
Leonardo L.: Kalau saya menulis tentang agama, saya menulisnya dari sudut pandang kritis dan analitis, dan bukan dari sudut pandang orang jualan. Saya tidak pernah jualan agama prettt...
Pembuatan Agama Memang Rekayasa Politik
by Leonardo Rimba on Saturday, October 22, 2011 at 9:35am
Lagu meditasi pilihan saya untuk hari ini, diambil dari kitab Zabur oleh Nabi Daud AS. Kitab ini ada di dalam Tanakh (kitab suci orang Yahudi), yg berarti juga ada di dalam Alkitab (kitab suci orang Kristen). Semua kitab suci orang Yahudi diambil alih oleh Kristen, dan menjadi bagian Alkitab. This is not about religion, but meditation. Saya ambil lagu-lagu terindah dari khazanah tradisi mana saja.
Dan inilah terjemahan Zabur / Mazmur Pasal 23, dalam bahasa Indonesia:
"TUHAN, gembalaku yang baik
1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
5) Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa." (Versi TB)
Bisa dengan jelas anda baca di ayat-ayat yg dikeluarkan dari mulut Daud, bahwa saat itu belum ada konsep Surga. Tidak dikenal adanya Surga di masa Daud, sekitar tahun 1,000 SM.
Daud mengucapkan, di ayat ke-6:
"Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
Perhatikan kata-kata itu: "... dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
Konsep Surga dan Neraka muncul belakangan. Di masa Daud, konsep-konsep itu belum dikenal.
Untuk anda yg belum tahu, Daud yg menjadi Raja Israel (di Indonesia dikenal sebagai Nabi Daud AS) asal-usulnya memang seorang gembala kambing. Makanya simbol-simbol yg digunakannya diambil dari alam sekitar. Tuhan, menurut Daud, adalah gembala. Sama seperti Daud yg menggembalakan kambing, maka Tuhan adalah penggembala Daud yg sekarang menjadi raja.
Tidak ada itu Malaikat Gabri'el (di Indonesia dikenal sebagai Jibril) yg menurunkan ayat-ayat pake tambang dari atas langit. Daud memakai mata ketiga, dan ketiga dia ON (atawa nge-blank, menurut istilah saya), maka keluarlah the ayat-ayat dari mulutnya. Dan ayat-ayat itu dinyanyikannya karena Daud juga pintar main kecapi (yg di Jawa Barat dikenal sebagai kecapi suling).
Zabur isinya lagu-lagu, sebagian besar gubahan Daud, Raja Israel, the greatest of Israel's kings, until today. Raja Israel terbesar, menurut saya, bukanlah Sulaiman, yaitu anak Daud dari Beersheba, yaitu istri orang yg di-embatnya. Sulaiman mewarisi semuanya dari Daud, tetapi Daud memulainya dari nol.
Anda perhatikan kata-kata di Zabur pasal 23 ini, semuanya kata-kata yg diucapkan oleh Daud, tentang pengalaman pribadinya, dan bukan kata-kata Tuhan yg diucapkan kepada Daud.
Saya tuliskan lagi:
"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
Sebenarnya itu bait lagu biasa saja, dibuat dari pengalaman spiritual pribadi seorang manusia yg bernama Daud, tapi akhirnya disucikan, dan dianggap berasal dari Allah.
Whatever the case, Zabur 23 adalah permata terindah dari khazanah spiritualitas Yahudi. The jewel from the Christian Old Testament. Milyaran orang telah memperoleh penyembuhan karena ayat-ayat itu. Very powerful indeed.
Kalau anda mau tahu apa yg namanya iman, ambil itu dari Daud. Iman artinya amin, mengamini apa yg dipecayai. Apa yg anda percaya akan anda peroleh, anda amin-kan. Anda amin-kan sendiri saja. Dan itulah iman, as simple as that.
Dan siapa bilang Daud orang suci? Daud was an adulterer, penzinah, ngentot sama bini orang. Tapi dia tahu apa artinya hati nurani yg bersih. Daud bisa melepaskan segalanya dan menghadap Tuhan dengan hati nurani yg bersih.
Daud (David dalam bahasa Inggris) was a great man.
Bukan seorang nabi menurut saya, melainkan seorang manusia biasa yg menyadari kemanusiaannya. Dan, benar, Daud suka kena delusi juga. Banyak kata-katanya yg megalomaniak. Tentang dinasti Daud. Rujukan kepada Dinasti Daud ini akhirnya diambil alih oleh orang Kristen untuk membuat dogma tentang Kristus. Tapi itu bukan urusan kita. Buat kita, Daud was an honest man. Manusiawi sekali, dan dia berhasil melewati segalanya. Walaupun hidupnya jatuh bangun, Daud selamat. Dan menjadi inspirasi bagi milyaran orang di muka bumi, sampai sekarang.
Mazmur 23 banyak sekali versinya kalau sudah dinyanyikan. Versi Yahudi juga banyak, dalam bahasa Ibrani atau Yiddish. Jadi, Mazmur atau Zabur 23 itu digunakan oleh agama Yahudi dan agama Kristen. Semua ayat-ayat yg disucikan oleh orang Yahudi dipakai juga oleh orang Kristen. Interpretasinya bisa berbeda, tetapi ayat-ayatnya sama.
