Aku pernah mencoba menanam singkong di halaman rumah. Ini untuk membuktikan bahwa kita hidup di negara tropis yang mudah ditanami sepanjang tahun. Kenapa aku memilih singkong? Karena sepengetahuanku singkong itu mudah tumbuh dan tidak memerlukan banyak air. Tanaman lain yang bisa dijadikan makanan pokok (sumber karbohidrat) beberapa di antaranya memerlukan banyak air dan relatif sulit menanam dan merawatnya, contohnya padi.
Ada tanah kosong di halaman rumah sekitar 100 m2. Alat yang digunakan adalah alat-alat yang biasa digunakan untuk perawatan taman/tanaman hias. Berupa cangkul kecil, yang panjang gagangnya sekitar 50 cm dengan besar cangkul sebesar telapak tangan. Alat untuk menggemburkan tanah, berbentuk seperti garpu dengan tiga jarinya, seukuran cangkul kecil. Ember kecil untuk menyiram. Gergaji untuk memotong batang singkong yang dijadikan bibit. Dan cetok/centong, alat seperti sendok yang biasa digunakan tukang bangunan untuk mengaduk adonan semen. Cetok ini untuk mengaduk tanah dan kompos yang digunakan.
Pertama-tama tanah dibersihkan dari rumput liar sambil digemburkan dengan cangkul kecil. Digemburkan dengan kedalaman sekitar 25 cm. Bisa ditambahkan kompos pada tahap ini dengan perbandingan 50:50 dengan tanah. Kompos diaduk dengan tanah yang menjadi media tanam. Kemudian ditanami dengan jarak kurang lebih 50 cm. Untuk bibitnya adalah batang singkong yang cukup tua, warnanya agak coklat muda/abu-abu, batang yang masih hijau tidak bisa digunakan untuk bibit. Batang dipotong seukuran 15-20 cm. Pastikan tunasnya tidak terbalik waktu menanam. Pada waktu menanam sekitar 1/2 dari panjang bibit tertanam di tanah.
Setelah ditanam, langsung disiram. Sebaiknya tiap hari disiram, paling tidak 2 hari sekali. Disiram sampai tanah di sekitar tanaman basah, sehingga merangsang akar untuk tumbuh. Sekitar seminggu kemudian sudah mulai terlihat tunas yang tumbuh. Kalau daunnya sudah mulai lebat atau tumbuh dengan baik, sudah mulai bisa tidak terlalu sering disiram. Mungkin bisa seminggu sekali saja disiram. Tanah juga perlu digemburkan secara berkala, idealnya sebulan 2 kali. Menggemburkan, dengan garpu tiga jari agar tidak terlalu merusak akar. Rumput liar juga perlu dicabut.
Menggemburkan tanah ini penting, karena bila tidak – cuma digemburkan di awal saja waktu menanam – lama-kelamaan tanahnya tidak gembur lagi, mengeras. Tanah yang keras ini mengakibatkan umbi singkong sedikit, mungkin juga jadinya cuma banyak daunnya saja.
Selama proses pertumbuhan ini diperhatikan agar cuma 2 cabang saja yang dibiarkan tumbuh. Lebih dari itu, patahkan. Karena bila terlalu banyak cabang, mengakibatkan umbi sedikit.
Selama menanam singkong sampai dapat dipanen umbinya, bisa dipanen daunnya 2-3 kali. Cara memanen daun, bisa dipotong dari cabang ketiga, karena kita membiarkan maksimal 2 cabang saja dalam satu pohon. Yang 2 cabang lainnya bisa saja diambil daun mudanya, tapi dengan cara jangan dipatahkan batangnya. Tapi dipilih daun yang cukup muda saja untuk sayur, daun yang muda sekali atau tunasnya jangan diambil.
Setelah berumur sekitar 5-6 bulan, umbi singkong bisa dipanen. Bila sulit dengan cara langsung dicabut, bisa dengan bantuan cangkul kecil dan centong, digali dulu sedikit, seperti menggali harta karun. Hasilnya lumayan, singkongnya sebesar lenganku.
Setelah dipanen, singkong harus segera dimasak. Paling lama 1-2 hari saja, lebih dari itu, singkong rusak, harus segera diolah. Bisa digoreng atau dikukus,dibuat aneka kue/camilan. Bisa juga dimasak bersama nasi dalam rice cooker. Singkong dipotong-potong agak kecil, setelah dikupas dan dicuci bersih, tentu saja. Lalu dimasukkan bersama beras dan air secukupnya dalam rice cooker/majic com.
Camilan dari singkong lumayan enak dibanding biskuit. Aku sudah agak bosan makan biskuit. Lagipula biskuit kurang seru karena mudah didapat di mini market/warung kapan saja.
Kompos yang aku pakai buatan sendiri, tanpa tambahan pupuk kimia dan tanpa pestisida juga.
Aku beraktifitas berkebun ini pada pagi hari dan sore hari atau waktu mendung, ketika sinar matahari tidak terik. Matahari siang hari tidak bagus bagi kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar