kalo dikit2 minta tolong = lebay.
Yesterday at 11:20am · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: Andi Susanto, menurut pengalaman ku , dengan bersih dan selaras, potensi diri akan terbuka dengan sendirinya, step by step tentunya
Yesterday at 11:22am · Unlike · 2 people
Andi Susanto: hehehehehehehehehehehehehe....dgn selaras dgn alam ...ilmu apa saja yg ada dialam akan masuk dgn sendirinya....
Yesterday at 11:24am · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: termasuk ilmu ketawa ya. tertawa baik bagi kesehatan. sorang spiritualis biasanya punya sense oh humor yang baik.
Yesterday at 11:26am · Like · 2 people
Andi Susanto: pas lg butuh pas ada...bodoh...tapi paskepepet jdbisa apa2...kira2 macem gitu kali.
Yesterday at 11:26am · Like
Muhamad Asyifudin: Andi Susanto, setuju.. terutama ilmu yg nantinya akan dibutuhkan si pelaku.
Yesterday at 11:27am · Like · 1 person
Tedianto Putra Sukapura: @ De Kafirun King ... mantaf, analisa lugas tegas ... he he he ... before 40 periode akumulasi ... 40 - 45 investasi .... 45 - 50 ekspansi .... 50 < ... nikmati
Yesterday at 11:40am · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: menikmati penyakit juga, krn udah tua fisik makin lemah = sakit-sakitan.
Yesterday at 11:41am · Like
Andi Susanto: lom tentu....Ni nengah....paman saya dah tua sehat dan kaya raya...bininya jauh lbh muda malah....
Yesterday at 11:43am · Unlike · 1 person
Tedianto Putra Sukapura: @ .. Ni Nengah Hardiani ... ha ha ha ... bisa jadi kalo masa incumbency ada yang salah ...
Yesterday at 11:44am · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: kalo udah menguasai seninya, umur berapapun bisa menikmati. bisa aja makin tua makin happy dan bijaksana.
Yesterday at 11:45am · Like · 2 people
Indra Prayana:
Menurutku kamu diaktifkan cakra jantungnya yg beresonansi ke cakra mahkota kemudian energi dari mahkota diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh kamu melalui cakra ajna(mata ke 3) yg selanjutnya menggantikan pola energi lama kamu.
resonansi 2 cakra ini dan redistribusi dari cakra ajna memang bisa merubah struktur fisik, mental dan psikologi dalam waktu singkat.
seperti ditenggelamkan ke air, jadinya kamu terpaksa harus bisa berenang dan melupakan semua cara hidup di darat.
(tapi ini cuma menurut ku.) :D
Yesterday at 11:46am · Unlike · 1 person
Tedianto Putra Sukapura: @ Ni Nengah Hardiani ... setuju pisan tah
Yesterday at 11:46am · Like
Muhamad Asyifudin: jadi kepengin ketemu sama Indra Prayana, analisanya membuat dahi sy berdenyut denyut...
Yesterday at 11:52am · Like
Atx Atok: jd inget nih ada kata2 yang pernah terdengar.... "Sapa kang emut lan ngerteni
marang opo wae sing iso dirasaka…
Bakal iso milahake endi kang becik marang awake
lan kang olo marang awake…." (tlng yah diterjemahin, tengkyu)
Yesterday at 11:54am · Like
Ichsant Sopian: awas kalau tidak ketemu.. nanti bisa salah tehnik.. ya kan mas Indra :)
Yesterday at 11:56am · Like · 1 person
Hanie O Honey: Energi! kita bisa menjadi apa saja..terimakasih pak MA..sudah berbagi pengalamannya ..
Yesterday at 12:00pm · Like
Indra Prayana: hm... rupanya anda adalah manusia sensitif/peka. bunglon tingkat tinggi itu sebabnya gampang bereaksi dengan energi orang lain.
saran saya ... bergembiralah dan rayakan Hidup. kebanyakan mikir or menganalisa cuma akan bikin jalur energi mampet. n ati2 salah teknik meditasi. :D
Yesterday at 12:47pm · Like · 3 people
Andi Susanto: ati2 sama indra kalo ga mo salah teknik meditasi! ^_^
Yesterday at 12:49pm · Like · 1 person
Andi Susanto: kalo teknik saya agak beda ma indra...teknik saya gmn tercerahkan dipojok sudut WC umum!
Yesterday at 12:52pm · Like
Ichsant Sopian: wc umumnya dibuka pintunya mas biar terang dan cerah :P
Yesterday at 12:54pm · Like · 1 person
Andi Susanto: kwkwkwkwwkkwkkwkwkwwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw
Yesterday at 12:54pm · Like
Indra Prayana: Andi Susanto seorang master meditasi yg sudah menemukan teknik meditasi untuk membuat rejeki datang sendiri tanpa dicari.
Yesterday at 1:04pm · Like · 1 person
Ichsant Sopian: wow bagi tekniknya mas Andi..
Yesterday at 1:05pm · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: Indra Prayana, Andi Susanto, sekali kali share disini ..teknik meditasi nya...
Yesterday at 2:22pm · Like
Andi Susanto: indra....loe...bener2....makin...tersesat!!!
Yesterday at 2:25pm · Like
Andi Susanto: Muhamad Asyifudin:asah aja apa yg sdh ada dikamu...lbh baik jd spesialis...dr pd tau banyak macam menu restoran...tapi hanya ala kadarnya! ^_^
23 hours ago · Like · 1 person
Lambang Mahardhika: Andi Susanto : bagi dong tekniknya menarik rejeki... mau.. mau...
23 hours ago · Like · 1 person
Andi Susanto: PItnah loe denger....dah dagang orgon aje....rejeki loe disitu...loe itu kan dah prof didunia perorgonan!
23 hours ago · Like
Lambang Mahardhika: wkwkwk...
23 hours ago · Like · 1 person
Andi Susanto: ^_^
23 hours ago · Like
Indra Prayana: Rahasianya Teknik Meditasi Andi Susanto adalah buka lapak WC umum. Tinggal duduk diem duit dateng sendiri. Met meditasi yaa. :D
23 hours ago · Like · 2 people
Andi Susanto: wkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwwkkwkwkwkwkwkw.....
23 hours ago · Like
Andi Susanto: itu termasuk busines yg menjanjikan jg loh....
23 hours ago · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: oh.. duit dateng sendiri.. sulit di percaya..
22 hours ago · Like
Andi Susanto: kalo ga percaya...gantiin saya duduk didepan wc umum...Muhamad Asyifudin! :DD
22 hours ago · Like
Muhamad Asyifudin: Andi Susanto,, kurang kerjaan,, gini aja .. kalo uang nya udah ngumpul, transfer ke rekeningku,, nanti aku baru percaya 100%... padamu.. kalo perlu aku syahadat " aku bersaksi tidak ada duit, selain duti yg datang sendiri "... :')(
22 hours ago · Like · 1 person
Andi Susanto: hehehehheheheheheheheheehehehehehehehe...bener2...kurang kerjaan!
22 hours ago · Like
Muhamad Asyifudin: semakin banyak orang yg kurang kerjaan semakin kreatif... kelihatan nya begitu
21 hours ago · Like · 1 person
Indra Prayana: Oh, di indonesia banyak orang kurang kerjaan, yg udah kerja aja pengennya dikurangin kerjaannya. :D
21 hours ago · Unlike · 1 person
Muhamad A.:
ini cerita pengalaman doeloe sekali, siapa tahu ada yg mau membaca dan bermanfaat.
sekali waktu aku bertemu seorang tua, basicnya kejawen, tapi dia sholat juga...
setelah bercerita ngalor ngidul, akhirnya aku tahu kalo dia bukan orang biasa.
entah dari mana awal nya, tiba2 dia memberikan wejangan / ajaran / nasehat dalam bahasa jawa, yg aku sendiri tidak bisa mengerti sepenuhnya , herannya aku mendengarkan terus sampai hampir pagi.
setelah selesai aku pulang dan tidur pulas.. pagi harinya aku terbangun dengan sesuatu perasaan yg lain dari biasanya, lebih segar, lebih semangat, lebih cerah, tapi ada rasa sakit pd tulang dada ( njarem ).
setelah satu minggu aku baru menyadari ada sesuatu yg berubah dengan diriku. Aku menjadi manusia yg baru, dengan pemahaman hidup yg baru.
Beberapa waktu kemudian bertemu lagi dengan org tua itu dan bertanya apa yg terjadi pd ku. Dia tersenyum sambil ngomong,
" saben saben menungsa duwe wiji wiji sing akeh, nanging durung bisa thukul, ingsun mung nukulaken sawijining wiji kang ana ing sajroning sira, ora saben menungsa duwe wiji sing kaya sira, mulane siro sing temen lan temenan nglakoni urip, aja mung nganggo pikiran thok, aja mung nganggo perasaan thok, nanging dinggo sakabehing daya kang ana ing sajroning siro, ben ora gelo uripmu"
" tiap2 manusia punya benih benih ( mungkin bakat yg dimaksud ) yg banyak, tapi belum bisa tumbuh, aku hanya menumbuhkan salah satu benih yg ada dalam dirimu, tidak semua manusia punya benih yg seperti kamu, makanya kamu yg benar dan sungguh2 menjalani hidup, jgn hanya pikiran saja, jgn hanya perasaan saja, tapi dipakai semua kekuatan/ potensi yg ada dalam dirimu supaya tidak kecewa hidupmu"
yg jadi pertanyaan ku sampai saat ini adalah, bagaimana caranya dia menumbuhkan bakat.... sebab kalo ditanya, jawabnya selalu " nanti kalo sudah saatnya kamu akan tahu sendiri" ( mungkin disini ada yg tahu / sudah bisa )
apapun jawaban nya , dia telah membuktikan satu hal padaku.
sejak saat itu aku baru menyadari bahwa :
- manusia adalah makhluk yg luar biasa, tergantung manusianya mau atau tidak dia membuka pikiran utk sesuatu yg baru, yg berbeda dari apa yg sudah ada di dalam dirinya ( sudah dianggap benar ).
- tidak semua basic ajaran yg sama akan menghasilkan ajaran yg sama, tergantung manusianya. Meskipun dia kejawen, islam, hindu, budha, agnostik, atheis dll, dia bisa melampaui basic ajarannya.
- sanepa/ kiasan/ simbol bisa membangkitkan lebih banyak getaran kesadaran dari pada kata / ungkapan yg apa adanya.Unlike · · Unfollow Post · Tuesday at 10:38am
You, Ajeng Rusty, Kokok Wah Yudhi, Yanz Darma and 27 others like this.
Ni Nengah Hardiani: mungkin maksudnya bakat itu adalah potensi yang ada dalam diri setiap manusia.
Tuesday at 10:42am · Like
Muhamad Asyifudin: Ni Nengah Hardiani, yg menjadi penting adalah bagaimana cara effectif membangkit kan bakat dan di buat rumusannya supaya bisa dpakai untuk semua golongan, sehingga masing masing individu akan bisa lebih bermanfaat
Tuesday at 10:46am · Like
Andi Susanto: itu yg disebut guru pembimbing...cuma guru pembimbing yg bisa membuka hati muridnya...
Tuesday at 11:23am · Like
Marcus Bager: konon dalam spiritual berlaku: bila murid sudah siap, guru akan datang dengan sendirinya.............
Tuesday at 12:00pm · Unlike · 7 people
Sasong Kosong: Guru yg baik bukan hanya yg mampu mengajari, namun yg mampu membimbing dan mengarahkan kita mengembangkan potensi yg kita miliki ,dlm pengertian yg positif tentunya.
Tuesday at 5:24pm via mobile · Like
Andi Susanto saya jg ngalamin tuh...spt muhamad asyifudin.cuma saya gara2 ditipu spiritualis gadungan.^_^
Tuesday at 5:29pm · Like · 2 people
Ariek Cbholic: Masuk di SI membuat saya punya banyak guru. Krna bagi saya guru adlh seseorang yg membuat saya dr tdk tahu menjadi tahu... (tentang sesuatu yg bermanfaat tentunya)
Tuesday at 5:35pm via mobile · Like · 1 person
Handhy Dwi Maxmoro: Entahlah... aku sendiri dipanjer supaya datang pd umur 40thn. Kesuwen. Tp belom mau ganti guru. Wkkwkkwkkwkkwkkwkk.....
Tuesday at 5:45pm · Like
Ariek Cbholic: @handy, maksudny gmana mas?
Tuesday at 5:46pm via mobile · Like
Ki Hajar Djoewantoro: usia 40 kdg dianggap titik awal proses perjalanan spiritual seseorg,selain bakat dan bawaan,biasanya di usia itu akan mulai merasa intens.apalagi klo yg diminati adlh kasepuhan,bukan kanuragan.
Tuesday at 6:03pm via mobile · Like
De Kafirun King: Untuk menumbuhkan bakat ada bbrp tips yg bisa saya berikan :
1. Nyemplung ke komunitas dimana bakat itu di endorse habis2an.
2. Persistence.
Semoga anda bisa mengasah bakat anda, ingat bakat itu tidak akan pengaruh kalo tidak diasah, salam onde-onde.
Tuesday at 6:08pm · Like · 3 people
Muhamad Asyifudin: De Kafirun King..salah satu nya nyemplung di kolam SI.
Tuesday at 6:09pm · Like · 1 person
De Kafirun King: Oh bakat dukun ngeles berarti ya bang Muhamad Asyifudin :D
Tuesday at 6:11pm · Like · 1 person
Frans Hananto: sekedar saran:..lakukan sesuatu yg menjadi keinginanmu yg terdalam,cintai dan lakukan sampai sasaran terpenuhi.
kemudian cari keinginan yg membangkitkan gairahmu lagi,lakukan begitu terus secara konsekwen...this passion and your's spirit.
itu merupakan gabungan menemukan intuisi (keinginan terdalam pada bidang yg di cintai) dan inspirasi (menemukan cara/jalan dan menetapkan sasaran).
be your's self.
Tuesday at 6:19pm · Unlike · 5 people
Handhy Dwi Maxmoro: Beberapa waktu lalu saya sakit agak parah. trus dibawa ke dokter dan ke sesepuh. Selain obat kimia juga terapi spiritual jawa. Sesepuhnya tanpa babu2 langsung tahu klo aku gak suka puasa, dan beliau agak kecewa. Trus bilang aku masih terlalu sensitif untuk urusan kebatinan. jadi diingatkan untuk sementara menghentikan segala kegiatn berguru kemana2. Klo mau diajari. dia sebut suatu level dan bilang besuk klo dah 40 thn kesini . Ta' ajari.
Tuesday at 6:20pm · Like · 1 person
Handhy Dwi Maxmoro: Tapi gak sabar juga. Klo dah bisa puasa rencananya mau ngadep lagi. Siapa tahu cepet jd dukun, dukun bayi jg gak masalah asal bisa berguna bagi orang lain. Wkkwkkwkkwkk
Tuesday at 6:21pm · Unlike · 1 person
De Kafirun King: Kalo dalam dunia psikologi umur 40-45 itu umur puncak seseorang. Kasusnya, kalo pada umur segitu kita belum mandiri dalam pola pikir, atau belum bisa menghadapi sebuah masalah dalam cara yg baik, otomatis bisa jadi makanan spiritualis tuh, apalagi kalo umur sgitu anda sudah punya banyak fulus.. walah.
Tuesday at 6:23pm · Unlike · 5 people
Handhy Dwi Maxmoro: Untungnya nih sesepuh gak doyan fulus. udah menengah atas stratanya. Yg datang jg tidak dimintai tarif dan banyak yg datang mau ngangsu kawruh tp gak semua dipenuhi. Pilih2.
Tuesday at 6:26pm · Like · 2 people
Ni Nengah Hardiani: handhy dipilih kalau umurnya udah 40 tahun. kecian deh.
Tuesday at 6:28pm · Like
Handhy Dwi Maxmoro: Wkkwkkwkkwkk..... Mungkin klo beliau lihat niatku mau nyiprati dikit2lah. Bisa ngobati yg sederhana2 dulu aja.
Tuesday at 6:30pm · Like
De Kafirun King: Handhy Dwi Maxmoro : Kalo benar ya bagus, but keep paranoid aja sih.
Tuesday at 6:30pm · Like
Ni Nengah Hardiani: aku juga ngga suka puasa, tapi mau diet aja, supaya ngga gendut.
Tuesday at 6:30pm · Like
De Kafirun King: Bisa jadi kalo sudah tidak mengincar uang, mengincar yang lain, power yg sama dalam bentuk yg berbeda.
Tuesday at 6:31pm · Unlike · 4 people
Ni Nengah Hardiani: kalo keep paranoid bukannya jadi susah, alias sama aja bohong berguru, jadi setengah2. kalo ketipu, berarti itu pelajarannya.
Tuesday at 6:32pm · Like
Handhy Dwi Maxmoro: De Kafirun King > Yang tipe gitu aku dah ketemu juga. Pengalaman. Wkkwkkwkkwkk...... Spiritualis yg suka menjatuhkan sesamanya. Datang ke A, lalu ke B- B bilang itu bantuan Iblis. Datang ke C bilang itu apaan abalabal. wkkwkkwkk....
Tuesday at 6:33pm · Like · 1 person
De Kafirun King: Handhy Dwi Maxmoro : Motif2 seperti itu motif biasa dalam manusia, spiritualis, gak beda dengan ustad or pendeta yg gila umat, ada sebuah nilai yang mereka rasakan "Wah" kalo pengikutnya banyak, walaupun mereka gak cari duit lagi loh , yg penting pengikut saya lebih banyak. Umur 40 itu sudah umur crusial, tinggal pilih jd sampah atau jd emas.
Tuesday at 6:35pm · Like · 3 people
Handhy Dwi Maxmoro: Saya copy.
Tuesday at 6:36pm · Like
Ariek Cbholic: Knpa hrs nunggu? Menurut saya, guru spiritual itu hanya media/sarana utk menunjukan guru sejati yaitu diri sendiri ini. Selanjutny ya terserah simurid mau jalan ap tdk, krna brguru spiritual itu ga ada kurikulum ato raportnya. Kurikilum dan raportny ada dan tercermin dlm kehidupan sehari kita. Tidak ada penentuan kelulusannya utk mdptkan gelar kecuali sampai ajal menjemput dan brlah gelar itu pantas didptkan yaitu: "Alm"
Tuesday at 7:48pm via mobile · Like · 5 people
De Kafirun King: Sholatlah sebelum disholatkan gitu kira2 ya pak Ariek CBholic :))
Tuesday at 7:51pm · Like
Ariek Cbholic: Maaf om, Nylentang jauh... Hehehe
Tuesday at 8:00pm via mobile · Like
Nicky Gl: buat belajar sesuatu kenapa harus ad patokan usia?? tapi banyak orang tua yg suka bilang kaya gitu ke anaknya yg nanya sesuatu. "blom saatnya kamu tau" "nanti kl udah gede kamu tau sendiri" "jangan belajar ini ato itu blom saatnya ato ga guna"
Tuesday at 8:08pm · Like
Muhamad Asyifudin: De Kafirun King, jadi apa saja,, yg penting hidup bermakna... ( bermakna baik tentunya) in sya al oh my god blesh me
Tuesday at 8:33pm · Like · 2 people
Muhamad Asyifudin: Frans Hananto, maturnuwun mas
Tuesday at 8:48pm · Like
Andi Susanto: untung...saya selama ketemu pembimbing spiritual ga pernah disuruh dtg lg umur 40.pdhal saya ga suka puasa....
Yesterday at 10:54am · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: menurut pengalaman ku.. puasa itu seperti mengaktifkan potensi2 yg ada dlm diri.. tapi sifatnya tak terduga duga... unpredictable
Yesterday at 11:08am · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: Andi Susanto: disuruh datang kapan saja ya?
Yesterday at 11:11am · Like
Andi Susanto: Ni nengah skrg malah dah diusir...kalo dah jungkir balik baru boleh dtg lg....alias dah dilepas....hrs mandiri!
Yesterday at 11:18am · Like
Andi Susanto: puasa buat saya hanya pembersihan dan menyelaraskan diri dgn frekwensi alam.
Yesterday at 11:19am · Like
Ni Nengah Hardiani: iya andi jangan manja, minta dituntun terus. kalo bener2 udah jatuh baru deh boleh minta tolong. kalo dikit2 minta tolong = lebay.
Yesterday at 11:20am · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: Andi Susanto, menurut pengalaman ku , dengan bersih dan selaras, potensi diri akan terbuka dengan sendirinya, step by step tentunya
Yesterday at 11:22am · Unlike · 2 people
Andi Susanto: hehehehehehehehehehehehehe....dgn selaras dgn alam ...ilmu apa saja yg ada dialam akan masuk dgn sendirinya....
Yesterday at 11:24am · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: termasuk ilmu ketawa ya. tertawa baik bagi kesehatan. sorang spiritualis biasanya punya sense oh humor yang baik.
Yesterday at 11:26am · Like · 2 people
Andi Susanto: pas lg butuh pas ada...bodoh...tapi paskepepet jdbisa apa2...kira2 macem gitu kali.
Yesterday at 11:26am · Like
Muhamad Asyifudin: Andi Susanto, setuju.. terutama ilmu yg nantinya akan dibutuhkan si pelaku.
Yesterday at 11:27am · Like · 1 person
Tedianto Putra Sukapura: @ De Kafirun King ... mantaf, analisa lugas tegas ... he he he ... before 40 periode akumulasi ... 40 - 45 investasi .... 45 - 50 ekspansi .... 50 < ... nikmati
Yesterday at 11:40am · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: menikmati penyakit juga, krn udah tua fisik makin lemah = sakit-sakitan.
Yesterday at 11:41am · Like
Andi Susanto: lom tentu....Ni nengah....paman saya dah tua sehat dan kaya raya...bininya jauh lbh muda malah....
Yesterday at 11:43am · Unlike · 1 person
Tedianto Putra Sukapura: @ .. Ni Nengah Hardiani ... ha ha ha ... bisa jadi kalo masa incumbency ada yang salah ...
Yesterday at 11:44am · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: kalo udah menguasai seninya, umur berapapun bisa menikmati. bisa aja makin tua makin happy dan bijaksana.
Yesterday at 11:45am · Like · 2 people
Indra Prayana:
Menurutku kamu diaktifkan cakra jantungnya yg beresonansi ke cakra mahkota kemudian energi dari mahkota diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh kamu melalui cakra ajna(mata ke 3) yg selanjutnya menggantikan pola energi lama kamu.
resonansi 2 cakra ini dan redistribusi dari cakra ajna memang bisa merubah struktur fisik, mental dan psikologi dalam waktu singkat.
seperti ditenggelamkan ke air, jadinya kamu terpaksa harus bisa berenang dan melupakan semua cara hidup di darat.
(tapi ini cuma menurut ku.) :D
Yesterday at 11:46am · Unlike · 1 person
Tedianto Putra Sukapura: @ Ni Nengah Hardiani ... setuju pisan tah
Yesterday at 11:46am · Like
Muhamad Asyifudin: jadi kepengin ketemu sama Indra Prayana, analisanya membuat dahi sy berdenyut denyut...
Yesterday at 11:52am · Like
Atx Atok: jd inget nih ada kata2 yang pernah terdengar.... "Sapa kang emut lan ngerteni
marang opo wae sing iso dirasaka…
Bakal iso milahake endi kang becik marang awake
lan kang olo marang awake…." (tlng yah diterjemahin, tengkyu)
Yesterday at 11:54am · Like
Ichsant Sopian: awas kalau tidak ketemu.. nanti bisa salah tehnik.. ya kan mas Indra :)
Yesterday at 11:56am · Like · 1 person
Hanie O Honey: Energi! kita bisa menjadi apa saja..terimakasih pak MA..sudah berbagi pengalamannya ..
Yesterday at 12:00pm · Like
Indra Prayana: hm... rupanya anda adalah manusia sensitif/peka. bunglon tingkat tinggi itu sebabnya gampang bereaksi dengan energi orang lain.
saran saya ... bergembiralah dan rayakan Hidup. kebanyakan mikir or menganalisa cuma akan bikin jalur energi mampet. n ati2 salah teknik meditasi. :D
Yesterday at 12:47pm · Like · 3 people
Andi Susanto: ati2 sama indra kalo ga mo salah teknik meditasi! ^_^
Yesterday at 12:49pm · Like · 1 person
Andi Susanto: kalo teknik saya agak beda ma indra...teknik saya gmn tercerahkan dipojok sudut WC umum!
Yesterday at 12:52pm · Like
Ichsant Sopian: wc umumnya dibuka pintunya mas biar terang dan cerah :P
Yesterday at 12:54pm · Like · 1 person
Andi Susanto: kwkwkwkwwkkwkkwkwkwwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw
Yesterday at 12:54pm · Like
Indra Prayana: Andi Susanto seorang master meditasi yg sudah menemukan teknik meditasi untuk membuat rejeki datang sendiri tanpa dicari.
Yesterday at 1:04pm · Like · 1 person
Ichsant Sopian: wow bagi tekniknya mas Andi..
Yesterday at 1:05pm · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: Indra Prayana, Andi Susanto, sekali kali share disini ..teknik meditasi nya...
Yesterday at 2:22pm · Like
Andi Susanto: indra....loe...bener2....makin...tersesat!!!
Yesterday at 2:25pm · Like
Andi Susanto: Muhamad Asyifudin:asah aja apa yg sdh ada dikamu...lbh baik jd spesialis...dr pd tau banyak macam menu restoran...tapi hanya ala kadarnya! ^_^
23 hours ago · Like · 1 person
Lambang Mahardhika: Andi Susanto : bagi dong tekniknya menarik rejeki... mau.. mau...
23 hours ago · Like · 1 person
Andi Susanto: PItnah loe denger....dah dagang orgon aje....rejeki loe disitu...loe itu kan dah prof didunia perorgonan!
23 hours ago · Like
Lambang Mahardhika: wkwkwk...
23 hours ago · Like · 1 person
Andi Susanto: ^_^
23 hours ago · Like
Indra Prayana: Rahasianya Teknik Meditasi Andi Susanto adalah buka lapak WC umum. Tinggal duduk diem duit dateng sendiri. Met meditasi yaa. :D
23 hours ago · Like · 2 people
Andi Susanto: wkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwwkkwkwkwkwkwkw.....
23 hours ago · Like
Andi Susanto: itu termasuk busines yg menjanjikan jg loh....
23 hours ago · Like · 1 person
Muhamad Asyifudin: oh.. duit dateng sendiri.. sulit di percaya..
22 hours ago · Like
Andi Susanto: kalo ga percaya...gantiin saya duduk didepan wc umum...Muhamad Asyifudin! :DD
22 hours ago · Like
Muhamad Asyifudin: Andi Susanto,, kurang kerjaan,, gini aja .. kalo uang nya udah ngumpul, transfer ke rekeningku,, nanti aku baru percaya 100%... padamu.. kalo perlu aku syahadat " aku bersaksi tidak ada duit, selain duti yg datang sendiri "... :')(
22 hours ago · Like · 1 person
Andi Susanto: hehehehheheheheheheheheehehehehehehehe...bener2...kurang kerjaan!
22 hours ago · Like
Muhamad Asyifudin: semakin banyak orang yg kurang kerjaan semakin kreatif... kelihatan nya begitu
21 hours ago · Like · 1 person
Indra Prayana: Oh, di indonesia banyak orang kurang kerjaan, yg udah kerja aja pengennya dikurangin kerjaannya. :D
21 hours ago · Unlike · 1 person
Etika Kerja di Negara Kita
Percakapan di grup Spiritual Indonesia:
Pan Dana: Wah, masih untung Bpk. I Nyoman Minta adalah pekerja biasa. Kalo terrorist?... waduh, Paspampres 3 ring, koq kedodoran?.
Unlike · · Unfollow Post · 6 hours ago via mobile
You, Kokok Wah Yudhi and 3 others like this.
Ni Nengah Hardiani: gimana ceritanya tuh?
6 hours ago · Like · 1 person
Lovely Maya: Sy jg ga tau gmn to bli?
6 hours ago via mobile · Like · 1 person
Gede Putu Mariasa: Saya coba tebak endingnya... Bapak sepuh kita itu pasti dipecat dari pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di BTDC.
Kalau memang itu terjadi, ini memang negara koplak....
6 hours ago · Like · 2 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi: Paspampres nya ikut lihat atraksi, lupa tugas. Begitulah etika kerja di negara ini. Lihat aja berapa banyak PNS yg bisa nonton TV, dsb waktu dinas.
5 hours ago · Unlike · 3 people
Pan Dana:
Maaf, sy fb-an via hp. Ngga bisa unggah linknya.
Kejadiannya 2 hari yg lalu. Ketika itu pak BeYe menghadiri suatu acara resmi kenegaraan. Di sela acara, ada pertunjukan akrobatik pesawat udara. Semua mata tertuju ke atas. Termasuk pak EsBeYe dan juga paspampresnya. Di kala itulah Bpk I Nyoman Minta melenggang santai menuntun sepeda dayungnya yg sarat muatan di depan pak SBY. Terang saja paspampres kelimpungan. Mungkin juga SBY. Oh, ya.. pak Minta ini adalah petugas kebersihan di areal Nusa Dua. Beliau sehari harinya memang terbiasa melewati jalan tsb. Mgkn beliau tidak tahu Presidennya ada di tmpat tsb. Pak Minta diintrogasi aparat. Tadi, beritanya keberadaan si bapak Minta ini sekarang masih misterius. Kasihan bpk ini. Coba click www.balipost.com.
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi: Ya beginilah di negara kita ini, yg expendable spt Pak Minta yg dikorbankan. Kenapa Paspampresnya nggak dipecat saja?
5 hours ago · Unlike · 3 people
Ni Nengah Hardiani: lebih mudah mengorbankan yg lemah?
5 hours ago · Like · 2 people
Pan Dana: Jo, kata pimpinannya, paspampres yg tugas saat itu sih akan dikenai sanksi.
5 hours ago via mobile · Like · 2 people
Ni Nengah Hardiani: di hampir semua tradisi agama, ada tradisi mengorbankan hewan, yang notabene lebih tak berdaya dibanding manusia. ada yg dengan dalih sedekah untuk yg kurang mampu. ada juga yg dengan dalih hewan dipotong/dibunuh untuk persembahan kepada alam agar manusia selamat.
5 hours ago · Like · 2 people
Jaya Saba: yang pinter sibuuuuk sampai keblinger, yang bodoh ga ngerti kerjo santai wara wiri ga jelas! itulah gambaran PNS masa kini
5 hours ago · Like · 3 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi: Sanki paling di mutasi ke mana gitu. Org ga becus terus diputer2, makanya aparatnya ga mutu.
5 hours ago · Unlike · 3 people
Pan Dana: Ni Ngh, saya juga tidak setuju meraih keselamatan dg mengorbankan mahluk lain. Sementara walau secara individu dulu.
5 hours ago via mobile · Unlike · 1 person
Gede Putu Mariasa: Seperti pepatah Bali bilang : "Buka nyebit tiinge, ngamis ke ane cenikan". (Seperti membelah bambu, melesetnya ke belahan yang lebih kecil). Yang lemah selalu kalah dan jadi korban.
5 hours ago · Like · 1 person
Pan Dana: Jaya Saba, wong jadi pns jaman skrg ngga perlu pinter. Yg penting ada rekening bank dg saldo minimal 9 digit. Mereka merasa jadi raja, karena mereka adalah pembeli jabatan..
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Pan Dana: Jo, saya dari dulu juga sangsi dg sanksi2 yg diterapkan kpd pns. Bukan hal sulit meredam gejolak di masyrkt. Cukup adakan konferensi pers, bilang saja si anu akan segera diproses dg hukum yg berlaku. Cukup idealis, bukan?. Masyarakat pun tenang kembali. Terus begitu berulang ulang.
5 hours ago via mobile · Unlike · 4 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi:
Sangat sulit mewujudkan reward & punishment di jajaran PNS. Kalau ada yg bersalah juga tidak bakal ditindak tegas. Mengapa? Karena atasannya pun tidak "bersih", semua punya kubangan lumpur sendiri sehingga yg terjadi adalah saling melindungi krn korupsi hampir merata dari atas hingga bawah. Sekelompok manusia yg semua punya kesalahan akan secara insting saling melindungi, dan akan saling mencari tahu kesalahan org lain supaya bisa digunakan sbg senjata di kemudian hari.
5 hours ago · Unlike · 4 people
Pan Dana: Gede Putu Mariasa, satu hal yg tidak disadari oleh pejabat di negeri ini adalah mereka dihidupkan oleh rakyat negerinya. Termasuk Bpk. I Nyoman Minta di dalamnya.
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Pan Dana: Jo, dan jadilah kumpulan pejabat di negeri ini seperti ketika para pemain ketoprak berjejer di atas panggung.
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Gede Putu Mariasa: @PD, kasus itu seperti mencerminkan kondisi orang Bali umumnya sekarang. Hanya sebagai penonton dalam ketidaktahuannya.
5 hours ago · Unlike · 3 people
Pan Dana: Wah, masih untung Bpk. I Nyoman Minta adalah pekerja biasa. Kalo terrorist?... waduh, Paspampres 3 ring, koq kedodoran?.
Unlike · · Unfollow Post · 6 hours ago via mobile
You, Kokok Wah Yudhi and 3 others like this.
Ni Nengah Hardiani: gimana ceritanya tuh?
6 hours ago · Like · 1 person
Lovely Maya: Sy jg ga tau gmn to bli?
6 hours ago via mobile · Like · 1 person
Gede Putu Mariasa: Saya coba tebak endingnya... Bapak sepuh kita itu pasti dipecat dari pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di BTDC.
Kalau memang itu terjadi, ini memang negara koplak....
6 hours ago · Like · 2 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi: Paspampres nya ikut lihat atraksi, lupa tugas. Begitulah etika kerja di negara ini. Lihat aja berapa banyak PNS yg bisa nonton TV, dsb waktu dinas.
5 hours ago · Unlike · 3 people
Pan Dana:
Maaf, sy fb-an via hp. Ngga bisa unggah linknya.
Kejadiannya 2 hari yg lalu. Ketika itu pak BeYe menghadiri suatu acara resmi kenegaraan. Di sela acara, ada pertunjukan akrobatik pesawat udara. Semua mata tertuju ke atas. Termasuk pak EsBeYe dan juga paspampresnya. Di kala itulah Bpk I Nyoman Minta melenggang santai menuntun sepeda dayungnya yg sarat muatan di depan pak SBY. Terang saja paspampres kelimpungan. Mungkin juga SBY. Oh, ya.. pak Minta ini adalah petugas kebersihan di areal Nusa Dua. Beliau sehari harinya memang terbiasa melewati jalan tsb. Mgkn beliau tidak tahu Presidennya ada di tmpat tsb. Pak Minta diintrogasi aparat. Tadi, beritanya keberadaan si bapak Minta ini sekarang masih misterius. Kasihan bpk ini. Coba click www.balipost.com.
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi: Ya beginilah di negara kita ini, yg expendable spt Pak Minta yg dikorbankan. Kenapa Paspampresnya nggak dipecat saja?
5 hours ago · Unlike · 3 people
Ni Nengah Hardiani: lebih mudah mengorbankan yg lemah?
5 hours ago · Like · 2 people
Pan Dana: Jo, kata pimpinannya, paspampres yg tugas saat itu sih akan dikenai sanksi.
5 hours ago via mobile · Like · 2 people
Ni Nengah Hardiani: di hampir semua tradisi agama, ada tradisi mengorbankan hewan, yang notabene lebih tak berdaya dibanding manusia. ada yg dengan dalih sedekah untuk yg kurang mampu. ada juga yg dengan dalih hewan dipotong/dibunuh untuk persembahan kepada alam agar manusia selamat.
5 hours ago · Like · 2 people
Jaya Saba: yang pinter sibuuuuk sampai keblinger, yang bodoh ga ngerti kerjo santai wara wiri ga jelas! itulah gambaran PNS masa kini
5 hours ago · Like · 3 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi: Sanki paling di mutasi ke mana gitu. Org ga becus terus diputer2, makanya aparatnya ga mutu.
5 hours ago · Unlike · 3 people
Pan Dana: Ni Ngh, saya juga tidak setuju meraih keselamatan dg mengorbankan mahluk lain. Sementara walau secara individu dulu.
5 hours ago via mobile · Unlike · 1 person
Gede Putu Mariasa: Seperti pepatah Bali bilang : "Buka nyebit tiinge, ngamis ke ane cenikan". (Seperti membelah bambu, melesetnya ke belahan yang lebih kecil). Yang lemah selalu kalah dan jadi korban.
5 hours ago · Like · 1 person
Pan Dana: Jaya Saba, wong jadi pns jaman skrg ngga perlu pinter. Yg penting ada rekening bank dg saldo minimal 9 digit. Mereka merasa jadi raja, karena mereka adalah pembeli jabatan..
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Pan Dana: Jo, saya dari dulu juga sangsi dg sanksi2 yg diterapkan kpd pns. Bukan hal sulit meredam gejolak di masyrkt. Cukup adakan konferensi pers, bilang saja si anu akan segera diproses dg hukum yg berlaku. Cukup idealis, bukan?. Masyarakat pun tenang kembali. Terus begitu berulang ulang.
5 hours ago via mobile · Unlike · 4 people
Johannes Nugroho Onggo Sanusi:
Sangat sulit mewujudkan reward & punishment di jajaran PNS. Kalau ada yg bersalah juga tidak bakal ditindak tegas. Mengapa? Karena atasannya pun tidak "bersih", semua punya kubangan lumpur sendiri sehingga yg terjadi adalah saling melindungi krn korupsi hampir merata dari atas hingga bawah. Sekelompok manusia yg semua punya kesalahan akan secara insting saling melindungi, dan akan saling mencari tahu kesalahan org lain supaya bisa digunakan sbg senjata di kemudian hari.
5 hours ago · Unlike · 4 people
Pan Dana: Gede Putu Mariasa, satu hal yg tidak disadari oleh pejabat di negeri ini adalah mereka dihidupkan oleh rakyat negerinya. Termasuk Bpk. I Nyoman Minta di dalamnya.
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Pan Dana: Jo, dan jadilah kumpulan pejabat di negeri ini seperti ketika para pemain ketoprak berjejer di atas panggung.
5 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Gede Putu Mariasa: @PD, kasus itu seperti mencerminkan kondisi orang Bali umumnya sekarang. Hanya sebagai penonton dalam ketidaktahuannya.
5 hours ago · Unlike · 3 people
Langganan:
Postingan (Atom)