So, jadi ini sekaligus untuk membantu meluruskan salah kaprah yg seolah-olah bilang Yahudi dan Kristen punya kitab suci berbeda. Faktanya tidak begitu. Semua kitab suci Yahudi adalah kitab suci Kristen juga. Kristen masih punya tambahan, tetapi yg dari Yahudi semua sudah diambil, menjadi bagian dari kitab suci Kristen.
Lebih spesifik lagi, riset-riset tentang kitab-kitab suci Yahudi dilakukan oleh kalangan Kristen dan Yahudi. Ada lembaga-lembaga penelitian milik Yahudi, dan ada juga milik Kristen. Risetnya masih berkelanjutan terus untuk menentukan teks mana yg paling akurat. Semua penemuan baru langsung digunakan untuk membetulkan teks kitab suci. Ini bukan tentang ajaran, tetapi tentang penentuan keaslian teks, menggunakan teknik-teknik modern dan hasil-hasil penemuan teks kuno, yg diteliti sampai habis dan tuntas tanpa keraguan sedikitpun. Yg masuk kategori ini adalah kitab-kitab Musa (Taurat), dan juga Mazmur / Zabur / Psalms. Makanya saya tidak habis pikir, itu orang-orang yg bilang kitab-kitab Yahudi sudah dipalsukan. Apanya yg dipalsukan? Bahkan penemuan yg usianya ribuan tahun menampilkan teks yg sama? Ada beda titik koma, dan editting. Dan itulah yg diteliti dan disimpulkan apa maksudnya. Ini penelitian terbuka, hasil-hasilnya dipublikasikan di majalah ilmiah untuk profesional di bidang penelitian manuskrip kitab suci. Dan bukan di majalah propaganda murahan seperti cukup banyak beredar di Indonesia yg bilang kitab-kitab Yahudi dan Kristen dipalsukan, dan yg asli cuma yg dari Arabia. Yg dari Arabia memang asli, tapi asli hasil editting dari siapa?
Kitab-kitab suci itu di-edit. Ada yg pertama-kali menuliskannya, lalu diedit oleh orang lain, dan begitu seterusnya. Jadi, tidak ada yg benar-benar datang dari malaikat. Malaikat, kalaupun muncul, merupakan figment dari imajinasi si manusia. Itu juga asal-usulnyanya dari khazanah Yahudi. Ada penulis kitab-kitab Yahudi yg bersaksi malaikat datang kepada mereka. The malaikat tentu saja cuma bisa dilihat oleh orang itu sendiri saja. Secara fisik tidak ada.
Untuk anda yg belum tahu, cara membuat agama itu mudah. Anda tahu bahwa anda sadar. Tapi anda tidak tahu darimana kesadaran anda berasal. Yg anda tahu, anda sadar. Lalu anda berpikir, dan anda namakan pencipta anda sebagai Tuhan, bisa disebut Elohim atau varian-nya yaitu Allah. Bisa juga anda sebut pencipta itu namanya Brahman. Bisa juga anda namakan Tao. Lalu anda khotbahkan itu kepada teman-teman anda satu kampung. Anda bilang, anda tidak tahu bagaimana pengetahuan itu muncul sendiri di kepala anda. Anda bilang ada Dewi Kebrat Kebrit yg datang dari dalam Surga mengantarkan itu pengetahuan kepada anda yg, sekarang, diberi tugas untuk mewartakan the pengetahuan luhur kepada semua orang. Kalau anda beruntung, anda akan dijuluki nabi yg terakhir dan sempurna.
Dan, kurang lebih seperti itulah asal usul terciptanya agama. Jadi, bukan ada Tuhan yg bikin orang, dan bumi, dan langit, dsb... dan lalu mengutus manusia-manusia dari Adam sampai si Mamung. Tetapi, si Mamung inilah yg kontemplasi dan meditasi sampai menemukan akal bagaimana untuk mengajarkan orang-orang kampung yg masih bodoh itu untuk mulai berperilaku positif, dan tidak bikin anak sembarangan, melainkan dengan cara teratur.
Naluri untuk mengatur agar manusia tertib mungkin berada di belakang hasrat menjadi nabi. Agar ada ketertiban, maka digunakanlah memedi bernama Tuhan, dsb... Perlu juga diciptakan Setan untuk disalahkan tiap kali ada kerusuhan. Tuhan dan Setan, yg satu disembah yg lain dimaki. Tetapi keduanya perlu ada, mutlak, untuk menjalankan mekanisme keagamaan. Religious mechanism. Cara kerjanya seperti sistem rewards and punishments. Kalau menurut ada hadiahnya, yaitu gelar manusia suci. Kalau tidak menurut ada hukumannya, yaitu gelar manusia laknat. Kalau nyeleneh ada istilahnya, yaitu disebut hujat dan... pitnah pitnah...
So, pembuatan agama memang rekayasa politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar