Aku pernah takut pada kecoak. Tentu saja ini ketakutan yang tidak logis, tidak masuk akal. Tapi ketakutan ini nyata, tiap orang biasanya punya ketakutan pada hal tertentu yang kurang masuk akal, dan itu menjadi kelemahan orang tersebut.
Bila hal ini dikaitkan dengan teori reinkarnasi, mungkin saja, mungkin aku punya pengalaman buruk dengan kecoak di kehidupan yang lalu. Mungkin aku pernah mati dikerubuti kecoak, misalnya hehehe...
Jadi, dulu itu, waktu aku takut dengan kecoak, aku minta bantuan orang di sekitarku untuk menyingkirkan kecoak itu. Minta bantuan kakak atau adik laki-lakiku. Memang sih, bila bertemu kecoak waktu itu, aku ngga sampe menjerit histeris, paling cuma begidik merinding. Tapi perasaan takut ini cukup mengganggu.
Perasaan takut kecoak ini ada bagusnya juga, aku jadi agak rajin bersih-bersih rumah. Karena kecoak akan lebih sering ditemui di rumah yang kotor, di kamar mandi yang jorok, di dapur yang jarang dibersihkan, karena kecoak makan makanan sisa.
Pada suatu ketika aku putuskan untuk menghadapi kecoak sendiri, untuk menghadapi ketakutanku pada kecoak. Ketika bertemu kecoak, akan aku bunuh dengan cara memukulnya dengan benda yang ada di sekitarku, contohnya buku atau koran yang dilipat. Tapi di awal-awal, cara itu sering tidak berhasil, karena takut aku jadi gugup, sehingga pukulanku tidak akurat. Juga menjadi kurang bertenaga, karena gugup juga. Sehingga walaupun kadang-kadang kena, tapi si kecoak tidak langsung mati. Jadi keder juga, wah ternyata kecoak itu binatang yang tangguh, jadi agak mengkeret nyaliku.
Sempat juga muncul pikiran yang ngeles, mencari pembenaran untuk memelihara rasa takutku. Pikiran semacam ini; kecoak itu kan sesama makhluk hidup, kenapa mesti dibunuh? Tapi muncul lagi pikiran begini; kecoak itu kan tidak bisa diajak berunding atau tidak bisa lagi diusir baik-baik dari tempat yang bukan habitatnya (kamarku yang sudah bersih). Jadi, satu-satunya cara bila bertemu kecoak di kamarku, bunuh saja!
Akhirnya aku menemukan cara efektif untuk menyingkirkan kecoak dari kamarku. Caranya dengan memukulnya dengan sandal jepit yang biasa aku kenakan di dalam rumah. Di rumah aku biasa memakai sandal jepit karena lantai keramik terasa agak dingin di kakiku. Lama-lama karena sudah sering memukul kecoak, aku menjadi lebih berani, sehingga pukulanku menjadi lebih bertenaga dan akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar