22 Okt 2011

kompos

Ini solusi untuk penanganan sampah organik rumah tangga yang relatih mudah dan bisa dilakukan oleh orang kebanyakan.

Sampah organik, dari limbah dapur dan halaman (daun-daun kering atau rumput/tanaman liar).



Beberapa hari sekali diaduk atau dibolak-baik. Ini tanpa tambahan bahan kimia. Setelah beberapa bulan disaring dengan saringan kasar, yang dibuat dari kawat dibingkai kayu.


Dengan cara diayak.


Hasilnya cukup halus untuk bisa digunakan sebagai pupuk atau media tanam aneka tanaman.

Kami mengolah kompos ini sudah berlangsung selama 3 tahun terakhir. Saat ini kami mengolah sampah organik dari 3 rumah tangga. Dari rumah sendiri dan 2 rumah tetangga.
Ini solusi untuk penanganan sampah organik rumah tangga yang relatih mudah dan bisa dilakukan oleh orang kebanyakan.
Alat yang diperlukan hanya sekop yang biasa digunakan oleh tukang bangunan, itu untuk membalik adonan calon kompos.
Selama proses, bila berjalan dengan baik, tak ada bau busuk dari sampah/kompos.
Proses bisa baik bila kadar air pas komposisinya. Kalau terlalu sedikit sampah menjadi kering dan lama sekali prosesnya. Bila terlalu basah akan keluar bau busuk seperti comberan, ini juga jelek.
Kadar air perlu diperhatikan, bila terlalu kering, perlu disiram. Ketika musim hujan, bisa terjadi kelebihan air. Tutup adonan dengan terpal bekas atau atap dari lembaran seng/asbes. Itu bila bak pembuatan kompos di tempat terbuka tanpa atap.
Bak tempat proses kompos bisa dibuat dari susunan beberapa batako. Susunan batako ini bisa dibuat permanen dengan direkatkan dengan adonan semen dan pasir, bisa juga tidak – ditumpuk begitu saja – membentuk dinding di keempat sisi bak. Bak yang kami buat berukuran kurang lebih 2,5 x 1 m, dengan tinggi sekitar 0,2 m, seperti terlihat di foto.
Setiap 2 – 3 hari adonan calon kompos perlu diaduk atau dibolak-balik. Bila proses benar, maka akan terasa suhu yang hangat sampai panas dalam tumpukan adonan. Biasanya sampai keluar asam karena panasnya, ketika kompos sedang dibalik. Tercium juga bau seperti bau kulit jeruk (bukan bau busuk). Aku menduga bau kulit jeruk ini karena adanya senyawa asam mirip senyawa dalam kulit jeruk yang terjadi selama proses perubahan dari sampah menjadi tanah kompos.
Setelah 3 sampai 4 bulan adonan yang tadinya berbentuk sampah sudah berubah menjadi seperti tanah yang berwarna coklat kehitaman. Adonan bisa disaring untuk bisa segera digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar