Agung P.: Waktu ini saya ikut ngerehin ( mendatangkan energy untuk mendiami sesuatu ) , tepat jam 12 malam di kuburan atawa tempat pembakaran mayat ..
Like · · Unfollow Post · 11 hours ago near Southport, Australia
De Kafirun King, Roh Jehovah, Ajeng Rusty and 9 others like this.
Ni Nengah Hardiani: Kenapa energi itu didiamkan di situ?
11 hours ago via mobile · Like
Muhamad Asyifudin: boleh tahu mekanisme nya ngerehin ?
11 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: itu yg di belakang barong bukan, pak? proses mendatangkan energy itu ambil yg terdekat atau sesuai permintaan?
10 hours ago · Like
Agung Pindha: Ni Nengah Hardiani , kenapa ya ? , mungkin untuk proteksi lingkungannya dan orang orangnya...
10 hours ago · Unlike · 1 person
Agung Pindha: Muhamad Asyifudin , dengan memfocuskan energy yang dipilih , atau dengan membenahi recivernya yang baik dan benar serta tunning yang tepat ke arah frequency yang dituju dengan ritual sesajen dan mantram ( vocal request ) think of radio yang batterynya fully charged).
10 hours ago · Like
Agung Pindha: pak Rizki Pradana , sesuai permintaan yang disesuikan dengan fungsi energy yang diperlukan .
10 hours ago · Like
Rizki Pradana: jd inget waktu latihan nyambat buat atraksi silat.... panggil energy dan membentuk energy sesuai kebutuhan...
9 hours ago · Like
Agung Pindha: persis sekali .. hanya volume energy dan frequencynya berbeda , bayangkan aja radar proteksi untuk pentagon yang berlapis lapis.. , just like merpati putih dan lainnya.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: oooh , bukan yang dibelakang barong itu , gambar ini saya ambil setelah process ngereh itu , atau energynya sudah terfocus , gambar ini ketika pembuktian bahwa semuanya sudah lancer sesuai tujuan..
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kenapa waktunya jam 12 malam dan di kuburan/tempat pembakaran mayat?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kenapa misalnya, ngga di mall, tepat jam 12 siang (itu jam makan siang ya?).
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: jam 12 malam kan jam enak untuk tidur.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: yaah..... kembali seperti radio , kalau acara dangdut yang mau didengar dan program dangdut itu pada jam tertentu , jadi lebih mudah dengar dangdutnya , kalau nyetel radionya jam lain mungkin jadi dengerin rock music , kenapa di kuburan , karena energy yang dituju mungkin ada disekitar itu , atau lebih mudah untuk memfocuskannya , seperti hape.. kalau terlalu jauh dari receptionnya nanti ga ada signal , rugi donk...
9 hours ago · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: terima kasih banyak pak agung, pinter sekali menjelaskan.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: kasih kembali . thanks for the jempols.
9 hours ago · Unlike · 1 person
Muhamad Asyifudin: Agung Pindha ...wah perlu belajar banyak nih..membenahi reciver, tunning, dll...
9 hours ago · Like
Agung Pindha: yooooo , sama sama .. sudah banyak juga spare part saya yang sudah harus diganti , biar mudah tunning nya :))
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: oh .. kuburan yaa..? apa ngga nganggu yg sudah pd pules ?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: ngga lah, kuburannya kan luas.
9 hours ago · Like
Agung Pindha: kuburan di Bali biasanya ga ada yang pules ( sangat jarang ) karena kebanyakan sudah langsung di kremasi , leluhur Bali sudah tahu tanah kuburan akan menjadi mahal karena pertambahan populasi , jadi mereka kayaknya ga keberatan , toh maksud tujuannya untuk proteksi mereka juga ( maksudnya lhooo.... ) , so no problemo.
9 hours ago · Unlike · 1 person
Ni Nengah Hardiani: itu acara buat 'mereka' juga, sepertinya ngga mengganggu, malah mungkin suka, sesekali ada rame2, daripada sepi terus.
9 hours ago · Like · 1 person
Maheso Wongateleng: dgn kata lain meminta pada orang yg sudah meninggal (leluhur) yaa ? apakah begitu..? dan apakah orang yg sudah meninggal bisa kita mintain to..?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: di awal sudah ditulis oleh pak agung: 'mendatangkan energi...'
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kembali ke definisi meninggal Maheso Wongateleng, meninggalkan apa?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalo rohnya meninggalkan badannya itu sudah jelas, bahkan badannya dikremasi, supaya cepat kembali lebur ke unsur-unsur penyusunnya.
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalaupun di kubur di kuburan, juga jelas, mengalami pembusukan yang ujungnya juga akan kembali ke unsur-unsur alam, walaupun prosesnya lebih lama dibanding kremasi.
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kalu kremasi secara bali, abunya disebar di laut atau muara sungai, jadi keturunannya/ahli warisnnya tidak menyimpan abu jesazah leluhurnya.
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: hanya memperhalus kata "mati",
penyusun itu terdiri dari unsur, tanah, api, air dan udara .. eenrgi mana yg hrs dikumpulkan
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: sesuai energi yang diperlukan (?)
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: kamu perlu energi unsur yg mana (?)
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: maksudnya, gimana Ni..?
9 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: itu yang kamu niatkan untuk diminta dengan tata cara tertentu, contohnya seperti yg sudah pak agung lakukan.
9 hours ago · Like
Maheso Wongateleng: oo bgtu ya Ni.. ok makasih ya..
9 hours ago · Unlike · 1 person
Rizki Pradana: Bisa panggil energi supaya bdan kebal, atau jago tari ga?
8 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: cara manggil energi supaya jago tari, latian yg rajin dan tulus. mau kebal dari apa?
8 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: Ahahaha setuju. Harus latihan. Kebal dr nuklir.
7 hours ago via mobile · Like
Andi Susanto: saya pengen kebal dr gigitan nyamuk2 nakal!
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: pake lotion anti nyamuk di kulit.
7 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: Maksud saya gini lho. Kan ada tarian2 kuno yg tak sempat di turunkan ke generasi berikut. Kita pinjem energi leluhur itu atau apapun namanya untuk masuk pada mediator untuk mengajarkan tarian2 trsebut.
7 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: kesurupan gitu? ngapain repot2 kesurupan tarian leluhur, bikin aja tarian sendiri, enakan kreatif kan?
7 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: masa jadi seniman ngga kreatif, ngga asik. tiru2 itu membosankan.
7 hours ago · Like
Rizki Pradana: bukan itu maksudnya. Ini bagian dr pelestarian budaya leluhur. Kalo mslh kreatifitas pasti. Tp konteksnya beda. Kayak kemaren temen belajar jurus silat kuno.
7 hours ago via mobile · Like
Andi Susanto: Rizki Pradana:saya ngerti maksud kamu...tapi kita tau dr mana kalo itu mang bener2 tarian yg lom sempet diturunkan...bukan delusi kita sendiri.
7 hours ago · Unlike · 1 person
Rizki Pradana: dari inskripsi kuno dan resource sejarah. Ga perlu terlalu jauh bhs tariannya dah. Kembali pada daya guna energi tadi. Gmana?
7 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: energi itu emang ada di mana2. tapi mungkin ada tempat yg banyak energinya ada yg dikit. beda tempat, beda juga jenis energinya.
7 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: sekarang tinggal niat kita aja. salah satu cara ambil energi, seperti pengalaman pak agung. penting juga diri kita sebagai penerima energi, sudah cukup 'kosong'kah untuk bisa menerima energi yg kita niatkan/kita butuhkan itu?
7 hours ago · Like · 1 person
Rizki Pradana: nah, lbh jelas. thanks, bu.
7 hours ago via mobile · Unlike · 1 person
Kenar Rock: kalo belum cukup kosong ya bikin wadah dulu baru di isi. kan gampang? wong semua bisa jadi media.
pelestarian budaya itu penting dan bagus, mau kreatif juga bagus.
tapi yang lebih penting dan bagus mengerti, memahami dan menyadari makna dari apa yang dilestarikan dan yang dihasilkan dari kreativitas itu. kan gitu?
lah kalo ternyata meniru lebih oke dari buat sendiri ya kenapa tidak? yang penting enjoy toh?
5 hours ago via mobile · Like
Agung Pindha: Rizki Pradana , memang ada tarian sejenis itu , salah satunya sang hyang jaran , sang hyang dedari ( bidadari ) , dalam tarian barongpun juga demikian dimana penari kerisnya kesurupan atau tedunan.. , memang jadi seolah olah penari tersebut menjadi kebal , seperti menusuk diri dengan keris atau bermain main di api , cuci muka dengan bara api and so on , waktu kecil saya sering melihat suguhan tarian ini.
5 hours ago · Unlike · 1 person
Fidelis Stanislaus Marsel: saya domisili Kuta, tolong dong di info kl ada ritual ky gini..... mo jd potograper.....
5 hours ago · Like
Agung Pindha: jodoh mas Fidelis Stanislaus Marsel , kalau memang harus ketemu pasti sampeyan ada disana , sementara coba saja tour guide untuk tarian Barong , ( hanya yang comercial lhoo ) hanya untuk photograph.
5 hours ago · Like
Fidelis Stanislaus Marsel: wah ga mau kl yg komersil, kaga ori kaga mistik.....
5 hours ago · Like
Albertus Felix Aristyan Bahara: ni nengah hardiani..tapi tman sya bru sktr sbulan yg lalu kakeknya meninggal,,dan abunya ada yg sebagian di larung dilaut dan yg lain dismpn oleh anak2'a.. Gmn mnrut ni ??
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: Albertus Felix Aristyan Bahara: aku bilang itu yg cara bali. kalo adat daerah lain aku ngga tau. yg jelas waktu ayah, ibu, kakek,nenekku meninggal, semuanya abunya dibuang ke laut/muara sungai yg ke laut juga.
4 hours ago · Like
Agung Pindha: untuk mempercepat kembalinya unsur Panca Maha Bhuta , maka jasad yang meninggal di aben/ cremation , walaupun di beberapa cases ada yang ditanam dahulu , tapi ahirnya pada hari yang ditentukan , dewasa ala ayuning , semuanya akan diaben ... kalau ada yang menyimpan abunya dirumah atau di merajan ( pura keluarganya ) itu sudah jelas bukan tradisi hindu bali.
4 hours ago · Unlike · 2 people
Albertus Felix Aristyan Bahara: kluarga temanku hindu.. Temanku keluarga besarnya semua di singaraja,,hanya dia,adeknya,dan ortu tgl di wonogiri.. Dia keluarga gusti.. Bagaimna mnrut teman2 ??
4 hours ago via mobile · Like
Ni Nengah Hardiani: kalau aku pribadi, tidak mempermasalahkan tata cara orang kremasi anggota keluarganya.
4 hours ago · Like
Agung Pindha: itu tidak akan terjadi.. yang dibawa pulang itu hanya sawang , sejenis symbol dari yang meninggal untuk kemudian diupacari lagi , upacara memukur ( segara gunung ) setelah itu baru dilinggihkan / disasanakan di merajan ( pura kecil keluarga yang ada dirumah masing masing bersama keluarga dan leluhur lain yang sudah meninggal sebelumnya.
4 hours ago · Unlike · 3 people
Agung Pindha: tapi itu bukan abunya , karena abunya sudah dihanyut di sungai ( yang alirannya tembus kelaut ) atau kelaut itu sendiri , mungkin teman sampeyan tidak jelas , atau tidak tahu tatanan upacara pitra yajna di Bali , coba aja tanya yang jelas lagi .
4 hours ago · Unlike · 2 people
Ni Nengah Hardiani: yang terlihat diletakkan di pura keluarga itu 'sawang' symbol dari yang meninggal, semua abunya, dihanyutkan.
4 hours ago · Like · 1 person
Agung Pindha: Makanya sering saya dengar , orang bali itu hidupnya susah dengan segala upacara adat dan upacara agamanya , tapiiii.... mati lebih susah lagi .. hahahha.. orang Bali bekerja untuk mengharmiskan Bali , semacam menyeimbangkan energy di Bali , sementara pendatang dari luar Bali datang memetik hasilnya saja tidak pernah mau membantu menyumbangkan tenaga atau waktunya untuk Bali , hanya berbusiness memetik hasil , tapi itu gapapa... asal jangan mengacau saja.
4 hours ago · Unlike · 5 people
Ni Nengah Hardiani: *mengharmoniskan bali
4 hours ago · Like · 1 person
Ni Nengah Hardiani: kalau sampai mengacau, itu namanya keterlaluan, bisa kualat.
4 hours ago · Like · 1 person
Albertus Felix Aristyan Bahara: terimakasih mas mbak atas infonya.. :) Sya akn mencaritahu lagi lebih jelas pada teman saya..
Setuju mengharmoniskan bali..
4 hours ago via mobile · Unlike · 3 people
Maheso Wongateleng: lha ini di bali malah hujan.. hioo py ?
3 hours ago · Like
Agung Pindha: kan memang musim tanam palawija masne... bagus donk ( kasihan yang jualan di warung sih ) tapi kalau ga ada hujan malah ga bisa jualan , ga ada bahan... :))
3 hours ago · Like
Ni Nengah Hardiani: aku di denpasar, tidak hujan saat ini di sini.
3 hours ago · Like
Gede Putu Mariasa: Betul kata Mbok Negah & Pak Agung. Dalam adat Bali, tidak ada sisa tubuh fisik (meski sudah berupa abu) yang boleh dibawa pulang dari kuburan atau laut. Leteh / kotor / cemar hukumnya. Bahkan yang ikut upacara ngaben atau mengubur jenazah pun harus dibersihkan secara skala niskala dengan tirta byakala / pabersihan.
2 hours ago · Unlike · 1 person
Tidak ada komentar:
Posting Komentar